OLEH :
KELOMPOK 1 :
DEBORA INGGRID P.
ENCIK DUADUA OKTA MALMA ASRIANSYAH
ERNALIA SRI WENENG
FITRI OKTA FIANTI
WIDI MULYANTARI
WIDYA LESTARI
S1 IV B
Dosen : SEPTI MUHARNI,M.Farm, Apt
2017
2
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Farmasi klinik.
Sumber dari makalah ini diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan Farmasi klinik dan
buku-buku lainnya yang ditambah dengan informasi yang didapat dari pencarian (browsing) di internet
dan sumber-sumber lainnya. Diantara sumber-sumber tersebut kami susun semua informasi dalam satu
makalah sehingga menurut kami makalah ini sudah cukup informatif.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca.Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing agar memberikan masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah ini di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Pekanbaru,April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
Drug Related Problems (DRPs) atau masalah terkait obat adalah bagian dari asuhan kefarmasian
(pharmaceutical care) yang menggambarkan suatu keadaan, dimana profesional kesehatan
(apoteker) menilai adanya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi yang sesungguhnya
DRP dibagi menjadi 2 : actual dan potensial,
DRP actual adalah masalah yang terjadi seketika saat pasien menggunakan obat(misalkan alergi
dll), dan DRP potensial adalah masalah yang akan terjadi pada saat setelah penggunaan obat
(misalnya kerusakan hati, ginjal, dan sebagainya). Dengan adanya DRP diharapkan seorang
apoteker menjalankan perannya dengan melakukan screening resep untuk mengetahui ada atau
tidaknya DRP, serta melakukan konseling pada pasien tersebut agar masalah terkait penggunaan
obat dapat diatasi dan pasien dapat mengerti tentang pengobatannya yang bermuara pada
meningkatnya kepatuhan pasien dalam pengobatan yang teratur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pharmaceutical Care Network Europe mendefinisikan masalah terkait obat (DRPs) adalah
kejadian suatu kondisi terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau potensial mengganggu hasil
klinik kesehatan yang diinginkan. Klasifikasi masalah terkait obat Pharmaceutical Care Network
Europe (The PCNE Classification V5.01)mengelompokkan masalah terkait obat sebagai berikut
(Pharmaceutical Care Network Europe., 2006) :
2. Masalah pemilihan obat (Drug choice problem)Masalah pemilihan obat di sini berarti pasien
memperoleh atau akan memperoleh obat yang salah (atau tidak memperoleh obat) untukpenyakit dan
kondisinya. Masalah pemilihan obat antara lain: obat diresepkan tapi indikasi tidak jelas, bentuk
sediaan tidak sesuai,kontraindikasi dengan obat yang digunakan, obat tidak diresepkanuntuk indikasi
yang jelas.
3. Masalah pemberian dosis obat (Drug dosing problem)Masalah pemberian dosis obat berarti pasien
memperoleh dosis yanglebih besar atau lebih kecil daripada yang dibutuhkannya.
2. Pilihan Obat yang Kurang Tepat (Improper Drug Selection)Pemilihan obat dalam resep kurang tepat
(salah obat) dan beresiko,misalnya pasien demam dikasih antibiotik rifampisin, ini jelas pemilihan obat
salah.atau obat yang dipilih memiliki kontraindikasi atau perhatian(caution) terhadap pasien.
3. Penggunaan Obat Tanpa Indikasi (Drug Use Without Indication)Obat yang ada dalam resep, tidak
sesuai dengan indikasi keluhan penyakit pasien.
4. Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic DosageDosis obat yang diberikan dalam dosis tersebut terlalu
kecil, sehingga efek terapi tidak memadai untuk mengobati penyakit pasien.
5. Dosis Terlalu Besar (Over Dosage)Dosis yang diberikan dalam resep terlalu besar, diatas
dosismaksimum, hal ini dapat berakibat fatal.
6. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (Adverse Drug Reactions)Obat yang diberikan memberikan
efek samping yang memberatkan kondisi pasien, misalnya captopril menyebabkan batuk yang
mengganggu (efek samping ini tidak selalu terjadi, karena sensitifitas setiap orang berbeda-beda).
7. Interaksi Obat (Drug Interactions)Obat-obatan dalam resep saling berinteraksi seperti warfarin dan
vitamin K bersifat antagonis, atau obat dengan makanan semisal susu dan tetrasiklin membentuk
khelat/kompleks yang tidak bisa diabsorpsi.
8. Gagal Menerima Obat (Failure to receive medication)Obat tidak diterima pasien bisa disebabkan
tidak mempunyai kemampuan ekonomi, atau tidak percaya dan tidak mau mengkonsumsi obat-obatan.
atau bisa juga disebabkan obat tidak tersedia di apotek sehingga pasien tidak dapat memperoleh obat.
Masalah terkait obat dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas kualitas hidup pasien serta
berdampak juga terhadap ekonomi dan sosial pasien.
P3 Lainnya
Pasien tidak puas dengan terapi meskipun hasil klinis dan ekonomi
yang optimal pengobatan
C8. Lain
Tidak ada atau tidak pantas hasil monitoring (termasuk.TDM)
Penyebab lainnya; menentukan
Tidak ada penyebab yang jelas
RENCANA INTERVENSI ( Max. 3
kotak untuk menandai)
1. Gunakan hanya satu bentuk untuk setiap masalah terkait obat Anda
mendeteksi.
2. Anda dapat menunjukkan lebih dari satu penyebab masalah terkait obat
tertentu (max 3)
3. Anda dapat menunjukkan lebih dari satu intervensi dibuat per masalah
terkait obat (max 3)
8. Lengkapi bagian 'New' dan 'Refill' hanya jika obat yang terlibat adalah
obat yang diresepkan
10. The 'Jumlah obat yang diresepkan' mengacu pada jumlah yang berbeda
resep obat yang diminum oleh
pasien, sesuai dengan profil pengobatan pasien atau sesuai dengan
pasien
11. The 'Waktu yang dihabiskan di intervensi' adalah waktu yang
dihabiskan secara aktif terlibat dalam menangani obat
masalah. Ini termasuk waktu dari identifikasi masalah narkoba, waktu
yang dihabiskan dalam diskusi dengan pasien, dengan profesional
kesehatan lainnya, memperoleh informasi dan komunikasi akhir
dengan pasien pada resolusi masalah terkait obat.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Drug Related Problems (DRPs) atau masalah terkait obat adalah bagian dari asuhan
kefarmasian (pharmaceutical care) yangmenggambarkan suatu keadaan, dimana
profesional kesehatan (apoteker) menilai adanya ketidaksesuaian pengobatan dalam
mencapai terapi
2. Jenis-jenis DRPs
Setelah mempelajari dan memahami tentang makalah ini, diharapkan para mahasiswa
dapat mengerti dan mempraktekkan apa yang telah dipelajari dari pembuatan makalah
ini.Penyusun menyadari masih banyak kekurangandalam makalah ini oleh karena itu sangat
diharapkan kritik maupun saran dari pembaca, untuk peyempurnaan pada makalah-makalah
berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Blissit Ch. W., Introduction to Clinical Pharmacy Practice, Clinical Pharmacy Practice, Lea and Febiger
1972.