BAB III

NERACA MASSA

Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan bioetanol dengan

kapasitas produksi 23.000 ton/tahun adalah sebagai berikut :
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu kerja per tahun : 330 hari
Satuan operasi : kg/jam
Kapasitas per jam : 2904,04 kg/jam

3.1 Tangki Pelarutan NaOH

Berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan NaOH padat menjadi NaOH 2N
Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Bak Pencuci (BP-101)

Masuk Keluar
Komponen
Alur 1 Alur 2 Alur 3 Alur 4
Kulit Singkong 16553,03 - - 16553,03
Air Proses - 17424,24 16553,03 871,21
Kotoran 871,21 - 871,21 -
Sub Total 17424,24 17424,24 17424,24 17424,24
Total 34848,48 34848,48

3.2 Tangki Pencampuran

Berfungsi sebagai tempat pencampuran abu sekam padi dengan penambahan
larutan NaOH 2N
Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Hammer Crusher (HC-101)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 4 Alur 5 Alur 6
Kulit Singkong 16553,03 - 16553,03
Air Proses 871,21 8,71 862,5
Sub Total 17424,24 8,71 17415,53
Total 17424,24 17424,24

3.3 Tangki Leaching

Berfungsi sebagai tempat ekstraksi abu sekam padi dengan NaOH 2N
Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Ball Mill (BM-101)

III-1
 Masuk Keluar
Komponen
Alur 6 Alur 7
Slurry 17415,53 17415,53
Total 17415,53 17415,53

3.4 Tangki Pelarutan NaCl

Berfungsi sebagai tempat pelarutan NaCl dengan air sehingga terbentuk brine
(larutan garam)
Sistem Batch
NaCl dilarutkan dari 100% berat menjadi 36,3% berat
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Reaktor Pemasakan (R-101)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 7 Alur 8 Alur 9 Alur 10
Slurry 17415,53 - - 11686,69
Asam Sulfat - - 5682,57 5682,57
Air Proses - 34831,06 - 34194,52
Glukosa - - - 6365,38
Sub Total 17415,53 34831,06 5682,57 57929,16
Total 57929,16 57929,16

3.5 Tangki Pengenceran Larutan Natrium Silikat

Berfungsi sebagai tempat pengenceran larutan natrium silikat dengan air dari
konsentrasi 33 % berat menjadi 16 % berat
Sistem : Batch
Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Filter Press (F-101)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 10 Alur 11 Alur 12
Glukosa 6365,38 - 6365,38
Air 34194,52 - 34194,52
Asam Sulfat 5682,57 - 5682,57
Slurry 11686,69 11686,69 -
Sub Total 57929,16 11686,69 46242,47
Total 57929,16 57929,16

3.6 Tangki Pengenceran Asam Sulfat

Berfungsi sebagai tempat pengenceran asam sulfat pekat dengan air dari
konsentrasi 98 % berat menjadi 38 % berat.

III-2
 Sistem : Batch
Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Reaktor Fermentasi (R-102)
Masuk Keluar
Komponen
3.7 Alur 12 Alur 13 Alur 14 Alur 15 R
Glukosa 6365,38 - - 190,96
e
Air 34194,52 - - 34194,52
Asam sulfat 5682,57 - - 5682,57 a
Amonium sulfat - 162,24 - 162,24 k
Etanol - - - 3155,81
Karbon dioksida t
- - 3018,60 -
Sub Total 46242,47 162,24 3018,60 43386,11 o
Total 46404,71 46404,71 r
Merupakan tempat terjadinya reaksi presipitasi yang menghasilkan produk
utama berupa silika (SiO2)
Sistem : Batch
T = 100 oC

Terdiri dari 3 tahap, antara lain :

a. Merekasikan larutan natrium silikat dengan larutan asam sulfat
Kedua larutan tersebut direaksikan di dalam reaktor yang sebelumnya telah
diisi air sebanyak ---- liter
pH yang diharapkan 10 (suasana basa) dengan derajat netralisasi sebesar
25%
b. Penambahan brine
Brine digunakan sebagai koagulan dan tidak ikut bereaksi
c. Netralisasi akhir ( netralisasi natrium silikat sisa)
Tahap ini dilakukan dengan menambah larutan asam sulfat hingga bereaksi
sempurna dengan sisa natrium silikat dan tercapai pH akhir suasana asam.
Tabel 3.7 Neraca Massa Pada Filter Press (F-102)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 15 Alur 16 Alur 17
Glukosa 190,96 - 190,96
Air 34194,52 - 34194,52
Asam Sulfat 5682,57 5682,57 -
Amonium Sulfat 162,24 162,24 -
Etanol 3155,81 - 3155,81
Sub Total 43386,11 5844,81 37541,30

III-3
 Total 43386,11 43386,11

3.8 Tangki Penampung Slurry

Berfungsi untuk menampung slurry dari reaktor dan menurunkan suhunya
sebelum masuk rotary drum.
Sistem kontinyu dan dilengkapi dengan koil pendingin.
Tabel 3.8 Neraca Massa Pada Menara Distilasi (MD-101)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 17 Alur 18 Alur 19
Glukosa 190,96 190,96 -
Air 34194,52 34069,61 124,92
Etanol 3155,81 157,79 2998,02
Sub Total 37541,30 34418,36 3122,94
Total 37541,30 37541,30

3.9 Rotary Drum Vacum Filter

Berfungsi untuk menyaring partikel-partikel silika dari slurry sehingga
terbentuk cake. Kemudian cake dicuci dengan air untuk melarutkan NaCl dan
zat-zat pengotor lainnya yang terikut lalu dikeringkan.
Sistem : kontinyu
Tabel 3.9 Neraca Massa Pada Mixer (M-101)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 19 Alur 20 Alur 21
Air 124,92 - -
Etanol 2998,02 - 2998,02
Kalsium Oksida - 388,64 -
Kalsium Hidroksida - - 513,56
Sub Total 3122,94 388,64 3511,58
Total 3511,58 3511,58

3.10 Heater Dry Air

III-4
 Berfungsi untuk memanaskan udara bebas menggunakan steam hingga
dihasilkan udara kering.
Sistem : kontinyu
Tabel 3.10 Neraca Massa Pada Menara Destilasi (MD-102)
Masuk Keluar
Komponen
Alur 21 Alur 22 Alur 23
Air - - 29,07
Etanol 2998,02 119,92 2878,10
Kalsium Oksida - - -
Kalsium Hidroksida 513,56 484,49 -
Sub Total 3511,58 604,41 2907,17
Total 3511,58 3511,58

3.11 Spray Dryer

Berfungsi untuk mengeringkan cake hingga dihasilkan partikel-partikel silika
yang sudah terpisah.
Sistem : kontinyu

3.12 Ball mill

Berfungsi untuk milling produk agar berukuran lebih kecil.
Sistem : kontinyu

3.13 Screen
Berfungsi untuk menyaring produk sesuai dengan ukuran yang diinginkan
Sistem : kontinyu

III-5