DATA KLINIK
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Nama kelompok 4:
Salman A.
Araito tinambunan
Disa pratiwi
Emnoverici umar
Fitriani
Jihan V.P
Mentari
Nurmaida
Putri Lestari
Dosen Pengampu :
Dr. Meiriza Djohari M.Kes .,Apt
Sub bahasan
01 DEFENISI MIKROBIOLOGI
02 ANATOMI FISIOLOGI
MIKROBA
03 PENYAKIT YANG
DISEBAKAN MIKROBA
04 PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI
mesophile
Gram Positif Anaerobik
obligat
Anaerobik Psychrophile
Aerotoleran
Anaerobik
Fakultatif
Micro-aero philic
Virus
Virus (dari bahasa latin artinya racun), merupakan agensia infeksius yang
berbeda dari mikroorganisme lain karena ukuran kecil atau partikel dan
bersifat parasite obligat intraseluler, yaitu membutuhkan host untuk
multiplikasi.
Anatomi Virus
Asam Nukleat
DNA/RNA
Basidiomycetes
Zygomycetes =
Phycomycetes
Ascomycetes Deutromycetes
Protozoa
Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya
Morfologi Protozoa
Klasifikasi Protozoa Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel).
1.Rhizopoda (Sarcodina)
Namun demikian, Protozoa merupakan
2. Cilliata (Ciliophora) sistem yang serba bisa. Semua tugas
tubuh dapat dilakukan oleh satu sel
3. Flagellata (Mastigophora) saja tanpa mengalami tumpang tindih.
4. Sporozoa
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Manfaat Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan
mikrobiologi adalah Mengetahui etiologi penyakit
satu pemeriksaan yang
sangat penting dalam • Mengetahui sensitivitas mikroorganisme
terhadap agensia tertinggi
menunjang
penegakkan diagnosis Menentukan jenis pengobatan
serta terapi penyakit • Untuk penelitian di bidang mikrobiologi
infeksi terutama dalam
Analisa kualitatif (isolasi dan identifikasi )
penanganan infeksi dan kuantitatif mikroorganisme
Nosokomial
Pengambilan Spesimen
Spesimen untuk pemeriksaan jamur dapat Kulit
dilakukan tanpa pewarnaan, yaitu dengan
memberikan larutan kalium hidroksida 10
Konjungtiva
% guna memecah jaringan yang
mengelilingi miselium jamur agar bentuk
hifa terlihat lebih jelas. Telinga
Saluran kemih
Pengambilan specimen dari suatu bagian
tubuh tertentu dilakukan dengan cara
sebagai berikut: Saluran cerna
Darah
Macam-Macam Pemeriksaan Mikrobiologi
Sediaan/Preparat Kultur/Biakan
lekapan basah
Uji biokimia
Penyakit dan Pemeriksaan Dalam Mikrobiologi
1. Bakteri ( Demam Tifoid)
Demam tifoid atau tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang
menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan bahan mineral dalam jumlah banyak.
Demam tifoid disebabkan oleh beberapa serovar Salmonella enterica termasuk
Salmonella typhii dan Salmonella paratyphii A.
Diagnosis Laboratorium
• ELISA,Widal
Serologis • Igm Dipstick Test,IMBI
Isolasi S.typhi
VIDEO
Imunoserologi
1. Widal
Pemeriksaan untuk melihat adanya kenaikan titer antibodi yang
bermakna dalam darah terhadap antigen O (somatik) dan/ata
u antigen H (flagellar)Salmonella typhi pada 2 kali pengambilan
spesimen serum dengan interval waktu 10-14 hari.
• Ab dari Ag O dapat terdeteksi pada 6 – 8 hari setelah
terjadinya demam
• Ab dari Ag H dapat terdeteksi pada 10 – 12 hari setelah
terjadinya demam
Prinsip Widal
Prinsip : Lateks Aglutination
Mendeteksi adanya ikatan antigen antibodi spesifik melalui partikel lateks yang dilapisi
antigen yang tersuspensi, sehingga akan berikatan dengan antibodi spesifik dalam
serum dan terbentuk aglutinasi.
Jenis Pemeriksaan Widal
Jenis Pemeriksaan
Widal
Slide Tabung
Jenis Pemeriksaan Widal
VIDEO
HIV
Diagnosis Laboratorium
ELISA
Western Blot
PCR
1. ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
A1 (-) Non-reaktif - Bila yakin tidak ada faktor resiko dan atau
atau perilaku beriko dilakukan LEBIH DARI 3 bulan
A1(-),A2(-), A3(-) sebelumnya, maka pasien diberi konseling cara
menjaga tetap negatif
- Bila belum yakin ada tidaknya faktor resiko dan
atau perilaku beresiko dilakukan dalam 3 bulan
terakhir maka dianjurkan untuk TES ULANG
A1 (+), A2(+) Indeteminate - Ulang tes dalam 1 bulan
A3 (-) atau - Konseling cara menjaga agar tetap negatif
A1(+) A2 (-) A3 (-) kedepannya
A1 (+) A2 (+) A3 (+) Reaktif atau positif Lakukan konseling hasil tes positif dan rujuk untuk
mendapatkan paket layanan PDP
Westren Blot
Pemeriksaan ini merupakan uji konfirmasi dari hasil reaktif ELISA atau hasil
serologi Rapid Test sebagai hasil yang benar-benar positif. Pemeriksaan ini
lebih sensitif dan lebih spesifik. Westren blot mempunyai spesifisitas tinggi
yaitu 99,9% apabila dikombinasi dengan pemeriksaan ELISA.
PCR
Penyakit dan Pemeriksaan Dalam Mikrobiologi
4. Protozoa (Malaria)
1. Pemeriksaan
mikroskopis 2. Pemeriksaan
metode
dengan imunokromatografi
Pewarnaan
1. Pemeriksaan mikroskopis/ dengan pewarnaan
Sampel : Hapusan darah tebal dan tipis
Reagen : Pewarnaan Giemsa
Pembacaan Hasil : Dilakukan oleh petek (teknisi) labpratorium senior
Interpretasi : Pembacaan hasil paling sedikit memuat jenis parasit
Pemeriksaan mikroskopis
laboratorik dinyatakan sebagai standar emas/rujukan
(gold standard/reference standard) pemeriksaan. Hasil
yang diperoleh merupakan hasil sebenarnya (positif
sesungguhnya atau negatif sesungguhnya).
2. Pemeriksaan dengan metode
imunokromatografi * Prinsip Reaksi