PR O PO S AL
I.PENDAHULUAN.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dapat kita lihat betapa pesatnya perkembangan
teknologi dan globalisasi terutama informasi. Perkembangan tersebut telah mempengaruhi segala
aspek kehidupan kita, perekonomian, industry, pertanian, perdagangan, pendidikan, komunikasi,
tranportasi dan sebagainya. Perubahan - perubahan teknologi tersebut secara langsung atau tidak
langsung merubah sikap, perilaku dan daya pikir Masyarakat yang semakin kritis dan komplek.
Dampak positifnya tentu ada, tetapi tak sedikit pula dampak negatifnya. Perilaku Masyarakat
yang semakin berani, bahkan cenderung menentang peraturan yang ada dan terkadang
mengganggu kehidupan kita.
Dan untuk sekolah, pelajar pun tampaknya ikut terpengaruh budaya global tersebut. Kalau
dulu, PKS umpama menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang banyak peminatnya. Bahkan menjadi
kebanggaan bagi anggota PKS. PKS pertama kali dibentuk oleh Direktorat Lalu Lintas pada
tahun 1977. Pada saat itu hampir di setiap SLTP terdapat anggota PKS yang menjadi
sukarelawan pengatur Lalu lintas di lingkungan sekolahnya atau di tempat lain yang dibutuhkan.
Tapi saat ini kondisinya jauh berbeda, dari hasil pengamatan di lapangan, ditemukan bahwa PKS
tampak kurang berkembang. Bahkan hampir tidak ada. Hal ini tentu disebabkan adanya beberapa
faktor.
Salah satu yang paling dominan adalah belum tersedianya Buku Panduan Mengajar pada
Polantas maupun Pihak sekolah sebagai bahan acuan mengajar anggota PKS. Hal ini bisa
dimengerti karena pengetahuan Lalu lintas belum mengintegeral dalam Kurikulum belajar
mengajar di SLTP dan SMU/SMK. Maka Subdit Dikmas Babinkam Polri mencoba
menjembatani dengan membuat buku Panduan Mengajar PKS, sehingga para pelatih / pengajar,
maupun anggota PKS mempunyai pegangan yang jelas.
Buku Panduan ini sengaja dibuat dengan maksud untuk memberikan panduan para
pengajar / pelatih anggota PKS dalam memberikan pelajaran dan pelatihan kepada anggota PKS,
dan bertujuan untuk menciptakan kesamaan berbuat dan bertindak dalam membekali
pengetahuan dan keterampilan kepada anggota PKS sebagai pengatur lalu lintas.
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ektrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia. Pada tanggal 5 Mei 1975
dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah. Pada saat itu ruang lingkup
tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga
keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk
memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975
Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan
persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan Sekolah
mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan
Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang terjadi
di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada
bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui
peraturan-peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ektrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "POLISI
SEKOLAH". Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota
PKS. Mereka diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu
betapa membahayakan Narkoba itu. Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama
gerekan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya diterapkan di lingkungan sekolah masing-
masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan
sekolah.
2.2.1 PKS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Departemen Pendidikan Nasional dan Ke-
budayaan bekerja sama dengan Keputusan Kepolisian Republik Indonesia.
2.2.2 Instruksi Mentri P dan K No.447/VIII.1/5 Tanggal 16 Pebruari 1984.
2.2.3 Juklak Kapolri no.Pol:Juklak/2/XII/1984, Tanggal 28 Desember 1984, tentang pembentuk-
an PKS.
2.2.4 Undang-Undang LANTAS No. 5 Tahun 1978.
2.2.5 Telegram Kapolri Jabar No. Pol:T/108/1994,Tanggal 19 September 1994, tentang Pem-
binaan dan Pemantapan PKS ditingkat SLTP/SLTA.
PKS adalah singkatan dari : "Patroli Keamanan Sekolah" yaitu : sekelompok pelajar / siswa
yang telah ditunjuk untuk bertanggung-jawab terhadap pengawasan, keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
* Patroli : berkeliling.
* Keamanan: tempat yang terhindar dari HTAG(Hambatan Tantangan Ancaman dan
Gangguan )
* Sekolah: tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
Inspektur Upacara pada saat penutupan, pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa
disematkan tanda PKS dan diterimanya Piagam tanda lulus, maka Syah menjadi anggota PKS,
keanggotaan ini akan batal pada waktu yang bersangkutan pindah ke daerah lain, atau lulus dari
sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) ini diharapkan nantinya, agar para pelajar
memahami, mengerti tentang keselamatan dan keamanan lingkungannya, diri sendiri maupun di
lingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diantaranya tugas PKS adalah:
2.9.1 Mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2.9.1 Menyebrangkan siswa-siswi dijalur jalan pada saat mereka masuk dan pulang
sekolah.
2.9.3 Disamping itu PKS juga bisa memahami kerawanan, kerawanan sosial yang terjadi
di lingkungan sekolah dan mencari solusinya.
2.10 SAPTA DARMA PKS.
VISI :
3.1 Mencetak anggota yang berkualitas dan berahklak mulia.
3.2 Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota.
3.3 Meningkatkan kualitas PKS dari yang baik menjadi semakin baik.
3.4 Meningkatkan kedisiplinan anggota.
3.5 Mencegah kenakalan remaja.
MISI :
3.6 Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota, baik di organisasi PKS
maupun dibidang akademik.
3.7 Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3.8 Pelatihan fisik dan mental anggota.
4. MOTTO PKS.
ONE FOR ALL, ALL FOR ONE ( Satu untuk semua, semua untuk satu )
ESPRIT THE CORSP ( Kesetiaan dan kebersamaan )
5. VIVA PKS.
" KAMI DATANG KAMI BERJUANG "
PKS adalah Kami
PKS Jaya !!!!!
6. SUSUNAN PENGURUS.
DWI FEBRIAN
AL ILYAS
EZA FATIMAZZAHRA
ISMIWATI
SITI NUR'ASIAH
ANISA MARYANTI
ELIA AULIA
HALIZA NURFAUZIAH
NOVI
R. MUTIARA HASANAH
7. JADWAL LATIHAN KEGIATAN PKS
A. PEMASUKAN
1. Peserta PKS : 20 Orang
2. Panitia : 7 Orang
B. PENGELUARAN
1. Persiapan
a. Pet @ Rp.75.000 x 4 : Rp. 300.000
b. Manset @ Rp.30.000 x 5 : Rp. 150.000
c. Kopel @ Rp.40.000 x 5 : Rp. 200.000
d. Selempang @ Rp.25.000 x 5 : Rp. 125.000
e. Lipri / Tali @ Rp.15.000 x 5 : Rp. 75.000
f. Bet PKS @ Rp.7.500 x 20 : Rp. 150.000
g.1 buah spanduk panjang 3 M : Rp. 150.000
Jumlah : Rp. 1.150.000
2. Konsumsi
a. Hari Pertama
Minum dan snack @ Rp.5000 x 27 : Rp.135.000
Transport Naraumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
Transport Panitia 6 x 20.000 : Rp.120.000
Trasnport Pesrta 20 X 5.000 : Rp.100.000
b. Hari Kedua
Minum dan snack @ Rp.5000 x 27 : Rp.135.000
Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
Transport Panitia 6 x 20.000 : Rp.120.000
Trasnport Pesrta 20 X 5.000 : Rp.100.000
c. Hari Ketiga
Minum dan snack @ Rp.5000 x 27 : Rp.135.000
Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
Transport Panitia 6 x 20.000 : Rp.120.000
Trasnport Pesrta 20 X 5.000 : Rp.100.000
Jumlah : Rp.1.365.000
Demikian Proposal ini kami buat dan kami ajukan. Besar harapan kami agar dapat di-Sah kan
dan diLantikkannya Organisasi ini. Atas perhatian dan kerjasama serta kesadaran Bapak, kami
ucapkan Terima Kasih.
PROPOSAL
LATIHAN DAN PEMBENTUKAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
( PKS )