Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kartika Sari Dewi

Nim : 1811050005
Kelas : 5A

RUANG LINGKUP BAKTERIOLOGI KLINIK

Bakteriologi Klinik merupakan ilmu bakteriologi yang mempelajari tentang metode


isolasi dan identifikasi bakteri dalam spesimen klinik dari manusia. Bakteri adalah
mikroorganisme prokaryot yaitu organisme yang materi intinya tidak terbungkus oleh
membrane. Isolasi bakteri merupakan proses pemisahan antara bakteri dengan bahan spesimen
dan hasil isolasi disebut dengan isolate. Identifikasi pada bakteri merupakan lanjutan dari proses
isolasi bakteri agar dapat membedakan agen-agen bakteri sebagai penyebab terjadinya penyakit.
Berikut adalah ruang lingkup bakteriologi klinik :
1. Spesimen
Spesimen adalah berupa bahan pemeriksaan yang berasal dari orang-orang sakit
(pasien)
Contoh specimen :
1. Darah bakterimia
2. Cairan cerebrospinal (Infeksi bakteri Listeria)
3. Eksudat telinga (infeksi ektoparasit, fungi atau bakteri)
4. Eksudat mata (ektoparasit, protozoa/richetsia, bakteri)
5. Feses (protozoa, telur cacing, bakteri vibrio, Mycobacterium para TBC)
6. Air susu (Bakteri Gram negatib/bentuk basillus, bakteri Gram positif /bentuk
coccus, khusus pada kasus radang kelejer mammae=mastitis
7. Urin (pemeriksaan terhadap Leptospira)
8. Nanah (pus) pemeriksaan Pseudomonas aeroginosa, Corynobacterium pyogenes

2. Bahan Nekropsi
Bahan nekropsi adalah berupa potongan tubuh yang digunakan untuk melihat sarang-
sarang perkejuan/perkapuran pada penyakit TBC. Berupa potongan jaringan tubuh
tersebut biasanya untuk otopsi. Perlakuan pada bahan nekropsi yaitu sebagai berikut :
 Potongan bahan nekropsi diangkat/diambil dengan pinset steril keatas nyala api
bunsen secara bolak balik agar bakteri pencemar dapat terbunuh
 Bahan nekropsi dipotong dan disentuh pada permukaan lempeng agar (culturisasi)
serta disentuhkan pada gelasas (mikroskopis)

3. Langkah-langkah Identifikasi :
1. Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik merupakan pemeriksaan spesimen menggunakan
instrumen mikroskop dengan preparat yang telah dilakukan pewarnaan sesuai dengan
keperluan
2. Pewarnaan sediaan
Pewarnaan sediaan yang biasanya dilakukan antara lain pewarnaan Gram atau
pewarnaan spesifik seperti pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam) dengan
menggunakan metode Ziehl Nelsen atau Kinyoun Gabbet.
3. Pewarnaan Giemsa
Pewarnaan Giemsa biasanya digunakan untuk pemeriksaan bakteri dalam darah atau
urine

4. Uji Biokimia
Uji biokimia yaitu uji yang dilakukan untuk melihat adanya aktivitas biokimiawi
bakteri dalam media-media yang telah disediakan. Bakteri akan mensintesiskan zat-zat
kimia tertentu sesuai dengan kemampuannya. Uji biokimia yang digunakan yaitu uji
bontrey pendek, uji bontrey panjang atau imvic.

5. Uji Serologi
Uji serologi adalah uji katalase dengan indikasi pembentukan gas oksigen atau buih.
Uji koagulase yaitu adanya faktor reaksi koagulase (CRF) yang merubah fibrinogen
menjadi fibrin/koagulum.
• Uji serologi meliputi tes aglutinasi menggunakan plasma koagulasi spesifik
Contoh:
– Uji veneral disease research laboaratory (VDRL) atau rapid plasma reagen (RPR)
atau uji plasmakrit (PCT) atau unheated serum reagen (USR)
– Uji aglutinasi menurut Galton digunakan untuk Leptospira
– Uji aglutinasi tabung digunakan untuk Tularemia atau Brucellosis pada penyakit
Demam yang tidak diketahui agen penyebabnya
– Uji Flourescent Treponemal Antibody-Absorption (FTA-ABS)

Anda mungkin juga menyukai