Anda di halaman 1dari 15

IDENTIFIKASI

BAKTERI &
JAMUR
Dosen pengampun :
apt. Arif Ferdian, M.Farm
Kelompok 7 :
Utari Rahmi M
Yola Marisa
Izatul Kasanah
Tri Tassya Putri
IDENTIFIKASI

Identifikasi merupakan upaya untuk mengetahui


suatu mikroorganisme dalam suatu kelompok
tertentu berdasarkan karakteristik persamaan dan
perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing
makhluk hidup. Proses identifikasi dilakukan
dengan cara pengamatan terghadap organisme
tersebut baik secara morfologi ataupun fisiologi
1. Pengujian Morfologi
2. Identifikasi Melalui
Pewarnaan
Tahapan 3. Pengujian Biokimia
indentifikasi 4. Identifikasi Menggunakan
Teknik Biomolekula
Uji morfologi
Morfologi Sel Pengamatan sel meliputi bentuk sel, tipe
pergandengan sel, ada atau tidaknya bulu getar dan bulu cambuk, uji
motilitas (bergerak atau tidak), respon terhadap pewarnaan gram,
ada atau tidaknya spora dan lain-lai

Morfologi Koloni Koloni adalah sebutan terhadap kumpulan sel mikroba


yang tumbuh atau sengaja ditumbuhkan pada medium tertentu.
Tahapan identifikasi
1 3

Isolasi Identifikasi
2
mikroorganisme mikroorganisme
Pengujian Morfologi dapat dilakukan
Identifikasi Melalui seleksi dengan cara pengujian
Pewarnaan Pengujian morfologi, metode
Biokimia Identifikasi dilakukan dengan tujuan
pewarnaan dan uji
Menggunakan Teknik untuk mendapatkan galur
biokimi
Biomolekula murni dengan kinerja terbaik.
Identifikasi pewarnaan
Identifikasi sederhana Pewarnaan negatif
Pewarnaan sederhana yaitu Metode ini mewarnai latar belakang mikroorganisme
pewarnaan dengan menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan negative,
menggunakan satumacam zat mikroorganisme terlihat transparan (tembus
warnadengan tujuan hanya pandang). Metode ini berguna untuk menentukan
untuk melihat bentuk sel morfologi dan ukuran sel. Metode ini menggunakan
bakteri dan untuk cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif
mengetahuimorfologi dan memerlukan pewarna asam seperti eosin atau
susunan selnya . pewarnaan ini negrosin. pewarnaasam memiliki negatif charge
dapat menggunakan kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi
pewarnaan basa pada kedalam sel karena negative charge pada
umumnya antara lain kristal permukaan bakteri. Oleh karena itu, sel tidak
violet, methylene blue, karbol, berwarna mudah dilihat dengan latar belakang
fuschin, dan safranin berwarna
Uji biokimia

Uji biokimia adalah pengujian respon fisiologis sel


mikroba terhadap sejumlah perlakuan mekanis,
biologis, dan kimiawi yang diberikan kepada suatu
mikroba. Setiap mikroba memiliki respon yang berbeda.
Perbedaan respon inilah yang dijadikan salah satu
karakter dalam identifikasi mikroba.
Uji biokimia
A. Uji Motilitas
Sifat bergerak (motile) atau tidak bergerak (non motile). Hanging
drop method disebut sebagai uji motilitas tetes bergantung,
adalah menguji motilitas dengan mengamati sel bakteri pada
tetes air atau media cair yang tergantung pada gelas objek
dengan posisi terbalik dan diperiksa di bawah mikroskop. Sel
bakteri yang bersifat motile akan dengan mudah terlihat
bergerak secara tidak beraturan ataupun beraturan.
Sementara sel bakteri yang tidak motil akan terlihat diam atau
hanya mengikuti gerakan partikel air saja.
Uji biokimia

B. Uji Katalase
Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui sifat bakteri dalam
menghasilkan enzim katalase. Cara kerja dari uji katalase yaitu
larutan H2O2 3% diteteskan pada objek atau koloni bakteri.
Terbentuknya buih atau gelembung udara adalah tanda sel bakteri
tersebut memproduksi enzim. Dahulunya, uji katalase digunakan
untuk membedakan strain aerotolerant Clostridium (katalase
negatif) dari spesies Bacillus (katalase positif
Uji biokimia
C. Uji Oksidase
Uji oksidase digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang
menghasilkan enzim sitokrom oksidase. Tujuan uji oksidase
adalah untuk mengetahui ada tidaknya enzim oksidase pada
bakteri dengan menggunakan paper oksidase yang dapat dilihat
perubahan warna yang terjadi pada paper oksidase. Terbentuknya
warna ungu atau biru menandakan diproduksinya enzim sitokrom
oksidase Sebaliknya bila tidak terjadi perubahan warna, berarti
bakteri tersebut oksidase negatif .
Uji biokimia
D. Uji Indol
Uji senyawa indol digunakan untuk menentukan kemampuan suatu
mikroorganisme dalam memecah komponen penyusun protein
asam amino triptofan untuk membentuk senyawa indol.
1 . Conventional Tube Method.
Metode ini menggunakan broth culture dan reagen Kovac. Metode
ini membutuhkan inkubasi semalam dan hasil positif jika terlihat
cincin berwarna merah muda. Hasil negatif adalah apabila tidak ada
perubahan warna bahkan setelah penambahan reagen yang
sesuai. Misalnya bakteri Klebsiella pneumoniae
Uji biokimia
2 . Indole Spot Test.
Digunakan untuk menentukan keberadaan enzim tryptophanase.
Tryptophanase memecah tryptophan untuk melepaskan indole,
yang ketika bereaksi dengan cinnamaldehyde menghasilkan
senyawa biruhijau. Tidak adanya enzim tryptophanase ditandai
dengan tidak produksi warna atau warna sedikit merah muda.
(indole negatif). Organisme positif indol misalnya sebagian besar
strain E. coli, P. vulgaris, M. morganii dan Providenica positif indol.
Uji biokimia
E . Uji Sitrat
Uji sitrat dapat digunakan untuk membedakan antara coliforms seperti
Klebsiella (sebelumnya Enterobacter) aerogenes yang merupakan bakteri
penghuni sejati tanah dan di lingkungan air dan coliform fecal seperti E. coli
Uji sitrat digunakan untuk menentukan kemampuan bakteri untuk
menggunakan natrium sitrat sebagai satu satunya sumber karbon dan
amonium dihidrogen fosfat anorganik (NH4H2PO4 ) adalah satu-satunya
sumber nitrogen tetap. Dalam uji pemanfaatan sitrat, media sitrat yang
paling umum digunakan adalah formula Simmons. Media Simon dituangkan
ke dalam tabung, disterilkan dan dimiringkan, sehingga setelah membeku
akan menjadi medium di agar miring.
Uji biokimia
F. Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Bertujuan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan kemampuan
mereka memecahkan dextrose, laktosa, sukrosa dan pembe basan sulfida.
Selain itu uji ini juga berfungsi untuk mengetahui apakah bakteri tersebut
menghasilkan gas H2 S atau tidak. Media yang digunakan mempunyai dua
bagian, yaitu slant (bahagian agar yang miring) dan butt (bahagian dasar
dari agar miring). Medium TSIA mengandung 3 macam gula, yaitu glukosa,
laktosa, dan sukrosa, terdapat juga indikator fenol merah, serta FeSO4
untuk memperlihatkan pembentukan H2 S yang ditunjukkan dengan adanya
endapan hitam.
dentifikasi mikroorganisme secara biomolecular
digunakan apabila identifikasi harus dilakukan secara
cepat, digunakan untuk bakteri yang susah
teridentifikasi dan memerlukan waktu yang lama
contohnya Mycobacteria, digunakan untuk
mikroorganisme berbahaya contohnya Histoplasma
dan Coccidiodes.
Teknik Identifikasi mikroorganisme menggunakan Teknik
biomolekul biomolecular dapat digunakan dengan beberapa
cara, diantaranya :
1. Menggunakan metode PCR (Poli Chain Reaction)
2. Menggunakan Spektrometrik (MS)
3. Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assays

Anda mungkin juga menyukai