F5. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular Dan Tidak Menular
PENYULUHAN DISLIPIDEMIA DI POSYANDU LANSIA DESA
KAPUAN
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Program Internship
USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
DOKTER INTERNSHIP INDONESIA
Disusun oleh :
dr. Erni Hastirini
Pusat Kesehatan Masyarakat Kapuan
Kabupaten Blora Jawa Tengah Periode 3 Februari 2017 6 Juni 2017 LATAR Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, BELAKANG dimana sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang kesehatan. GBHN telah menetapkan bahwa pembangunan yang sedang kita galakkan bersama dewasa ini bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Penyakit Dislipidemia (kolesterol pada masyarakat umum) merupakan salah satu masalah kesehatan karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), Trigliserida dan penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol, terutama LDL atau Trigliserida darah perlu mendapat perhatian karena merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung koroner. Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yang merupakan faktor resiko utama terserang aterosklerosis. Dengan kegemukan otomatis berhubungan dengan IMT (index massa tubuh) seseorang. Penyakit Dislipidemia terjadi ketika kadar lemak darah melebihi nilai normal. Kadar lemak darah terdiri dari Trigliserida (normal : 40 155 mg/dl), Kolesterol Total (normal < 200 mg/dl) HDL (normal 35-55 mg/dl) dan LDL (normal < 130 mg/dl). Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani, dan pengelolaan badan. Puskesmas Kapuan dalam hal ini mempunyai program PTM (Penyakit Tidak Menular) yang dilaksanakan di Balai Pengobatan Umum, melayani pasien dengan penyakit degeneratif salah satunya penyakit dislipidemia/kolesterol. PERMASALAHAN Data di puskesmas maupun masyarakat menunjukkan penyakit kardiovaskuler yang terdiri dari penyakit jantung koroner, penyakit jantung hipertensi dan stroke merupakan penyebab utama kematian pada kelompok lanjut usia. Adapun salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskuler adalah gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia). Angka kesakitan terhadap penyakit kardiovaskular, dalam hal ini kaitannya dengan kolesterol, masih tinggi akibat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dislipidemia, mulai dari faktor resiko maupun faktor pencetusnya. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat di usia lanjut. PERENCANAAN Kegiatan yang dapat dilakukan guna mencapai pemahaman DAN PEMILIHAN bagi lansia mengenai Dislipidemia adalah berupa penyuluhan INTERVENSI dan sosialisasi interaktif dua arah. Sasaran dalam penyuluhan kali ini adalah posyandu lansia Desa Pare yang rutin dilakukan setiap satu bulan sekali. Posyandu ini dihadiri oleh hampir semua anggotanya sehingga diharapkan materi dapat tersampaikan dengan tepat. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, serta diskusi dan tanya jawab pada peserta posyandu lansia untuk mempermudah penyampaian materi. PELAKSANAAN Kegiatan penyuluhan dilakukan di Posyandu Lansia Balai Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, pada hari Senin 20 Februari 2017 pukul 09.00 12.00 WIB. Kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu lansia meliputi: 1. Mendaftarkan lansia 2. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor resiko keturunan dan perilaku 3. Melakukan penimbangan dan mengukur tinggi badan 4. Melakukan pengukuran tekanan darah 5. Melakukan pengobatan serta edukasi atau konseling berupa penyakit yang diderita, diet, merokok, stress, aktifitas fisik, dll 6. Melakukan penyuluhan tentang Dislipidemia
MONITORING Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan penyuluhan di
DAN EVALUASI posyandu lansia Desa Kapuan berjalan dengan baik. Semua lansia dapat hadir dalam kegiatan posyandu lansia yang rutin tiap bulan dilakukan di Balai Desa dengan total 70 orang. Warga tampak antusias dan aktif bertanya tentang materi yang disampaikan penyuluh, seputar cara mengobati kolesterol dan makanan apa saja yang harus dihindari untuk mencegah kolesterol. Dari pemeriksaan yang dilakukan dan tanya jawab dengan peserta, didapatkan masih ada beberapa lansia yang mempunyai kolesterol tinggi namun rutin kontrol dan cek laboratorium serta melakukan pengobatan di puskesmas. Hanya saja, upaya pencegahan seperti menjaga pola makan dan mengurangi konsumsi makanan berlemak diakui peserta masih sulit untuk dilakukan. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran lansia untuk menjaga pola hidup sehat demi menghindari resiko penyakit kardiovaskular di usia lanjut.