IMUNOLOGI SEROLOGI
OBJEK III
OLEH
NIM : 1911013016
REKAN KERJA :
1. Ilham Syafitra 1911012002
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA
I. Tujuan
1. Mengetahui pemeriksaan aviditas dan titer antisera.
2. Mengetahui kemampuan antibody mengikat antigen.
II. Teori
Aviditas adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kekuatan gabungan dari interaksi ikatan ganda
(sebagau kontras dari afinitas, yang menggambarkan kekuatan ikatan
tunggal). Aviditas menggambarkan interaksi anigen-antibodi dimana
ikatan lemah terbentuk anatara antigen dan antibody. Secara individual
mungkin lemah, namunketika hadir pada saat yang smaa, efek
keseluruhan mungin kuat antigen dan antibody . Aviditas selalu
menunjukkan nilai yang tinggi daripada penjumlahan afinitas individu.
Sebagian besar antigen multimeric dan kebanyakan antibodi multivalen.
Oleh karena itu, sebagian besar interaksi antibodi antigen tetap kuat dan
stabil karena tingginya ketahanan terhadap kompleks antigen-antibodi[2]
Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen.
Sistem kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat
antibodi dan memicu respon imun yang lebih kuat. Penggunaan
antiserum sangat efektif melawan patogen yang mampu menghindari
sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang
tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh
dirangsang. Keberadaan antibody kepada agen karena itu tergantung
pada “korban beruntung” awal yang sistem kekebalan tubuh secara
kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau “spesies inang”
yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih
lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau
dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan
disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada sebelumnya
antiserum.[2]
Antigen pada semua system golongan darah pada setiap
individu berada pada satu eritrosit , masing-masing sistem golongan
darah menempati lokasi terpisah pada permukaan sel eritrosit .
Beberapa antigen eritrosit terdapat pada trombosit (platelet),leukosit
dan jaringan – jaringan lain dalam konsentrasi kecil. Bahan-bahan
(substansi) golongan darah tertentu ditemukan larut dalam plasma , air
liur,air susu,cairan lambung,cairan system ovarium. Penentuan
golongan darah utama digunakan untuk genetic dan breeding.Kembar
monozygot dapat dibedakan dengan dizygot dengan menunjukkan
golongan darah yang lahir kemudian . Selain itu dapat mengetahui
petanda sifat fisiologik dan biokimia tertentu [3]
Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen.
Sistem kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat
antibodi dan memicu respon imun yang lebih kuat. Penggunaan
antiserum sangat efektif melawan patogen yang mampu menghindari
sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang
tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh
dirangsang. Keberadaan antibody kepada agen karena itu tergantung
pada “korban beruntung” awal yang sistem kekebalan tubuh secara
kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau “spesies inang”
yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih
lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau
dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan
disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada sebelumnya
antiserum.[4]
Keterangan:
[+] Terjadi Aglutinasi
[-] Tidak Terjadi Aglutinasi
4.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum pemeriksaan aviditas dan titer antisera, praktikan
mengamati video praktikum yang ditampilkan oleh kakak asisten sekaligus
mendengarkan dan memahi penjelasan dari Ibu Dosen.
Aviditas merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kekuatan gabungan dari interaksi ikatan ganda ( sebagai
kontras dari afinitas yang menggambarkan kekuatan ikatan tunggal ) .
Aviditas menggambarkan interaksi antigen – antibody ,dimana ikatan
lemah terbentuk antara antigen dan antibody . Secara individual mungkin
lemah namun ketika hadir pada saat yang sama , efek keseluruhan
mengikat kuat antigen dan antibody.
Pembuatan suspense sel darah bertujuan untuk membuat kepekatan
sel darah menjadi encer tertentu ( dalam praktikumini hanya konsentrasi
5% saja) guna mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah
(eritrosit) terhadap antibody Cara buat suspensi eritrosit 1. +1 tets eritrosi
2. 19 tetes nacl fisiologis. Supaya hasil yang didapatkan benar dan sesuai
dengan literatur (tidak jauh berbeda atau salah) pipet tetes yang digunakan
harus sama jadi ditambahkan dulu NaCl fisiologis baru eritrosit 1% dan
selanjutnya aduk homogen. Sel darah merah pekat setelah pencucian
dengan NaCl fisiologis 0,9% merupakan sel darah merah pekat yang bebas
protein/globulin.
Pada prinsipnya, uji aviditas sama dengan prinsip uji spesifisitas
yang membedakannya, pada uji aviditas, praktikan mengamati dan
mencatat seberapa lama waktu yang dibutuhkan sampai terjadinya
aglutinasi, mulai dari ditetesinya larutan eritrosit 5% sampai terjadinya
penggumpalan, reaksi ini terjadi dalam hitungan detik, biasanya 1 sampai
30 detik.
Pada literatur didapatkan hasil: [8]
1. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah A dengan
eritrosit 5% golongan darah B, yaitu 9’ 12’’,
2. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah A dengan
eritrosit 5% golongan darah AB, yaitu 7’ 13”,
3. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah B dengan
eritrosit 5% golongan darah A, yaitu 8’ 25”,
4. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah B dengan
eritrosit 5% golongan darah AB, yaitu 9’ 36”,
5. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah O dengan
eritrosit 5% golongan darah A, yaitu 3’ 20”,
6. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah O dengan
eritrosit 5% golongan darah B, yaitu 3’ 8”, dan
7. waktu terjadinya aglutinasi antara plasma golongan darah O dengan eritrosit
5% golongan darah AB, yaitu3’ 27”.
5.1 Kesimpulan
1. Pembuatan suspense sel darah bertujuan untuk membuat kepekatan sel darah
menjadi encer tertentu ( dalam praktikumini hanya konsentrasi 5% saja)
guna mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah (eritrosit)
terhadap antibody
2. Pengenceran plasma pada uji titer menunjukkan sampai sejauh mana
kemampuan konsentrasi antibody masih dapat mengikat antigen . Hasil dari
praktikum kali ini bahwa plasma A,B,O pada pengenceran 1/512 masih
mengalami reaksi aglutinasi setelah dicampurkan dengan eritrosit 5%
A,B,O,AB.
3. Perbedaan lamanya waktu terjadinya penggumpalan dikarenakan berbedanya
konsentrasi atau persentase antigen yang ada pada permukaan erirosit,
semakin tinggi konsentrasi antigen maka semakin cepat terjadinya
penggumpalan.
5.2 saran
1. Perhatikan dosen/aslab saat menjelaskan objek praktikum
2. Apabila ada yang tidak dipahami silahkan tanyakan pada aslab atau dosen
3. Ikuti praktikum dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA