Anda di halaman 1dari 15

PELAYANAN BAYI

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT
Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang


diberikan oleh tenaga kesehatan.
2 Tujuan Meningkatkan akses bayi terhadap kesehatan dasar,
untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang Jenis Pelayanan ( Pelayanan KIA )
4 Referensi Paket Pembelajaran Asuhan Bayi Baru Lahir Tahun
2008
5 Prosedur/ Langkah- Penatalaksanaan Pelayanan Pada Bayi
langkah Panggil ibu bayi sesuai urutannya
Petugas mencocokan identitas bayi
Lakukan pengkajian :
Lakukan anamnesa sesuai dengan
instrumen pada kartu bayi
Lakukan pelayanan kesehatan pada bayi :
- Pemberian imunisasi dasar lengkap
(BCG, Polio 1,2,3,4 DPT/HB 1,2,3/
Campak) sebelum bayi berusia satu
tahun.
- Stimulasi Deteksi Intertervensi Dini
Tumbuh Kembang Bayi (SDIDTK)
- Konseling ASI Ekslusif, pemberian
makanan pendamping ASI, tanda-tanda
sakit dan perawatan kesehatan bayi di
rumah menggunakan buku KIA
- Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
Isi kartu bayi, buku KMS dan kohor bayi
sesuai dengan hasil pengkajian
Bila ditemukan masalah kesehatan pada bayi
maka kita anjurkan kepada ibu/ keluarga
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke
ruang MTBS
Ingatkan kembali kepada ibu bayi/ keluarga
untuk melakukan kunjungan ulang dan
mengikuti kelas ibu bayi dan balita di wilayah
tempat tinggal ibu

6 Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap,


Pustu, Poskesdes, Polindes
PELAYANAN SDIDTK
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT
Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Kegiatan stimulasi, deteksi dan interfensi dini


penyimpangan tumbuh kembang balita yang
menyeluruh (Fisik, Psikososial) dan terkoordinasi
dalam bentuk kemitraan antara keluarga,
masyarakat, petugas kesehatan, organisasi profesi,
lembaga swadaya masyarakat dan sebagainya
untuk meningkatkan status kesehatan gizi anak,
mental, emosional, sosial, dan kemandirian anak
berkembang secara optimal.
2 Tujuan Agar semua balita umur 0 -5 tahun dan anak
prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan
bangsa serta mampu bersaing di era global melalui
kegiatan stimulasi, deteksi dan interfensi dini
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016
4 Referensi
Buku Panuan SDIDTK Tahun 2010
5 Prosedur/ Langkah- 1. Persiapan Alat
langkah Timbangan Berat Badan
Centimeter (Mikro Toice)
Alat Pengukur Lingkar Kepala (Pita
Centimeter)
APE (Alat Peraga Edukatif)
Pensil
Kertas warna (Kertas Origami)
Bola Kasti 1 (Satu) buah
Balok Kubus 6 (enam) buah dengan
warna : Putih, Merah, Kuning, Hijau, Biru,
Balok Persegi Panjang Ukuran Kecil 4
(empat) buah dengan warna : Merah,
Kuning, Hijau, Biru
Benang Wool warna merah 1 (satu) buah
Cangkir/ Dot Bayi
Sendok dan Garpu

Prosedur/ Langkah- Kertas Gambar 4 (Empat) buah dengan


langkah
gambar burung, kucing, anjing, gambar
pria
Boneka Barbie
Kartu E
Kismis/ Kulit Jeruk/ Potongan Roti
2. Persiapan Instrument
Satu Buah Buku Panduan Pengkajian Stimulasi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak
3. Persiapan Ruang
Ruangan dengan ukuran minimal 3 X 3
Meter
Terang, tidak panas, kondusif
4. Persiapan Petugas
Menguasai/ mengerti tentang prosedur yang
akan dilakukan
5. Persiapan Klien
Menjalin kerja sama antara petugas dengan
bayi dan anak dengan baik sehingga terbina
hubungan saling percaya
Tidak ada tekanan untuk bayi dan anak yang
akan dilakukan skrining
6. Pelaksanaan
Siapkan alat tulis dan format pengkajian klien
Tentukan usia klien
Lakukan pengkajian sesuai usia klien
berdasarkan format yang tersedia (BB/TB,
LK, KPSP, TDL, TDD, KMME, CHAT, GPPH)
Lakukan analisa hasil pengkajian
Lakukan Intervensi sesuai dengan hasil
pengkajian
Berikan konseling kepada keluarga tentang
hasil pengkajian pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita

Prosedur/ Langkah- Lakukan Rujukan jika tidak dapat diintervensi


langkah Anjurkan kepada keluarga agar melakukan
Skrining SDIDTK ulang untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak,
sesuai dengan umur yang telah ditentukan :
0 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan,
15 bulan, 18 bulan, 21 bulan, 24 bulan, 30
bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54
bulan, 60 bulan, 66 bulan dan 72 bulan.
Lakukan pendokumentasian kedalam buku
Kohor Bayi dan Kohor Balita sesuai dengan
hasil pengkajian
Hasil pengkajian harus ditulis nama lengkap
dan tanda tangan pemeriksa
6. Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap,
Pustu, Polindes/ Poskesdes

MENGUKUR PANJANG
BADAN BAYI
No Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Aktifitas mengukur panjang badan bayi


2 Tujuan Menilai ukuran panjang bayi serta mendeteksi kelainan
sedini mungkin.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Persiapan:
Langkah-langkah 1. PersiapanAlat :
Meteran
Penggaris papan
Buku catatan dan puplen
Steik laken

2. PersiapanBayi :
Bayi diukur dalam keadaan telanjang.

3. Persiapanpenolong :
Cuci tangan sebelum dan sesudah
Masker

Pelaksanaan :
1. 1. Bidan cuci tangan
2. 2. Bidan memakai sarung
tangan.
3. 3. Bayi disiapkan, tangan
kiri memegang ujung meteran dari puncak kepala sampai
ke kaki
4. 4. Panjang badan dicacat
dalam catatan medik bayi
5. 5. Bayi dirapikan kembali
6.
Perhatian
1 1. Keadaan umum bayi
2 2. Bayi tidak sampai kedinginan

6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes

MENGUKUR LINGKAR
KEPALA BAYI
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM


KABUPATEN GARUT NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Aktifitas pengukuran lingkar kepala bayi baru lahir


2 Tujuan Menilai pertumbuhan dan ukuran otak bayi serta
mendeteksi sejak dini gangguan perkembangan otak
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Langkah- Persiapan:
langkah A. Persiapan Alat :
Pita Ukur
Sarung Tangan
Buku catatan dan puplen
B. Persiapan
Orang tua/ keluarga bayi diberitau dan
diminta persetujuan tindakan.
Prosedur kerja dan tujuan tindakan dijelaskan
C. Pelaksanaan :
1. Bidan cuci tangan.
2. Bidan memakai sarung tangan.
3. Membaringkan bayi diatas meja bayi
4.Mengukur dengan pita pengukur mulai dari frontalis
(melingkar)
5. Membaca angka pada pita ukur
6.Mengukur dengan pita pengukur mulai mento (dagu)
kearah occipitalis kemudian kembali kearah mento
(dagu)
7.Membaca pada pita pengukurMengukur dengan pita
pengukur mulai dari bragmatica ( ubun-ubun besar)
kearah sub Occipitalis kembali arah bregmatica.
8. Membaca angka pada pita pengukur.
9. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
10. Menuliskan hasil dalam buku catatan.
11.Membereskan alat-alat.
12 Mencuci tangan.
7.
6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes

MENIMBANG BERAT
BADAN BAYI
No Dokumen :
No. Revisi :
S Tanggal Terbit :
O Halaman :
P

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT
Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Aktifitas mengukur berat badan bayi baru lahir dengan


alat timbangan badab bayi
2 Tujuan 1. mengetahui berat badan dan perkembangan nya.
2. membantu menentukan program pengobatan (dosis)
3. menentukan status nutrisi
4. menentukan status cairan pasien
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Langkah- Persiapan:
langkah A. PersiapanAlat :
Timbangan Badan Untuk Bayi
Alas Timbangan
Sarung tangan
Alat Tulis untuk mencatat hasil.

B. Persiapan :
Orang Tua/keluarga bayi diberitahu dan
diminta persetujuan tindakan.
Prosedur kerja dan tujuan tindakan
dijelaskan.
C. Prosedur
Timbangan disiapkan bentangkan alas di
atas timbangan.
Mengontrol jarum timbangan berada
diatas nol.
Mencuci tangan.
Memasang sarung tangan
Meletakkan bayi diatas timbangan.
Membaca skala jarum timbangan
menunjukkan hasil timbangan
Mengangkat bayi dari atas timbangan
dan memasang pakaian.
Membereskan alat-alat
Melepas sarung tangan dan mencuci
tangan
Menulis hasil berat badan dalam buku
catatan.
8.
6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes
MENGUKUR PANJANG
BADAN BAYI BARU LAHIR
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003
GARUT

1 Pengertian Aktifitas mengukur panjang badan bayi baru lahir dengan


alat ukur panjang badan bayi
2 Tujuan Menilai pertumbuhan bayi melalui perbandingan panjang
badan dengan berat badan bayi.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Persiapan:
Langkah-langkah A. PersiapanAlat :
Meteran
Buku catatan dan puplen

B. Persiapan Bayi :
Orang tua/ keluarga bayi diberitau dan
diminta persetujuan tindakan.
Prosedur kerja dan tujuan tindakan
dijelaskan.

C. Prosedur
Mencuci tangan
Pasang Sarung Tangan
Membaringkan bayi dengan posisi miring
Pengukur diletakkan merapat pada kepala
dan badan
Mengukur mulai dari puncak kepala sampai
tumit.
Membaca angka pada mistar pengukur
Mengangkat bayi dari mistar pengukur
Membereskan alat
9. Melepas sarung tangan
dan cuci tangan
6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes

MELAKUKAN PERAWATAN
TALI PUSAT BAYI
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT Rohmahalia M.Noor, SKM,
MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Tindakan membersihkan dan merawat tali pusat


2 Tujuan 1. membersihkan tali pusat.
2. Prosedur kerja dan tindakan dijelaskan.
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Langkah- Persiapan:
langkah A. Persiapan Alat :
Sarung Tangan Steril
Kassa Kering dalam tempatnya
Bengkok

B. Persiapan
Orangtua/keluarga bayi diberitau dan
diminta persetujuannya.
Prosedur kerja dan tindakan dijelaskan.
C. Pelaksanaan
Lakukan Informed concent
Cuci Tangan
Gunakan Sarung tangan.
Bersihkan tali pusat dengan kasa DTT,
mulai dari ujung sampai pangkal tali pusat
kalau basah. Jika tali pusat kering
membersihkan
Dari arah pangkal ke ujung.
Memakaikan kembali pakaian bayi.
Melepas sarung tangan dan mencuci
tangan.
Mengevaluasi respon keluarga
10. Mendokumentasikan
dalam catatan perawatan.
6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes

MEMBERIKAN SALEP MATA


PADA BAYI
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN Rohmahalia M.Noor, SKM,
MKM
GARUT NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian Pemberian antibiotik salep mata segera setelah bayi lahir


2 Tujuan Mencegah infeksi pada mata bayi
3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Haurpanggung No.
Terntang KIA tahun 2016

4 Referensi Paket Pembelajaran Paket ABBL Tahun 2008


5 Prosedur/ Langkah- Persiapan:
langkah A. Persiapan Alat :
Sarung Tangan Steril
Salep mata yang mengandung tetrasiklin
1%

B. Pelaksanaan
Orang tua/keluarga bayi diberitau dan
diminta persetujuannya.
Petugas menjelaskan prosedur kerja dan
tindakan dijelaskan.
Melakukan informed concent
Mencuci tangan
Memakai sarung tangan
Memberikan salep mata dalam satu garis
lurus mulai dari bagian mata yang paling
dekat dengan hidung bayi menuju
kebagian luar mata atau tetes mata.
Ujung tabung salep mata atau pipet tetes
tidak boleh menyentuh mata bayi
Jangan menghapus salep atau tetes mata
dari mata bayi
Menganjurkan keluarga atau tidak
menghapus obat obat tersebut
Melepas sarung tangan dan mencuci
tangan
Mencatat di buku bayi dan buku KIA
11.
6 Unit Terkait Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Pustu, Polindes

PELAYANAN MANAJEMEN
TERPADU BAYI MUDA (MTBM)
No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
NIP. 19670101 198903 2 003

1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur/ Langkah- 1. Persiapan Alat dan bahan
langkah
Formulir MTBM (Bayi umur kurang dari 2 bulan)
Buku Bagan MTBS/MTBM
Bagan dinding MTBS/MTBM
Sound Timer/Jam tangan
Manset Anak
Timbangan bayi
Tempat tidur untuk Anak
Alat dan Bahan obat peraga (gelas berisi air.
Sendok, oralit, parasetamol, tablet zink, VIT A
200.000 IU
Kartu Anjuran makan untuk anak sehat maupun
sakit
Kartu nasehat Ibu (KNI)
2. Pelaksanaan
Siapkan Formulir bayi umur kurang 2 bulan
Petugas mempersilahkan Ibu/ keluarga bayi
duduk dekat meja tempat
pemeriksaan
Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
Isi tanggal kunjungan pada formulir
Tanyakan nama bayi,jenis kelamin dan Umur dan
catat pada formulir
Lakukan Penimbangan berat badan bayi serta
pengukuran panjang badan
dan catat pada formulir
Ukur suhu Aksiler bayi dan catat pada formulir
Tanyakan sakit bayi dan catat pada formulir

Prosedur/ Langkah- Lakukan penilaian berdasarkan algoritma


langkah
MTBM dan catat pada formulir,mulai dengan
penilaian/ pemeriksaan :
Kemungkinan penyakit sangat berat atau
infeksi bahteri dan tentukan klasifikasi
berdasarkan buku bagan dimulai dengan
lajur hijau,kuning dan merah muda
Bila ditemukan penyakit sangat berat atau
infeksi bakteri berat (klasifikasi pada lajur
merah muda) beri tindakan/penanganan
segera dan rujuk
Bila tidak ditemukan penyakit sangat berat
atau infeksi bakteri berat (klasifikasi pada
lajur merah muda) lanjutkan penilaian
berikutnya
Apakah bayi Diare dan tentukan klasifikasi
berdasarkan buku bagan dimulai dengan
lajur hijau,kuning dan merah muda
Ikterus dan tentukan klasifikasi berdasarkan
buku bagan dimulai dengan lajur hijau,kuning
dan merah muda
Kemungkinan berat badan rendah dan/atau
masalah pemberian ASI dan tentukan
klasifikasi berdasarkan buku bagan dimulai
dengan lajur hijau,kuning
Lakukan penilaian tentang cara menyusui
Periksa status Vitamin K1
Periksa status Imunisasi
Periksa masalah/keluhan lain
Periksa masalah/keluhan Ibu
Lakukan tindakan/pengobatan sesuai dengan
klasifikasi berdasarkan buku bagan dan tulis
pada formulir
Lakukan konseling pada ibu/keluarga bila anak
tidak segera dirujuk
Nasihati kapan kembali segera
Catat pada formulir kapan kunjungan ulang dan
beritahu kepada Ibu/ Keluarga
6. Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap,
Pustu, Polindes/ Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai