Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Pendahuluan
Endometriosis adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada wanita usia reproduksi,

pertama kali diketahui pada pertengahan abad ke 19 oleh Von Rokitansky. Merupakan

kelainan ginekologis yang menyebabkan nyeri saat haid, nyeri saat coitus, pembesaran

ovarium, dan infertilitas. Endometriosis terjadi karena jaringan endometrium tumbuh diluar

uterus. Jaringan endometrium yang tidak pada tempatnya ini menimbulkan gejala nyeri serta

infertilitas.
Jaringan endometriosis memiliki gambaran bercak kecil, datar, gelembung atau flek-

flek yang tumbuh di permukaan organ-organ di rongga pelvis. Flek-flek ini bisa berwarna

bening, putih, coklat, merah, hitam, atau biru. Jaringan endometriosis dapat tumbuh di permu

kaanrongga pelvis, peritoneum, dan organ di rongga pelvis, yang kesemuanya dapat berkemb

ang membentuk nodul-nodul. Endometriosis bisa tumbuh di permukaan ovarium atau

menyerang bagian dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah yang disebut sebagai

kista endometriosis kista coklat. Kista ini disebut kista coklat karena terdapat penumpukan

darah berwarna merah coklat hingga gelap. Kista ini bisa berukuran kecil seukuran kacang

dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur. Endometriosis dapat mengiritasi jaringan di

sekitarnya dan dapat menyebabkan perlekatan (adhesi) akibat jaringan parut yang

ditimbulkannya.

Endometriosis terjadi pada 10-14% wanita usia reproduksi dan mengenai 40-60% wanita

dengan dismenorhea dan 20-30% wanita subfertil. Saudara perempuan dan anak perempuan

dari wanita yang menderita endometriosis berisiko 6-9 kali lebih besar untuk berkembang

menjadi endometriosis.
Endometriosis menyebabkan nyeri panggul kronis berkisar 70%. Risiko

untuk menjadi tumor ovarium adalah 15 - 20%, angka kejadian infertilitas berkisar 30 - 40%,

dan risiko berubah menjadi ganas 0,7-1%. Endometriosis sekalipun sudah mendapat

pengobatan yang optimum memiliki angka kekambuhan sesudah pengobatan berkisar 30% .

Anda mungkin juga menyukai