PENDAHULUAN
Penggunaan abu ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan silika karena abu
ampas tebu mengandung senyawa SiO2 sebanyak 70,97%. Abu ampas tebu diperoleh
dari hasil pembakaran ampas tebu. Ampas tebu merupakan hasil limbah buangan
yang berlimpah dari proses pembuatan gula. Berdasarkan data dari Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) ampas tebu yang dihasilkan sebanyak 32% dari
berat tebu giling. Pada tahun 2006 jumlah tebu yang digiling mencapai 30 juta ton
sehingga ampas tebu yang dihasilkan mencapai 9.640.000 ton. Namun, sebanyak
60% dari ampas tebu tersebut dimanfaatkan oleh pabrik gula sebagai bahan bakar,
bahan baku untuk kertas, bahan baku industri kanvas rem, industri jamur dan lain-
lain. Oleh karena itu diperkirakan sebanyak 45 % dari ampas tebu tersebut belum
dimanfaatkan (Indarto dan Novita, 2011).
Permintaan untuk high performance silika untuk industri rubber semakin
meningkat, dimana industri rubber menguasai sekitar 1/3 kebutuhan global untuk
silika. Di luar industri rubber, pasar lain yang membutuhkan silika antara lain ink-jet
paper coating, dan antiblock untuk plastik film.
Saat ini Indonesia masih mengimpor silika untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Sehingga untuk mengurangi ketergantungan tersebut, perlu didirikan pabrik
silika dari abu ampas tebu yang diharapkan akan memenuhi kebutuhan industri di
Indonesia.
1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik precipitated silica dengan proses
Aldcroft adalah menerapkan disiplin ilmu teknik kimia khususnya di bidang
perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga memberikan gambaran
kelayakan pra rancangan pabrik precipitated silica dengan proses Aldcroft.