SEPTUM DEVIASI
Oleh:
Anni sufiya amalina
Pembimbing:
dr. Kholid Yusuf, Sp.THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SITI KHODIJAH SEPANJANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulisan laporan kasus stase syaraf ini dapat diselesaikan dengan
baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW,
septum deviasi. Penulisan laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas
pembimbing kami, yang telah membimbing dan menuntun kami dalam pembuatan
Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami tetap membuka diri untuk kritik dan saran yang membangun.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Identitas Pasien
Umur : 54 Tahun
Agama/suku : Islam/Jawa
Alamat : Sidoarjo
Keluhan Utama
Sakit kepala
Pasien mengeluh sakit padabagian belakang kepala sejak 3 buka uu. Nyeri
telinga kanan (-), riwayat keluar cairan dari telinga kanan (-), riwayat batuk pilek
sebelumnya (-), riwayat trauma (-), riwayat terpapar bising (-), riwayat konsumsi
obat sebelumnya (-) demam (-). Belum pernah seperti ini sebelumnya.
GCS : E4 V5 M6
Vital sign
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Status Generalis
Kepala/Leher
Thorax
retraksi -
Perkusi : Sonor/sonor
Rh -/-, Wh -/-
teraba
Perkusi : Thympani
Auskultasi : BU + N
Telinga
Pusing : (+)
Panas : (-)
Hidung
Tenggorok
Trismus : (-)
Ptialismus : (-)
Panas : (-)
Keluhan lain
Laring
Status Lokalis
Telinga
Membran timpani
Perforasi (-) (-)
Cone of light (+) arah jam 5 (+) arah jam 7
Warna Putih abu-abu Putih abu-abu
Bentuk Normal Normal
Retraksi (-) (-)
Sekret (-) (-)
Bombans (-) (-)
Membran Timpani
Tes pendengaran
Hidung
Pemeriksaan Hidung:
Rhinoskopi Posterior : TDE
Koana : TDE
Kauda konka nasi : TDE
Nasofaring : TDE
Atap : TDE
Dinding posterior : TDE
Dinding lateral : TDE
Ostium tuba : TDE
Torus tubarius : TDE
Fosa Rosenmuller : TDE
Transluminasi : TDE
Tenggorok
Bibir : normal
Orofaring
Oral : dapat membuka mulut dengan baik
Mukosa bukal : merah muda
Ginggiva : merah muda
Gigi geligi : lengkap
Lidah 2/3 anterior : merah muda
Uvula : merah muda, posisi : di tengah,
radang (-),tumor (-)
Arkus faring : simetris, merah muda, radang (-),
tumor (-)
Palatum durum : merah muda
Palatum mole : merah muda
Kelenjar Getah Bening: tak tampak pembesaran
Tonsil
Dextra Sinistra
ukuran T1 T1
kripta Normal Normal
permukaan Rata Rata
warna merah muda merah muda
detritus (-) (-)
ulkus (-) (-)
pertonsil abses (-) abses (-)
tumor (-) (-)
oedem (-) (-)
Tenggorok
dextra sinistra
warna merah muda merah muda
oedem (-) (-)
granula (-) (-)
lateral band normal normal
secret (-) (-)
reflex muntah (+) (+)
Pemeriksaan Lain
Laringoskop : tidak dilakukan
Esofagoskopi : tidak dilakukan
Bronkoskopi : tidak dilakukan
Fluoroskopi : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Audiogram
Diagnosis : Sudden deafness aurikula dextra, vertigo, tuli sensori neural berat
telinga kanan
BAB II
PEMBAHASAN
Pada laporan ini diajukan kasus penderita laki-laki usia 47 tahun datang ke
poli THT RS Siti Khodijah Sepanjang dengan keluhan utama telinga kanan
berdenging dan vertigo. Dari anamnesis pasien mengeluh telinga kanan terasa
berdenging sejak 3 hari yang lalu mendadak saat bangun tidur. Telinga kanan
terasa penuh dan pendengaran berkurang. Keluhan ini dirasakan terus menerus
selama 3 hari dan tidak berkurang. Nyeri telinga kanan (-), riwayat keluar cairan
dari telinga kanan (-), riwayat batuk pilek sebelumnya (-), riwayat trauma (-),
riwayat terpapar bising (-), riwayat konsumsi obat sebelumnya (-) demam (-).
Belum pernah seperti ini sebelumnya. Keluhan lain berupa pusing berputar sejak 2
hari. Pusing berputar dengan perubahan posisi. Mual (+), muntah (+). Pasien
menegeluh jatuh condong ke kanan. Dari riwayat penyakit dahulu tidak ada
disangkal. Dari riwayat penyakit keluarga tidak ada yang menderita seperti ini.
keadaan umum pasien lemah dengan kesadaran GCS 456, dengan tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 80 x per menit, suhu badan 36.5 derajat celcius. Pemeriksaan
kepla, leher dalam batas normal, thorax, abdomen dan extremitas dalam btas
normal.
Pada pemeriksaan THT telinga dan hidung dan tenggorok dalam batas
normal. Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan tes bisik modifikasi tuli berat
telinga kanan, kiri normal. Tes Rinne positif kanan dan kiri, tes weber lateralisasi
ke kiri, tes schwabach memendek kanan dan kiri. Dengan demikian dapat di
interpretasikan dengan tuli sensorineural telinga kanan. Kemudian dilakukan
pada satu sisi telinga saat bangun tidur secara tiba-tiba bisa bersifat fluktuatif
tetapi sebagian besar bersifat stabil. Tuli mendadak ini sering disertai dengan
keluhan sensasi penuh pada telinga dengan atau tanpa tinitus; terkadang didahului
oleh timbulnya tinitus. Selain itu, pada 28-57% pasien dapat ditemukan gangguan
Pada sudden deafness ketulian bersifat tuli sensori neural sehingga pada
tes penala berupa tes weber akan akan terlihat adanya lateralisasi ke telinga yang
sehat dan tes rinner positif. Menurut AAO-HNS guideline, tes penala dapat
digunakan untuk konfirmasi temuan audiometri. Pemeriksaan audiometri
pendengaran.
mendadak.
indikasi untuk dilakukan rawat inap. Terapi yang diberikan berupa tirah baring
dilanjutkan Prednison oral 1mg/kg/hari dosis tunggal max 60mg/hari selama 10-
14 hari. Dosis maks selama 4 hari diikuti tappering off 10mg tiap 2 hari). Steroid
membran sel serta transport natrium dan kalium sel. Diberikan neurobion 5000
mengurangi keluhan tuli mendadak dan vertigo. Selain itu diberikan erapi
Follow up
l
27 Pusing Tes bisik : tuli berat Tuli Diteruska
berkurang, Tes rinne : +/+ mendadak
Jan muncul Tes weber : telinga n
kadang- lateralisasi ke kiri kanan
kadang Tes schwabah : Vertigo
Muntah (-) memendek/memende
Telinga k
masih terasa
berdenging
dan penuh
28 Audiogram : tuli Tuli
sensori neural kanan mendadak
jan Masih sedang (AD 66,5dB) telinga Diteruska
pusing kanan
sedikit Vertigo n
Keluhan
elinga
berdenging
sudah
29 berkurang,
pendengaran
Jan sudah lebih
baik
KRS
Pusing
sudah tidak
ada
Pendengaran
sudah baik
sejak pagi,
tapi siang
agak kurang
plong
BAB III
KESIMPULAN
telinga kanan dengan derajat tuli berat dengan ambang dengar 80dB disertai
dengan vertigo. Setelah dilakukan terapi di Rumah Sakit selama 3 hari dengan
Keluhan vertigo, muntah serta keluhan pada telingan membaik pada hari ketiga.
DAFTAR PUSTAKA
Novita, S & Natali Yuwono. 2013. Diagnosis dan Tata Laksana Tuli mendadak.