Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Kewirausahaan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Karya tulis ini merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah Kewirausahaan di
program studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Achmad Tjachja Nugraha, MP. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Kewirausahaan.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam tulisan ini, maka dari itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan
tulisan ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat......................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
TINJAUAN UMUM................................................................................................. 3
BAB III.................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN...................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau
ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang
dan atau jasa.
Pemberi Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak
kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Sedangkan Penerima
Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan
dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang
dimiliki Pemberi Waralaba.
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau
tidak mau harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di
antara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis
waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh
sistem dan format bisnis yang telah teruji.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sinergi Fitness Center berawal dari produsen dan distributor peralatan Fitness
lokal untuk keperluan Fitness Center komersial maupun pemakaian perorangan, sinergi
fitness sudah exist sejak tahun 1999, dimana sampai saat ini peralatan yang diproduksi
dengan merk CYBER dan SINERGI telah terjual ke seluruh Indonesia, mulai dari
Jabodetabek, Palembang, Batam, Padang, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan,
bahkan sampai Jayapura.
Sinergi Fitness Center merupakan sebuah bisnis fitness center yang dikembangkan
dengan sistem semi waralaba dimana franchisee tinggal menduplikasi sistem dan standar
yang telah ditetapkan oleh manajemen Sinergi Fitness Pusat. Jadi siapapun bisa
melakukannya.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Bagi Anda yang mencari jenis usaha yang menguntungkan dan tidak terlalu
menyita waktu Anda, inilah pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Meskipun Anda awam
atau tidak mengerti tentang hal hal yang menyangkut bisnis Fitness Center seperti
kebutuhan alat fitness, manajemen operasional, system promosi, pencarian instruktur,
desain tempat, jalur distribusi supplemen dsb, tidak berarti Anda tidak bisa mempunyai
usaha Fitness Center sendiri. Kenapa harus Sinergi Fitness Center ??
Selain itu, Sinergi Fitness Center pun memberikan tawaran dan support bagi para
franchisee, yaitu :
Tersedia kelas Aerobic, Pilates, Yoga, Tae Bo, Body Language, Body Combat,
Latin Dance, Kegel, dan Body Pump didukung oleh instruktur yang berpengalaman.
Tersedia pula paket personal trainer, dengan dukungan Instruktur Khusus, yang akan
siap membantu pelanggan fitness center Anda.
4
6. Fitness Design & Management
Jika Anda hendak memulai bisnis fitness center, namun bingung bagaimana
mendesain layout, tata letak, setting peralatan, studi kelayakan bisnis, perhitungan
Break Even Point (BEP), penetapan harga, kalkulasi pendapatan dan biaya, kami siap
membantu Anda sebagai tempat konsultasi.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat Sinergi Fitness Center
yaitu :
Total Rp 95.000.000
Selain itu terdapat pula Break Event Point pada waralaba Sinergi Fitness Center
ini, yaitu :
5
Permasalahan tentunya pasti terjadi pada setiap bisnis, baik waralaba ekonomi
kelas atas maupun kelas menengah ke bawah. Oleh karena itu, perlu dibuat pemecahan
masalah pada setiap kewirausaha, contohnya dengan analisis SWOT.
Analisa SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar
yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa ini terbagi
atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya
akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada
6
kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan
dari masing masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12
subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S
dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa
dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap
satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan
setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
2. Model Kualitatif
7
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta.
Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang
dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan
telah ditetapkan. Bagaimana bahasan selanjutnya membangun visi dan misi organisasi
atau program.
1. Menetapkan objektif/sasaran/tujuan
Bagian yang dituliskan pada kolom pertama baris pertama adalah bagian
penting. Penting untuk mendefinisikan apa yang kita inginkan dalam melakukan
analisis SWOT. Tanpa penetapan tujuan, maka faktor subjektif dalam menyusun
kolom lainnya (kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman) dapat melebar
kemana-mana.
Penetapan tujuan, hendaknya dibuat spesifik dari apa yang menjadi isu bisnis
yang paling dirasakan/dipermasalahkan. Setelah tujuan didapat maka SWOT
membantu untuk memberikan gambaran lebih terinci sehingga bisa digambarkan
lebih jernih pernyataan strategi yang akan dibuat. Penetapan tujuan menjadi salah satu
kunci dalam penyusunan matrix SWOT.
3. Logika Strategi
8
Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan bisnis/produk yang dapat digunakan
untuk memanfaatkan peluang sebaik-baiknya dan pada saat yang sama juga dapat
digunakan untuk menghilangkan atau meminimalkan ancaman sehingga tujuan tercapai.
Dengan demikian, pernyataan mendaftarkan kekuatan yang tidak berhubungan dengan
peluang dan ancaman untuk mencapai keberhasilan tujuan, tidaklah memberikan makna.
Setiap daftar pernyataan kekuatan harus berelasi/bersinergi dengan dapat dilihat dan
relevan dengan tujuan dari pembentukan SWOT. Untuk lebih mudah dipahami, berikut ini
kami berikan contoh :
Kelemahan : Tidak memiliki sumber daya yang sesuai untuk menghasilkan produk
A berkualitas.
Kita dapat memerinci lebih banyak untuk setiap unsur-unsur di atas sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Pernyataan Kekuatan dengan menyatakan kondisinya sehat dan
memiliki harta kekayaan yang cukup bisa tidak relevan atau menurut skala Lickert hanya
punya point rendah saja. Yang utama untuk disebut sebagai Kekuatan adalah : Memiliki
laboratorium dan uji produk untuk meningkatkan kualitas produk yang telah
disertifikasi. Pernyataan kekuatan ini bisa memiliki skore tinggi dibanding lainnya.
9
Demikian pula dengan Ancaman. Jika orientasi perusahaan bukan pasar ekspor
dan tidak ada dan tidak akan terjadi serbuan barang impor, maka kebutuhan terhadap
sumber daya berkualitas berada pada nomor urut ke sekian dan produk yang tidak
memenuhi syarat ekspor sama sekali bukan ancaman. Bisa jadi kelemahannya pada harga
atau kebijakan penjualan (Kelemahan). Di sinilah pentingnya menegasi tujuan pembuatan
SWOT. Namun, jika tujuan perusahaan dalam analisis SWOT adalah perluasan pasar,
maka perusahaan sehat dan modal berlimpah menjadi relevan dan memiliki skor tinggi.
Tapi, jika punya peluang penawaran dari kreditor karena kekuatannya adalah relasi
dengan bank terjalin baik, maka skor ini bisa lebih tinggi dari modal berlimpah.
Kolom berikutnya, yaitu kolom di tengah adalah untuk pernyataan Strategi. S-T
Strategy adalah pernyataan untuk memanfaatkan kekuatan dengan melihat peluang. Pada
contoh di atas, maka pernyataan strateginya berfokus pada pemanfaatan laboratorium
untuk menelaah produk berkualitas ekspor. Demikian juga S-T, W-O, dan W-T adalah
bentuk-bentuk strategik untuk menjelaskan.
Setelah kita isi semua kolom, maka tandai yang sama dan ambil salah satu. Dari
sini kita akan mendapatkan pernyataan strategi yang relevan untuk ditindaklanjuti.
Apabila kita belum menemukan secara spesifik sewaktu membuat SWOT, maka
pernyataan strateginya akan lebih bersifat global dan tidak jelas langkah taktis apa yang
ditemukan. Namun, jika yang kita buat tepat, maka peluang untuk mendapatkan
pemahaman baru yang sebelumnya tidak tampak, akan terlihat dengan memerinci dan
menganalisis dengan model ini.
Untuk mendapatkan analisis yang baik, lakukan proses analisis SWOT berkali-
kali, buang yang tidak relevan dan peluang untuk mendapatkan strategi yang lebih
akurat/relevan muncul. Kita bisa membandingkan dengan asumsi awal yang biasanya
sudah masuk ke dalam pikiran sebelum SWOT ini dibuat.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sinergifitness.com/site2/peluang-usaha
http://www.waralaba.com/resources/hukum-uu-waralaba/3822-peraturan-pemerintah-no-
16-1997-tentang-waralaba.html\
http://www.waralabaku.com/franchise-sinergi-fitness-center\
11