Anda di halaman 1dari 3

Correct English (3): antara Frasa dan Klausa

Untuk memahami struktur kalimat yang sederhana memang mudah, akan tetapi tidak
demikian halnya bila kita harus menghadapi kalimat yang kompleks. Dalam kalimat tunggal hanya
tedapat satu susunan subyek + predikat, sedangkan dalam kalimat majemuk (compound sentence)
terdapat dua atau lebih susunan subyek + predikat. Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai
struktur kalimat, kita perlu mempalajari lebih jdahulu tentang frasa, klausa, dan kalimat itu sendiri.

Frasa

Frasa (phrase) adalah kelompok kata yang memiliki fungsi sama seperti nomina/pronomina, adjektiva,
atau pun adverbia, akan tetapi tidak merupakan susunan subyek + predikat (subject + verb) , sehingga
kelompok kata ini tidak dapat berdiri sendiri baik sebagai sebuah frasa maupun sebagai sebuah kalimat.

My former friend called me this morning.


My daughter is listening to her favorite music program.

my former friend / her favorite music program merupakan frasa sebab hanya berupa kumpulan kata,
tetapi tidak mempunyai susunan subyek + predikat (subject + verb).

Bandingkan dengan contoh berikut:

because he is sick – kumpulan kata ini merupakan klausa sebab mempunyai unsur subject + verb ( he =
subject, is = verb). Namun demikian meskipun kelompok kata ini mempunyai unsur subject + verb
hanya disebut sebagai klausa, karena tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat dan harus ada klausa
yang diikutinya. Supaya mempunyai pengertian penuh klausa ini bisa kita lengkapi, misalnya kita
menambahkan di depannya klausa lain sebagai berikut:

He is absent because he is sick (klausa berubah menjadi kalimat majemuk / compound).

He is sick – kelompok kata ini sudah merupakan sebuah kalimat sebab memiliki unsur subject + verb.
Dengan menghilangkan kata ‘because’ justru yang semula sebuah klausa berubah menjadi kalimat
karena dapat berdiri sendiri dan mempunyai pengertian penuh. Bedanya dengan kalimat di atasnya
adalah bahwa kalimat ini merupakan kalimat tunggal (simple sentence) sebab unsur subject + verb-nya
hanya satu.

Berdasarkan fungsinya yang dapat sebagai nomina, adjektiva, atau pun adverbia, maka frasa ini dapat
digolongkan sebagai frasa nomina/benda (noun phrase), frasa sifat (adjectival phrase), dan frasa
keterangan (adverbial phrase).

Frasa nomina/benda (noun phrase)

My ugly dog is always barking (noun phrase sebagai subject).

The official announced the probable delay of arrival (noun phrase sebagai object).
She is a friend of joy and sorrow (noun phrase sebagai complement).

Dua frasa nomina/benda (atau nomina dan frasa nomina) dapat beraposisi/berdampingan. Frasa yang
kedua biasanya diapit oleh tanda koma ( ,__, ) atau tanda koma dan titik ( ,___.).

The local newspaper, now a national publication, always accompanies him to start the day (dua noun
phrase beraposisi sebagai subject).

He always reads ‘Kedaulatan Rakyat’, the biggest paper in Yogyakarta (dua noun phrase beraposisi
sebagai object).

The man with the greatest power is the chief of the city, the mayor of the city development (dua noun
phrase sebagai pelengkap/complement).

Frasa adjektiva/sifat (adjectival phrase)

The Miss. Indonesia, beautiful as ever, walked to the stage (adjectival phrase menerangkan nomina).

She was pale with fear (adjectival phrase sebagai complement).

Frasa adverbia/keterangan (adverbial phrase)

Pay me before the end of this year (frasa adverbia waktu).

All cars are parked in front of the building (adverbia tempat).

They moved the fruit with a basket on their head (adverbia cara).

Klausa ( Clause)

Seperti halnya frasa, klausa (clause) juga dapat berfungsi untuk menggantikan nomina, adjektiva,
maupun adverbia. Perbedaannya dengan frasa adalah bahwa klausa selalu memiliki susunan subyek +
predikat. Sekali pun memenuhi unsur memiliki susunan subyek + predikat, klausa tidak dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat yang mandiri.

She will leave the room later (adverbia).

She will leave the room after she finishes the exams (klausa adverbia /waktu)

Dalam kalimat majemuk (compound sentence) di atas, kita dapati 2 (dua) susunan subyek + predikat,
yaitu:

She will leave the room, dan


after she finishes the exams.

Klausa yang pertama dapat berdiri sendiri dan mempunyai pengertian penuh sehingga disebut klausa
utama (dependent clause), sedangkan klausa kedua mempunyai ketergantungan pada klausa utama dan
tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, maka dinamai klausa terikat/anak kalimat
(subordinate clause).

1). Anak kalimat berfungsi nomina (subordinate noun-clause)

What he decided surprised all of us (subordinate noun clause sebagai subyek)

We know that he has been cheating us so far (subordinate noun clause sebagai obyek).

The truth is that he does not know much about the matter (subordinate noun clause sebagai
complement)

2). Anak kalimat berfungsi sebagai adjektiva (subordinate adjectival clause)


The victims, who were injured in the crash, have been evacuated (subordinate adjectival clause
menerangkan subject).

This course suits anyone who has limited time (subordinate adjectival clause menerangkan object).

3). Anak kalimat berfungsi sebagai adverbia/keterangan

He wounded when a punch hit his head (sub. adverbial clause of time = anak kalimat keterangan
waktu).

He put it back where he took it (sub. adverbial clause of place = anak kalimat keterangan tempat)

She learned as her teacher has taught her before (sub. adverbial clause of manner = anak kalimat
keterangan cara).

Demikian sedikit pembahasan kita mengenai frasa (phrase) dan klausa (clause) yang berguna sebagai
dasar pemahaman sebelum kita membahas mengenai kalimat (sentences) dalam bahasan kita
mendatang.

Selamat belajar.

Anda mungkin juga menyukai