Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi

manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat

kesehatan setinggi-tingginya. Dari delapan agenda pencapaian MDGs, lima di

antaranya merupakan bidang kesehatan, yakni terdiri dari memberantas

kemiskinan dan kelaparan (Tujuan 1); menurunkan angka kematian anak (Tujuan

4); meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan 5); memerangi HIV/AIDS, Malaria dan

penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan lingkungan hidup (Tujuan 7).

(Dinkes Jatim, 2014).

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya

pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan

masyarakat sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Upaya kesehatan

mencakup upaya-upaya pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan

kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak

menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, penanggulangan

bencana dan sebagainya. (Dinkes Jatim, 2014)

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

1
2

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat). Puskesmas bertanggung jawab atas satu wilayah administrasi

pemerintahan, yakni kecamatan atau bagian dari kecamatan. Di setiap kecamatan

harus terdapat minimal satu Puskesmas. (Kemenkes, 2016)

Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan peningkatan dan

pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran

keluarga, kelompok, dan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

masyarakat primer menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang pelaksanaan operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas,

dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan primer lainnya yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat. (SKN, 2012)

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Menyiapkan dokter yang mampu menjalankan pelayanan kesehatan secara

holistik bagi masyarakat dengan menggunakan fasilitas dan sumberdaya yang

tersedia.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Mampu memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang meliputi

upaya pelayanan kesehatan dasar yaitu berupa promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif.

2. Mampu menyusun rencana program kesehatan yang disesuaikan terhadap

kondisi geografi dan sosio budaya masyarakat setempat.


3

3. Melatih diri dalam kegiatan manajemen puskesmas.

4. Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dan mampu menghayati

kehidupan mayarakat.

5. Mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam menggunakan

sumberdaya dan menanamkan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat

agar tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

6. Mampu bekerjasama dengan tim maupun lintas sektoral dalam memecahkan

masalah kesehatan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Dokter Muda

Memperluas wawasan dokter muda mengenai manajemen puskesmas dan

mampu menjalankan pelayanan kesehatan untuk masyarakat dengan

menggunakan sumberdaya yang tersedia.

1.3.2 Bagi Puskesmas Sukorame


1. Terbantu dalam pengadaan sumber daya manusia untuk pelayanan di

puskesmas Sukorame
2. Terbantu dalam pengadaan data penelitian komunitas di sekitar wilayah

kerja puskesmas.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menilai dan merasakan kepuasan terhadap pelayanan

kesehatan di puskesmas khususnya di puskesmas Sukorame.

Anda mungkin juga menyukai