Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan Imun

Kelompok 12 - IKD Sistem Tubuh 2 Praktikum


Anggota kelompok
1. Yusriya Salma Wijaya 20220710025
2. Senofa Klaudio Halawa 20220710031
3. Andiva Ananta Akse Ohoira 20220710033
4. Indy Melati Putih Wangi Windiardito 20220710050
5. Febriansyah Citra Adi Kusuma 20220710055 (Tidak Hadir)
6. Ibella Kezya Rayani Saragih 20220710066
7. Adinda Dwi Irsyanti 20220710079 (Tidak Hadir)
8. Muhammad Rizki Ramadan 20220710080
9. Nud'ah Nasywah Zumrudah 20220710085
10. Nabila Yasmine Chairunnisa 20220710109
11. Ameilia Difan Mahaputri 20220710112
12. Dimas Tangguh Wijaya 20220710114
1. Apakah Immunoteknik?
Pemeriksaan sistem imun
humoral yang sifatnya kompetitif
2. Menggunakan pemeriksaan apakah
bila kadar bahan yang akan diperiksa
tinggi?
Uji CRP
Satu lagi jenis tes atau pemeriksaan imunoserologi yang bisa Anda kenali pula untuk tujuan, prinsip, serta alat pemeriksaan
dan cara kerjanya. Tujuan dari pelaksanaan jenis pemeriksaan ini adalah untuk memudahkan pendeteksian ada tidaknya
infeksi kerusakan jaringan serta inflamasi. Untuk metode, pemeriksaan ini menggunakan jenis metode kualitatif.

Prinsip dari pemeriksaan jenis ini adalah aglutinasi pasif terbalik di mana antibodi CRP sudah melapisi latex dan target yang
dideteksi pada pemeriksaan ini adalah antigen CRP yang ada pada serum dengan level atau kadar tinggi. Hanya dalam
waktu 2 menit, sesudah ditunggu maka akan tampaklah aglutinasi. Bahan utama jelas adalah serum yang dibantu dengan 2
bahan yakni pengaduk, transferpet dan tip, serta kaca obyek.
3. Menggunakan pemeriksaan apakah bila kadar
bahan yang akan diperiksa rendah?
= RIA Metode ini kerap digunakan untuk
pengukuran konsentrasi antigen maupun
antibodi yang kadarnya rendah. Untuk itulah,
metode ini termasuk sangat baik untuk proses
pendeteksian kelainan tubuh dari awal.
4. Pemeriksaan
ELISA
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) adalah suatu teknik
biokimia berbasis plate yang terutama digunakan dalam bidang
imunologi untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen
(peptida, hormon, protein) dan antibodi dalam suatu sampel
5. Pemeriksaan
RIA
Radioimmunoassay (RIA) adalah suatu teknik pengukuran suatu analit atau
sampel berdasarkan prinsip reaksi imunologi antara antigen dan antibodi
dengan sistim deteksi keradioktifan melalui penggunaan zat radioaktif untuk
menandai salah satu pereaksi, misalnya antigen, di dalam reaksi imunologi
tersebut. Keunggulan teknik RIA/IRMA sangat ditentukan oleh kemampuan
hormon atau antigen bertanda radioaktif berkompetisi dengan hormon atau
antigen yang tidak bertanda radioaktif untuk berikatan dengan antibodi
secara in vitro.
[Puji W, Gina M. Sri S, Agus A. 2013].
6. Pemeriksaan apakah yang
menggunakan metode presipitasi?
Beberapa macam pemeriksaan berdasarkan prinsip presipitasi adalah berikut
Turbidimetri
Mengukur kepadatan atau kekeruhan satu larutan. Alat deteksi ditempatkanlangsung
menghadap sinar langsung. (ahaya yang terkumpul setelah melewati langsungmelalui larutan.*.
Nephelometri
mengukur !ahaya yang dipendarkan pada sudat tertentu dari sinar saatmele)ati suatu suspensi.
+umlah !ahaya yang dipendarkan sesuai dengan indeks konsentrasilarutan. ,ephelometri
memberikan hasil yang akurat dan presisi pada kuantitati" pada proteinserum dan karena dapat
diautomatisasi maka biaya per tes relati" lebih murah dibandingmetode lain.Teknik lain dari
prosedur presipitasi berupa tekhnik imunodi"usi pasib meliputi :
A. Radial imunidiffusion
adalah orang pertama menggunakan gel untuk reaksi presipitasi dan tehknik
pertama yang diperkenalkannya adalah
single diffusion
. Sekarangini telah ada modifikasi berupa radial immunodiffsion . Pada tehnik ini
antibodi di distribusi se!ara merata pada gel dan suatu antigen ditambahkan
dalam satu sumuran yangmemotong pada gel tersebut. Antigen akan menyebar
keluar sumuran, ter2adi penggabungan antigen-antibodi yang berubah
proporsinya sampai 3ona ekui$alen ter!apai dan satu 2aringanlatti!e terbentuk
dalam gel tersebut.
B. Ouchterlony double diffusion
& Pada tekhnik ini baik antigen maupun antibodi berdi"usise!ara bebas
melalui media semipadat se!ara dua dimensi baik $ertikal maupun
hori3ontal.Sumuran yang dibuat dimedia agar dan reaktan ditambahkan
dalam sumuran setelah inkubasiselama 1* # 48 2am dalam )adah
lembab garis presipitat terbentuk hasil pertemuan pergerakan antigen
dan antibodi. 0ensitas garis menggambarkan 2umlah komplek imun
yangterbentuk. Kebanyakan lempengan ou!hterlony diatur dengan satu
sumuran sentral yangdikelilingi 4 #5 sumuran peri"er. Antibodi
ditempat pada sumuran sentral dan antigenditempatkan pada sumuran
sekeliling sumuran sentral untuk menentukan apakah ada
antigendengan epitop yang serupa.6.
3. Rocket Immunoelectrophoresis:
Antibodi disebar se!ara merata dimedia agar dan
antigenditempatkan pada sumuran yang memotong media.
Meskipun antigen dapat bergerak sendiri secara di"usi
elektro"oresis digunakan untuk mendorong migrasi antigen
tersebut. Saalantigen di"usi keluar sumuran maka presipitat
akan terbentuk. 7asil akhir berupa garis presipitat yang
merun!ing mirip sebuah roket sehingga dinamakan
ro!ketimmunoelle!trophoresis

4. Immunoelectrophoresis

5. Immunofixation Electrophoresis
7.Sebutkan 2 prinsip ELISA
1. Mereaksikan antigen dengan antibodi yang
berlabel enzim kemudian ditambah dengan
substrat sehingga akan dihidrolisis menjadi
presipitat warna yang dapat dideteksi
menggunakan elisa reader
8. Sebutkan 2 prinsip ELISA
2. Prinsip kerja dari teknik ELISA adalah berdasarkan reaksi spesifik antara
antibody dan antigen dengan menggunakan enzim sebagai penanda
(marker). Enzim tersebut akan memberikan suatu tanda terdapatnya
suatu antigen jika antigen tersebut sudah bereaksi dengan antibodi.
Reaksi tersebut memerlukan antibody spesifik yang berikatan dengan
antigen.
9. Sebutkan sampel yang
digunakan pada ELISA

Saliva, Urine, Sampel darah


Pemeriksaan yang menggunakan
metode
ELISA
1. Deteksi keberadaan patogen penyebab penyakit RIA
(virus, pemeriksaan penyakit gangguan
bakteri, parasit, and fungi) tiroid/gondok, termasuk kanker, dan
2. Pengujian titer antibodi penyakit gondok yang tidak terdeteksi
3. Deteksi alergen dalam makanan secara klinis mau pun pemeriksaan darah.
4. Pegujian hormon
5. Deteksi penanda tumor (CA-9, CA19, CA242,
Ferritin)
6. Pengujian obat-obatan dan bahan kimia
ThankYou

Anda mungkin juga menyukai