Anda di halaman 1dari 89

PROPOSAL PKS

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUKASADA
(SMK NEGERI 1 SUKASADA)
Jalan Srikandi-Sambangan-Sukasada, Telp./Fax (0362) 26055
E-mail: smk  sukasada@yahoo.co.id PO.BOX : 236
===============================================================     

PROPOSAL

LATIHAN DAN PEMBENTUKAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH


( PKS )
SISWA SMPN 9 MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN: 2012/2013

I.PENDAHULUAN.

1.1 LATAR BELAKANG.


           
        Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjabarkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
dan bertanggung-jawab.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pendidikan Indonesia bukan hanya ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan intelektual siswa, tetapi juga untuk membentuk fisik pribadi
manusia Indonesia yang kuat.
        Sekolah merupakan institusi pendidikan formal yang membina siswa menjadi generasi
penerus. Untuk itu, selain memberikan wawasan di bidang keilmuan, di sekolah juga
diberikan wawasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
        Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah dengan melatih dan membentuk Patroli
Keamanan Sekolah yang kemudian dikenal dengan sebutan "PKS".
PKS sebagai organisasi, pada hakekatnya berperan sebagai salah satu jalur pembinaan
kesiswaan, disamping jalur yang lain, yakni: latihan kepemimpinan, dan jalur wawasan
wiyatamandala. Anggota patroli keamanan sekolah ( PKS ) merupakan tenaga-tenaga
pembantu dari pada petugas Polisi Lalu Lintas, yang diharuskan memiliki pengetahuan
perundang-undangan lalu lintas serta harus memiliki kemampuan cara mengatur tata tertib
lalu lintas di jalan. Undang-Undang No.22 Tahun 2009 merupakan pengetahuan / pedoman
dasar bagi setiap anggota PKS, oleh karena itu anggota PKS diharapkan dapat memahami dan
menghayati isi / makna dari Undang-Undang tersebut, sehingga di dalam melaksanakan
tugasnya tidak ragu-ragu lagi. Setiap anggota PKS menjadi mantap dan tidak melakukan
kesalahan yang dapat membingungkan para pemakai jalan.
        Untuk mencukupi persyaratan-persyaratan tersebut di atas maka anggota PKS perlu
diberikan pengetahuan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, namun tidak semua pasal-pasalnya di sajikan, namun hanya pokok-
pokoknya saja yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anggota PKS, dengan harapan
agar dapat dipelajari dan di aplikasikan serta dijadikan sebagai pedoman dasar dalam berlalu
lintas dan dalam rangka membantu pengaturan lalu lintas.
Berdasarkan uraian di atas, maka Kepala SMPN 9 Makassar bersama staf Beliau di bidang
Kesiswaan, bekerjasama dengan KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA dalam
hal ini SATUAN LALU LINTAS POLRES MAKASSAR, yang bertujuan untuk menyiapkan
kader yang nantinya akan siap berkiprah dan menjaga keamanan  sekolah.

1.2 GAMBARAN UMUM.

        Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dapat kita lihat betapa pesatnya perkembangan
teknologi dan globalisasi terutama informasi. Perkembangan tersebut telah mempengaruhi
segala aspek kehidupan kita, perekonomian, industry, pertanian, perdagangan, pendidikan,
komunikasi, tranportasi dan sebagainya. Perubahan - perubahan teknologi tersebut secara
langsung atau tidak langsung merubah sikap, perilaku dan daya pikir Masyarakat yang
semakin kritis dan komplek. Dampak positifnya tentu ada, tetapi tak sedikit pula dampak
negatifnya. Perilaku Masyarakat yang semakin berani, bahkan cenderung menentang
peraturan yang ada dan terkadang mengganggu kehidupan kita.
        Dan untuk sekolah, pelajar pun tampaknya ikut terpengaruh budaya global tersebut.
Kalau dulu, PKS umpama menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang banyak peminatnya.
Bahkan menjadi kebanggaan bagi anggota PKS. PKS pertama kali dibentuk oleh Direktorat
Lalu Lintas pada tahun 1977. Pada saat itu hampir di setiap SLTP terdapat anggota PKS yang
menjadi sukarelawan pengatur Lalu lintas di lingkungan sekolahnya atau di tempat lain yang
dibutuhkan. Tapi saat ini kondisinya jauh berbeda, dari hasil pengamatan di lapangan,
ditemukan bahwa PKS tampak kurang berkembang. Bahkan hampir tidak ada. Hal ini tentu
disebabkan adanya beberapa faktor.
        Salah satu yang paling dominan adalah belum tersedianya Buku Panduan Mengajar pada
Polantas maupun Pihak sekolah sebagai bahan acuan mengajar anggota PKS. Hal ini bisa
dimengerti karena pengetahuan Lalu lintas belum mengintegeral dalam Kurikulum belajar
mengajar di SLTP dan SMU/SMK. Maka Subdit Dikmas Babinkam Polri mencoba
menjembatani dengan membuat buku Panduan Mengajar PKS, sehingga para pelatih /
pengajar, maupun anggota PKS mempunyai pegangan yang jelas.
        Buku Panduan ini sengaja dibuat dengan maksud untuk memberikan panduan para
pengajar / pelatih anggota PKS dalam memberikan pelajaran dan pelatihan kepada anggota
PKS, dan bertujuan untuk menciptakan kesamaan berbuat dan bertindak dalam membekali
pengetahuan dan keterampilan kepada anggota PKS sebagai pengatur lalu lintas.

2. PROFIL SINGKAT PATROLI KEAMANAN SEKOLAH ( PKS )


    SMP Negeri 9 Makassar

        2.1 SEJARAH PKS.

        Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ektrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah  di Indonesia. Pada tanggal 5 Mei 1975
dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah. Pada saat itu ruang
lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas
menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk
memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni
1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan
persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan
Sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.
        Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan
Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang
terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya
yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib
mengetahui peraturan-peraturan kelalulintasan.
        Dalam kegiatan ektrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "POLISI
SEKOLAH". Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang
anggota PKS. Mereka diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya
mereka tahu betapa membahayakan Narkoba itu. Latihan Baris berbaris, kedisiplinan,
kekompakan, terutama gerekan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya diterapkan di
lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan
ketertiban di lingkungan sekolah.

2.2 DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PKS.

2.2.1 PKS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Departemen Pendidikan Nasional dan Ke-
         budayaan bekerja sama dengan Keputusan Kepolisian Republik Indonesia.
2.2.2 Instruksi Mentri P dan K No.447/VIII.1/5 Tanggal 16 Pebruari 1984.
2.2.3 Juklak Kapolri no.Pol:Juklak/2/XII/1984, Tanggal 28 Desember 1984, tentang
pembentuk-
         an PKS.
2.2.4 Undang-Undang LANTAS No. 5 Tahun 1978.
2.2.5 Telegram Kapolri No. Pol:T/108/1994,Tanggal 19 September 1994, tentang Pem-
          binaan dan Pemantapan PKS ditingkat SLTP/SLTA.

2.3 PENGERTIAN PKS.

        PKS adalah singkatan dari : "Patroli Keamanan Sekolah" yaitu : sekelompok pelajar /
siswa yang telah ditunjuk untuk bertanggung-jawab terhadap pengawasan, keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
* Patroli : berkeliling.
* Keamanan: tempat yang terhindar dari HTAG(Hambatan Tantangan Ancaman dan
Gangguan )   
* Sekolah: tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

2.4 TUJUAN PEMBENTUKAN PKS.

2.4.1 Untuk membantu KAMTIBNAS (Keamanan Ketertiban Nasional).


2.4.2 Membantu masyarakat untuk menertibkan keamanan.
2.4.3 Untuk melatih siswa agar berdisiplin bertanggung-jawab dan berdikari.
2.4.4 Untuk mencegah serta menangani kenakalan remaja.               

2.5 ANGGOTA PKS.

         Anggota PKS adalah para pelajar SMPN 9 MAKASSAR:


         2.5.1 Kelas XI (dua) pada permulaan tahun pelajaran.
         2.5.2 Kelas X (satu) tetapi telah dipilih oleh Guru Pembinanya.
2.6 SYARAT-SYARAT ANGGOTA PKS.

         2.6.1 Berbadan sehat dan tidak cacat badan.


2.6.2 Berhasrat tebal dan sanggup menjadi anggota PKS dengan segala
tanggung jawabnya.
         2.6.3 Dipilh oleh guru pembinanya / wali kelasnya.
         2.6.4 Dapat ijin dari orang tua / walinya.
         2.6.5 Bersedia mengikuti pendidikan PKS.
         2.6.6 Dengan sukarela dan tidak mengajukan persyaratan atau tuntutan diluar ketentuan
                  yang telah ditetapkan.

2.7 TANDA SYAH SEBAGAI ANGGOTA PKS.

         Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
Inspektur Upacara pada saat penutupan, pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa
disematkan tanda PKS dan diterimanya Piagam tanda lulus, maka Syah menjadi anggota
PKS, keanggotaan ini akan batal pada waktu yang bersangkutan pindah ke daerah lain, atau
lulus dari sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

2.8 PAKAIAN SERAGAM PKS.

         2.8.1 Tutup kepala                          : Pet putih dengan emblem PKS.


         2.8.2 Baju & Celana / Rock           :  Sama dengan pakaian seragam dari sekolah.
         2.8.3 Ikat pinggang                        :  Kopelrim warna putih.
         2.8.4 Sepatu                                   :  Sama dengan seragam sekolah.
         2.8.5 Kelengkapan lain                  : - Manset warna putih biru.
                                                                  - Sempritan dengan tali koort putih.
                                                                  - Tanda pengenal PKS pada dada kiri.
         2.8.6 Gambar atribut pakaian        :

2.9 TUGAS PKS.

            Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) ini diharapkan nantinya, agar para pelajar
memahami, mengerti tentang keselamatan dan keamanan lingkungannya, diri sendiri maupun
di lingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diantaranya tugas PKS
adalah:
            2.9.1 Mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
            2.9.1 Menyebrangkan siswa-siswi dijalur jalan pada saat mereka masuk dan pulang
                     sekolah.
            2.9.3 Disamping itu PKS juga bisa memahami kerawanan, kerawanan sosial
yang terjadi di lingkungan sekolah dan mencari solusinya.

2.10 SAPTA DARMA PKS.

            Kami anggota PKS berjanji :


1.      Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Jujur, setia, dan tidak mudah putus asa.
3.      Menghormati sesama anggota PKS.
4.      Mentaati tata tertib organisasi PKS.
5.      Menghormati sesama organisasi lain.
6.      Bertanggung-jawab atas kewajiban kami sebagai anggota PKS.
7.      Menjaga nama baik organisasi PKS.

3.VISI DAN MISI.

VISI :
3.1 Mencetak anggota yang berkualitas dan berahklak mulia.
3.2 Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota.
3.3 Meningkatkan kualitas PKS dari yang baik menjadi semakin baik.
3.4 Meningkatkan kedisiplinan anggota.
3.5 Mencegah kenakalan remaja.

MISI :
3.6 Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota, baik di organisasi PKS
      maupun dibidang akademik.
3.7 Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3.8 Pelatihan fisik dan mental anggota.

4. MOTTO PKS.
    ONE FOR ALL, ALL FOR ONE ( Satu untuk semua, semua untuk satu )
    ESPRIT THE CORSP ( Kesetiaan dan kebersamaan )

5. VIVA PKS.
     " KAMI DATANG KAMI BERJUANG "
     PKS adalah Kami
     PKS Jaya !!!!!

6. SUSUNAN PENGURUS.

I.PELINDUNG                                              :   Kepala Sekolah

II. PENANGGUNG-JAWAB                       : - Waka Kesiswaan


                                                                          - Pembina OSIS

III. KETUA                                                    :…………………………………..

IV. WAKIL KETUA                                     :…………………………………..

V. SEKRETARIS                                          : ………………………………….

VI. BENDAHARA                                        : ………………………………….

VII ANGGOTA                                             : ………………………………….

                                                                          ………………………………….

                                                                          ………………………………….

                                                                          ………………………………….
                                                                          ………………………………….

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

                                                                          …………………………………..

7. JADWAL KEGIATAN PKS

NO HARI / WAKTU MATERI KETERANGAN


TGL
1. Kamis, 08.00-09.30 Pembukaan Ketua Panitia
13-12-2012 - Sambutan :
  * Bapak Kepala Sekolah Pande Made
  * Kepolisian Suardana,S.pd.M..Si
Kapolsek / Kasat Lantas Polres
Buleleng

09.30-10.00 Istirahat
Panitia & Peserta
10.00-11.00 Materi PKS
Kepolisian
11.00- ….. Istirahat
Peserta pulang

2. Jum`at, 08.00-09.30 PBB Kepolisian


14-12-2012
09.30-10.00 Istirahat Panitia & Peserta

10.00-11.00 12 Gerakan Pengaturan Kepolisian


Lantas

11.00- ….. Istirahat Peserta pulang

3. Sabtu, 08.00-09.00 12 Gerakan Pengaturan Kepolisian


15-12-2012 Lantas

09.00-09.30 Sosialisasi Tertib Lantas Kepolisian

09.30-10.00 Istirahat Panitia & Peserta

10.00-11.00 Pelantikan & Penutup Panitia & Peserta / Kep.Sek

8. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA ( RAB )

A.    PEMASUKAN
1. Peserta PKS                                                                        : 30 Orang
2. Panitia & Undangan                                                           : 20 Orang
B.     PENGELUARAN
1.      Persiapan
a. Pet @ Rp.75.000 x 4                                                     : Rp.300.000
                  b. Manset @ Rp.30.000 x 4                                              : Rp.120.000
                  c. Kopel @ Rp.40.000 x 4                                                : Rp.160.000
                  d. Selempang @ Rp.25.000 x 4                                        : Rp.100.000
                  e. Lipri / Tali @ Rp.15.000 x 4                                         : Rp.  60.000
                  f. Bet PKS @ Rp.7.500 x
30                                            : Rp.225.000                          
                                                            Jumlah                                     : Rp.965.000   
2.      Konsumsi
a.       Hari Pertama
- Minum dan snack @ Rp.5000 x 20                          : Rp.100.000
                        - Transport Naraumber @ Rp.50.000 x 2                   : Rp.100.000
                  b. Hari Kedua
                        - Minum dan snack @ Rp.5000 x 10                          : Rp.  50.000
                        - Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2                  : Rp.100.000 
                  c. Hari Ketiga
                        - Minum dan snack @ Rp.5000 x 10                          : Rp.  50.000
                        - Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2                  : Rp.100.000  
                                                            Jumlah                                     : Rp.500.000  
3.      Perlengkapan
a. 1 buah spanduk panjang 3 M                                        : Rp.150.000
b. Pengganti naskah Narasumber @ Rp,10,000 x 30       : Rp.300.000
c. Transport Panitia                                                           :         -
d. Sound System                                                               :         -
e. Laptop/LCD                                                                  :__     -_____
                                          Jumlah                                     : Rp.450.000
 4. Lain-lain                                                                             : Rp.  85.000
                                                            TOTAL                                   : Rp. 965.000 + 500.000 +
                                                                                                              450.000 + 85.000 =

                                                                                                              Rp. 2000.000

                                                                                          Sukasada,03 – 12 -2012
      Waka Kesiswaan                                                                             Panitia PKS
                                                                                                                                  ttd
Dra. I Gusti Ayu Sudewi                                                                    Pembina OSIS

                                                        Mengetahui / Menyetujui :
                                                        Kepala SMPN 9 MAKASSAR

                                                  Pande Made Suardana,S.Pd.M.Si


                                                  Pembina
                                                  Nip. 19581006 198303 1 018.

II. PENUTUP.

SMIK JAYA

PROPOSAL
               
LATIHAN DAN PEMBENTUKAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
( PKS )

         SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI. 1 SUKASADA

                                       2012 - 2013

             
Diposting oleh MADE PUTRA di 18.15 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
ARSIP BLOG
 ▼  2012 (1)
o ▼  November (1)
 PROPOSAL PKS
MENGENAI SAYA

MADE PUTRA 
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
MATERI PKS LENGKAP
 
JANJI PKS HASTA PRASETYA PKS
 
Kami anggota PKS :
1.    Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Mengabdi kepada Negara dan Pancasila.
3.    Membela kebenaran dan keadilan.
4.    Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan PKS.
5.    Bergerak, bertindak dengan disiplin, Tegas dan bertanggungjawab.
6.    Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.
7.    Menjaga moralitas sesama anggota.
8.    Siap menempatkan diri dalam masyarakat.
 
 
PATROLI KEAMANAN SEKOLAH ( PKS )
 
Sejarah Patroli Keamanan Sekolah
 
Patroli keamanan sekolah ( PKS ) adalah suatu jenis kegiatan ekstra kulikuler yang umum
ditemui di sekolah – sekolah di Indonesia
 
Pada tanggal 5 Mei 1957 dibentuk suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah masih
sempit, Yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan – tindakan yan dilakukan
oleh siswa tersebut.
 
            Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka Pada
tanggal 5 Juni 1975  diganti namanya dengan Partroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan
dari bapak  Letkol ANTON SUDJARWO. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan sekolah
mengalami penyempitan dan perluasan
 
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas diemban Patroli Keamanan Sekolah
adalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan tindakan negatif yang terjadi disekolah
untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak Guru. Sedangkan perluasan yaitu pada bidang kelalu
lintasan, dimana seluruh anggaota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui peraturan –
peraturan kelalulintasan.
 
Dalam kegiatan ekstarakulikuler ini, para siswa dilatih menjadih semacam “ Polisi Sekolah “ tidak
hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang dapat diperoleh seoarang anggota PKS. Mereka
diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakan remaja, supaya meraka tahu betapa
bahayanya Narkoba itu. Latihan Baris Berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama gerakan –
gerakan Pengaturan Lalu Lintas, yang biasa diterapkan dilingkungan sekolah masing – masing.
Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah.
 
 
 
PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
(PKS)
 
I.      PENDAHULUAN
 
1.    Umum
 
a.    Dalam rangka memelihara dan mewujudkan situasi kamtibcar lancar lantas secara
mantap dan dinamis, maka pembinaan potensi masyarakat bidang Lalu Lintas
mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan kebanggaan kesadaraan
hukum dan disiplin Lalu Lintas bagi masyarakat.
 
b.    Pembinaan Potensi masyarakat dibidang Lalu Lintas diarahkan untuk memahami
Peraturan Perundangan – Undangan lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sehingga
masyarakat memiliki kemampuan dalam upaya pencegahan dan penangkalan terhadap
setiap bentuk gangguan Kamtibcar Lantas yang berupa kecelakaan lalu lintas,
kemacetan/ kesemrawutan, dan pelanggaran lalu lintas melalui kegiatan Pendidikan
masyarakat Lalu Lintas.
 
c.    Pendidikan masyarakat Lalu Lintas yang diselenggarkan oleh Polri dengan sasaran
masyarakat yang terorganisir dan masyarakat tidak terorganisir, khusus masyarakat
terorganisir atau kata lain adalah masyarakat yang diorganisir oleh Polri untuk diarahkan
dalam memahami Peraturan Perundang Undangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta
diharapkan dapat membantu tugas Polri secara terbatas.
 
d.    Salah satu sasaran dalam pendidikan masyarkat Lalu Lintas terhadap masyarakat
terorganisir tersebut adalah terhadap generasi muda ketika masih berstatus sebagai
pelajar dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas yang dibina dalam wadah
PKS.
 
e.    Dalam upaya memelihara dan meningkatkan pembinaan terhadap PKS didaerah
Sulawesi selatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu untuk
mengeluarkan suatu petunjuk yang dapat dipedomani dalam pelaksanaan pembinaan.   
 
2.    Maksud dan Tujuan
 
a.    Petunjuk lapangan ini dikeluarkan dengan maksud untuk dapat dijadikan sebagai
pedoman bagi kesatuan Wilayah di Jajaran POLDA SULSEL dalam pelaksanaan
pembinaan PKS.
 
b.    Petunjuk Lapangan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk terdapatnya kestau persepsi
dana kesatuan tindakan bagi kesatuan kewilayahan dijajaran POLDA SULSEL dalam
Pembinaan PKS.
 
3.    Ruang Lingkup
 
Petunjuk lapangan ini disusun meliputi penjelasan yang berkaitan dengan tata cara
pembinaan PKS di daerah SULSEL yang diuraikan dalam dasar kebijakan,
penggolongan dan pelaksanaan.
 
4.    Pengertian
 
a.    Pembinaan adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, penggolongan dan pelaksanaan
 
b.    PKS adalah suatu wadah dari partisipasi pelajar dibidang Lalu Lintas dalam
membantu mengatur Lalu Lintas untuk penyebrangan jalan bagi masyarakat pejalan kaki
khususnya para pelajar dilingkungan sekolah masing – masing.
 
c.    PKS kepanjangan dari : Patroli Keamanan Sekolah. Patroli Keamanan Sekolah
adalah sekelompok pelajar atau siswa yang telah ditunjuk untuk bertanggung jawab
terhadap pengawasan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di lingkungan
sekolah dan sekitarnya.
 
II.    DASAR PELAKSANAAN
 
a.      Instruksi Mendikbud No. 447 / UM – I / S tanggal 16 Februari 1965 tentang
pembentukan Patroli Keamanan Sekolah.
 
b.      Surat Mempangab No. Pol.:  1 / 303 / 11 / US tanggal 30 Maret 1965 Pembentukan
Patroli Keamanan Sekolah.
 
c.       Petunjuk Pelaksanaan Kapolri No. Pol.: Juklak/62/VIII/1991 tanggal 12 agustus
1991 tentang pendidikan masyarakat dibidang lalu lintas.
 
d.      Surat keputusan Kapolri No. Pol.: 3 Kep/1818/XII/1995 tanggal 29 Desember 1995
tentang pengesahan berlakunya penggunaan pakaian dinas/seragam Patroli Keamanan
Sekolah Berikut Atributnya.
 
III.   PELAKSANAAN
 
1.    Tugas, Fungsi dan Peranan
 
a.    Tujuan Pembentukan PKS
Suatu upaya mendidik dan menumbuhkan kesadaran pada peratuturan lalu lintas.
Sehingga dikemudian hari terjadi generasi yang memiliki pengetahuan dan disiplin serta
mempunyai keperdulian terhadap keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Untuk
mewujudkan kepedulian pelajar terhadap lalu lintas perlu pembinaan dalam suatu
kelompok siswa / pelajar yang terorganisir secara baik dalam suatu wadah yang disebut “
Patroli Keamanan Sekolah “ disingkat PKS.
 
b.    Tugas PKS
 
1.    Membatu tugas P0lisi dalam menyelengarakan pengaturan Lalu Lintas dijalan raya /
umum disekitar lingkungan sekolah masing – masing, terutama dalam membantu
menyebrangkan jalan terhadap pemakai jalan sebagai pejalan kaki khususnya para
pelajar dilingkungan sekolah masing – masing pada waktu akan masuk dan pulang
sekolah.
 
2.    Ikut serta secara aktif membantu tugas POLRI dalam menyelengaraka, menciptakan
dan memelihara keamanan ketertiban dilingkungan inter sekolah masing – masing,
sehingga terwujud ketentraman yang dinamis antara siswa – siswi dan guru pengajar
guna mendukung  proses belajar mengajar.
 
c.    Fungsi PKS
 
1.    Segala usaha kegiatan untuk melindungi dan mengamankan lingkungan inter
sekolah guna mendukung proses belajar mengajar.
 
2.    Segala usaha dan kegiatan untuk melindungi dan mengamankan pemakai jalan
sebagai pejalan kaki khususnya para pelajar pada waktu penyeberangan jalan disekitar
lingkungan sekolah masing – masing, dengan cara melakukan pengaturan lalu lintas
terhadap pejalan kaki dan kendaraan bermotor yang lewat dilingkungan sekolah masing
– masing adalah sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang
menimpah pejalan khususnya para pelajar yang menyeberang jalan dan membantu
untuk meniadakan kemacetan / kesemrawutan lalu lintas dilingkungan sekolah masing –
masing.
 
d.    Peranan PKS
 
Membantu kepala sekolah / guru ditempat ia bersekolah dalam bidang keamanan dan
ketertiban dilingkungan intern sekolah masing – masing sehingga terwujud ketentraman
yang dinamis antara siswa – siswi dan guru pengajar guna mendukung proses belajar
mengajar.
 
2.    Keanggotaan
 
a.    Syarat Umum anggota PKS
 
1.    Pelajar kelas IV/V dari Sekolah Dasar dan pelajar kelas I/II untuk Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama ( SLTP ) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTP ), terutama sekolah
– sekolah yang terletaknya ditepi jalan raya.
2.    Memiliki intelejensi yang cukup cerdas sehingga dalam mengikuti pelajaran sekolah
tidak mengalami hambatan.
3.    Menjadi anggota PKS secara sukarela dan mendapat ijin/ persetujuan dari wali
murid masing – masing.
4.    Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai penampila yang memadai.
5.    Mempunyai kepedulian yang ulet, tabah, sabar, tegas, berani, percaya diri, sopan
dan ramah dalam tindakan sehari – hari.
6.    Memiliki keabanggan menjadi anggota PKS dan memiliki rasa ingin tahu mengenai
peraturan perundang undangan Lalu Lintas dan tugas – tugas Polantas.
7.    Menaati Norma, Ketentuan dan aturan yang berlaku disekolah masing – masing.
8.    Disiplin kreatif bertanggung jawab dan dapat memimpin rekan – rekannya disekolah
masing – masing.
 
b.    Syarat Khusus anggota PKS
 
1.    Berbadan sehat dan tidak cacat badan
2.    Cakap memimpin
3.    Dapat dipercaya
4.    Di utamakan murid – murid yang pandai disekolah
5.    Berdisiplin tinggi
6.    Berinisiatif
7.    Tegas ramah dalam bertindak
8.    Tidak mudah tersinggung
9.    Mempunyai rasa tanggung jawab
10. Memiliki rasa kebangsaan
11. Berhasrat tebal dan sanggup menjadi anggota PKS dengan segala tanggung
jawabnya.
12. Dipilih oleh Guru Pembina
13. Dapat izin dari Orang Tua Wali.
14. Bersediah mengikuti pendidikan PKS
15. Dengan sukarela dan tidak mengajukan persyaratan atau tuntutan diluar ketentuan
yang telah ditetapkan.
 
c.    Kewajiban Anggota PKS
 
1.    Mengikuti dengan rajin dan tekun semua kegiatan kurikulum pelajaran sekolah
termasuk kegiatan PKS.
2.    Menaati segala peraturan / ketentuan yang berlaku disekolah termasuk kegiatan
PKS.
3.    Memelihara dan merawat semua perlengkapan PKS yang diberikan atau dipinjam
pakaikan.
4.    Menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam mengikuti
kegiatan PKS kepada rekan – rekan disekolahnya, anggota keluarga dan rekan – rekan
dilingkungan tempat tinggal.
5.    Mempunyai motivasi untuk menjadi tauladan yang baik dalam kehidupan sehari –
hari mengenal disiplin lalu lintas kepada rekan rekan disekolah, anggota keluarganya
dan rekan – rekan dilinkungan tempat tinggal.
 
d.    Hak – Hak Anggota PKS
 
1.    Mendapatkan pelatihan mengenai kemampuan dan keterampilan PKS.
2.    Mendapatkan dan menggunakan perlengkapan PKS.
3.    Menjalankan dan melaksanakan tugas, fungsi dan peranan sebagai anggota PKS.
4.    Disiplin menjadi peserta Perlombaan, penampilan atraksi parade, surya senja dan
kegiatan PKS lainnya.
5.    Disiplin menjadi pemegang komando/komandan atau pimpinan PKS disekolah.
6.    Mengikuti kegiatan proses belajar dan mengajar yang ditetapkan dalam kurikulum
pendidikan di sekolah.
7.    Mendapat sertifikat dan kartu anggota sebagai anggota PKS dari POLDA atau
POLRES setempat bagi anggota yang telah selesai mengikuti Pelatihan.
8.    Mendapatkan penghargaan dari sekolah berupa nilai tambah dalam kegiatan
ekstrakulikuer maupaun penghargaan lainnya.
 
e.    Tanda Syah sebagai Anggota PKS
 
Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
inspektur Upacara ( Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili )  pada saat penutupan.
Pada waktu penutupan. Pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa disemati tanda
PKS dan diterimakan kelengkapan lainnya serta piagam tanda lulus maka syah menjadi
anggota PKS keanggotaan ini akan batal pada yang bersangutan telah pindah kelain
daerah atau telah lulus dari sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan kesekolah yang
lebih tinggi. 
 
3.    Organisasi
 
a.    Dewan Penyantun PKS
1.    Bupati / Wali Kota Madya
2.    Kapolres / Ta
3.    Kandep Dikbud Tingkat II
4.    Kadis P dan K Dati II
b.    Dewan Pembina PKS
1.    Kasat Bimas Polres/Ta
2.    Kasat Lantas Polres/Ta
3.    Kepala Sekolah
c.    Instruktur PKS
1.    Staf Bimmas Polres/Ta
2.    Staf Lantas Polres/Ta
3.    Guru yang ditunjuk oleh sekolah masing – masing.
 
d.    Anggota PKS
 
1.    Pelajar kelas IV/V dari Sekolah Dasar ( SD ), untuk setiap sekolah khususnya yang
berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20 ( dua puluh ) orang.
 
2.    Pelajar kelas VII/VIII dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ), untuk setiap
sekolah khususnya yang berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20
( dua puluh ) orang.
 
3.    Pelajar kelas X/XI dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ), untuk setiap sekolah
khususnya yang berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20 ( dua puluh
) orang.
 
4.    Pelatihan
 
a.    Tempat latihan untuk anggota PKS dapat diselenggarkan disekolah, Mapolda,
Mapolres atau tempat – tempat lain sesuai situasi dan kondisi yang ada.
 
b.    Waktu latihan untuk anggota PKS dapat dilaksanakan pada saat tahun ajaran baru,
liburan semester, triwulan atau waktu – waktu lain sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada diluar kurikulum pelajaran sekolah.
 
c.    Jam pelajaran yang diperlukan dalam latihan PKS bersifat Luwes yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada, dengan prosedur sebagai berikut :
 
1.    Tingkat SD adalah 30 persen untuk pengetahuan teori dan 70 persen untuk
keterampilan Praktek.
2.    Tingkat SLTP adalah 50 persen untuk pengetahuan teori dan 50 persen untuk
keterampilan Praktek.
3.    Tingkat SLTA adalah 70 persen untuk pengetahuan teori dan 30 persen untuk
keterampilan Praktek
 
d.    Materi pelajaran dalam pelatihan PKS bersifat luwes disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada, antara lain sebagai berikut :
 
1.    Pengetahuan Teori
a.    Rambu – rambu lalu lintas
b.    Marka jalan
c.    Alat pemberi isyarat lalu lintas
d.    Undang – undang lalu lintas dan anggkutan jalan
e.    Prasarana dan lalu lintas jalan
f.     Perlengkapan kendaraan bermotor
g.    Kendaraan dan pengemudi
h.    Kode wilayah pendaftaran tanda nomor kendaraan bermotor
i.      Partisifasi masyarakat di bidang lalu lintas
j.      Angkutan jalan
k.    Pertolongan pertama gawat darurat
l.      Penyelenggaraan angkutan orang / barang di jalan dengan kendaraan / kendaraan
umum.
m.  Fasilitas kendaraan pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan
n.    SIM, STNK, TILANG, Kenakalan remaja serta Narkoba.
 
2.    Keterampilan Praktek
a.    Pengaturan lalu lintas dengan isyarat gerakan tangan dan isyarat bunyi sempritan.
b.    Penyebrangan jalan
c.    Senam lalu lintas
d.    Peraturan baris berbaris.
 
e.    Sasaran Pelatihan  
 
1.    Pengetahuan Materi
 
a.    Dapat mengerti tentang Rambu – rambu lalu lintas
b.    Dapat mengerti tentang Marka jalan
c.    Dapat mengerti tentang Alat pemberi isyarat lalu lintas
d.    Dapat mengerti tentang Undang – undang lalu lintas dan anggkutan jalan
e.    Dapat mengerti tentang Prasarana dan lalu lintas jalan
f.     Dapat mengetahui tentang Perlengkapan kendaraan bermotor
g.    Dapat mengetahui tentang Kendaraan dan pengemudi
h.    Dapat mengetahui tentang Kode wilayah pendaftaran tanda nomor kendaraan
bermotor
i.      Dapat mengetahui tentang Partisifasi masyarakat di bidang lalu lintas
j.      Dapat memahami tentang Angkutan jalan
k.    Dapat mengetahui tentang Pertolongan pertama gawat darurat
l.      Dapat mengetahui tentang Penyelenggaraan angkutan orang / barang di jalan
dengan kendaraan / kendaraan umum.
m.  Dapat mengetahui tentang Fasilitas kendaraan pendukung kegiatan lalu lintas dan
angkutan jalan
n.    Dapat mengetahui tentang SIM, STNK, TILANG, Kenakalan remaja serta Narkoba.
 
2.    Keterampilan Praktek
 
a.    Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Pengaturan lalu lintas dengan
isyarat gerakan tangan dan isyarat bunyi sempritan.
b.    Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Penyebrangan jalan
c.    Mampu dan terampil dalam melaksanakan Senam lalu lintas
d.    Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Peraturan baris berbaris.
 
 
f.     Bahan Materi Pelajaran
 
1.    Himpunan materi pembinaan potensi masyarakat di bidang lalu lintas sebagaimana
di maksud didalam surat kapolda sulsel.
2.    Materi tentang kenalan remaja serta narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba)
diminta dari fungsi Researse atau Bimnas
3.    Referensi-referensi lain yang actual, akurat dan efektif. 
 
g.    Pelantikan anggota PKS
 
1.    Pelantikan anggota PKS yang telah mengikuti pelatihan dilakukan untuk membentuk
dengan aspectur apapun adalah Gubernur Bupati,Walikotamadya.
2.    Tempat pelantikan dapat di laksanakan dihalaman kantor
Gubernur,Bupati/Walikotamadya, Mapolda, Mapolres/ta atau lapangan lain yang
memedai.
3.    Penyelanggaran upacara pelantikan Anggota PKS yang baru mengikuti pelatihan
adalah dari Polda atau Polres,Kakandep dikbud.Dan Dinas P dan K setempat.
4.    Tata upacara dan Hal-hal lain dalam pelaksanaan pelantikan dapat di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing.
 
5.    Pakaiaan Atribut dan perlengkapan
 
a.    Pakian seragam harian ( PSH ), digunakan untuk kegiatan sehari – hari dilingkungan
sekolah masing – masing, seperti untuk latihan rutin yang dilakukan oleh guru, kegiatan
penyeberangan jalan dan pengaturan lalu lintas pada saat masuk atau keluar sekolah.
 
1.    Pakaian
a.     Pelajar lanjutan tingkat atas ( SLTA ) dengan seragam sekolah masing – masing :
Celana Panjang / Rok panjang warna abu abu dan baju lengan panjang warna putih
b.     Pelajar lanjutan tingkat Pertama ( SLTP ) dengan seragam sekolah masing –
masing : Celana pendek / rok pendek warna biru dan baju lengan panjang warna putih
c.      Pelajar Sekolah Dasar ( SD ) dengan seragam sekolah masing – masing : Celana
pendek / Rok pendek warna merah dan baju lengan panjang warna putih.
 
2.    Atribut
Seragam sekolah dengan menggunakan atribut sekolah yang berlaku.
 
3.    Perlengkapan
a.    Sepatu, dengan mengunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam sekolah
( sepatu warna Hitam )
b.    Kaos kaki dengan menggunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam sekolah.
c.    Ikat  / Tali pinggang dengan menggunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam
sekolah.
d.    Dalam melaksanakan tugas penyeberangan jalan sehari – hari dilingkungan
sekolah, dilengkapi dengan :
1.    Rambu – rambu penyeberangan
2.    Pet warna putih
3.    Kopelrim warna putih
4.    Selempang warna putih
5.    Tali kurt dan pluit warna putih
6.    Manset polantas warna biru putih.
 
b.    Pakaian seragam Khusus ( PSK ), digunakan untuk mengikuti kegiatan tertentu
diluar lingkungan sekolahnya. Yang diselenggarkan atau diminta atau secara langsung
oleh POLRI, DIKNAS seperti dalam kegiatan upacara / kegiatan daerah, parade surya
senja, perlombaan dan lain sebagainya.
 
1.    Pakaian
a.    SD
Celana pendek / rok pendek warna putih
Baju lengan panjang warna putih
 
b.    SLTP
Celana pendek / rok pendek warna putih
Baju lengan panjang warna putih
 
c.    SLTA
Celana panjang / rok panjang warna putih
Baju lengan panjang warna putih
 
2.    Atribut
 
a.     Emblem PKS pada Pet
b.     Badge Polda pada lengan baju sebelah kiri
c.      Tanda satuan Pembina PKS ( lambang Polres ) pada lengan bajun sebelah kiri dan
diatas Begde Polda.
d.     Badge / Lambang PKS pada Lengan baju sebelah Kanan
e.     Tanda Kemahiran dipasang di atas saku baju sebelah kiri.
f.       Lencana PKS dipasang pada saku baju sebelah Kanan  
 
3.    Perlengkapan
 
a.     Pet warna Putih
b.     Kopelrim waran putih
c.      Selempang warna putih
d.     Tali kart dan pluit warna putih
e.     Manset polantas warna biru putih
f.       Sarung tangan warna putih
g.     Kaos kaki warna hitam
h.     Sepatu warna hitam
i.       Dalam melaksanakan tugas penyeberanga jalan atau pengaturan lalu lintas,
dilengkapi dengan rambu – rambu penyebrangan
 
4.    Perlengkapan diusahakan secara bersama oleh sekolah, orang tua murid, Pemda
dan Polantas.
 
5.    Fungsi kelengkapan PKS yang serba menyolok, disamping keseragaman antara
petugas mempunyai maksud antara lain
a.    Membentuk keperibadian petugas berwibawah
b.    Mudah dilihat / ditemukan pemakai jalan yang memerlukan pertolongan.
c.    Mudah terlihat oleh para pengemudi kendaraan, sehingga petugas terhindar dari
tabrakan oleh kendaraan lain.
 
6.    Petugas Umum
 
Petugas umum adalah setiap orang yang melayani kepentingan umum. Kepentingan ini
bermacam – macam meliputi semua hal yang bersangkutan dengan urusan masing –
masing. Misalnya petugas lalu lintas melayani para pemakai jalan, agar dapat aman,
tertib dan lancar. PKS termasuk petugas lalu lintas jadi tergolong dalam kelompok
petugas umum. Jadi petugas umum tugas pokoknya adalah melayani kepentingan umum
dan berhadapan dengan manusia yang memerlukan pelayanan.
 
Syarat petugas umum
a.     Sopan .
b.     Bersih dan rapi.
c.      Simpatik dalam sikap dan Tata Bahasa.
d.     Jujur dan Tekun.
e.     Titik dan Pasti.
f.       Cepat dan Tepat.
g.     Berpengetahuan luas diberbagai bidang.
h.     Humoristis dalam menghadapi setiap persoalan.
i.       Jangan puas dengan apa yang telah dapat dicapai pada waktu ini.
 
 
7.    Penugasan
 
a.         Tempat penugasan di jalan raya disekitar lingkungan sekolah dari anggota PKS
yang bersangkutan.
b.         Waktu penugasan adalah sebelum pelajaran sekolah dimulai dan sesudah
pelajaran sekolah selesai.
c.         Mengutamkan pengaturan lalu lintas untuk membantu penyeberangan jalan
terhadap pelajar disekolah masing – masing.
d.         Menertibkan kendaraan yang berhenti atau parkir didepan pintu masuk sekolah
untuk mencegah terjadinya kemacetan / kesemrawutan lalu lintas.
e.         Mengetahui nomor telpon yang penting antara lain.
1.     Sentral Pelayanan Kepolisan Polres Bone (0481 – 21110 )
2.     Rumah sakit / Puskesmas  (            )
3.     Pemadam Kebakaran ( 0481 – 22222 )
f.          Dalam melaksanakan penugasan, agar menggunakan pakaian dan perlengkapan
PKS yang telah ditentukan.
g.         Pelaksanaan penugasan diatur dan ditentukan oleh instruktur atau pembina PKS
sekolah masing – masing secara bergiliran.
 
 
 
8.    Istruksi dan koordinasi
 
a.         Kasat lantas dan staf Sat lantas, agar dapat mengunjungi setiap sekolah yang
didaerah secara terperogram, rutin dan berkala dalam rangka meningkatkan pembinaan
PKS terutama sekolah – sekolah yang berada dipinggir jalan raya.
 
b.         Secara terperogram, rutin dan berkala agar dapat diselenggarakan perlombaan
dan kegiatan PKS sebagai upaya untuk dapat menumbuh kembangkan kecintaan para
pelajar kepada POLRI serta meningkatkan citra dan kewibawaan POLRI.
 
c.         Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan didaerah yang dapat berkumpulnya
masyarakat seperti kegaitan Upacara, kunjungan pejabat tinggi dan lain sebaginya, agar
anggota PKS dapat diikut sertakan dalam membantu pengaturan lalu lintas.
 
d.         Mengadakan koordinasi dengan sebaik – baiknya kepada semua pihak yang 
berkepentingan dalam rangka meningkatkan pimbinaan PKS .
 
e.         Mencegah dan menghindari semua tindakan yang dapat menurunkan citra dan
kewibawaan POLRI.
 
f.          Melakukan anlisa dan evakuasi terhadap pelaksanaan tugas – tugas PKS
dilapangan, sehingga ditemukan kelemahan – kelemahan untuk menyempurnakan
penugasan PKS selanjutnya.
 
g.         Melaksanakan pembinaan PKS didaerah masing – masing dengan sebaik –
baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
 
h.        Dalam kegiatan pembinaan PKS agar dapat dikoordinasikan dengan sebaik2nya
kepada kasat Bimmas sebagi Fungsi kedepankan dalam pembinaan potensi masyarakat
serta kepada pemda, depdikbut dan Dinas P dan K setempat sebagai instansi yang
dikedepankan dalam pembinaan generasi Muda.
 
i.          Biaya pendidikan pembinaan PKS dan anggota PKS oleh PEMDA ( Dep Dik
Nas ).
 
9.    Administrasi dan logistik
 
a.    Administrasi
 
1.    Sertifikat
a.    Diberikan oleh Sat Lantas kepada pelajar SD, SLTP, dan SLTA yang telah mengikuti
pelatihan PKS
b.    Sebagi registrasi bahwa sutuan wilayahan telah aktif dalam pembinaan PKS.
c.    Blangko disediakan oleh Sat Lantas setempat tanpa dipungut biaya, sedangkan
untuk penulisannya dilakukan Oleh masing – masing sekolah.
2.    Kartu Tanda anggota
a.    Diberikan kepada pelajar yang telah memiliki sertifikat
b.    Sebagai bukti mengenai jumlah anggota PKS pada tahun tersebut dengan masa
berlaku selama 1 ( satu ) Tahun pelajaran.
c.    Blangko disediakan Oleh Sat Lantas setempat tanpa dipungut Biaya, sedangkan
untuk penulisan dilakukan oleh masing – masing sekolah.
 
3.    Surat penugasan
a.    diberikan kepada anggota PKS yang dibuat oleh Sat Lantas untuk mengikuti suatu
kegiatan.
b.    Sebagai tanda bukti bahwa anggota PKS tersebut benar – benar telah digunakan
oleh Sat lantas setempat.
c.    Penyediaan dan penulisan blangko oleh Sat Lantas setempat.
 
4.    Surat pernyataan
a.    Diberikan kepada Pelajar dan orang Tua/ Wali murid calon anggota PKS oleh
Pembina PKS masing – masing Sekolah.
b.    Pengisian belangko surat pernyataan dilakukan oleh para pelajar dan Orang Tua /
wali murid sendiri.
c.    Blangko surat pernyataan disediakan oleh Sat Lantas setempat tanpa di pungut
biaya.
 
 
b.    Logistik
 
1.    Dalam pelaksanaan pelatihan pengadaan pakaian, atribut perlengkapan PKS serta
untuk mengikuti kegiatan PKS, diupayakan agar anggota PKS tersebut tidak dibebankan
pembiayaan.
 
2.    Untuk penanggulangan pembiayaan tersebut diatas diupayakan untuk mendapatkan
dukungan anggaran dari Pemda setempat, para donator sponsor yang tidak menyikat
atau BP 3 masing – masing.
 
3.    Dalam pengadaan dukunga anggaran tersebut diatas agar dikoordinasikan sebaik –
baiknya kepada semua pihak yang terkait dalam pembinaan pelaksanaan di derah
masing – masing, sedangkan pengadaan dukungan anggaran dari BP 3 menjadi
tanggung jawab sekolah masing – masing.
 
4.    Polda dan Polres setempat, agar membantudalam upaya pengadaan dukungan
anggaran pembinaan PKS didaerah masing – masing kecuali dari BP 3.
 
5.    Dalam upaya pengadaan dukungan anggaran pembinaan PKS, agar menghindari
atau mencegah timbulnya kerawanan yang dapat berdampat negatif terhadap citra
POLRI, guru dan pelajar.
 
 
10. Komando dan pengendali
 
a.    Pada setiap kantor Sat Lantas agar dapat diupayakan atau disediakan suatu
ruangan khusus sebagai tempat untuk komando dan pengendali dari pembina / instruktur
dan anggota PKS.
 
b.    Pada setiap kantor diSat Lantas, agar dapat dibuat atau dipasang papan nama
SANGGAR PATROLI KEAMANAN SEKOLAH.
 
c.    Dalam pelaksanaan pembinaan PKS, komando dan pengendali berada pada kasat
Bimmas dibantu oleh Kasat Lantas.
 
d.    Dalam penggunaan anggota PKS untuk penugasan tertentu yang diselengarakan
Oleh Polri Komando dan Pengendalian berada pada Kasat Lantas dibantu oleh Kasat
Binmas.
 
 
 
 

 
PERATURAN BARIS BERBARIS
 
1.    Pengertian Baris Berbaris 
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu
organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
 
2.    Maksud Dan Tujuan
 
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
A.   Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan
hak dan kewajiban
B.   Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat
kebersamaan
 
Tujuan dari PBB adalah :
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga
dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas
pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib
sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu
yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati
sendiri.
 
 
 
 
3.    Aba – aba
 
A.   Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di
laksanakan secara serentak atau berturut-turut.
 
B.   Macam aba-aba
a.    Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan /
pelaksanaan.
b.    Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
c.    Aba-aba pelaksanaan
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan
serentak atau berturut-turut.
 
4.    Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
 
a.    GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh
lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
 
b.    JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului
dengan aba- aba peringatan ” maju ”.
 
 
c.    MULAI
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
 
5.    Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
1.    Sikap Sempurna
Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
a.    Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
b.    Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di
naikan.Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam
tidak terpaksa, rapat di paha.
c.    Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
d.    Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
 
2.    Istirahat
Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
a.    Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b.    Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan
kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan
kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua
lengangan di lemaskan. Dapat bergerak.
 
3.    Lencang Kanan / Kiri
a.    Hanya dalam bentuk bersaf.
b.    aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
c.    Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
d.    Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
e.    Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan /
kiri-nya.
f.     Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
 
Catatan :
1.    Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2.    Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus
menurunkan tangan.
3.    Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka kembali ke depan
 
4.    Setengah Lencang Kanan / Kiri
a.    Aba-aba : ”Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
b.    Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
c.    Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat
satu sama lain di sebelah depan.
d.    Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
 
5.    Lencang Depan
a.    Hanya dalam bentuk banjar.
b.    Aba-aba : ” Lencang Depan - GERAK ”
c.    Penjuru tetap sikap sempurna.
d.    Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke
depan.
e.    Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
f.     Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali
ke sikap sempurna.
 
6.    Berhitung
Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”
a.    Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b.    Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor,
sambil memalingkan muka ke depan.
c.    Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
d.    Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang
Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
 
7.    Perubahan Arah
a.    Hadap kanan / kiri
·         Aba-aba : ” Hadap kanan / kiri - GERAK ”
·         Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada
di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
·         Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
·         Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna
 
b.    Hadap serong kanan / kiri
·         Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
·         Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri
·         Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
·         Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
 
c.    Balik kanan
·         Aba-aba : ” Balik kanan - GERAK ”
·         Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
·         Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
·         Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.
 
6.    Membuka / Menutup Barisan
Buka barisan
a.    Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
b.    Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping
kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.
7.    Bubar
a.    Aba-aba : ” Bubar jalan ”
b.    Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
c.    Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan
dalam hati,
d.    mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan
kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
 
8.    Berhimpun
a.    Aba-aba : ” Berkumpul - MULAI ”
b.    Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga
langkah Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.
 
9.    Berkumpul
1.    Berkumpul bersaf
·         Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
·         Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
·         Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri
( lencang kanan )
·         Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
·         Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap
sempurna
·         Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih
dahulu.
2.    Berkumpul Berbanjar
·         Aba- aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
·         Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
·         Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
·         Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat
dengan perkataan ” Lurus ”
·         Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap
sempurna.
·         Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu
 
10. Meninggalkan Barisan
1.    Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
·         Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
·         Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
·         Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
2.    Bila anggota yang akan minta izin
·         Mengambil sikap sempurna dahulu
·         Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
·         Menyampaikan maksudnya.
·         Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
 
 
11. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
1.    Langkah dapat di bedakan sbb :
·         Langkah biasa 70 cm 96 menit
·         Langkah tegap 70 cm 96 menit
·         Langkah perlahan 40 cm 30 menit
·         Langkah ke samping 40 cm 70 menit
·         Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
·         Langkah ke depan 60 cm 70 menit
·         Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
2.    Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
 
12.  Maju Jalan
1.    Dari sikap sempurna
2.    Aba-aba : ” Maju Jalan ”
3.    Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah
setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah,
selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
4.    Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o
lengan kiri 30o
5.    Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o
dan ke belakang 300
6.    Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.
 
13. Langkah biasa
1.    Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2.    Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3.    Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4.    Langkah kaki seperti jalan biasa.
5.    Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6.    Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7.    Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap
ke atas.
 
14. Langkah tegap
1.    Dari sikap sempurna
2.    Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
3.    Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
4.    Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
5.    Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari
lurus dan rapat.
6.    Lenggang tangan ke depan 90, ke belakang 30.
 
15. Dari Langkah Biasa
1.    Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
2.    Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah Perubahan
tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
 
16. Kembali ke langkah biasa
1.    Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
2.    Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
3.    Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali
menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
 
17. Langkah perlahan
1.    Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
2.    Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
3.    Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan
kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di
lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
4.    Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
 
18. Berhenti dari langkah perlahan
1.    Aba-aba : ” Henti GERAK ”
2.    Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
3.    Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama
langkah biasa dan kembali sikap sempurna.
 
19. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
1.    Aba-aba..........Langkah ke samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2.    Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai
ketentuan.
3.    Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
4.    Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
5.    Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
6.    Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.
 
20. Langkah di Waktu Lari Dari sikap sempurna :
1.    Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
2.    Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku
sedikit ke belakang.
3.    Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah
langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
 
21. Langkah diwaktu lari Dari Langkah Biasa :
1.    Aba-aba : ” Lari – JALAN ”
2.    Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
3.    Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah.
 
22. Kembali ke langkah Biasa :
1.    Aba-aba : ” Langkah biasa – JALAN ”
2.    Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian
berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua
lengan di lenggangakan.
 
23. Berhenti dari berlari
1.    Aba-aba : ” Henti – GERAK”
2.    Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah,
selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.
 
24. Ganti Langkah
1.    Aba-aba : ” Ganti Langkah JALAN ”
2.    Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap.
3.    Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
4.    Ujung kaki kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki
sebelahnya.
5.    Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
6.    Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru.
7.    Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.
 
25. Jalan di Tempat
1.    Dari sikap sempurna :
·         Aba-aba : ” Jalan ditempat – GERAK ”
·         Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti diangkat hingga paha rata-rata.
·         Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
·         Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan
( tidak melenggang )
2.    Dari Langkah Biasa :
·         Aba-aba : ” Jalan di tempat – Gerak ”
·         Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah
kemudian jalan di tempat.
3.    Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
·         Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
·         Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai
berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.
4.    Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
·         Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
·         Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
 
26. Berhenti
1.    Aba-aba : ” Henti GERAK ”
2.    Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.
 
27. Hormat Kanan / Kiri
1.    Gerakan Hormat kanan / kiri
·         Aba-aba hormat kanan kiri – GERAK ”
·         Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
·         Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
·         langkah berikutnya di hentakan.
·         Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di
palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450
hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk
memelihara arah.
·         Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan
penghormatan.
 
 
2.    Gerakan Selesai Menghormat :
·         Aba-aba : ” Tegak - GERAK ”
·         Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah
berikutnya di hentakan.
·         Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang,
pandangan kembali kedepan.
 
28. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
1.    Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
·         Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ” Maju - JALAN ”
·         Membuat gerakan hadap kanan / kiri
·         Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi
·         dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
 
2.    Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
·         Aba-aba : ” Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
·         Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
·         Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas
 
3.    Balik Kanan Maju Jalan
·         Aba-aba : ” Balik Kanan maju – JALAN ”
·         Membuat gerakan balik Kanan
·         Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
 
4.    Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
·         Aba-aba : ” Belok kanan / kiri maju - JALAN ”
·         Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
·         Anggota lainnya mengikuti.
 
29. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1.    Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2.    Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3.    Ke Balik kanan maju jalan.
·         Aba-aba disesuaikan
·         Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah
satu langkah
·         Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik
kanan / kiri.
·         Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan,
tetapi dilangkahkan.
4.    Ke Belok Kanan / Kiri
·         Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
·         Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah.
·         Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang
baru
·         Anggota lainnya mengikuti.
Catatan :
a.    Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri – JALAN ”
b.    Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
c.    Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri –
jalan
 
a.    Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
b.    Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
c.    Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada
tempat dimana aba- aba di berikan.
d.    Perubahan arah 1800.
 
30. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti
1.    Ke hadap kanan / kiri berhenti
2.    Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
3.    Ke balik kanan berhenti
·         Aba-aba Hadap kanan / kiri – henti GERAK
·         Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
·         Balik kanan henti – GERAK
·         Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu
tanah.
·         Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan
·         Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
 
31. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
a.     Berhenti ke Berhenti
·         Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
·         Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah
arah secara perlahan-lahan sampai 90
·         Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah
arah 900, kemudian berjalan di tempat.
·         Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”
LURUS ”.
·         Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .
b.    Berhenti ke Berjalan
·         Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
·         Gerakan seperti tersebut di atas
·         Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai berjalan.( aba-aba di berikan
Komandan )
c.    Berjalan ke Berhenti
·         Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
·         Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
·         Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
·         Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
d.    Berjalan ke Berjalan
·         Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
·         Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
·         Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”
·         Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
·         Seluruhnya melaksanakan berjalan.
 
32. Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi
bersaf dengan arah tetap
a.    Berhenti ke Berhenti
·         Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
·         Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian
barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
b.    Berhenti ke Berjalan
·         Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju – Jalan ”
·         Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian
barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
·         Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
c.    Berjalan ke Berjalan
·         Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
·         Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan
haluan kiri / kanan.
·         Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
d.    Berhenti ke Berhenti
·         aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
·         Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan
haluan kiri / kanan.
·         Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna.
 
 
 
 
 PENGATURAN LALU LINTAS
 
Pengaturan lalu lintas adalah : memberitahukan kepada pemakai jalan tentang
bagimanan dan dimana mereka dapat bergerak atau berhenti terutama saat ada
kemacetan atau keadaaan darurat lainnya.
 
PENGATURAN LALU LINTAS ADA DUA CARA
 
1.    Pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh manusia.
2.    Pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh benda mati. Seperti : rambu – rambu,
marka – marka, lampu pengatur lalu lintas ( traffik light ) dan lain – lain.
 
Tujuan Pengaturan lalu lintas:
 
1.    Untuk mengendalikan arus lalu lintas supaya dapat berjalan tertib dan lancar.
2.    Untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas dijalan umum.
3.    Sebagi usaha mempengaruhi pemakai jalan untuk patut dan taat terhadap peraturan
– peraturan lalu lintas.
4.    Untuk melakukan tindakan pertama ditempat kejadian kecelakaan lalu lintas.
5.    Untuk melaksanakan wewenang kepolisian umumnya ditempat tugasnya.
 
Macam – macam pengaturan lalu lintas
 
1.    Pengaturan lalu lintas dengan isyarat tangan
1.    Berhenti dari semua arah
2.    Berhenti dari arah tertentu
3.    Berhenti dari arah depan
4.    Berhenti dari arah belakang
5.    Berhenti dari arah depan dan belakang
6.    Menjalankan dari arah kanan
7.    Menjalankan dari arah kiri
8.    Menjalankan dari arah kanan dan kiri
9.    Mempercepat dari arah kanan
10. Mempercepat dari arah kiri
11. Memperlambat dari arah depan
12. Memperlambat dari arah belakang
 
2.    Pengaturan lalu lintas dengan menggunakan isyarat sempritan atau peluit.
1.    Tiupan panjang 1 X berarti “ Berhenti “
2.    Tiupan pendek 2 X berarti “ Berjalan “
3.    Tiupan pendek berulang ulang lebih dari 2 X berarti untuk meminta perhatian kepada
pemakai jalan.
 
3.    Pengaturan lalu lintas dengan menggunakan isyarat cahaya atau lampu.
( menggunakan lampu senter warna merah ) 
1.    Sinar panjang berarti berhenti
2.    Sinar pendek 2 X berarti berjalan
3.    Sinar pendek berulang ulang lebih dari dua kali untuk meminta perhatian kepada
pemakai jalan.
 
Cara mengambil Posisi
 
1.    Sikap dasar mulai pengaturan lalu lintas dalam keadaan sikap sempurna.
2.    Posisi mudah melakukan gerakan pengaturan lalu lintas.
3.    Memperhatiakn Faktor keamanan.
4.    Pada waktu tidak pengaturan lalu  lintas, dengan sikap istirahat masih dalam
keadaan waspada.
5.    Bila perlu mengambil tempat ketinggian agar mudah dilihat oleh pemakai jalan.
6.    Berdirilah di tempat yang luas pemandangannya sehingga dapat dilihat semua
pemakai jalan yang akan diatur.
7.    Usahakan sedikit terpisah serombongan kawan yang akan menyeberang, karena
pakaian yang hampir sama dapat mengurai penglihatan pemakai jalan.
8.    Hindarkan halangan – halangan pandangan, umpamanya tiang listrik, kendaraan –
kendaraan yang sedang berhenti dan lain sebagainya yan dapat menggagu pandangan.
9.    PRINSIP dapat dilihat sama pentingnya dengan dapat melihat.Bila anggota PKS
akan mengatur lalu lintas dan menghentikan kendaraan – kendaraan maka harus di ingat
bahwa disamping tugas itu dapat “ melihat pemakai jalan “ dia juga dapat “ dilihat oleh
pemakai jalan “  yang diaturnya. Terutama para pengemudi kendaraan itu untuk itu perlu
diingat
 
Cara – cara menghadapi pemakai jalan.
 
1.    Jangan mengadakan wawancara yang berlarut – larut.
2.    Hindarilah pembicaraan yang panjang lebar / berlarut – larut.
3.    Jangan bersanda gurau dengan pemakai jalan atau terhadap sesame petugas.
4.    Laksanakan tugas dengan sunguh – sungguh tetapi tidak kaku atau tegang
5.    Ingatlah “ setiap , seribu mata selalu memandang dan memperhatikan pada petugas
yang ada di jalan.
 
Hindari Kata – Kata yang Menyakiti Hati.
1.    Petugas PKS tidak dibenarkan bertindak atau mengeluarkan kata – kata yang dapat
menyinggung perasaan orang lain.
2.    Bertindak kasar atau memaki – maki akan mendatangkan pertentangan/
pertengkaran dan dengan sendirinya akan menghambat pelaksanaan tugas.
 
Cara Memulai Memeberi Isyarat.
 
1.    Berdiri dipinggir jalan atau ditrotoar.
2.    Angkatlah tanda stop tinggi  - tinggi agar nyata dapat dilihat oleh pemakai jalan atau
pengemudi yang akan lewat , jarak kurang dari 50 meter agar dilewatkan dulu.
3.    Sebelum mereka melihat tanda stop tersebut dan mereka siap- siap untuk berhenti,
jangan sekali – kali masuk ke jalur jalan.
4.    Para pengemudi yang telah siap tentu akan berhenti digaris berhenti dengan tepat.
5.    Setelah keadaan benar – benar aman. Bolehlah kita ketengah jalur jalan dan
mengatur penyebrangan.
6.    Dipersilahkan para pemakai jalan akan menyebrang mulai bergerak secara
berkelompok dan cekatan.
7.    Selesai penyebrangan, petugas segera minggir dan memberikan isyarat” kendaraan
boleh jalan”.
 
KENDARAAN
 
1.     Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
 
2.     Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel. Contoh :
a.   sepeda motor;
b.   mobil penumpang;
c.   mobil bus;
d.   mobil barang; dan
a.    kendaraan khusus
 
3.     Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga
manusia dan/atau hewan.
a.    Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang; dan
b.    Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga hewan.
 
4.     Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap Kendaraan yang digunakan untuk
angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran.
 
Kelengkapan kendaraan
 
Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Kendaraan Bermotor.
   1.      rangka landasan;
   2.      motor penggerak mesin ;
   3.      sistem pembuangan;
   4.      sistem roda-roda; kincup roda depan;
   5.      sistem suspensi;
   6.      sistem alat kemudi;
   7.      sistem rem; efisiensi sistem rem utama; efisiensi sistem rem parkir;
   8.      sabuk keselamatan;
   9.      ban cadangan;
 10.     segitiga pengaman;
 11.     dongkrak;
 12.     pembuka roda;
 13.     ukuran;
 14.     rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya;
 15.     radius putar;
 16.     akurasi alat penunjuk kecepatan;
 17.     kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan
 18.     kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat Kendaraan
 19.     helm standar nasional Indonesia. dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi
Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih, yang tidak memiliki rumah-rumah; dan
 20.     peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
 21.     sistem lampu dan alat pemantul cahaya, daya pancar dan arah sinar lampu
utama; terdiri dari :
a.      lampu utama dekat, warna putih, atau kuning muda;
b.      lampu utama jauh, warna putih, atau kuning muda;
c.       lampu penunjuk arah, warna kuning tua dengan sinar kelap-kelip; lampu rem,
warna merah;
d.      lampu posisi depan, warna putih atau kuning muda;
e.      lampu posisi belakang, warna merah; dan
f.        lampu mundur, warna putih atau kuning muda;
 22.     komponen pendukung
a.    pengukur kecepatan (speedometer);
b.    kaca spion;
c.    penghapus kaca kecuali sepeda motor;
d.    klakson;
e.    spakbor; dan
f.     bumper kecuali sepeda motor.
 
 
SURAT IZIN MENGEMUDI
( SIM )
 
SIM adalah tanda bagi orang yang telah terbukti punya pengetahuan dan kemampuan
serta memenuhi persyaratan lain yang ditentukan / berdasarkan perundang undangan
Lalu Lintas untuk mengemudiakan kendaraan bermotor.
 
Fungsi sim
 
1.    Sim berfungsi sebagai bukti kompetensi   mengemudi
2.    Sim berfungsi sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor yang memuat
keterangan identitas lengkap pengemudi
3.    Data pada registrasi pengemudi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan
penyelidikan, penyidikan dan identifikasi forensik kepolisian
 
Jenis dan Penggolongan SIM
 
1.    SIM A berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan
dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 (tiga ribu lima ratus)
kilogram;
2.    Surat Izin Mengemudi A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang seharusnya menggunakan Surat Izin Mengemudi A
3.    SIM A khusus untuk pengemudi kendaraan bermotor beroda tiga dengan karoseri
mobil dan digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
4.    SIM B I berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan
dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram;
5.    SIM B II berlaku untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik,
atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan
perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan
lebih dari 1.000 (seribu) kilogram;
6.    SIM C berlaku untuk mengemudikan Sepeda Motor
7.    SIM D berlaku untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.
 
Persyaratan pengambilan Sim
 
1.    Usia
a.    Usia 17 tahun untuk sim A, C dan D
b.    Usia 20 tahun untuk Sim A umum dan B1
c.    Usia 21 tahun untuk Sim B II
d.    Usia 22 tahun Untuk Sim B I Umum
e.    Usia 23 tahun untuk Sim BII Umum
2.    Administatif
a.    Identitas diri berupa KTP
b.    Pengisian Formulir Permohonan
c.    Sidik Jari
3.    Kesehatan
a.    Sehat jasmani denagn Surat keterangan dokter
b.    Sehat rohani dengan surat lulus tes Pisikolog
4.    Ujian 
a.    Ujian teori
b.    Ujian Praktek
c.    Ujian keterampilan melalui simulator.
 
Daerah dan masa berlaku SIM
 
1.       Surat Izin Mengemudi berbentuk kartu elektronik atau bentuk lain.
2.       Surat Izin Mengemudi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
3.       Surat Izin Mengemudi berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4.       Dalam hal terdapat perjanjian bilateral atau multilateral antara Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan negara lain, Surat Izin Mengemudi yang diterbitkan di Indonesia
dapat pula berlaku di negara lain dan Surat Izin Mengemudi yang diterbitkan oleh negara
lain berlaku di Indonesia.
5.       Pemegang Surat Izin Mengemudi dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi
internasional yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 
Penerbitan SIM
 
1.    Surat Izin Mengemudi diberikan kepada setiap calon Pengemudi yang lulus ujian
mengemudi.
2.    Surat Izin Mengemudi diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 
 

 
RAMBU RAMBU LALU LINTAS
 
 
 
Rambu-rambu lalu lintas di jalan yang selanjutnya disebut rambu adalah salah satu dari
perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di
antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan;
Jenis rambu – rambu :
 
1.    Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan
bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan;
2.    Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan;
3.    Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang
wajib dilakukan oleh pemakai jalan; 5. Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan
untuk menyatakan mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas
dan lain-lain petunjuk bagi pemakai jalan;
4.    Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang
memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu
5.    Daun Rambu adalah pelat aluminium atau bahan logam lainnya tempat ditempelkan/
dilekatkannya rambu;
6.    Tiang Rambu adalah batangan logam atau bahan lainnya untuk menempelkan atau
melekatkan daun rambu;
7.    Refleksi Retro adalah sistem pemantulan cahaya sinar yang datang, dipantulkan
kembali sejajar ke arah sinar datang, terutama pada malam hari atau cuaca gelap.
 
 
JENIS DAN FUNGSI RAMBU
 
1.    Rambu Peringatan  
a.    fungsi rambu peringatan
 
1.    Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya
atau tempat berbahaya di bagian jalan didepannya.
2.    Rambu peringatan ditempatkan sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter atau pada
jarak tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas, cuaca
dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris, permukaan jalan,
dan kecepatan rencana jalan.
3.    Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4.    Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat dinyatakan
dengan papan tambahan apabila jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang
berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh  pemakai jalan dan tidak sesuai dengan
keadaan biasa.
5.    Rambu peringatan dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dengan
awal bagian jalan yang berbahaya dinyatakan  dengan papan tambahan sebagaimana
b.    Warna
Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna
hitam.
 
2.    Rambu larangan
a.    Fungsi Rambu larangan
1.    Rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan
oleh pemakai jalan.
2.    Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai.
3.    Rambu larangan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4.    Untuk memberikan petunjuk pendahuluan  pada pemakai jalan dapat ditempatkan
rambu petunjuk lain pada jarak yang layak sebelum titik larangan dimulai.
b.    Warna
Warna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam
atau merah.
 
 
3.    Rambu Perintah 
a.    fungsi rambu perintah
1.    Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh
pemakai jalan.
2.    Rambu perintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai.
3.    Rambu perintah dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4.    Untuk memberikan petunjuk pendahuluan  pada pemakai jalan dapat ditempatkan
rambu petunjuk pada jarak yang layak sebelum titik kewajiban dimulai.
b.    Warna
Warna dasar rambu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih
serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
 
4.    Rambu Petunjuk
a.    fungsi Rambu Petunjuk
1.    Rambu petunjuk digunakan  untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan
situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.
2.    Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai daya guna
sebesar- besarnya dengan memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas.
3.    Untuk menyatakan jarak dapat digunakan papan tambahan atau dicantumkan pada
rambu itu sendiri.
4.    Rambu petunjuk dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dan objek
yang dinyatakan pada rambu tersebut dapat dinyatakan dengan papan tambahan
b.    Warna
1.    Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah suatu
daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata-kata  serta tempat khusus dinyatakan
dengan warna dasar biru.
2.    Rambu petunjuk pendahulu jurusan rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas
jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah/
wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan di nyatakan dengan warna dasar hijau
dengan lambang dan/atau tulisan warna putih.
3.    Khusus rambu petunjuk jurusan kawasan dan objek wisata dinyatakan dengan
warna dasar coklat dengan lambang dan/atau tulisan warna putih.
 
5.    Papan Tambahan
a.    fungsi papan tambahan
1.    Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk
menyatakan hanya berlaku  untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan
tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
2.     Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan
dengan rambunya sendiri.
b.    Warna
Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkai berwarna
hitam.
6.    Rambu Sementara
a.    Rambu sementara adalah rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan
digunakan dalam keadaan dan kegiatan tertentu.
b.    Ketentuan mengenai bentuk, lambang, warna dan arti rambu sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan ini berlaku pula untuk rambu sementara. Untuk kemudahan
penggunaan rambu sementara dapat dibuat dalam bentuk"portabel" dan/atau "variabel".

 
MARKA JALAN
 
Pengertian - Pengertian
 
1.    Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur,
garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan
arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas
2.    Marka Membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan;
3.    Marka Melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan;
4.    Marka Serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam
pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah
permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan;
5.    Marka Lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan
peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang
telah disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya;
6.    Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan;
7.    Lajur adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda
motor;
8.    Bingkai Jalan adalah batas bahu jalan yang pada umumnya terletak pada sisi kanan
atau kiri badan jalan;
9.    Pulau Lalu Lintas adalah bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dapat
berupa marka jalan atau bagian jalan yang ditinggikan;
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
 
Berlakunya Marka Jalan
 
1.    Marka jalan berlaku bagi lalu lintas sesuai arah lalu lintas yang bersangkutan.
2.    Lokasi penempatan marka jalan harus mempertimbangkan:
a.    kondisi jalan dan lingkungan;
b.    kondisi lalu lintas;
c.    aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas;
3.    Marka jalan yang dinyatakan dengan garis–garis pada permukaan jalan dapat
digantikan dengan paku jalan atau kerucut lalu lintas.
 
 
JENIS, WARNA DAN FUNGSI MARKA JALAN
 
1.    Marka Membujur dasarnya berwarna putih.
 
a.    Marka membujur berupa garis utuh berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan
melintasi garis tersebut.
b.    Pada bagian ruas jalan tertentu yang menurut pertimbangan teknis dan/atau
keselamatan lalu lintas, dapat digunakan garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan
garis putus-putus atau garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh.
c.    Marka membujur berupa satu garis utuh dipergunakan juga untuk menandakan tepi
jalur lalu lintas.
d.    Untuk pengaturan lalu lintas dalam keadaan darurat atau sementara waktu dapat
digunakan alat pemisah lajur yang berfungsi sebagai marka jalan.
 
fungsi Marka membujur berupa garis putus-putus sebagai :
a.    mengarahkan lalu lintas;
b.    memperingatkan akan ada marka membujur berupa garis utuh di depan;
c.    Pembatas jalur pada jalan 2 (dua) arah.
.
Apabila marka membujur berupa garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan garis putus-
putus maka :
a.    lalu lintas yang berada pada sisi garis putus-putus dapat melintasi garis ganda
tersebut.
b.    lalu lintas yang berada pada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut.
 
2.    Marka Melintang
Marka melintang berupa garis utuh menyatakan batas berhenti kendaraan yang
diwajibkan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan.
a.    Marka melintang berupa garis ganda putus-putus menyatakan batas berhenti
kendaraan sewaktu mendahulukan kendaraan lain, yang diwajibkan oleh rambu
larangan.
b.    Marka melintang apabila tidak dilengkapi dengan rambu larangan maka harus
didahului dengan marka lambang berupa segi tiga yang salah satu alasnya sejajar
dengan marka melintang tersebut.
 
 
 
3.    Marka Serong
a.    Marka serong berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan
b.    Marka serong untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan,
pengarah lalu lintas dan pulau lalu lintas.
c.    Marka serong yang dibatasi dengan rangka garis utuh digunakan untuk
menyatakan :
1.    daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan;
2.    pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas;
d. Marka serong yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan
kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.
 
 
4.    Marka Lambang
 
Marka lambang berupa panah, segitiga, atau tulisan, dipergunakan untuk mengulangi
maksud rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak
dinyatakan dengan rambu lalu lintas jalan.
 
Fungsi Marka Lambang
a.    Menyatakan tempat pemberhentian mobil bus, untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang;
b.    Menyatakan pemisahan arus lalu lintas sebelum mendekati
c.    persimpangan yang tanda lambangnya berbentuk panah.
d.    Daerah tepi jalan dengan marka berupa garis berbiku-biku berwarna kuning pada
sisi jalur lalu lintas, menyatakan dilarang parkir pada jalan tersebut.
e.    Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan, menyatakan dilarang
berhenti pada daerah tersebut
 
5.    Marka Lainnya
Marka untuk penyeberangan pejalan kaki dinyatakan dengan :
a.    zebra cross yaitu marka berupa garis-garis utuh yang membujur tersusun melintang
jalur lalu lintas;
b.    Marka berupa 2 (dua) garis utuh melintang jalur lalu lintas.
 
Untuk menyatakan tempat penyeberangan sepeda, dipergunakan 2(dua) garis putus-
putus berbentuk bujur sangkar atau belah ketupat.
 
6.    Paku jalan
1.    Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna kuning digunakan untuk pemisah
jalur atau lajur lalu lintas.
2.    Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna merah ditempatkan pada garis batas
di sisi jalan.
3.    Paku jalan dengan pemantul berwarna putih ditempatkan pada garis batas sisi
kanan jalan.
4.    Paku jalan dengan 2 (dua) buah pemantul cahaya yang arahnya berlawanan
penempatannya sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).
 
PKS (Patroli Keamanan Sekolah) SMA Negeri 3 Tegal
By Syaekhudin Manitis Sukma Categories Ekstrakurikuler, PKS 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1. Sejarah Patroli Keamanan Sekolah Di Indonesia

Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah didalam menjaga ketertiban dan keamanann nya, maka

para pelajar mewujudkan hal tersebut kedalam suatu wadah organisasi guna mempermudah

pengkoodinasiannya. Untuk itulah maka pada tanggal 5 mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang

bernama Polisi Keamanan Sekolah . Pada saat itulah ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan

Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah,

maka pada tanggal 5 juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan

Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan

Sekolah mengalami peluasan dan penyempitan. Tugas disempitkan dalam bidang keamanan, Dimana

tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanya sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-

tindakan negative yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan

perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib

mengetahui peraturan-peraturan kelalulintasan.

SEJARAH UMUM PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS)

Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “polisi sekolah”. Tidak hanya itu

saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. Mereka diberi pelajaran

mengenai Lalu lintas, senam lantas dan Kenakalan Remaja,supaya mereka tahu bagaimana cara berlalu

lintas yang baik, mereka juga di ajarkan Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama

Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya di terapkan dilingkungan sekolah masing-

masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.

2. Sejarah Patroli Keamanan Sekolah Di SMA Negeri 3 Tegal

Nama-nama Pembina Patroli Keamanan Sekolah di SMA Negeri 3 Tegal adalah 1. Pak Salimin S,Pd 2.Pak
Bambang Triyono .Dan Patroli Keamanan Sekolah SMA Negeri 3 Tegal telah dibentuk sejak dulu, namun

kegiatan PKS itu sendiri mati ditengah jalan. Kemudian pada tahun 2007-2009 kegiatan PKS SMA Negeri

3 Tegal yang di ketuai oleh Mas Pur, Dia membangkitakan ekstrakurikuler PKS yang lama telah mati

menjadi hidup kembali. Sekarang sampai 2012-2013 sudah mencapai 4 angkatan.

3. Pengertian Umum Tentang PKS

PKS adalah singkatan dari Patroli Keamanan Sekolah jika kita mendengar kata Patroli, tentunya kita

teringat tugas-tugas pengawasan daerah sesuai dengan perincian tugas yang dibebankannya, Misalnya

Patroli Jalan Raya (PJR) adalah patroli Polisi Lalu Lintas yang tugasnya mengadakan pengawasan

keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas sepanjang jalan tersebut. Begitu pula PKS tidak jauh beda

tugasnya dengan PJR tetapi yang membedakannya adalah ruang lingkup tugasnya, PJR bertugas

disepanjang jalan raya sedangkan PKS di lingkungan sekolah serta jalan menuju ke sekolah.

PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah partisipasi para pelajar (SLTP/SLTA) yang berminat

di bidang kelalu lintasan di bawah naungan kepolisian

Organisasi adalah sekelompok orang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk

mencapai mufakat

4. Mengapa Perlu Dibentuk PKS ?

Sebagai upaya menanamkan kesadaran hukum dan peraturan-peraturan lalu lintas sedini mungkin

kepada para remaja umumnya dan pelajar pada khususnya, sehingga kelak dikemudian hari akan

menjadi generasi yang telah memiliki disiplin dan sopan santun lalu lintas, selanjutnya mengamalkan

serta melaksanakan sebagai pamakai jalan yang baik.

Oleh karena itu masalah lalu lintas merupakan tanggung jawab kita bersama termasuk pelajar, maka

sebagai rasa tanggung jawab para pendidik dan petugas dibidang lalu lintas menganggap perlu

membentuk suatu wadah untuk menampung kegiatan para pelajar dan pemakai jalan disekitar sekolah

masing-masing dan wadah tersebut adalah Patroli Keamanan Sekolah .

5. Siapa Saja dan Apa Persyaratan Untuk Menjadi Anggota PKS?

Anggota PKS angkatan pertama terdiri dari pelajar SLTP tingkat 2 atau kelas 2 dan kelas satu yang

terpilih oleh guru atau Pembina, untuk PKS sekarang siapa saja bisa jadi anggota PKS

asalkan siap untuk memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :


Berbadan sehat dan tidak cacat

Berhasrat tebal dan sanggup menjadi anggota PKS yang baik

Dipilih oleh guru/Pembina/wali kelas

Mendaptkan izin dari orang tua

Bersedia mengikuti berbagai jenis pendidikan PKS

Dengan sukarela dan tidak mengajukan tuntunan ketentuan yang telah ditetapkan

6. Apakah Manfaat Menjadi Anggota PKS?

Menjadi anggota PKS adalah sangat bermanfaat khususnya bagi diri pribadi maupun bagi masyarakat

pemakai jalan pada umumya. Keuntungan pribadi sudah sngat jelas sekali, bahwa anggota PKS akan

mendapatkan pengalaman dan dapat berbakti terhadap para pemakai jalan.

Orang-orang yang menjadi pemimpin yang baik pada umumnya terdiri dari mereka yang pada waktu

mudanya sudah belajar berorganisasi dan bersosial antara lain organisasi itu adalah PKS.

Keuntungan lainnya Sebagai upaya menanamkan kesadaran hukum dan peraturan-peraturan lalu lintas

sedini mungkin kepada para remaja umumnya dan pelajar pada khususnya, sehingga kelak dikemudian

hari aakam menjadi generasi yang telah memiliki disiplin dan sopan santun lalu lintas, selanjutnya

mengamalkan serta melaksanakan sebagai pamakai jalan yang baik.

Keuntungan bagi masyarakat telah jelas pula bahwa telah mempunyai putra-putri yang pada waktu

sekolahnya telah belajar kpemimpinan, masyarakat yang baik adalah masyarakat yang anggotanya

terdiri dari manusia-manusia yang memiliki tanggung jawab sosial serta kecerdasan dalam membina

keutuhan sesama tetangga.

Oleh karena itu masalah lalu lintas merupakan tanggung jawab kita bersama termasuk pelajar, maka

sebagai rasa tanggung jawab para pendidik dan petugas dibidang lalu lintas menganggap perlu

membentuk suatu wadah untuk meanampung kegiatan para pelajar dan pemakai jalan disekitar sekolah

masing-masing dan wadah tersebut adalah Patroli Keamanan Sekolah .

7. Tanda Syahnya Sebagai Anggota PKS

Setelah melewati masa pendidikan minimal 12 kali masa latihan (3 bulan). Para siswa yang dinyatakan

lulus akan dilantik oleh inspektur upacara pada saat penutupan yang dimaksud inspektur upacara adalah

bapak Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili. Pada waktu pelantikan setelah salah satu dari
peserta didik mendapatkan penyematan tanda PKS (Lencana) dan diterimanya kelengkapan lainnya

serta piagam tanda lulus maka semua anggota yang mengikuti kegiatan pendidikan telah syah menjadi

anggota PKS. Keanggotaan ini akan batal atau berakhir pada waktu yang bersangkutan telah pindah

kelain daerah atau telah lulus dari sekolahnya dan melanjutkan kejengjang yang lebih tinggi.

8. Tugas PKS

Tugas PKS adalah mengatur lalu lintas silingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama

pada saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan meninggalkan

sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah,

umpamanya pada saat kegiatan Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya.

Walaupun semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya, dibenarkan juga kalau

mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain, seperti menyebrangkan siswa-siswi dari

sekolah lain. Orang lanjut usia atau siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan,

bahkan anggota PKS pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.

9. Janji Patroli Keamanan Sekolah

Kami anggota Patroli Keamanan Sekolah berjanji :

Akan menjungjung tinggi serta setia kepada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.

Akan menjungjung tinggi harkat dan martabat Patroli Kemanan Sekolah

Dengan rasa sukarela akan berbakti kepada para pelajar pada khususnya dan masyarakat pemakai jalan

pada umumnya.

Akan bekerja dengan penuh berdisiplin serta tekun sehinga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu

lintas akan benar-benar terwujud.

10. MOTO Patroli Keamanan Sekolah

A. Sopan di rumah Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus menghormati orang tua,

kakak dan menyayangi adik serta anggota keluarga lainnya.

B. Sopan di Jalan Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus mematuhiperaturan lalu

lintas dan menghormati para pemakai jalan .

C. Sopan di sekolah Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus mematuhi tata tertib

sekolah, menghormati guru, kakak kelas dan menyayangi adik kelas. – Dalam lalu lintas tidak ada yang

lebih indah selain kesjasama untuk kepentingan bersama. – Sebaik-baik peraturan akan mencapai

sasaran atau tidak tergantung pada orang-orang yang menjalankannya.

11. Hal-Hal Penting Bagi Anggota PKS


A. Panca Tertib PKS

1. Pakaian harus lengkap dan rapih

2. Mengikuti latihan secara rutin dan penuh tanggung jawab

3. Menjaga nama baik Corps dan almamater PKS serta sekolah

4. Bila Masuk ruangan pertemuan harus tegak serta ada izin

5. Tidak boleh keluar ruangan sebelum ada perintah

B. Lima Hal Penting Bagi Anggota PKS

1. Disiplin waktu

2. Disiplin berpakaian

3. Disiplin kelengkapan

4. Disiplin corps

5. Disiplin latihan

12. Apakah yang dimaksud dengan Petugas Umum ?

Petugas umum adalah orang yang tugasnya melayani kepentingan umum. Kepentingan umum ini

bermacam-macam, meliputi semua hal yang bersangkutan dengan urusan masing-masing. Petugas lalu

lintas bertugas melayani para pemakai jalan agar dapat aman, tertib dan lancar. PKS termasuk petugas

lalu lintas jadi tergolong dalam kelompok petugas umum.

13. Syarat-Syarat Setiap Petugas Umum

A. Sopan.

B. Berpakaian bersih dan rapih.

C. Simpatik dalam sikap dan tata bahasa.

D. Jujur dan tekun.

E. Teliti dan pasti.

F. Cepat dan tepat.

G. Berpengetahuan luas di berbagai bidang.

H. Humoristis dalam menanggulangi persoalan.

I. Luwes dalam menanggulangi masalah.

J. Jangan puas dengan apa yang telah dicapai pada waktu ini.

14. Ciri Anggota PKS

A. Tegap

B. Tegas
C. Jelas

D. Santun

15. Pengertian Peraturan Lalu Lintas

Ialah suatu usaha untuk menertibkan dan melancarkan di jalan umum supaya lalu lintas tersebut dapat

lancar dengan menggunakan tehnik tangan atau alat-alat pembantu sebagai tanda isyarat kapan dan

bagaimana lalu lintas itu dapat bergerak, berhenti, dsb.

16. Arti lalu lintas

Ialah gerak pindah barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain baik dengan maupun tanpa alat

penggerak.

17. TURJAWALI

Turjawali = pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli lalu lintas

Tata caranya adalah :

A. Gerakan Tangan

B. Isyarat dengan Lampu

C. Isyarat dengan Sempritan atau 3 bunyi pluit

Gerakan Tangan ada 12 macam

Gerakan 1 : Menghentikan arus dari segala arah (Stop semua jurusan/arah)


Priiiiiiiiit! 
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
SEMUA ARAH BERHENTI!!!

Gerakan 2 : Menghentikan arus dari arah depan petugas (Stop depan)


Priiiiiiiiit! 
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Rekan-rekan yang berada di depan petugas, harus berhenti.

Gerakan 3 : Menghentikan arus dari arah belakang petugas (Stop belakang)


Priiiiiiiiit! 
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Kalau rekan-rekan dari arah belakang petugas, lihat punggung petugas yang merentangkan tangan
kiri nya, segeralah berhenti.

Gerakan ke 4 : Menghentikan kendaraan dari arah depan & belakang petugas (Stop depan dan
belakang)
Priiiiiiiiit! 
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Arah depan dan belakang petugas diperintahkan untuk berhenti. Walau rentangan tangan petugas
tidak dapat menutupi lebar jalan, mohon jangan mencuri-curi jalan. Sering sekali anak sekolahan
menerobos melewati ketiak petugas dari belakang, mungkin dikiranya petugas itu orang2an sawah
yah?
Gerakan ke 5: Menghentikan arah tertentu (Stop jurusan/arah tertentu)

Priiiiiiiiit! 
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Gerakan ini bebas, tergantung petugas mengarahkan telapak tangannya ke arah mana, apabila
rekan-rekan berada dalam arus yang dapat melihat jelas telapak tangan petugas, artinya BERHENTI.
Gerakan ke 6: Menjalankan arus dari arah kanan petugas (Jalan kanan)

Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Yang melihat gerakan ini berada di sisi kanan petugas, MAJUUUUUUU JALAAAAN...
Gerakan ke 7: Menjalankan arus dari arah kiri petugas (Jalan Kiri)

Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Dari sebelah kiri petugas, dipersilahkan JALAN...
Gerakan ke 8 : Menjalan arus dari arah kanan dan kiri petugas bersamaan (Jalan kanan dan kiri)

Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Kanan dan kiri petugas, AYO JALAN...
Gerakan ke 9 : Mempercepat kendaraan dari arah kiri petugas

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit!


(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Dari kiri petugas... AYO TAMBAH KECEPATAN, JANGAN TERLALU PELAN...
Gerakan ke 10 : Mempercepat arus dari arah kanan petugas

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit!


(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Gerakan nomer 9 dan 10, sering dikeluarkan apabila ada kecelakaan, dan pengendara malah asik
menonton orang yang lagi kena musibah kecelakaan.
Gerakan ke 11 : Memperlambat kendaraan dari arah depan petugas (Perlambat arah Kanan
Petugas)

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit!


(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Rekan-rekan yang melihat petugas melakukan gerakan ini dari depan, mohon kurangi kecepatan...
Gerakan ke 12 : Memperlambat kecepatan arus dari arah belakang petugas (perlambat arah kiri
petugas)

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit!


(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Melihat gerakan ini dari belakang, petugas mengayunkan tangan kirinya, dari 90 derajat ke 45
derajat berulang-ulang.. Mohon kurangi kecepatan rekan2..
NAH! 12 gerakan sudah saya berikan.. Mohon dengan sangat rekan2 menghafalkan gerakan2 di atas,
untuk keamanan rekan-rekan sendiri.. dan ketertiban lalu lintas secara umum...

Isyarat dengan Lampu ada 3 macam

A. Merah tanda berhenti/stop.

B. Kuning tanda siap-siap atau peringatan.

C. Hijau tanda boleh berjalan. *Kuning berkedip-kedip tanda boleh jalan asalkan hati-hati

Isyarat dengan Sempritan atau Pluit ada 3 macam

A. Tiupan pluit satu kali panjang tandanya berhenti/stop

B. Tiupan dua kali pendek tanda jalan

C. Tiupan tiga kali atau lebih tanda peringatan/perhatian

18. Rambu-rambu Lalu Lintas ada 3 macam

A. Rambu-rambu yang menunjukkan tanda bahaya

B. Rambu-rambu yang menunjukkan tanda larangan,aman

C. Rambu-rambu yang memberikan petunjuk

19. Dasar Tindakan Lalu Lintas

Dasar tindakan lalu lintas berpegang pada UUL dan Angkutan Jalan Raya, pada tanggal 1 april 1965
20. Tujuan Pengaturan Lalu Lintas

A. Aman, lancar, effisien

B. Terpeliharanya jalan – jalan dan jembatan

C. Terselenggaranya pengangkutan barang – barang secara ekonomis

21. Masalah Lalu Lintas

Masalah yang dihadapi lalu lintas, diantaranya:

Kepadatan, kemacetan, pelanggaran, kecelakaan lalu lintas

22. Usaha – Usaha Dasar Tiga “E”

A. Trafik Enggenering ( Tekhnik Lalu Lintas )

B. Trafik Education ( Pengetahuan Lalu Lintas )

C. Trafik Emporcement ( Penegakan Hukum Lalu Lintas )

23. DLLAJR

DLLAJR = Dinas Lalu Lintas Angkatan Jalan Raya

DLLAJR tugasnya adalah membina secara tekhnik administrasi lalu lintas dan angkutan jalan raya

24. Tilang

Tilang adalah bukti pelanggaran lalu lintas tertentu.

Formulir tilang ada 5 macam, diantaranya :

A. Lembar Warna Merah, untuk Pelanggaran

B. Lembar Warna Biru, untuk Pelanggaran

C. Lembar Warna Kuning, untuk Polisi

D. Lembar Warna Hijau, untuk Pengadilan

E. Lembar Warna Putih, untuk Kejaksaan

25. Usaha Penanggulangan Kecelakaan

A. Penegakan hukum

B. Pendidikan masyarakat tentang lalu lintas

C. SIM ( surat izin mengemudi )

26. Faktor – Faktor Kecelakaan


A. Manusia

B. Alam

C. Kendaraan

D. Jalan

27. Maksud Pemeriksaan Lalu Lintas

A. Untuk mengumpulkan data

B. Untuk menghukum para pelanggar LL

C. Memberi penerangan dalam pendidikan pada masyarakat umum, dan pelajara khususnya

28. Tujuan Pemeriksaan Lalu Lintas

A. Untuk menjamin bahwa faktor yang di peroleh dapat di gunakan untuk menyusun perogram

pencegahan, dan pengadilan kecelakaan LL

B. Sedapat mungkin dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan LL

29. Garis – Garis Lalu Lintas

 Dua Garis Putih Tidak Terputus – Putus mengisyaratkan bahwa anda / kita harus jalan di sebelah kiri

garis itu dan tidak boleh mendahului kendaraan lain

 Garis Putih Terputus – putus mengisyaratkan bahwa anda / kita di haruskan jalan di sebelah kiri garis

itu dan apabila jalan dihadapan kosong ( tidak ada kendaraan lain ) maka anda boleh memotong dengan

nyalip jalan tsb.

30. Kecelakaan Lalu Lintas

Ialah kejadian akhir dari pada serangkaian peristiwa LL di jalan, berupa kejahatan ataupun pelanggaran,

yang mengakibatkan kerugian jiwa, maupun harta benda

31. Rambu – Rambu Lalu Lintas

Ialah salah satu alat dari alat pengaturan LL untuk para pemakai jalan sampai ke tempat tujuan

32. Jalan

A. Kelas – Kelas Jalan

1) Jalan Kelas I = 7000 Km

2) Jalan Kelas II = 5000 Km

3) Jalan Kelas III = 3500 Km

4) Jalan Kelas IIIa = 2750 Km


5) Jalan Kelas IV = 2000 Km

6) Jalan Kelas V = 1500 Km

B. Jalan Menurut Setatus-Nya

1) Jalan Negara panjangnya 11.818 Km

2) Jalan Provinsi panjangnya 34. 180 Km

3) Jalan Kabupaten panjangnya 23. 180 Km

C. Jalan Menurut Fungsi-Nya

1) Jalan Arteri panjangnya 12. 294 Km

2) Jalan Kolector panjangnya 26. 970 Km

3) Jalan Local panjangnya 80. 260 Km

D. Jalan Menurut Kondisinya

1) Jalan Nasional, beraspal = 75%, berkerikil = 23%, tanah + 2%

2) Jalan Provinsi, beraspal = 55%, berkerikil = 23%, tanah + 22%

3) Jalan Kabupaten, beraspal = 33%, berkerikil = 28%, tanah + 39%

33. Marka – Marka Jalan

Ialah tanda – tanda lalu lintas yang di gambar lain – lain alat, pada permukaan jalan yang memberikan

petunjuk kepada pemakai jalan

34. Kendaraan

 Kendaraan Umum, adalah setiap kendaraan yang biasanya di pergunakan oleh umum dengan di

pungut bayaran

 Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang semata – mata di lengkapi 8 tempat duduk

tidak termasuk pengemudinya\

 Mobil Barang, adalah kendaraan bermotor selain dari mobil penumpang dan bis dan selain kendaraan

bermotor beroda dua

 Mobil Bis, adalah setiap kendaraan bermotor yang di lengkapi dengan 8 tempat duduk, tidak termasuk

pengemudinya, baik dengan/tanpa bagasi

 Gerobak, adalah gerakan yang di gerakan dengan tenaga hewan atau pun barang

 Kereta, adalah kendaraan yang di gerakan dengan tenaga hewan / mesin

 Muatan Sumbu, adalah jumlah tekanan kendaraan roda – roda pada suatu sumbu yang menekan pada

jalan
35. Laju Kendaraan

A. Laju kendaraan yang menubruk 75 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan) = 2,4m

B. Laju kendaraan yang menubruk 50 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan) = 9,8m

C. Laju kendaraan yang menubruk 75 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan) = + 2m

D. Laju kendaraan yang menubruk 1000 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)

= 39,4 m

E. Laju kendaraan yang menubruk 125 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)

= + 61,3m

F. Laju kendaraan yang menubruk 150 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)

= 88,2 m

36. Jarak kendaraan

 120 m untuk kecepatan 120 km/jam

 100 m untuk kecepatan 100 km/jam

 80 m untuk kecepatan 80 km/jam

 90 m untuk kecepatan 90 km/jam

37. Kecepatan Kendaraan

A. Kendaraan di dalam kota

1) Bis, max 55 km/jam

2) Gerobak, max 50 km/jam

3) Gandengan, max 40 km/jam

B. Kendaraan di luar kota

1) Bis dan Gerobak, max 70 km/jam

2) Gandengan, max 50 km/jam

C. Kendaraan di dalam kota ramai

1) Untuk ketiga jenis kendaraan, max 40 km/jam atau 25 km/jam

D. Kendaraan di daerah khusus ibu kota

1) Kecepatan max 60 km/jam, di jalur utama

2) Kecepatan max 45 km/jam, di jalur ekonomi

3) Kecepatan max 30 km/jam, di jalur lingkungan


38. Golongan Kendaraan

1. Golongan I = milik pemerintah dengan huruf angka putih diatas dasar merah

2. Golongan II = milik pribadi dengan huruf angka putih diatas dasar hitam

3. Golongan III = milik swasta/pemerintah disewakan kepada umum dengan huruf angka hitam diatas

dasar kuning

4. Golongan IV + = milik masa percobaan dengan huruf angka merah diatas dasar putih

39. Parkir

Ialah pemberhentian kendaraan selain dari pada untuk menurunkan / menaikan orang dengan segera

atau pun untuk memuat / membongkar barang dengan segera

40. Alat Bukti

Alat bukti yang syah yang hanya di akui, diantaranya :

1) Kesaksian

2) Surat – Surat

3) Penunjukan

4) Pengakuan

41. SIM (Surat Izin Mengemudi) ada 5 macam

A. Penertian SIM

SIM adalah tanda bukti bahwa pemegang telah memenuhi persyaratan yang di tuntut per undang –

undangan

B. Pembagian SIM

1) SIM A untuk umur 17 tahun

2) SIM B satu untuk umur 21 tahun,

3) SIM B dua untuk umur 21 tahun

4) SIM C untuk umur 16 tahun

5) SIM D untuk umur 18 tahun

C. Fungsi SIM

1) SIM A, untuk kendaraan beroda 4 ukuran 2000 kg. ke bawah

2) SIM B I, untuk kendaraan beroda 4 ukuran 2000 kg. ke bawah

3) SIM B II, untuk kendaraan beroda 4 ukuran 2000 kg. ke bawah dan gandengan

4) SIM C, untuk kendaraan beroda 4 ukuran 70 cc. ke atas


D. Syarat mendapatkan SIM Internasional

1) Memiliki SIM nasional yang masih berlaku untuk golongan yang di perlukan

2) Menunjukan surat permohonan dengan 3 pas photo ukuran 4/6

3) Membayar biaya administrasi yang sudah di tetapkan

42. Arti rambu-rambu Lalu Lintas

Salah satu alat dari alat pengaturan dan pengendalian lalu lintas untuk pemakai jalan agar pemakai

jalan sampai ke tujuan dengan selamat.

43. SAMSAT

Kepanjangan SAMSAT yaitu Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap. SAMSAT adalah suatu

sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero)

dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan

dengan pemasukan uang ke Kas Negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dan

dilaksanakan pada satu kantor yang dinamakan Kantor Bersama Samsat.

44. Arti Jalan

Jalan adalah setiap jalan atau bentuk apapun yang terbuka untuk umum.

45. Arti Kendaraan Bermotor

Setiap yang digerakkan oleh peralatan tehnik yang ada pada kendaraan itu dan biasanya digunakan

untuk pengangkutan barang ataupun orang.

46. VER ( VISUM ET REVERTUM )

A. Pengertian VER

Ialah suatu laporan tertulis yang di buat atas sumpah untuk kepentingan ustisi,tentang apa yang dilihat

dan di temukan pada korban oleh dokter sepanjang pengetahuan yang sebaik – baiknya.

Yang membuatnya adalah Dokter Vorensik


B. Maksud VER

1) Mengganti barang bukti, sebab, waktu perkara di sidangkan, barang bukti telah berubah

2) Luka menjadi sembuh

3) Mayat membusuk dan hancur

C. Tujuan VER

1) Memberi kenyataan tentang barang bukti yang di peroleh

2) Memberi kesimpulan berdasarkan sebab – sebabnya

3) Bila kesimpulan itu diragukan oleh dokter, maka hakim dapat memeriksa kembali

47. Furna Pks

FURNA PKS adalah suatu organisasi PKS yang terdiri dari aktifis – aktifis PKS yang sudah keluar dari

lingkungan pendidikan ( SLTP/SLTA )SEJARAH KHUSUS PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS) -PKS adalah

singkatan dari patroli keamannan sekolah yaitu sebuah organisasi di sekolah – sekolah.

-PKS mempunyai moto,janji, dan tujuan

-PKS dalam berdirinya mengalami perubahan dari angkatan keangkatan. dulu PKS bernama BKLL ( badan koordinasi lalu lintas )

yangdi bentuk pada tanggal 16 februari 1960. lalu di ubah menjadi polisi keamanan sekolah pada tanggal 5 mei 1975.

Pada saat itu ruang lingkup tugas yang di emban polisi keamannsekolah masih sempit,yaitu hanya sebatas menjaga keamanan

sekolah daritindakan- tindakan yang di lakukan oleh siswa di sekolah tersebut.

Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas polisi keamanansekolah, maka pada tanggal 5 juli 1975 polisi keamanan sekolah di

gantinamanya dengan patroli keamanan sekolah dengan persetujuan dari BAPAK LETKOL ANTON SUDJARWO.

Ruang lingkup dari patroli keamanan sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.

Tugas di persempit di bidang keamanan, dimana tugas yang di embanpatroli keamanan sekolah hanya sebagai pengawas atau

pembantu daritindakan negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya di laporkankepada pihak guru. Sedangkan perluadan yaitu

pada bidangkelalulintasan, dimana seluruh anggota patroli keamanan sekolah wajibmengetahui peraturan kelalulintasan.

PKS di SMA N 3 TEGAL berdiri sekitar tahun 2009 dan pembina pertama yaitu Bapak Salimin, S.Pd

TENTANG PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (Pengenalan Secara Umum)

1. Apa itu PKS ?

PKS kepanjangan dari Patroli Keamanan Sekolah.


Sarana alternatif berorganisasi di sekolah.

Menurut petunjuk pelaksanaan No. Pol. : Juklak/2/VII/84/Lantas tentang ;

Pembentukan Patroli Keamanan Sekolah dari Kepala Dinas Lalu Lintas

POLRI tertanggal 28 Desember 1984 ;

PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para

pelajar yang berminat dalam bidang pengetahuan lalu lintas, khususnya

dalam mengatur penyeberangan pada jalan umum disekitar sekolahnya

masing – masing.

Dan diperkuat oleh adanya Petunjuk Pelaksanaan Kepala Kepolisian Negara

Republik Indonesia No. Pol. : JUKLAK/05/V/2003 dikeluarkan di Jakarta

tertanggal 29 Mei 2003 yang disyahkan oleh Badan Pembinaan Keamanan

Komjen Pol Drs. Adang Daradjatun atasnama Kepala Kepolisian Negara

Republik Indonesia; kutipan penjelasan tentang Patroli Keamanan Sekolah

yakni sebagai berikut :

Pengertian

Patroli Keamanan Sekolah ( PKS ) adalah suatu wadah dari partisipasi pelajar

dibidang lalu lintas, khususnya mengatur penyebarangan pada jalan umum

dilingkungan sekolah masing – masing.

Peranan PKS

1. Menanamkan kebiasaan kepada para pelajar agar sejak duduk dibangku

sekolah dasar telah mengenal dasar – dasar pengaturan / peraturan lalu

lintas dan cara – cara bertingkah laku yang benar di jalan

2. Selain itu diharapkan mereka mampu mengatur penyeberangan dijalan

umum di sekitar sekolah.

Pembinaan kemampuan PKS

1. Untuk mendapatkan tenaga Pembina PKS diadakan kursus – kursus

Pengetahuan Lalu Lintas bagi Guru – guru SD/SLTP/SLTA yang ditunjuk


oleh Kepala Sekolah sebagai Pembina PKS, diutamakan Guru Pendidikan

Jasmani.Pembina PKS bersama – sama dengan instruktur dan Polantas

merencanakan pendidikan, latihan anggota PKS dan menentukan tempat

- tempat penyeberangan disekitar sekolah tersebut.

2. Pembina PKS memilih murid/siswa SD kelas V dan VI dan murid/siswa

SLTP/SLTA untuk dididik sebagai anggota PKS dengan syarat – syarat

sebagai berikut :

1. Berbadan sehat dan tidak cacat.

2. Cakap memimpin.

3. Dapat dipercaya.

4. Diutamakan murid – murid yang pandai di sekolahnya.

5. Berdisiplin tinggi

6. Berinisiatif.

7. Tegas, ramah dalam tindakannya.

8. Tidak mudah tersinggung.

9. Mempunyai rasa tanggungjawab.

10. Memiliki rasa kebangsaan.

11. Menjadi anggota PKS secara sukarela.

12. Persetujuan tertulis dari orangtuanya.

Mata pelajaran teori meliputi :

1. Peraturan – peraturan dasar lalu lintas.

2. Rambu – rambu lalu lintas.

3. Pengaturan lalu lintas, khususnya cara – cara menyebrang.

4. Senam lalu lintas, khususnya gerakan – gerakan dasar pengaturan lalu

lintas dengan tangan.

5. Peraturan Baris – Berbaris.

6. Pengetahuan dasar PPPK.

7. Disiplin / sopan santun lalu lintas.


8. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian secara terbatas sesuai

dengan tingkat kecerdasan.

2. Kenapa Patroli Keamanan Sekolah ada di sekolah ?

1. Instruksi Menteri P dan K No. 447/Um-1/S tertanggal 16 Feb 1956

2. Surat J.M. Menteri P dan K kepada Men Pangak No. 446/UM-7/IX

tertanggal 16 Feb 1965, perihal:pembentukan Patroli Keamanan Sekolah.

3. Surat Men Pangak No. Pol. 1/303/LL/US tertanggal 30 Maret 1965,

perihal pembentukan PKS yang terletak pada jalan ramai.

4. Petunjuk pelaksanaan dari Kapolri No. Pol. : Juklak/2/VII/84,

tentang pembentukan Patroli Keamanan Sekolah.

5. Petunjuk pelaksanaan dari Kapolri No. Pol. : Juklak/5/V/2003,

tentang Pendidikan Masyarakat Bidang Lalu Lintas (DIKMAS LANTAS).

3. Apa hubungan Patroli Keamanan Sekolah dengan lingkungan sekolah ?

Bentuk partisipasi siswa/pelajar terhadap sekolah untuk turut menciptakan

citra positif pelajar sebagai warga intelektual di sekolah

4. Apa saja kegiatan Patroli Keamanan Sekolah ?

* Mempelajari pengetahuan kelalulintasan.

* Mempelajari wewenang serta tugas pihak pengelola ruang lingkup

kelalulintasan.

* Mempelajari mengenai keamanan dan keselamatan.

* Pola pembinaan menurut jenjang akademis ;

* Tingkat SD dan yang sederajat ;

minimal mengenal dengan cara bermain sambil belajar.

* Tingkat SMP dan yang sederajat ;

mempelajari dengan cara bermain sambil belajar.

* Tingkat SLTA (SMA / SMK / sederajat);

1. Mempelajari dan memahami.

2. Memperaktekkan (fakta / praktek lapangan).


3. Mengembangkan (hasil pengamatan).

5. Apakah Patroli Keamanan Sekolah harus identik dengan kepolisian ?

Harus, tapi tidak menutup kemungkinan untuk tidak

1. Kenapa harus ?

Karena hampir sebagian besar materi yang dipelajari oleh PKS

bersumber dari kepolisian dan ditambah ada juklak.

2. Kenapa bisa tidak?

Sebab banyak contoh/bukti dibeberapa sekolah di kota Bandung maupun

diluar kota Bandung yang tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian,

baik dengan mengunakan nama yang sama maupun berbeda menurut

sudut pandang serta presepsi / pendapat sekolahnya.

6. Bagaimana cara / syaratnya untuk menjadi seorang Patroli Keamanan

Sekolah ?

1. Versi pelatih dan / atau pembina

Asal mau, mampu dan bisa, berarti boleh menjadi anggota PKS.

2. Versi praktis / sederhana

a. Dapat menyebrang jalan raya sendiri secara aman dan tidak

membahayakan pengguna jalan lainnya

b. Dapat menyebrangkan orang lain di jalan raya secara aman dan tidak

membahayakan pengguna jalan lainnya.

c. Mengerti rambu – rambu lalu lintas.

d. Mampu memimpin diri sendiri dan orang lain.

e. Mampu dan mengerti masalah peraturan baris berbaris.

7. Versi formal / resmi

1. Berbadan sehat

2. Cakap memimpin.
3. Dapat dipercaya.

4. Berdisplin tinggi.

5. Inisiatip.

6. Ramah dan tegas

7. Tidak mudah tersinggung.

8. Rasa tanggung jawab.

9. Memiliki rasa kebangsaan.

10. Sukarela menjadi anggota PKS.

11. Ada persetujuan dari orangtua.

12. Diutamakan murid yang pandai atau berprestasi

8. Siapa pelatih Patroli Keamanan sekolah?

Mereka yang pernah mengikuti kegiatan PKS, dan pernah mengikuti

pelatihan / memiliki pengalaman yang cukup serta berkoordinasi dengan

pihak terkait.

1. Harus ada ?

Penting, untuk dapat memberikan arahan langsung dilapangan kepada

anggota PKS pemula, atau senior yang masih belum berpengalaman.

2. Atau tidak penting ?

Bisa tidak penting, bila pelatih tersebut terlalu mendikte pada apa yang

harus dilaksanakan oleh anggota PKS

9. Siapa pembina Patroli Keamanan Sekolah ?

Mereka yang bertindak/berlaku memberikan arahan terhadap kegiatan PKS.

1. Apakah harus dari anggota Polri?

Bila memungkinkan bisa saja.

2. Apakah harus dari tenaga pengajar / guru?

Idealnya pihak sekolah memang harus demikian

3. Bisa tidak bila bukan dari guru atau anggota Polri?

Bisa saja tergantung pada kebijaksanaan sekolah tersebut.


ini merupakan lambang dari PKS seusai dengan ketentuan.

arti dan makna :

1. warna merah putih merupakan simbolis dari bendera Indonesia

2. bentuk segitiga terbalik diambil dari bentuk salahsatu rambu – rambu lalu lintas yang artinya beri

kesempatan.

3. gambar pada bagian tengah lambang yang berbentuk mata sapi yang berati pengatur.

inti dari arti lambang PKS adalah dengan keberanian (warna merah) disertai ketulusan (warna putih)

bertugas melakukan pangaturan lalu lintas

Arti Lambang PKS :

# Segitiga terbalik yang diambil dari tanda dalam rambu lalu lintas dan yang berarti memberikan

kesempatan kepada setiap orang.

# Gambar yang terdapat di dalam segitiga terbalik itu melambangkan sebagai pengatur dalam

kehidupan sehari-hari.

# Warna yang terdapat dalam segitiga terbalik :

1. Merah melambangkan keberanian dalam jiwa PKS.

2. Putih melambangkan kesucian atau kebersihan jiwa PKS.

3. Hitam yang berarti kebijaksanaan atau keadilan dalam jiwa PKS.

Arti PKS

PKS (Patroli Keamanan sekolah) adalah Suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para

pelajar yang berminat akan pengetahuan lalu lintas pada khususnya, mengatur penyebrangan di jalur
jalan umum sekitar sekolah atau lingkungan masing-masing.

Arti PKS :

PKS itu merupakan kepanjangan dari Patroli Keamanan Sekolah. Patroli Keamanan Sekolah ini adalah

suatu kegiatan ekstrakulikuler dimana para siswa dapat menjadi petugas keamanan di lingkungan

sekolah, tetapi bukan hanya di lingkungan sekolah saja dapat diterapkan keamanan ini bisa juga

diterapkan dalam lingkungan masyarakat. PKS ini mengajarkan bagaimana mengatur lalu lintas di jalan,

selain mengajarkan lalu lintas di jalan kegiatan ekstrakulikuler ini dapat mengajarkan pula kedisiplinan

yang tinggi. Di PKS kita juga dapat merasakan arti satu tim, dimana setiap orang antara satu dengan

yang lain dapat menyatukan jiwa menjadi satu. Satu tim dapat diartikan sebagai kebersamaan dalam

satu kelompok. Banyak hal yang dapat saya ambil dari PKS, bukan hanya kedisiplinan yang kita

dapatkan tetapi arti kehidupan juga kita dapatkan di PKS ini.

Janji anggota Patroli Keamanan Sekolah

Kami anggota Patroli Keamanan Sekolah berjanji :

1. Akan menjunjung tinggi serta setia pada PANCASILA dan UUD 1945

2. Akan menjunjung tinggi harkat dan martabat anggota Patroli Keamanan Sekolah

3 Dengan suka rela akan berbakti untuk para pelajar pada khususnya, dan masyarakat para pengguna

jalan pada umumnya 

4. Akan bekerja berdisiplin serta tekun sehingga keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalulintas dapat

benar-benar terwujud.

Moto PKS :

- Sopan di rumah

- Sopan di jalan

- Sopan di sekolah

Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.

Pada tanggal 5 Mei 1965 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.

Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya

sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975

Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari

Bapak Letkol. Anton Sudjarwo Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah mengalami penyempitan dan

perluasan.

Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanyalah

sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang terjadi di sekolah untuk

selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan,

dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui peraturan-peraturan

kelalulintasan.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "polisi sekolah". Tidak hanya itu

saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. Mereka diberi pelajaran

mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu betapa membahayakannya Narkoba itu.

Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas,

yang biasanya di terapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas PKS juga

menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.

Janji PKS

HASTA PRASETYA PKS

Kami anggota PKS :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengabdi kepada Negara dan Pancasila.

3. Membela kebenaran dan keadilan.

4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan PKS.

5. Bergerak, bertindak dengan disiplin, Tegas dan bertanggungjawab.

6. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.

7. Menjaga moralitas sesama anggota.

8. Siap menempatkan diri dalam masyarakat.

Tau eskul yang satu ini ? Pasti di SMP tertentu ada misalnya SMP N 7,10,3, TEGAL dll.

Kalau masih belum tau, kalian bisa lihat petugas di jalan depan smaga yang pakai rompi warna hijau

loh, Tau ga sihhh ???kalau Tugas Seorang PKS itu sangat mulia guys,,,beda sama tukang parkir yg
meminta imbalan, melainkan PKS tidak sepeser pun meminta balas jasa dari seorangpun,mereka

mengabdi demi SMA N 3 Tegal ,,,cieee :D (bahasa tingkat dewa)

Oke,,,Nah kali ini saya akan bahas kegiatan PKS itu sendiri ...

1.Latihan Rutin Tiap Hari Senin

2.Pemantapan

3.Latihan Pra Lantas

4.Latihan Khusus (Pra Pelantikan)

5.Pelantikan Anggota PKS SMA N 3 Tegal

6.Serah Terima Jabatan

Setelah Itu Sudah Menjadi Pengurus PKS SMA N 3 Tegal

Kalaupun mau berangkat silahkan aja berangkat setiap hari senin jam 14.30 WIB bertempat di lapangan

tengah SMAGA. :)
SELASA, 17 APRIL 2012

Patroli Keamanan Sekolah (PKS)

A.    SEJARAH PKS

        Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disebut PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ekstrakulikuler yang umum di temui di sekolah-sekolah Indonesia.

Pada tanggal 5 Mei 1975 di bentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.

Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban  Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya
sebatas menjaga keamana sekolah dari tindakan-tindakan yang di lakukan oleh siswa tersebut.

Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Kamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975
Polisi Keaman Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keaman Sekolah dengan persetujauan
dari Bapak Letkol. Anton Sudjawarjo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan Sekolah mengalami
penyempitan dan perluasan.

Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah
hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negatif yang terjadi di sekolah
untuk selanjutnya di laporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang
kelalulintasan,dimana seluruh anggota Patroli Keaman Sekolah wajib mengetahui paraturan-paraturan
kelalulintasan.

Dalam kegiatan ekstrakulikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “polisi sekolah”.

Tidak hnya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. mereka diberi
pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu betapa membahayakannya
Narkoba itu. Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan
lalu lintas, yang biasanya diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas
PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.

B.    SYARAT UMUM PETUGAS PKS

1.    Sopan

2.    Berapakain bersih dan rapi

3.    Simpatik dalam sikap dan tata bahasa


4.    Jujur dan tekun

5.    Cepat dan tepat

6.    Teliti  dan pasti

7.    Berpengetahuan luas di berbagai bidang

8.    Humoris dalam menghadapi masalah

9.    Luas dalam menanggulangi masalah

10.  Tidak puas dengan yang terjadi pada waktu itu

C.    PERANAN PKS

1.    Menanamkan kebiasaan kepada para pelajar agar duduk dibangku SD telah mengenal dasar-dasar
peraturan lalu lintas dan cara-cara bertingkah laku di jalan  melalui pendidikan ini diharapkan
terbentuk disiplin,pribadi mereka sebagai pemakai jalan

2.    Selain itu diharapkan mereka mampu mengatur penyebrangan di jalan umum di sekitar sekolah.

D.    PENGERTIAN PKS

1.    Dalam arti umum

       PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para pelajar remaja yang
berminat dalam bidang lalu-lintas khususnya dalam mengatur penyebrangan jalan umum di
sekolahnya masing - masing.

2.    Dalam arti jempol

       JEMPOL:

J    = Juvenile= Remaja

E   = Etich= Etika

M  = Mission= Misi

P   = Plan= Rencana

O  = Obbligation= Kewajiban

L   = Learn= Belajar

Jadi, PKS adalah remaja yang mempunyai etika dalam menjalankan misi dengan berbagai rencana
yang di jadikan kewajiban dalam belajar.
E.    JANJI PKS

Demi kehormatanku aku berjanji :

1.    Takwa terhadap tuhan yang maha Esa

2.    Setia kepada pancasila dan UUD 1945

3.    Di siplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya

4.    Siap mematuhi peratuaran yang ada di PKS

5.    Selalu menghormati pemimpin dan sesama anggotanya

F.    FUNGSI PKS

       Segala usaha atau kegiatan untuk melindungi dan mengamankan teman-temannya dari segala
gangguan keamanan maupun ketertiban di jalan umum yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan lalu-lintas.

G.    MOTTO PKS:

        Moto PKS adalah melaksanakan tugas mulia dalam wadah PKS adalah bakti para pelajar remaja
terhadap masyarakat pemakai jalan.

H.    TUGAS-TUGAS PKS:

1.    Tugas PKS di sekolah

a.    Membantu (rekan kerja) seksi 3 (POLTAR)

b.    Menindak catar/catir, taruna/taruni yang indisipliner.

c.    Membantu catar/catir, taruna/taruni, guru-guru, dan orang-orang yang tidak bisa menyebrang.

2.    Tugas PKS secara umum

a.    Memberiakan bantuan pengamanan pada siswa dan kegiatan, sarana kegiatan belajar   mengajar
dari ancaman da gangguan baik dari luar maupun dalam.

b.    memberikan bantuan kepada sekolah dan pihak kepolisian.

I.    PENGATURAN LALU LINTAS

1.    Pengertian pengaturan lalu lintas


       Ialah suatu usaha menertibkan dan melancarkan lalu lintas di jalan umum, agar lalu lintas tersebut
dapat lancar, dengan mempergunakan gerakan tangan atau alat-alat lain sebagai tanda isyarat, kapan
dan bagaimana lalu lintas itu harus bergerak, membelok atau berhenti.

2.    Tujuan pengaturan lalu lintas

a.    Aman, lancar, efficient = murah, nyaman, menyenangkan

b.    Terpeliharanya jalan-jalan dan jembatan

c.    Terselenggaranya pengangkutan barang-barang secara ekonomis

3.    Pengertian lalu lintas

       Pengertian lalu lintas adalah gerak pindah manusia dari tempat satu ke tempat yang lain, baik
menggunakan alat penggerak maupun tidak menggunakannya.

4.    Pengaturan lalu lintas

       Pengaturan lalu lintas dibagi msnjadi 3 bsgian :

a.    Pengaturan lalu lintas dengan tangan

b.    Pengaturan lalu lintas dengan peluit

c.    Pengaturan lalu lintas dengan sodoran bartse

5.    5    Macam - macam lalu lintas

a.    Lalu lintas darat

b.    Lalu lintas udara

c.    Lalu lintas air

d.    Lalu lintas pos

e.    Lalu lintas telegram, telepon, dan di atas rel.

6.    Pengertian rambu-rambu lalu lintas

      Adalah suatu alat dari alat pengatur dan pengendali lalu lintas untuk para pemakai jalan, agar
pemakai jalan sampai ke tujuan dengan tertib dan dalam keadaan baik.

7.    Macam - macam rambu-rambu lalu lintas

       Rambu-rambu lalu lintas ada 3 macam :

1.    Rambu-rambu yang menunjukkan peringatan suatu bahaya


2.    Rambu-rambu yang menunjukkan larangan

3.    Rambu-rambu yang menunjukkan petunjuk

8.    Isyarat dengan lampu

       Isyarat dengan lampu ada 3 macam :

a.    Merah berarti berhenti

b.    Hijau boleh jalan

c.    Kuning peringatan

•    Kuning berkedip-kedip berarti boleh jalan asalkan hati-hati.

9.    Isyarat dengan peluit

       Isyarat sepritan ada 3 macam :

a.    Pluit satu kali panjang berati berhenti (stop)

b.    Pluit dua kali pendek berhenti jalan

c.    Pluit tiga kali pendek atau lebih berarti peringatan / perhatian

10. 12 Macam gerakan lalu lintas

1.    Stop semua jurusan

2.    Stop satu jurusan tertentu

3.    Stop depan

4.    Stop belakang

5.    Stop depan dan belakang

6.    Jalan kanan

7.    Jalan kiri

8.    Jalan kanan dan kiri

9.    Perlambatan jalan kanan

10.  Perlambatan jalan kiri

11.  Percepat jalan kiri

12.  Percepat jalan kiri


J.    MARKA JALAN

1.    Pengertian marka jalan


       Suatu tanda yang ada di permukaan jalan yang meliputi peralatan tanda yang berbentuk garis
membujur, melintang serta lambang lainnya yang berfungsi mengarahkan lalu-lintas dan daerah
kepentingan lalu-lintas.

2.    Garis pada marka jalana

a.    Garis yang terputus-putus

b.    Garis yang tidak terputus-putus

3.    Garis-garis putih dan tanda-tanda di jalan raya


a.    Garis putih terputus-putus artinya :
       Apabila anda jalan anda harus berjalan di sebelah kiri garis itu, dan apabila di jalan di hadapan
anda kosong dan tidak ada kendaraan lain,anda boleh melintasi garis itu.

b.    Garis putih tidak terputus-putus artinya :


       Anda tidak boleh mendahului atau menyalip kendaraan lain, jangan memotong garis itu.

K.    FAKTOR-FAKTOR DARI KECELAKAAN:

1. Faktor manusianya sendiri:

    Contoh :

•    Mabuk dan ngantuk

2. Faktor dari kendaraan

•    Tidak ada lampu sent

•    Tiadak ada lampu rem

•    Tidak ada kaca spion

•    Tidak ada rem / rem blong

•    Tidak ada lampu tembak

3. Fakor dari alam / lingkungan


•    Longsor

•    Hujan
•    Kabut

L.    FAKTOR KEHAMBATAN LALU LINTAS

1. Faktor manusia
•    Faktor manusia terutama sebagai pengemudi baik sebagai pengemudi kendaraan bermotor maupun
tidak bermotor.

Unsur- unsur manusia terdiri dari:

•    Pengemudi

•    Penumpang

•    Pejalan kaki (pemakai jalan )

2.    Faktor kendaran
Unsur yang di perlu di perhatikan pada kesadaran sebelum kita bekerja adalah:

•    Kondisi teknis dan kendaraan

•    Ukuran kendaraan

•    Umur kendaraan

3.    Faktor jalan

Faktor jalan meliputi :

•    Beberapa simpang 4 /persimpangan yang berdekatan

•    Kondisi jalan

•    Rambu-rambu tanda-tanda lalu-lintas

•    Kepadatan jalan

4.    Faktor lingkungan / alam

Faktor alam / lingkungan dapat pula menimbulkan masalah lalu-lintas apabila pengemudi tidak /
kurang memperhatikan keadaan lingkungan.

Ganguan lingkungan :

•    kabut

•    hujan

•    banjir
•    tanah longsor

M.    TPTKKL (Tindakan Pertama Terhadap Kesedian Kecelakaan Lalu-lintas):


        Apabila kita tertabrak kendaraan bermotor kemudian kendaraan itu lari/kabur dan untuk
mengetahuinya kita lihat ciri-cirinya ,yaitu sebagai berikut :

1. Plat polisi

2. Jenis kendaraan

3. Warna kendaran

4. Merk kendaraan

N.    SIM (Surat Izin Mengemudi ):

        SIM adalah bukti registrasi dan identifikasi yang di berikan oleh PORLI kepada seseorang yang
telah memenuhi persyaratan administrasi ,sehat jasmani dan rohani , memahami peraturan lalu-lintas
dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor.

        SIM di keluarkan pemerintah kabupaten /singkat/POLRI, sedangkan SIM untuk kendaraan


bermotor itu POLRI, dan dilaksanakan oleh satlantas.

1.    Syarat-syarat mempunyai SIM

a.    Lulus ujian teori

b.    Ujian mengenai perundang-undangan lalu lintas

c.    Lulus ujian praktik

d.    Ujian pengendaraan motor secara langsung

2.    PERSYARATAN PERMOHONAN SIM menurut pasal 217 (1) PP 44/93

a.    Permohonan tertulis

b.    Bisa baca tulis

c.    Memiliki penngetahuan peraturan lalu-lintas jalan dan teknik dasar                  kendaraan bermotor

d.    Batas usia :

•    16 Th. Untuk SIM Gol. C

•    17 Th. Untuk SIM Gol. A

•    20 Th. Untuk SIM Gol.BI/BII


3.    SIM DINYATAKAN TIDAK BARLAKU menurut pasal 211 (2) PP44/93

a.    SIM habis masa berlakunya

b.    Digunakan oleh orang lain

c.    Diperoleh dengan cara tidak sah

d.    Data yang ada pada SIM dirubah

4.    PENGGUNAAN GOLONGAN SIM menurut pasal 211 (2) PP44/93:


Gol. SIM A

            Untuk ranmor roda 4 (empat) dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 kg

Gol. SIM B1

            Untuk ranmor dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg

Gol. SIM B2

            Untuk ranmor yang menggunakan kereta tempelan dengan berat diperbolehkan lebih dari
1.000 kg

Gol. SIM A khusus

            Untuk ranmor roda 3 dengan karoseri mobil (kajen VI) yang digunakan untuk angkutan
orang/barang (bukan sepeda motor dengan kerata samping)

Gol. SIM C

            Untuk ranmor roda 2 yang di rancang dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam.

O.   PEMAKAI JALAN WAJIB DIDAHULUKAN PRIORITAS

1.    Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas

2.    Ambulance mengangkut orang sakit

3.    Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu-lintas

4.    Kendaraan kepala Negara atau pemerintahan asing yang menjadi tamu Negara

5.    Iring-iringan pengantar jenazah

6.    Konfoi, pawai atau kendaraan orang cacat

7.    Kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
(pasal 65 PP.43/93).
P.    KURANGI KECEPATAN APABILA:

1.    Menghadapi tikungan

2.    Menghadapi tikungan persimpangan / rambu-rambu lalu lintas

3.    Menghadapi tikungan tempat penyebrangan

4.    Menghadapi lintasan kereta api

5.    Menghadapi tempat-tempat ramai

6.    Berpasangan dengan kendaraan lain

7.    Yang akan didahului kendaraan lain

8.    Berpasangan dengan didahului iringan jenazah rombongan / pasukan dan bila perlu kepinggir.

Q.  HURUF-HURUF KERE SIDENAN / KENDARAAN BERMOTOR

•    A = banten

•    B = Jakarta

•    D = priyangan

•    E = cirebon

•    F = bogor

•    G = pekalongan

•    R = banyumas

•    S = bojonegoro

•    T = karawang

•    AA = kedu

•    AB = jogjakarta

•    AD = surakarta

•    AE = medium

•    BL = aceh

•    BM = riau
•    BN = bangka

•    CC = corep concol

•    DE= maluku selatan

•    DG = maluku

•    DK = bali

•    DL = sanguine

•    EA = sumbawa

•    EB = flores

•    ED = Sumbawa barat

•    H = semarang

•    K = jepara

•    M = madura

•    N = matang

•    P = basuki

•    AG = kediri

•    BB = Sumatra utara

•    BD = bengkulu

•    BE = lampung

•    BT = sumatra timur

•    BH = jambi

•    CD = curep diplomatik

•    DA = kalimantan selatan

•    DB = minahasa

•    DD = sulawesi selatan

•    DM = sulawesi barat


•    DH = sulawesi utara

•    DR = lombok

•    DS = irian jaya

•    KB = Kalimantan barat

•    BK= Sumatra selatan

•    Z = tasikmalaya

R.    PENGERTIAN - PENGERTIAN

1.    Kendaraan bermotor  ( setiap kendaraan yang ada di gerakkan oleh peralatan teknik yang ada
pada kendaraan itu dan biasanya di pergunakan untuk pengangkutan orang / barang di jalan selain dari
pada kendaraan berjalan diatas rel)

2.    Penumpang (setiap kendaraan bermotor yang semata-mata di lengkapi dengan sebanyak-


banyaknya 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi baik dengan denagan / dengan
perlengkapan lepas )

3.    Mobil bis (setiap kendaraan bermotor yang semata-mata di perlengkapi dengan lebih 8 tempat
duduk tidak masuk tempat duduk pengemudi baik dengan perlengkapan bagasi )

4.    Mobil barang ( kendaraan bermotor selain kendaraan beroda 2 )

5.    Kendaraan umum ( kendaraan kendaraan yang biasanya disediakan untuk dipergunakan oleh
umum dengan pembayaran.BI )

6.    Pengemudi ( orang yang mengemudikan kendaraan / orang yang mengawasi orang yang sedang
mengenudi )

7.    Pemakai jalan ( setiap orang yang menggunakan jalan baik dengan menggunakan kendaraan
bermotor baik tidak bermotor maupun jalan kaki)

8.    Kecelakaan lalu lintas jalan adalah kejadian akhir dari pada akhir / serangkaian peristiwa lalu
lintas jalan yang baik berupa kejahatan maupun pelanggaran mengakibatkan kerugian luka / jiwa
manusia ataupun kerugiaan harta benda

9.    Gerobak ( kendaraan yang digerakkan oleh tenaga pembela hewan dan dipergunakan untuk
mengangkut barang / hewan)

10.    Muatan suhu ( jumlah tekanan roda pada suhu menekan jalan )

11.    Parker (pemberhentian kendaraan selain darri untuk menurunkan / menaikkan orang dengan
segera ataupun untuk membuat dan membongkar barang  dengan segera )

12.    Berhenti ditempat menunggu ( pemberhentian kendaraan umum selain menurunkan / menaikkan
orang dengan segera dan membongkar barang dengan segera )
13.    Memberhentikan ( memberhentikan kendaraan / hewan )

14.    Tempat pemberhentiaan ( tempat pemberhentiaan kendaraan umum / menurunkan dan


menaikkan penumpang )

15.    Pemelihara jalan ( orang / badan yang seluruhnya / sebagian besar memikul pembentukkan dan
pemeliharaan jalan itu )

16.    Perusahaan angkutan umum ( pengusaha yang menyediakan jasa angkutan orang / barang
dengan kendaraan umum dijalan )

S.    LAMBANG LENCANA PKS

1.    Padi dan Kapas

artinya melambangkan kemakmuran

2.    Roda

artinya bahwa organisasi pks selalu berjalan selalu siap setiap waktu

3.    Sayap

artinya bahwa pks bergerak dalam bidang lalu lintas

4.    Tulisan PKS

artinya bahwa dia adalah anggota PKS

5.    8 penjurus arah angin

artinya bahwa PKS berada dimanapun dan selalu siap melaksanakan tugas

  

T.    ARTI WING

•    Roda artinya seseorang anggota PKS/seseorang organisasi pks harus dapat menjalankan roda -
roda organisasi

•    Sayap artinya suatu organisasi PKS harus dapat menemui organisasi lain.

U.  ARTI KELOPAK BAHU

•    Warna biru artinya bahwa angota pks harus bercita - cita setinggi langit

•    Kandaka yang dibesarkan artinya seseorang anggota PKS harus tidak boleh berbuat
kejahatan/keonaran
•    Oper boden artinya jangan berbuat hal-hal yang lain/kejelekan orang lain

V.    MARS PKS

       PKS aku anggota PKS

       PKS selalu riang gembira

       Bekerja dengan giat suka rela

       Happy ye…ye…ye…happy ye…

                 Aku cinta pks saja

                 Siang jadi kenangan

                 Malam jadi impian

                 Cintaku hey…hey… semakin dalam


Diposting oleh PKS SMK Negeri 1 Mundu Cirebon di 

Anda mungkin juga menyukai