Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOLOGI DAN SEROLOGI

OBJEK II

“PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA”

OLEH:

NAMA : RABIUL FAJRI

NO.BP : 1911013028

HARI/TANGGAL: SELASA/ 10 NOVEMBER 2020

Shift/ Kelompok : 2 / 2

REKAN KERJA : 1. NURUL FADHILA 1911011004

2. REZKA FELICIA 1911012017

3. NISA NASUTION 1911011040

4. DINI ASSYFA 1911012058

5. PUTRI YULIA 1911013029

LABORATORIUM IMUNOLOGI DAN SEROLOGI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA

I. TUJUAN
 Untuk mengetahui cara pengujian aviditas antisera dan uji titer antisera

 Untuk mengetahui waktu terjadinya penggumpalan

II. TEORI
Imunologi adalah cabang ilmu biommedis yang berkaitan dengan
respons organisme terhadap penolakan antigenic, pengenalan diri sendiri dan
bukan dirinya, serta semya efek biologis, serologis dan kimia fiskka fenomena
imun. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur pathogen
misalnya bateri, virus, jamur , protozoa dan parasite yang dapat menyebabkan
infeksi pada manusia. Infeksi yang terjadi manusia normal umumnya singkat dan
jaranng meninggalkkam kerusakan permanen. Hal ini disebabkan tubuh manusia
memilki suatu system imun yang melindungi tubuh terhadap unsur-unsur
pathogen. [1]

Aviditas adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan


kekuatan gabungan dari interaksi ikatan ganda (sebagau kontras dari afinitas, yang
menggambarkan kekuatan ikatan tunggal). Aviditas menggambarkan interaksi
anigen-antibodi dimana ikatan lemah terbentuk anatara antigen dan antibody.
Secara individual mungkin lemah, namunketika hadir pada saat yang smaa, efek
keseluruhan mungin kuat antigen dan antibody . Aviditas selalu menunjukkan
nilai yang tinggi daripada penjumlahan afinitas individu. Sebagian besar antigen
multimeric dan kebanyakan antibodi multivalen. Oleh karena itu, sebagian besar
interaksi antibodi antigen tetap kuat dan stabil karena tingginya ketahanan
terhadap kompleks antigen-antibodi[2

Antigen pada semua system golongan darah pada setiap individu berada
pada satu eritrosit , masing-masing sistem golongan darah menempati lokasi
terpisah pada permukaan sel eritrosit . Beberapa antigen eritrosit terdapat pada
trombosit (platelet),leukosit dan jaringan – jaringan lain dalam konsentrasi kecil.
Bahan-bahan (substansi) golongan darah tertentu ditemukan larut dalam plasma ,
air liur,air susu,cairan lambung,cairan system ovarium. Penentuan golongan darah
utama digunakan untuk genetic dan breeding.Kembar monozygot dapat dibedakan
dengan dizygot dengan menunjukkan golongan darah yang lahir kemudian .
Selain itu dapat mengetahui petanda sifat fisiologik dan biokimia tertentu [3]

Antigen terbagi atas dua macam tipe yaitu complete antigen dan
incomplete antigen . Perbedaan antara complete antigen dan incomplete antigen
adalah kemampuannya untuk menginduksi respons imun dari tubuh . Complete
antigen adalah antigen yang dapat menginduksi respons imun tubuh sehingga
terjadi pembentukan antibody dan juga dapat bereaksi dengan antibody yang telah
dibentuknya , Incomplete antigen adalah antigen yang hanya dapat bereaksi
dengan antibody tetapi tidak dapat memicu terjadinya respons imun tubuh berupa
pembentukan antibody. [4]

Antiserum adalah serum dari manusia atau hewan yang mengandung


antibodi untuk melawan berbagai penyakit yang spesifik dan biasanya
memberikan imunitas pasif kepada penyakit tersebut. Antiserum tidak
menyebabkan produksi atibodi dan ada dua macam antiserum yaitu antitoksin
yang mentralkan toksin yang dihasilkan oleh bakteri spesifik namun tidak
membunuh banteri tersebut dan jenis antiserum lainya adalah serum antimicrobial
yang dapat menghancurkan mikroba dengan cara membuat bakteri menjadui lebih
rentan. Setiap kajian yang berhubungan dengan penanganan hewan untuk
produksi antibody selalu mengikuti nprosedur standar yang ,melibatkan inokulasi
material antigenic ke dalam tubuh hewan coba, dan kemudian dilakukan
pengambilan antiserum yang ada dalam tubuh hewan tersebut. Antisera untuk
reagen penentuan golongan darah umunnya dibuat dari serum darah manuisa yang
memiliki titer tinggi, walaupun saat ini telah diketahui bahwa antisera tersebut
juga dapat dialokasikan dari biji dolichos biflorus dan dari hewan yang telah
diimunisasi Reaksi-reaksi antigen antibody yang digunakan dalam serologi
diagnostic[5]

Serum merupakan sejumlah darah yang tertampung di tabung atau


wadah jika dibiarkan 15 menit akan mengalami proses pemisahan atau
pembekuan akibat terperasnya cairan dari dalam bekuan, selanjutnya
disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 5-10 menit. Lapisan jernih
kuning muda dibagian atas merupakan serum sudah tidak megandung fibrinogen
tetapi mengandung zat-zat lainya yang masih didalamnya[6]k

Titer antisera pertama kali disaring utnuk menggetahui titer.


Pengenceran optimal antiserum untuk immunoassay telah ditentukan oleh yallow
dan berson sebagai pengenceran. Titer adalah pengenceran antiserum dimana 50%
pelacal terikat yaitu rasio b/f . titer adalah pengenceran antiserum dimana 50%
ari radioaktivitas yang ada dalam RIA terkat. Ketika mencirikan anti serum baru,
pnngujian pendahuluan dilakukan pengenvceran rendah (dibawah 1:1000) dan
dengan periode inkubasi muladi dari beberapa jam hingga 5-7 hari. Ukuran
kegunaan antiserum untuk pengujian konestrasi rendah zat tertenty ditentukan
oleh kemiringan ini terkait dengan konstanta kesetimbangan K, bukan titer
antiserum. Titer bergantung pada factor teknis yang tifak tergantung antibody,
yaitu aktivitas spesifik pelacak belabel, konsentrasi pelacak radioaktif dalam
sisteem pengujian atau kondisi inkubasi. [7]

Aktivitas antigenik yang menarik telah dideteksi dengan uji fiksasi


komplemen dengan antiserum titer yang sangat tinggi terhadap kromatin
dehistonisasi dari adenokarsinoma usus besar tikus yang dapat ditransplantasikan.
"Aktivitas tersebut tidak ditemukan pada epitel kolorektal tikus normal, hepatoma
Novikoff, usus besar manusia normal, kanker payudara manusia, atau Sediaan
kromatin sel Hela. Reaksi parsial diperoleh dengan kromatin dari kanker usus
besar manusia dan adenokarsinoma usus besar yang dapat ditransplantasikan dari
tikus. Tingkat aktivitas yang serupa dengan yang diamati pada kromatin dari
kanker usus besar tikus yang dapat ditransplantasikan ditemukan pada kromatin
dari 1,2 -dimethylhydrazine (DMH) diinduksi kanker usus besar tikus. Deteksi
aktivitas pada tumor yang diinduksi mendahului munculnya bukti histologis
displasia atau neoplasia. Munculnya aktivitas antigenik dicegah dengan
administrasi simultan dari penghambat karsinogen disulfiram dan butylated
hydroxytoluene. " Tingkat aktivitas antigen ditingkatkan pada saat-saat awal
selama pengobatan DMH ketika natrium barbiturat diberikan kepada hewan
dengan karsinogen. "Antigen yang bertanggung jawab untuk aktivitas ini belum
diidentifikasi.[8]
III. PROSEDUR KERJA
III.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Pipet tetes
2. Objek glas
3. Tabung reaksi 5 ml
4. Tusuk gigi
5. Stop watch
6. Kaca pembesar
3.1.2 Bahan
1. Larutan eritrosit 5% golongan A,B,AB,dan O

2. Larutan NaCL Fisiologi

3.2 Prosedur
A. Uji Aviditas Antisera
1. Pengujian aviditas dilakukan terhadap antisera yang memberikan reaksi
aglutinasi terhadap antigen eritrosit . Reaksi positif pada uji apesifisitas .
2. Pengerjaan pengujian sama dengan uji spesifisitas,tapi disini yang
dihitung berapa lama waktu yang diperlukan mulai ditetesi larutan
eritrosit 5% sampai terbentuk aglutinasi (detik)
3. Tabelkan waktu yang diperlukan untuk terjadinya aglutinasi tersebut .
B. Uji titer Antisera
1. Pada rak , letakkan secara berurutan 10 buah tabung reaksi kecil yang
masing-masing telah ditandai dengan ½.1/4 sampai 1/5 12 dan K
(control)
2. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) sampai dengan tabung ke 9 (1/5 12)
dimasukkan larutan NaCL fisiologi sebanyak 0,2 ml (4 tetes) dan pada
tabung K 8 ml.
3. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) ditambahkan antisera (cairan plasma
golongan A ) sebanyak 0,2 ml ( 4 tetes ) lalu aduk .
4. Ambil 0,2 ml (4 tetes) larutan pada tabung reaksi ke 1 dan masukkan ke
tabung reaksi ke 2 (1/4) aduk dan begitu seterusnya sampai pada tabung
reaksi ke 9 ( 1/5 12 ) dan pada tabung reaksi ke 9 ini dibuang 0,2 ml ( 4
tetes )
5. Pada masing-masing tabung reaksi ( termasuk tabung control )
ditambahkan suspense eritrosit 5% golongan B sebanyak 0,05 ml ( 1
tetes )
6. Biarkan selama 10 menit lalu disentrifugasu dengan kecepatan 1000 rpm
selama 5 menit .
7. Amati pengenceran tertinggi yang masih mengalami aglutinasi . Untuk
memudahkan pengamatan gunakan tabung ke 10 (K)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
1.Uji Adivitas Antisera

Plasma A Plasma B Plasma AB Plasma O


Eritrosit 5% A - + (10s) - + (2menit 6s)
Eritrosit 5% B + (11s) - - + (2menit 1s)
Eritrosit 5% AB + (27s) + (24s) - + (2menit 19s)
Keterangan:
[+] Terjadi Aglutinasi
[-] Tidak Terjadi Aglutinasi

2.Uji Titer Antisera

P-E 1/2 1/4 1/8 1/16 1/32 1/6 1/128 1/256 1/512
4
A-B + + + + + + + + +
A-AB + + + + + + + + +
B-A + + + + + + + + +
B-AB + + + + + + + + +
O-A + + + + + + + + +
O-B + + + + + + + + +
O-AB + + + + + + + + +
Keterangan:

P-E: Plasma terhadap Eritrosit


[+] : Positif, terjadi reaksi aglutinasi pada pengenceran
[-] : Negatif, tidak terjadi reaksi aglutinasi
4.2 PEMBAHASAN

Aviditas merupakan suatu istilah yang digunakan untuk


menggambarkan kekuatan gabungan dari interaksi ikatan ganda ( sebagai kontras
dari afinitas yang menggambarkan kekuatan ikatan tunggal ) . Aviditas
menggambarkan interaksi antigen – antibody ,dimana ikatan lemah terbentuk
antara antigen dan antibody . Secara individual mungkin lemah namun ketika
hadir pada saat yang sama , efek keseluruhan mengikat kuat antigen dan antibody.

reaksi silang tidak berikatan dengan interaksi lain, tidak diharapkan karena
dapat memicu reaksi yang lain.Aviditas waktu yang dibutuhkan untuk
menimbulkan reaksi in vitro yakni reaksi aglutinasi. Manfaat reaksi serologi
waktunya sempit. Adanya reaksi presipitasi tapi sedikit. Dipindahkan dengan
menmabhakan suatu carrier atauantigen kedalam sel. Selnya yakni contoh
eritrosit. Pada penyakit rheumatoid pke eritrosit domba. Sekarang aglutinasi sudah
ditinggalkan sekarang reaksinya ini adalah strip test. Cara buat uspensi eritrosi 1.
+1 tets eritrosi 2. 19 tetes nacl fisiologis. Supayadia kualitatif pipet tets yang
digunakan harus sma jadi ditambhakan dulu nacl fisiologis baru eritrosit 1% dan
selanjutnya aduk homogeny Membuat pengujian uji aviditas . waktu yang
diperlukan sampai timbulnya aglutinasi. Semakin cepat waktunya aglutinasi
semakin baik. Titer antibody adalah pengenceran tertinggi dari suatu antisera yang
masih mengalami aglutinasi.Dilakukan sentrifuse selama 2 menit dengan 1000
rpm. Darah yang digunakan adalah darah segar..

Uji afinitas dilakukan pada smeua antisera dan semua antibody yang
spesfik. Antisera spesifik dengan kebalikanya didalam anion dia dihasilkan
immunosipresan. Pertahanan maternal itu gak bagus Karena abis menmbuat janin
mati. Kontrasepsi ini diimunisasi dengan protein semen dia terjadi penolakkan

Kesulitan memiliki anak karena terlalu lama menggunakan kontrasepsi jadi


dia menolak respon imun si cowoknya. Jadi solusinya adalah berganti pasangan,
hal ini disebablkan karena waku muda udah pakai kb dan jadi si tubuh ibu udah
terbentuk reaksi penolakkan shinggga diharuskanuntuk imunoterapi atau denngan
berganti pasangan.Berbanding lurus semakin tinggi aviditas antibody semnagat
banyak. Makin tinggi titer antibody pada antisera banyak. Makin cepat waktunya
maka aviditas tingggi. Aviditas setiap orangberbeda Kisaran Aviditas 10-30 detik
Tioter 1/32-1/256 diatasnya udah bisa digunakan utnuk reagen penggunaaan
penggolongan darah.

Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 2, pada plasma B + eritrosit


5% A mengalami aglutinasi pada waktu pengamatan 56 detik, hal ini terjadi
karenaikatan antibodi B dengan antigen A. Sedangkan pada pengamatan plasma B
+eritrosit 5% AB waktu untuk terjadi aglutinasi lebih lama 3 menit 4
detik,kemungkinan yang dapat kami jelaskan bahwa eritrosit AB memiliki antigen
A dan antigen B, sehingga ikatan yang terjadi pada antibodi-antigen memiliki
finitas lebih lemah dibandingkan pada ikatan antibodi B dengan antigen A.Pada
uji titer, konsentrasi plasma B diturunkan dari . sampai 1/512.Pengamatan ini
bertujuan sampai batas mana pengenceran plasma B (antibodi B) efektif terhadap
ikatan antibodi-antigen. Dari hasil pengamatan, dari tabung 1 hingga 9 masih
menunjukkan aktivitas ikatan antibodi-antigen (reaksi aglutinasi),hal ini
menunjukkan bahwa sampai dengan pengenceran 1/512 plasma B masih efektif
dalam menjalankan perannannya sebagai antibodi.
V. Kesimpulan dan saran

5.1 Kesimpulan
1. Pembuatan suspense sel darah bertujuan untuk membuat kepekatan sel darah
menjadi encer tertentu ( dalam praktikumini hanya konsentrasi 5% saja)
guna mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah (eritrosit)
terhadap antibody

2. Pengenceran plasma pada uji titer menunjukkan sampai sejauh mana


kemampuan konsentrasi antibody masih dapat mengikat antigen . Hasil dari
praktikum kali ini bahwa plasma A,B,O pada pengenceran 1/512 masih
mengalami reaksi aglutinasi setelah dicampurkan dengan eritrosit 5%
A,B,O,AB

3. Titer Antisera adalah pengenceran tertinggi dari antisera yang masih


mengalami aglutinasi

5.2 saran
1. Perhatikan dosen/aslab saat menjelaskan objek praktikum
2. Apabila ada yang tidak dipahami silahkan tanyakan pada aslab atau dosen
3. Ikuti praktikum dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA

[1]Brahmana KImmunologi, Serologi dan Tata Kerja Laboratorium. Medan.


1981
[2] Suryo. Genetika. Departemen P dan K Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi. Jakarta.1996

[3] Retno Bijanti M. Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner. Airlangga.


Surabaya.2010

[4] Syarifuddin . Imunologi dasar prinsip Dasar system Kekebalan


Tubuh.Klinik Cendikia . Jakarta.2009

[5] Pearce C, Evelyn.1999.Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta :


Gramedia
[6] Subadoyo,Aru W,dkk.2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4, jilid
1.
[7] Sinilica, lubomir s. Chromosomal non histone protein. Crc press. 1983
[8] Verlag springer, radio imunoassay im basic and clinical pharmacoly. Isbn :
ruhr. Universistu borcherm. 1987
soal topic 1

1. Volume plasma darah terdiri dari....


A. 70% air dan 30% protein
B. 70% protein dan 30% air
C. 90% protein dan 10% air
D. 90% air dan 10% protein

E. 50% air dan 10% protein

.
2. Berapa volume darah secara keseluruhan
A. 1/12 berat badan
B. 1/11 berat badan
C. 1/10 berat badan
D. 1/9 berat badan

E. 1/8 berat badan

3. Darah yang kaya oksigen berwarna


A. Hitam
B. Merah muda
C. Merah tua
D. Kuning muda

E. Kuning tua

4. Berapakah kepadatan plasma darah


A. 1021 kg/m3
B. 1022 kg/ m3
C. 1023 kg/m3
D. 1024 kg/ m3

E. 1025 kg/m3

5. Apakah yang menepati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan


faktor penting dalam proses pembekuan darah...
A. Protein
B. Imun
C. Fibrinogen
D. Vaksin

E . Serologi

6. Apabila darah di sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit


akan terbentuk berapa lapisan...
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2

E. 1

7. Dari pernyataan nomor 6 Lapisan yang paling atas adalah


A. Plasma
B. Sel darah putih
C. Sel darah mera
D. Trombosit
E. Fibrinogen
8. . Yang termasuk sistem penggolongan darah yang penting adalah..
A. Mn dan rhesus
B. Mn dan abo
C. Abo dan rhesus
D. Semua betul
E. Tidak ada yang betul
9. serum dari manusia atau hewan yang mengandung antibodi untuk melawan
berbagai penyakit yang spesifik dan biasanya memberikan imunitas pasif
kepada penyakit tersebut. Merupakan pengertian dari
A. Antigen
B. Antiserum
C. Antitoksin
D. Antimikroba
E. Antibakteri
10. bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi
dengan antibody yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuanya untuk.
merangsang produksi antibod. Merupakan pengertian dari
A. Antigen
B. Antiserum
C. Antitoksin
D. Antimikroba
E. Antibakteri
Soal Topic 2

1. Suatu senyawa yg mengandung enzim galaktosa pada rangka glikoprotennya


adalah
A. Aglutinogen A
B. Aglutinin A
C. Aglutinogen B
D. Aglutinin B
E. Aglutinogen AB
2. Yang tidak termasuk golongan darah utama adalah…
a. A
b. B
c. AB
d. O
e. Rh

3. Indikasi seseorang membutuhkan transfusi adalah jika jumlah Hb … dL.


a. <8
b. 10
c. 12
d. 14
e. >14

4. Jika semua anak dari suatu keluarga bergolongan darah O, maka golongan dara
h orangtua mereka yang tidak mungkin adalah …..
A. A x A
B. B xB
C. A x O
D. O x O
E. AB x AB

5. Uji yang tidak dilakukan pada pendonor darah adalah…


a. Uji darah golongan ABO
b. Uji darah golongan Rhesus
c. Uji antibodi yang diharapkan
d. Uji terhadap penyakit infeksi
e. Uji crossmatch

6. Berikut ini yang merupakan ciri antibodi eritrosit adalah…


a. Protein atau lipoprotein berada di lapisan lipid membran eritrosit
b. Terbentuk akibat respon adanya antigen endogen dari eritrosit
c. Pembentukannya dikode gen pada lokus spesifik pada DNA
d. Akan tetap dimiliki seumur hidup
e. Semua salah

7. Jika suami bergolongan darah AB dan istri bergolongan darah O, maka


kemungkinan golongan darah anak mereka adalah…
a. A
b. B
c. AB
d. O
e. Semua benar

8. Tekanan darah minimal yang harus dimiliki pendonor darah adalah…


a. 70/50
b. 80/50
c. 90/50
d. 100/60
e. 120/60

9. Lama bagi pendonor untuk mendonorkan darahnya setelah menjalani operasi


besar adalah…
a. 4 bulan
b. 5 bulan
c. 6 bulan
d. 7 bulan
e. 8 bulan

10. Didalam darah jika seseorang memiliki anti-A dan antigen B berarti
seseorang bergolongan darah ..
A. AB
B. A
C. O
D. B
E. Rhesus
Soal Topic 3
1. Apa yang dimaksud dengan Aviditas ?
A. Interaksi antibody dan antigen
B. Terbentuknya imunologi
C. Membentuk Sel darah merah
D. Jumlah sel darah merah meningkat
E. Jumlah sel darah merah menurun

2. antigen berukuran besar, pada reaksi ini antibody dikontakkan dengan


antigen yang merupakan bagian permukaan suatu material misalnya
eritrosit, mikroorganisme atau partikel anorganik (polystyrenelatex) yang
telah di coated dengan Ag. Mrupakan uji ….
A. aglutinasi
B. prespitasi
c. litik
d. tabung
e. difusi gel

3. Antigen yang digunakan pada uji litik berupa ..


A. Langsung dan tidak langsung
B. Sel dan bahan yang di adsorbs pada mitokndria
C. Utama dan cadangan
D. A dan b betul
E. A dan c betul

4. Antigen terbagi atas 2 yaitu ?


A. Antigen A dan Antigen B
B. Antigen dalam dan luar
C. Complete antigen dan incomplete antigen
D. A dan B benar
E. Semua salah
5. Letak perbedaan antara complete antigen dan incomplete antigen adalah ?
A. Sel darah merah
B. Letak organnya
C. Strukturnya
D. Respon imun tubuh
E. Kemampuan untuk menginduksi respon imun dari tubuh

6. Complete antigen biasanya berupa senyawa yang kompleks seperti ?


A. Antigen
B. Protein atau polisakarida
C. Glukosa
D. Darah
E . Aglutinasi

7. Incomplete antigen umumnya berupa senyawa-senyawa yang lebih


sederhana bersifat ?
A. Membelah
B. Relative
C. Reaktif
D. Membunuh
E. Terbagi

8. Apa saja bahan yang digunakan pada praktikum aviditas dan titer antisera
hari ini ?
A. Larutan eritrosit 5% gol A,B,AB,O DAN larutan NaCL Fisiologis
B. Darah golongan A,B,AB,O larutan CaCL
C. Alkohol 70% darah kapiler dan vena
D. Alkohol 70% kit Rhesus darah kapiler dan vena
E. Bovin albumin,reagen coomb,darah resipien

9. Aviditas antisera bereaksi dengan ?


A . Immunitas
B. Darah
C. Antigen-antibodi
D.Aglutinasi
E. Glukosa

10. Yang termasuk jeni antiserum yakni….


a. antitoksin
b. antimicrobial
c. antiimun
d. a dan b benar
e. a dan c benar

Anda mungkin juga menyukai