Anda di halaman 1dari 51

KEWIRAUSAHAAN

Memahami dan Membangun Cara Berfikir Wirausaha

KELOMPOK 9 :
CITRA HANDAYANI
FATHULLAH DHYA MUTIARA
PUTRI LESTARI
DINDA DWI PUTRI
DIAN ANGGRAINI

DOSEN:
ERNIZA PRATIWI, M. Farm., Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


PEKANBARU
Sub bab bahasan
A.
• Definisi wirausahawan
• Model proses kewirausahaan
• Konsep 10 D Bygrave
• Sifat yang perlu dimiliki wirausaha
• Kompetensi wirausaha
• Tipe wirausaha
• Profil wirausaha
B.
• Sumber ide usaha baru
• Cara memasuki dunia usaha
• Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha
Definisi Wirausahawan
Kewirausahaan berasal dari kata “Entrepreneurship” dalam
bahasa Inggris. Entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari
Definisi Kewirausahaan bahasa Perancis yaitu “entreprende‟ yang berarti petualang,
pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama
kali oleh Richard Cantillon (1755).

 Menurut Hisrich et al., dalam Wijanto (2009) kewirausahaan merupakan sebuah proses
menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai, dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang
diperlukan, dengan memperhatikan risiko sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan
dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi.

 Zimmerer (Kasmir, 2011) menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha)”.
DEFINISI WIRAUSAHAWAN

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan wirausahawan


sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya.
 Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang
yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam
menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga
memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan
membuat keputusan. .
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Model proses perintisan
dan pengembangan
kewirausahaan ini di
gambarkan oleh Bygrave
menjadi urutan langkah-
langkah berikut ini
• 1. Innovation (Inovasi)
Menurut • 2.Triggering Event (Pemicu)
• 3.Implementasi
Bygrave (pelaksanaan)
• 4.Growth
(Proses Pertumbuhan)
MODEL PROSES
KEWIRAUSAHAAN
2.Triggering Event (pemicu)
1.Innovation (Inovasi) Beberapa faktor personal yang mendorong pemicu
Faktor personal yang mendorong inovasi adalah: artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk
terjun kedunia bisnis adalah:
• keinginan berprestasi
• adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang
• adanya sifat penasaran sekarang
• keinginan menanggung resiko • adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
• faktor pendidikan dan • tidak ada pekerjaan lain
• faktor pengalaman. • dorongan karena faktor usia
faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah: • keberanian menanggung resiko
• adanya peluang • komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.
• pengalaman
Faktor-faktor lingkungan yang mendorong menjadi
• kreativitas pemicu bisnis adalah :
• sumber-suber yang bisa di manfaatkan, misalnya
tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang
strategis
• mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisnis, dst.
MODEL PROSES
KEWIRAUSAHAAN

3.Implementasi (pelaksanaan)
Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah binis adalah sebagai berikut :
• siap mental secara total
• adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.
• adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
• adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.

4. Growth ( Proses Pertumbuhan )


• adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan
operasional berjalan produktif.
• adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
• adanya produk yang di banggakan, atau keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan,
lokasi usaha, manajemen, personalia dsb.
• adanya konsumen dan pemasok barang yang continue
• adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan
• adanya kebijaksanaan pemerintahan yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang
menguntungkan.
Sumber:Dr. Buchari Alma
"KEWIRAUSAHAAN".
KONSEP 10 D BYGRAVE

Bygrave juga menyebutkan karakteristik wirausaha


yang terkenal dengan istilah 10 D, yaitu sebagai
berikut:
KONSEP 10 D BYGRAVE

1. Dream
Seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan
secara cepat, tetapi penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dalam mengambil
keputusan merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis.
3. Doers
Seorang wirausaha akan langsung menindaklanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka
melaksanakan kegiatan secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda
kesempatan yang baik di dalam bisnisnya.
4. Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian serta tanggung
jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada rintangan-
rintangan.
5. Dedication
Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarganya untuk sementara waktu.
KONSEP 10 D BYGRAVE

6. Devotion
Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang men-
dorong keberhasilannya di dalam menjual produk yang dihasilkannya
7. Details
Wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor penting secara rinci. Mereka tidak mau
mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
Dia merupakan orang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain.
9. Dollars
Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan. Motivasinya bukan hanya masalah
uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia beranggapan jika berhasil
dalam bisnis, ia pantas mendapat laba, bonus, ataupun hadiah.
10. Distribute
Wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan dalam bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses di
bidang bisnis.
Dari pendapat di atas, beberapa karakteristik wirausaha
yang harus dimiliki, antara lain sebagai berikut:
 berwatak luhur
 kerja keras dan disiplin
 mandiri dan realistis
 prestatif dan berkomitmen tinggi
 berpikir positif dan bertanggung jawab
 dapat mengendalikan emosi
 tidak ingkar janji
 belajar dari pengalaman
 memperhitungkan risiko
 merasakan kebutuhan orang lain
 bekerja sama dengan orang lain
 menghasilkan sesuatu untuk orang lain
 menghasilkan semangat untuk orang lain
 mencari jalan keluar bagi setiap pemasalahan
 merencanakan sesuatu sebelum bertindak
SIFAT-SIFAT YANG PERLU DIMILIKI
WIRAUSAHAWAN
SIFAT SIFAT YANG PERLU
DIMILIKI WIRAUSAHAWAN

1. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang
lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif, dan kritis, emosionalnya stabil,
tidak gampang tersinggung.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil


Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita
akan mampu bekerja keras, energik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan
adalah halal.

3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak
laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan.

4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
SIFAT SIFAT YANG PERLU
DIMILIKI WIRAUSAHAWAN

5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah seorang wirausaha tidak hanya mengekor pada
orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan
untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-
komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun
perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan
dilaksanakan.
7. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru,
tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya,
seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi
dsb.
KOMPETENSI WIRAUSAHA
KOMPETENSI WIRAUSAHA

Menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus
dimiliki, wirausaha, yaitu:
1. Knowing your business,
yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang
wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business management,
yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan,
memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha.
Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan
semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude,
yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus
bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-
sungguh dan tidak setengah hati.
4. Having adequate capital,
yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani.
Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu,
harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
KOMPETENSI WIRAUSAHA

5. Managing finances effectively


yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari
sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently,
yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan
menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing people,
yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan
mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality product,
yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa
yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing Hozu to Complete,
yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap
kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya
dan terhadap pesaing.
10. Copying with regulation and paper work,
yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.
TIPE WIRAUSAHA
TIPE WIRAUSAHA

• Business Entrepreneur
Tipe paling mendasar dalam wirausaha adalah wirausaha bisnis, yaitu wirausaha yang bergerak
dalam bidang produksi barang dan jasa serta pemasarannya dan ada pula tipe pengusaha biasa.
Adapun perbedaannya yaitu sebagai berikut:
Penguasaha Biasa Wirausahawan Bisnis

Memiliki sebuah usaha Memiliki sebuah usaha

Biasanya bermain aman Tegas dan ambisius

Biasanya berorientasi laba Berorientasi pelanggan

Mendapatkan usaha dari membeli, donasi, atau warisan Mencipta idenya sendiri dan mengubahnya menjadi bisnis

Umumnya mengikuti pola yang sudah umum Seorang inovator

Bekerja untuk perusahaan Perusahaan bekerja untuknya

Biasanya merekrut orang untuk turut andil dalam menghasilkan Merekrut orang untuk membuat hidup mereka lebih baik
laba
TIPE WIRAUSAHA

• Creative Entrepreneur
Creative entrepreneur adalah orang yang bergerak di bidang usaha
menciptakan atau memanfaatkan pengetahuan dan informasi. Contohnya
adalah orang yang bergerak di bidang pembuatan film, iklan, video game,
penerbitan buku, musik, dan sebagainya.
John Howkins mendefinisikan creative entrepreneur sebagai orang yang
menggunakan kreativitas untuk memunculkan kekayaan di dalam diri mereka
sendiri ketimbang menggunakan modal eksternal.
• Technopreneur
Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan
dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang pesat berkembang.
seperti Google maupun Apple yang tumbuh menjadi sangat besar.
• Social Entrepreneur
Social entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak di bidang
usaha perbaikan kondisi-sosial, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi
masyarakatnya. Social entrepreneur adalah seorang yang menjalankan
usahanya menciptakan perbaikan social melalui pasar.
TIPE WIRAUSAHA

• Penasehat (Advisor): Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan
pengalaman yang mereka peroleh seperti di bidang konsultan keuangan. Di bidang ini, konsultan
mendapat uang dari jasa mereka memberikan saran atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien
mereka.
• Organisator: Contoh usaha tipe ini adalah event organizer dimana anda harus memaintain
ataupun me-manage jalannya sebuah usaha.
• Creator: Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis dimana memerlukan kreativitas anda untuk
mampu membuat barang atau jasa baru yang sebelumnya belum ada.
• Care Taker: Pengusaha yang bergerak di bidang perkebunanan adalah salah satu conton dimana
anda harus mampu sebuah bisnis dan di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan konsisten.
• Communicator: Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi demand
seperti bidang sales.
• Entertainer: Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau menambah
pengalaman positif bagi orang lain misalnya: aktor dan penyanyi.
• Investor: Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang saham atau property yang mampu
membuat uang mereka bekerja.
• Seller: Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun mau itu jasa atau barang misalnya
asuransi.
• Engineer / Technology: Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki keahlian di bidang teknik,
misalnya bidang otomotif.
TIPE WIRAUSAHA

Berbagai macam tipe kewirausahaan berdasarkan pengamatan perilaku wirausaha


maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha :
 Wirausaha yang memiliki inisiatif
 Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan
sesuatu
 Yang menerima resiko atau kegagalan Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur
adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor
produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi
PROFIL WIRAUSAHA
PROFIL WIRAUSAHA

macam-macam profil wirausaha:


1. Woman Entrepreneur/ Wirausahawan Perempuan.
Banyak wanita yang terjun dalam bidang bisnis dengan alasan mau
menekuni bidang seperti ingin memperlihatkan kemampuan kinerjanya, membantu
ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaannya.

2. Minority Entrepreneur/ Wirausahawan minoritas.


Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang memiliki
kesempatan kerja di bidang pemerintahan. Mereka berusaha menekuni kegiatan
bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Para perantau dari daerah tertentu yang
menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga giat mengembangkan
bisnis.

3. Immigrant Entrepreneurs/ Wirausahawan imigran


Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit memperoleh
pekerjaan formal. Mereka lebih leluasa mencari pekerjaan yang bersifat non formal
yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi
perdagangan tingkat menengah.
PROFIL WIRAUSAHA

4. Part Time Entrepreneurs/ Wirausahawan paruh waktu


Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang untuk
berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya
seseorang pegawai mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi
yang menarik. Apabila bisnis ini lebih maju, pegawai itu berhenti dari pegawai dan beralih profesi kebisnis yang
disenangi yang merupakan hobinya.

5. Home Based Entrepreneur/ Wirausahawan di Rumah


Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah tangga, misalnya ibu-ibu pandai membuat kue atau aneka
masakan, mengirim kue-kue ke toko di sekitar tempat tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin maju. Juga
usaha catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak, kemudian usaha tersebut berkembang
melayani pesanan untuk pesta.

6. Family Owned Business/ Bisnis Keluarga,


Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota keluarga yang mengendalikan keuangan
perusahaan.Sebuah keluarga membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin usaha keluarga yang telah
dirintis oleh bapaknya, setelah maju dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan
membuka beberapa cabang lain yang mungkin jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini
dikembangkan dan dikelola oleh anak-anaknya.

7. Copreneurs
adalah pasangan kewirausahaan yang bekerja sama sebagai co-pemilik bisnis mereka, pembagian pekerjaan
didasarkan atas keahlian masing-masing orang sekaligus pertanggungjawaban produk/ divisi.
PROFIL WIRAUSAHA

Roopke (1995:5) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan peranannya sebagai


berikut:
 Kewirausahaan rutin (wirt), yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari
harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar
prestasi tradisional, bukan penyusunan dan pengalokasian sumbersumber. Wirausaha ini
berusaha menghasilkan barang, pasar, dan teknologi, misalnya seorang pegawai atau
manejer. Wirausaha rutin dibayar dalam bentuk gaji.
 Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemamfaatan (pembukaan). Misalnya, jika tidak terjadi
ekuilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli dengan
murah dan menjualnya dengan mahal.
 Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi
baru yang berbeda. Merupakan promotor, tidak saja dalam mempernalkan teknik dan
produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik
manejemen, dan metode distribusi baru, ia mengadakan proses dinamis pada produk,
proses, hasil, sember pengadaan, dan organisasi yang baru.
SUMBER IDE USAHA BARU
IDE USAHA :
SEGALA KONSEP, PIKIRAN DAN PENGETAHUAN, SEBUAH
MENTAL, PANDANGAN, KEYAKINAN ATAU RENCANA DARI
KEGIATAN-KEGIATAN USAHA
BERPIKIR KREATIF :
KEINGINAN UNTUK MENEMUKAN DAN MENCARI
PENYELESAIAN YANG BERBEDA DARI SUATU MASALAH
UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG SAMA
INOVASI:
AKTUALISASI DARI BERPIKIR KREATIF
Melihat Mendengar Merasakan

Daya Pikir Kreatif

IDE

INOVASI
PENGELOMPOKAN IDE BERWIRAUSAHA
TYPE A. NEW MARKET
IDE MENAWARKAN KONSUMEN DENGAN BARANG/JASA YANG
BELUM TERSEDIA DALAM PASARSETEMPAT, AKAN TETAPI DI
WILAYAH LAIN SUDAH ADA.
TYPE B. NEW TECHNOLOGY
IDE MENERAPKAN TEKNOLOGI BARU UTK SUATU PROSES
PRODUKSI
TYPE C. NEW BENEFIT
IDE MENEMUKAN CARA BARU ATAU YG DISEMPURNAKAN UTK
SUATU FUNGSI ATAU PRODUK LAMA
TIPE IDE MEMULAI USAHA

Ide tipe A Ide tipe B Ide tipe C


New Market New Technology New Benefit

Menciptakan Memodifikasi sesuatu


Duplikasi atas ide agar lebih bernilai
barang/jasa/proses
yang sudah ada yang benar-benar Memperbaiki sesuatu
di tempat lain baru yang sudah ada
• IDE TIPE A  Banyak bisnis merupakan duplikasi dengan penerapan
pada pasar yang berbeda. Contohnya : rumah makan, minimarket.

WILAYAH
LAIN

WILAYAH
LAIN
PRODUK
TERJUAL DI
SUATU
WILAYAH
WILAYAH
LAIN

WILAYAH
LAIN
• IDE TIPE B  Menerapkan teknologi/proses baru. Contohnya : ojek
online.
• IDE TIPE C  Cara baru atau ide baru untuk meningkatkan nilai jual.
SUMBER IDE USAHA BARU

1. Pengalaman & Pekerjaan


Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk
mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga
pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah ditekuni, seseorang dengan
jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang
berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.

2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan
membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada
keterampilan yang mereka miliki.

3. Minat dan Hobi


Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang
tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan
minat dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini
diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa
menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA
CARA MEMASUKI DUNIA
USAHA

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau
memasuki dunia usaha:
1. Merintis usaha baru (starting)
• Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.
• Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
• Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas
dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
CARA MEMASUKI DUNIA
USAHA

1. Merintis Usaha Baru


Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang
dengan mendirikan usaha baru:
Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai
kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang menekankan
pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
• Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
• Tempat usaha yang akan dipilih
• Organisasi usaha yang akan digunakan.
• Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha.
• Lingkungan usaha
CARA MEMASUKI DUNIA
USAHA

2. Membeli Perusahaan yang sudah didirikan


Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah
ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
• Resiko lebih rendah
• Lebih mudah
• Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan,
yaitu:
• Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan
ukuran peluang pasar
• Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan,
misalnya image atau reputasi perusahaan.
CARA MEMASUKI DUNIA
USAHA

3. Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)


Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur.
Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan
franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).
Tipe Frenchising
1. Trade nama franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk memproduksi. Seperti : PT. Great River memiliki hak
untuk memproduksi pakaian dalam merek Triumph dengan lisensi dari Jerman.
2. Product distribution franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya : soft drink,
cosmetics.
3. Pure franchising/business format
Dalam hal ini franchise memperoleh hak seluruhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan,
metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dll.
Umpamanya restaurant, fast food, pendidikan, dan konsultan.
CARA MEMASUKI DUNIA
USAHA

PROSES
• PERTAMA: memutuskan apakah akan membeli sebuah bisnis yang
memerlukan Anda bekerja penuh atau Anda membeli sebagai investasi
paruh waktu.
• KEDUA: menyelidiki dengan seksama industri yang sedang
dipertimbangkan apakah bisnis ini benar-benar ingin di tekuni.
• KETIGA: Hadirilah pertemuan industri, berbicaralah dengan para pemilik
bisnis yang ada, luangkan waktu dengan beberapa bisnis tertentu dan
kunjungi banyak lokasi yang kompetitif untuk menentukan apakah
kesimpulan Anda serupa dengan kesimpuan mereka yang telah terjun
dalam industri tersebut.
• KEEMPAT: memutuskan apakah ingin memulai sebuah bisnis baru, membeli
sebuah bisnis baru, atau membeli sebuah bisnis yang sudah ada.
• KELIMA: Nilailah pengalaman, ketrampilan dan latar belakang, dan
putuskan apakah bisnis ini cocok untuk Anda.
FAKTOR PENYEBAB
KEBERHASILAN

1. Keberhasilan Wirausahawan
Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut :
A. Jujur
 Jujur terhadap diri sendiri
 Jujur terhadap orang lain
 Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai

B. Disiplin dan berani


 Disiplin dan berani berbuat karena memiliki potensi, bakat, pengalaman, dan pengetahuan pada bidang bisnis
yang dipilihnya.
 Disiplin dan berani berbuat karena adanya keyakinan (kepercayaan diri) yang kuat.
 Disiplin dan berani berbuat karena memiliki fasilitas-fasilitas untuk menunjang kelancaran usahanya yang cukup
memadai.
 Dapat melaksanakan prinsip-prinsip manajemen dengan baik
FAKTOR PENYEBAB
KEBERHASILAN

Selain itu, yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan dipengaruhi oleh
hal-hal sebagai berikut.
• Pola pikir yang mengarah pada sikap dan kemauan untuk sukses.
• Kepribadian yang kuat untuk sukses.
• Kecakapan dalam mengelola usaha untuk sukses.
• Menerapkan manajemen usaha yang baik.
• Berani menanggung risiko dalam usaha atau bisnis.
• Secara singkat, keberhasilan usaha atau bisnis wirausahawan dalam mengelola
usahanya dapat diidentifikasi pada hal-hal seperti berikut.
• Sukap dan kemampuan serta tindakan-tindakan nyata.
• Keberanian untuk berinisiatif.
• Kecakapan dan keahliannya sesuai dengan bidang usahanya.
• Pengalaman dan pendidikan.
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN WIRAUSAHA
FAKTOR PENYEBAB
KEBERHASILAN

Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis
meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu :

1) Peluang pasar yang baik.


2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas.
8) Dukungan modal yang kuat.
FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN

Kegagalan Wirausahawan
Menurut Zimmerer:
a. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
 Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
 Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi
perusahan.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam
memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN

 Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal
adalah besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan,
maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani
mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN

b. Faktor-Faktor yang Membuat Seseorang Mundur dari Wirausaha


 Pendapatan yang tidak menentu.
 Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
 Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
 Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.
FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN

c. Alasan Utama Kegagalan Usaha Baru


 Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
 Kinerja produk yang salah.
 Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
 Adanya persaingan.
 Keusangan produk yang terlalu cepat.
 Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat

Anda mungkin juga menyukai