PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNAYA DEFINISI Serologi adalah suatu ilmu yang mempelajari cara mendeteksi suatu infeksi di dalam serum pasien, misalnya antibodi (Ab) spesifik terhadap mikroba tertentu
Prinsip pemeriksaan adalah adanya ikatan antara
antibodi spesifik dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme. Respon imun spesifik tubuh manusia dibagi 2 yaitu 1. Respon yang dimediasi Sel (Limfosit T) 2. Respon yang dimediasi Antibodi
Antibodi disekresikan ke dalam darah atau
cairan limfa oleh sel limfosit B. CARA KERJA ANTIBODI 1. Melekat pada permukaan pathogen dan membuat patogen lebih dapat diterima oleh sel fagosit 2. Berikatan dan menghalangi reseptor permukaan pada sel hospes 3. Melekat pada permukaan sel pathogen dan berperan dalam penghancuran dengan aktifitas lisis sistem komplemen TEKHNIK PEMERIKSAAN SEROLOGI 1. Immunoglobulin 2. Imunodifusi 3. Tes Aglutinasi, 4. Tes hemaglutinasi 5. Immunoflourescence Antibody Technique (IFAT) 6. Uji Ikatan Komplemen 7. VDRL 8. Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) 9. Immunoblot 1. Immunoglobulin
IgM merupakan respon pertama untuk beberapa
antigen. Sehingga dengan adanya IgM menandakan bahwa baru terinfeksi atau permulaan infeksi aktif IgG merupakan antibodi yang tetap bertahan lama sampai setelah infeksi hilang. 2. Imunodifusi Didasarkan pada pembentukan imunokompleks yang berdasarkan berat molekul yang tinggi. Memerlukan waktu 1 minggu Teknik ini selain untuk serum juga dapat digunakan untuk LCS dan urin Teknik ini biasa digunakan untuk deteksi antibodi terhadap jamur pathogen : Histoplasma, Blastomyces, Coccidoides, Paracoxxideides 3. Tes Aglutinasi
Reaksi ini banyak digunakan sebagai contoh
penentuan tipe eritrosit dalam penggolongan darah, Diagnosis imunologi pada penyakit hemolitik seperti anemia hemolitik, tes rheumatoid, tes untuk syphiliis dan aglutinasi untuk tes kehamilan 4. Tes Hemaglutinasi Digunakan untuk pemeriksaan virus influenza Virus yang menginfeksi manusia dapat berikatan dengan sel darah merah spesies yang berbeda Serum pasien yang telah diolah dengan penambahan heparin ditambahkan ke dalam sistem yang mengandung virus tersangka penyebab penyakit. Apabila serum mengandung antibodi terhadap virus, akan terbentuk kompleks dan akan menghalangi binding site permukaan virus. Sehingga serum pasien dikatakan positif tes hemaglutinasi antibodi 5. Immuno Fluorecence Antibody Technique (IFAT) Immuno Flourescence Antibody Technique (IFAT) Digunakan untuk mendeteksi antibody dan antigen Terdiri dari direct dan indirect Metode indirect untuk mendeteksi antibodi Metode indirect untuk mendeteksi antigen Contoh : Toxoplasma Erlichiae (rocky mountain Spotted Fever) 6. Uji Fiksasi Komplemen
Merupakan tekhnik imunologi yang
digunakan untuk mendeteksi antigen spesifik atau antibody yang ada dalam serum pasien Contoh: Poliovirus, Jamur, Virus Influenza 7. VDRL (Veneral Disease Research Laboratory Test)
Pasien yang terinfeksi Treponema palllidum
akan membentuk antibodi seperti protein dinamakan reagin yang akan berikatan dengan antigen cardiolipin-lecitin-caoted cholesterol partikel, menyebabkan partikel berflokulasi. Merupakan satu-satunya tes yang paling berguna untuk mendeteksi cairan LCS pasien tersangka Neurosifilis 8. ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) Prinsip dasar ELISA adalah pemakaian enzim untuk mendeteksi adanya ikatan Antigen- Antibodi Enzim akan merubah (mengkonversi) substrate yang tidak berwarna (kromogen) menjadi produk yang mengindikasikan adanya ikatan Ag-Ab Keuntungan ELISA Waktu pemeriksaan cepat 2-4 jam Murah, karena harga enzim murah Dapat dibuat otomatisasi Aman bagi operator Dapat digunakan untuk pemeriksaan sampel dalam jumlah banyak 9. Immunoblot Disebut juga dengan Western Blot. Adalah suatu metoda analisa yang mendeteksi protein tertentu yang terdapat pada sampel ekstrak atau jaringan. Setiap protein akan berikatan dengan antibodi yang digunakan untuk mendeteksi adanya antigen TERIMA KASIH