Farmakologi Autonom
Sistim Saraf Otonom terdiri dari cabang simpatetik dan parasimpatetik, seratserat eferennya
berasal dari nucleus di Sistim Saraf Pusat (SSP). Serat preganglion simpatetik keluar SSP lewat
nervus spinalis thorak dan lumbal dan berakhir pada:
2. ganglia prevertebralis.
Banyak organ yang dipersarafi baik oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik yang keduanya
mempunyai efek yang berlawanan . Control sistim saraf otonom melibatkan feedback negatif dan
terdapat banyak serat aferen (sensoris) yang menghantarkan informasi ke sentral di hipotalamus
dan medulla. Sentral ini mengendalikan outflow sistem saraf otonom
Neurotansmiter
Neurotansmiter adalah substansi kimia yang disebut neurohormon. Ia dilepaskan pada ujung
saraf yang memudahkan transmisi impuls saraf. Dua neurohormon (neorotransmiter) dari sistem
saraf simpatis adalah epinephrine dan norepinephrine. Epinephrine disekresikan oleh medulla
adrenal. Norepinephrine disekresikan sebagian besar pada ujung saraf serat saraf simpatetik, juga
disebut adrenergic.
Serat saraf adrenergik memiliki salah satu reseptor alpha () atau beta (). Obat-obatan
adrenergik bisa bekerja pada hanya reseptor , hanya reseptor , atau pada kedua reseptor dan
. Sebagai contoh phenilephrine (Neo-Synephrine) utama bekerja pada reseptor ; isoproterenol
utama bekerja pada reseptor ; dan epinephrine beraksi pada kedua reseptor dan . Apakah
suatu obat adrenergic bekerja pada reseptor ,, atau dan menyebabkan variasi respons untuk
kelompok obat ini. Reseptor dan dapat lebih jauh dibagi kedalam reseptor adrenergic 1 dan
2 dan reseptor adrenergic 1 dan 2.
Beberapa reseptor adrenergik lainnya yang spesifik terhadap dopamine akan menghasilkan
suatu reseptor dopaminergik.Penelitian-penelitian bukan saja mempelajari mengenai reseptor
dan reseptor akan tetapi juga diteliti tentang reseptor dopaminergik. Reseptor dopaminergik ini
telah berhasil di identifikasi terdapat di CNS dan di ginjal, mesentrium, dan pembuluh darah
koroner. Pentingnya mengetahui fisiologi dari reseptor ini masih kontroversi dikarenakan tidak
ditemukannya sel-sel neuron dopaminergik di perifer. Dopamine terdapat pada aliran sirkulasi
siasumsikan sebagai hasil dari kelebihan metabolisme dopamine di otak.
Fungsi dari dopamin pada CNS telah diketahui sejak lama, akan tetapi reseptor
dopaminergik di perifer baru diketahui pada dekade ketiga ini. Persentase kadar dopamine
diperifer ini tidak tentu dikarenakan dopamine bukan merupakan efek yang dihasilkan oleh
reseptor dopaminergik secara eksklusif. Dan hanya akan menstimulasi sedikit sekali dari reseptor
dan reseptor . Walau bagaimanapun juga ,fungsi reseptor dopaminergik ini secara independen
akan menghambat & yang dapat dihilangkan oleh dopaminergik antagonis seperti
haloperidol, droperidol dan phenothiazines. Dalam hal ini sangat berguna untuk klasifikasi dari
Ahlquist tentang reseptor dopaminergis dan substratnya (DA1 dan DA2).7 Pembagian lokasi
anatomi dan struktur yang membentuknya telah dapat diketahui dengan cara pemeriksaan
radiogland. Penyebaran adrenoreseptor pada setiap organ dan jaringan berbeda-beda, dan
perbedaan tidak hanya berdasarkan lokasinya saja akan tetapi berapa banyak dan penyebarannya.
Adrenoreseptor ditemukan pada kedua loci di neuroefektor sympathetic junction. Keduanya
ditemukan pada presinaptik (prejunction) dan postsynaptik (postjuncton) sebaik seperti pada
bagian lain exstrasinaps.