ANTIBODI
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI
oleh:
Devi Era Rachmawati
175090101111005
Kelompok 2
ABSTRAK
(Abnova, 2017)
Gambar 1. Jenis-jenis ELISA
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:
1. Mengetahui spesifisitas antibodi yang dihasilkan hewan coba
2. Mengetahui prinsip analisis spesifisitas antibodi menggunakan
metode presipitasi protein
BAB II
METODE
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober,
2 November, dan 23 November 2019 bertempat di Laboratorium
Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.
3.3 Troubleshooting
Permasalahan yang terjadi selama praktikum berlangsung antara
lain jumlah sampel darah yang sangat sedikit. Hal ini dikarenakan
jumlah dari organisme mencit berkurang akibat mati. Jumlah mencit
sebanyak 2 hidup dari 5. Sampel darah digunakan untuk mendapatkan
serum yang akan mengandung antibodi. Serum yang didapatkan
berjumlah sangat sedikit sehingga sulit untuk dilakukan analisis. Serum
adalah cairan berwarna kekuningan yang mana serum ini mengandung
bermacam-macam protein. Suatu serum dari satu jenis individu akan
berbeda komponennya dengan individu jenis lain (Rhoades & Bell,
2009). Selain itu label pada mencit yang diberi perlakuan injeksi serum
yang berbeda tidak diketahui lagi dengan jelas. Sehingga pada akhir dari
identifikasi sampel serum menggunakan α Bovine serum yang
ditambahkan pada sampel 1 dan sampel 2 antibodi tidak terbentuk reaksi
penggumpalan, yang menandakan bahwa sampel yang didapatkan bukan
merupakan Bovine serum yang seperti diperkirakan pada saat awal.
Solusi yang diberikan dari permasalahan ini adalah menyediakan jumlah
serum yang cukup, agar dapat dilakukan pengulangan ketika terjadi
kesalahan, serta perlu dilakukan perwatan secara intesif pada mencit
untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, agar dihasilkan darah dengan
jumlah yang banyak. Selain itu, perlu dilakukan pengecakan label yang
diberikan pada mencit perlakuan agar tidak kesusahan melakukan
analisis hasil mengenai spesifikasi antibodi terhadap antiserum yang
diberikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuantifikasi suatu protein dapat diketahui melalui nilai
absorbansi yang didapatkan dari hasil spektrofotometeri. Hasil
absorbansi berbanding lurus dengan kuantifikasi protein. Antibodi
bekerja secara spesifik dalam mengenali antigen. Akan terjadi rekasi
penggumpalan ketika antigen spesifik diikat oleh antibodi yang spesifik
terhadap antigen tersebut.
4.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya praktikan perlu untuk lebih cermat
dalam perawatan hewan coba yang digunakan agar dihasilkan data
sesuai dengan yang diinginkan, yaitu berupa sampel darah tepatnya
serum yang cukup untuk bisa digunakan dalam identifikasi antibodi.
Praktikan juga perlu cermat dalam memperhatikan label pada hewan
coba agar tidak terjadi kesalahan pemberian antiserum sebagai akhir
identifikasi spesifitas antibodi.
DAFTAR PUSTAKA
Abnova. 2017. ELISA Pairs Kit. Abnova Coorporation.
www.abnova.com. Diakses pada 8 Desember 2017.
Ambarsari L, Madayanti F, Moels MR, Akhmaloka. 2006. Pengaruh
mutasi D802N pada aktivitas polimerase DNA Pol I ITB-1.
Sains & Teknologi 38A(2): 89-98.
Coico, R. & Sunshine, G. 2015. Immunology : Short Course. John
Wiley & Sons, Ltd. Chichester.
Duong, K. C, dkk. 2014. Salting Out of Protein Using Ammonium
Sulfate Precipitaion. J. of Protein C: 85-94
Fox, James G., Muriel T. Davidson., Fred W. Quimby et all. 2007. The
Mouse in Biomedical Research 2nd Edition. Elsevier. UK
Gan, S.D & Patel K. R. 2013. Enzyme Immunoassay and Enzyme-
Linked Immunosorbent Assay. J. of Investigative Dermatology.
133 : 1-4.
Hu, Xiaolu, dkk. 2015. One Step Colometric Detection of Antibody
Based on Protein Induced Unfolding ofG-quadeuplex Switch. J.
of Royal Society of Chemistry. 2013(00): 1-3
Jumilawaty, E & Hutahaean, S. 2012. Zoologi Eksperimental.
Departemen Biologi Universitas Sumatera Utara: Medan.
Kabat, E.A. 2013. Blood Group Substances. Elsevier. London.
Lesmana, Ronny, dkk. 2017. Fisiologi Dasar. Depublis Publisher.
Yogyakarta
Noviendri, D. & Sugiyono. 2005. Teknik pemekatan, purifikasi dan
karakterisasi protein rekombinan. J. Squalen Vol. 1 No. 1
Porterfield, J. Z. & Ziotnick, A. 2010. A simple and general method for
determining the protein and nucleic acid content of viruses by UV
absorbance. J. Virology 407(2):281 – 288.
Rosdiana, A dan Hasdiana, Y. E. 2017. Review Artikel: Studi Pustaka
Tentang Prosedur Kultur Sel. J. Farmaka. 14 (1): 236-249
Roadhes, R. & Bell, D. R. 2009. Medical Physiology : Principles for
Clinical Medicine. Lippincott William & Wilkins. Philadelphia.
Schnyder, M., Tanner, I., Webster, P., Barutzki, D. dan Deplazes, P.
2011. An ELISA for sensitive and specific detection of
circulating antigen of Angiostrongylus vasorum in serum samples
of naturally and experimentally infected dogs. J. Veterinary
Parasitology Vol 179:152 – 159.
Simonian, M. H. 2012. Spectrophotometric Determination of Protein
Concentration. John Wiley & Sons. Chichester.
Sunarno, dkk. 2015. Pengembangan Metode Diagnostik Cepat
Laboratotium. Yayasan Pustaka Obot Indonesia. Jakarta
Thermo Scientific. 2010. ELISA Technical Guide And Protocols.
Thermo Fisher Scientific, Inc. Rockford.
Tothova C, Nagy O, Kovac G. 2016. Serun protein and their diagnostic
utility in veterinary medicine: a riview. J. Vet Med. 61(9):475-496