Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL SKRIPSI

GAMBARAN DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN PASIEN


PPOK YANG RAWAT JALAN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK
PAKAM TAHUN 2015

Nama : Balraj kaur (213-210-182)


Dosen Pembimbing
Prof. dr. R.S Parhusip Sp.p (K)
dr. Puji Pinta O. Sinurat Sp.S
LATAR BELAKANG

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) penyakit ini bersifat


kronis, terhadap pajanan berbagai polutan yang berlangsung
cukup lama (bertahun-tahun)

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1990 PPOK


menempati urutan ke-6 sebagai penyebab utama kematian di
dunia dan urutan ke-3 setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker.
Diperkirakan jumlah pasien PPOK sedang hingga berat Asia
tahun 2006 mencapai 56,6 juta pasien dengan prevalens 6,3%.

o Cina dengan angka kasus mencapai 38,160 juta jiwa,


o Jepang 5,014 juta jiwa dan
o Vietnam 2,068 juta jiwa
o Di Indonesia perkirakan 4,8 juta pasien dengan prevalens
5,6%.
Pemeriksaan faal paru-paru untuk mengukur kemampuan paru
dalam tiga tahap respirasi meliputi ventilasi, difusi, dan perfusi.

Pengukuran ventilasi ini dapat menggunakan alat sederhana


seperti peak flow meter, dan spirometri

Penatalaksanaan PPOK bertujuan mencegah progresivitas,


mengurangi gejala, meningkatkan toleransi terhadap aktivitas,
meningkatkan status kesehatan, mencegah dan menangani
komplikasi, mencegah dan menangani eksaserbasi, dan
menurunkan angka kematian
RUMUSAN MASALAH

Penulis ingin mengetahui gambaran diagnostik dan


penatalaksanaan pasien PPOK yang rawat jalan di RSUD. Deli
serdang Lubuk pakam tahun 2015
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran diagnostik dan penatalaksanaan penderita Penyakit
Paru Obstruktif Kronik yang rawat jalan di RSUD. Deli serdang Lubuk pakam

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui sosio demografi seperti usia, jenis kelamin,dan pekerjaan
pada penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik
Untuk mengetahui penderita Penyakit Obstruktif Kronik berdasarkan status
perokok
Untuk mengetahui gambaran pemeriksaan penunjang Penyakit Paru
Obstruksi Kronik
Untuk mengetahui jenis terapi yang digunakan pada pasien Penyakit Paru
Obstruksi kronik
MANFAAT PENELITIAN

Menjadi sumber refrensi tambahan yang bermanfaat


khususnya bagi mahasiswa kedokteran serta dapat
dijadikan bahan informasi bagi peneliti yang akan datang.
Memberikan pengalaman dibidang penelitian serta
informasi yang dapat berguna bagi peneliti sehingga
mampu menangani penderita penyakit paru obstruktif
kronik
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
PPOK adalah penyakit paru obstruksi kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara
yang tidak sepenuhnya reversibel bersifat progresif .
Terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema
Bronkitis kronis adalah sekresi mukus berlebihan di cabang bronkus yang bersifat
kronis dan batuk yang terjadi pada hampir setiap hari selama sedikitnya 3 bulan
dalam setahun untuk 2 tahun berturut-turut
emfisema adalah pembesaran rongga udara bagian distal sampai ke ujung bronkiole
yang abnormal dan permanen, disertai dengan kerusakan dinding alveolus

Etiologi
1. Faktor lingkungan:
Merokok
pekerjaan
Polusi udara
Infeksi
2. Faktor genetik
GEJALA KLINIS

RIWAYAT PENYAKIT :
Smokers cough
Sputum
Dyspnea
GEJALA BERAT
Gejala eksaserbasi akut : Cyanosis
volume sputum
Perburukan pernafasan akut Oedem perifer
Dada terasa berat Plethoric complexion
purulensi sputum
Peningkatan kebutuhan bronkodilator
Lelah, lesu
gerakan fisik (cepat lelah, terengah-
Sengah)
KLASIFIKASI
Derajat Klinis Faal paru

Derajat I: PPOK Ringan batuk kronik dan produksi VEP1/KVP < 70%
sputum tidak sering VEP1 80% prediksi

Derajat II: PPOK Sedang sesak saat aktivitas batuk VEP1/KVP < 70% 50% <
dan produksi sputum VEP1 < 80% prediksi

Derajat III: PPOK Berat penurunan aktivitas, rasa VEP1 /KVP < 70% 30%
lelah dan serangan <VEP1 <50% prediksi
eksaserbasi semakin sering

Derajat IV: PPOK Sangat gagal napas atau gagal VEP1/ KVP <70% VEP1 <
berat jantung kanan dan 30% prediksi atau VEP1 <
ketergantungan oksigen. 50% prediksi disertai gagal
napas kronik
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN FISIK

Pursed- lips breathing (mulut setengah terkatup/ mencucu)


Barrel chest ( diameter antero-posterior dan transversal
sebanding)
Badan pasien tampak kurus atau menunjukkan kakeksia.

Pasien membungkukkan tubuhnya (posisi tripoding)


Tanda-tanda hiperinflasi : bunyi sonor atau resonan pada
perkusi iga
Ekspirasi yang memanjang dan wheezing kadang-kadang
terdengar pada ekspirasi paksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji fungsi paru


Menentukan adanya keterbatasan aliran udara (peak expiratory flow)
Spirometri, FEV1 80% nilai prediksi dan rasio FEV1/FVC 70%
Pemeriksaan Radiologi
bronkitis kronik
Penambahan corakan bronkovaskular
Pelebaran arteri pulmonalis
kardiomegali

Emfisema
Hiperinflasi
Hiperlusen
Paru terlihat mengembang
Diafragma datar
Leaves on winter tree

Pemeriksaan gas darah arterial


Pemeriksaan bronskoskopi
Pemeriksaan analisa gas darah
DIFERENSIAL DIAGNOSA

Asma bronkial
Gagal jantung kongestif
Bronkiektasis
Tuberkulosis
Bronkiolitis obliteratif
Diffuse panbronchiolitis
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan PPOK
Edukasi
Farmakologi Non Farmakologi

Bronkodilator Rehibiltasi medik


Kortikosteroid Terapi oksigen
Antibiotika Ventilator support
Mukolitik Surgical terapy
Antioksidan Intubasi
Alfa-1 antitrypsin endotrakeal tube
Trakeostomi
KERANGKA KONSEP

Karakteristik:
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Pendidikan Penderita Penyakit Paru
5. perokok Obstruktif Kronik (PPOK)
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Deskriptif yang bersifat Retrospektif


Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi : Penelitian dilaksanakan di RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam
Pengumpulan data dilakukan setelah validasi
proposal di laksanakan
Populasi dan Sampel Populasi : Data penderita PPOK yang tercatat
dalam laporan rekam medis di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam tahun 2015
Sampel : Pengambilan sampel penelitian
menggunakan teknik simple random sampling
Besar Sampel

Perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin

n=
n=
n =80

Keterangan:
n = jumlah sampel
e = batas toleransi kesalahan (0,1 atau 10%)
N = jumlah populasi

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 90% dan tingkat


ketepatan instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel yang
diperoleh dengan memakai rumus tersebut sebanyak 80 orang.
Kriteria Subjek Penelitian

Kriteria Inklusi
Pasien memiliki riwayat merokok baik aktif maupun pasif
Pasien didiagnosa PPOK secara klinis, baik PPOK baru
maupun sudah terapi
Pasien berumur 40 tahun
Kriteria Eksklusi
Pasien mengalami ekasaserbasi akut
Kesadaran pasien menurun
Pasien tidak bersedia melakukan pemeriksaan
Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang akan


diambil dari bagian rekam medis di rawat jalan di RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam Tahun 2015.
Definisi Operasional
Usia
usia produktif (15-64 tahun) dan > 65 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan
Pekerjaan
TNI, PNS, karyawan swasta, wiraswasta, tidak bekerja.
Pendidikan
pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sarjana,dan tidak sekolah
Perokok
perokok aktif dan perokok pasif
Pemeriksaan penunjang
radiologi, spirometri
Penatalaksanaan
bronkodilator dan kortikosteroid
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai