PROPOSAL
I.PENDAHULUAN.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dapat kita lihat betapa pesatnya perkembangan
teknologi dan globalisasi terutama informasi. Perkembangan tersebut telah mempengaruhi
segala aspek kehidupan kita, perekonomian, industry, pertanian, perdagangan, pendidikan,
komunikasi, tranportasi dan sebagainya. Perubahan - perubahan teknologi tersebut secara
langsung atau tidak langsung merubah sikap, perilaku dan daya pikir Masyarakat yang
semakin kritis dan komplek. Dampak positifnya tentu ada, tetapi tak sedikit pula dampak
negatifnya. Perilaku Masyarakat yang semakin berani, bahkan cenderung menentang
peraturan yang ada dan terkadang mengganggu kehidupan kita.
Dan untuk sekolah, pelajar pun tampaknya ikut terpengaruh budaya global tersebut.
Kalau dulu, PKS umpama menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang banyak peminatnya.
Bahkan menjadi kebanggaan bagi anggota PKS. PKS pertama kali dibentuk oleh Direktorat
Lalu Lintas pada tahun 1977. Pada saat itu hampir di setiap SLTP terdapat anggota PKS yang
menjadi sukarelawan pengatur Lalu lintas di lingkungan sekolahnya atau di tempat lain yang
dibutuhkan. Tapi saat ini kondisinya jauh berbeda, dari hasil pengamatan di lapangan,
ditemukan bahwa PKS tampak kurang berkembang. Bahkan hampir tidak ada. Hal ini tentu
disebabkan adanya beberapa faktor.
Salah satu yang paling dominan adalah belum tersedianya Buku Panduan Mengajar pada
Polantas maupun Pihak sekolah sebagai bahan acuan mengajar anggota PKS. Hal ini bisa
dimengerti karena pengetahuan Lalu lintas belum mengintegeral dalam Kurikulum belajar
mengajar di SLTP dan SMU/SMK. Maka Subdit Dikmas Babinkam Polri mencoba
menjembatani dengan membuat buku Panduan Mengajar PKS, sehingga para pelatih /
pengajar, maupun anggota PKS mempunyai pegangan yang jelas.
Buku Panduan ini sengaja dibuat dengan maksud untuk memberikan panduan para
pengajar / pelatih anggota PKS dalam memberikan pelajaran dan pelatihan kepada anggota
PKS, dan bertujuan untuk menciptakan kesamaan berbuat dan bertindak dalam membekali
pengetahuan dan keterampilan kepada anggota PKS sebagai pengatur lalu lintas.
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ektrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia. Pada tanggal 5 Mei 1975
dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah. Pada saat itu ruang
lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas
menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk
memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni
1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan
persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan
Sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan
Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang
terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya
yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib
mengetahui peraturan-peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ektrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "POLISI
SEKOLAH". Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang
anggota PKS. Mereka diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya
mereka tahu betapa membahayakan Narkoba itu. Latihan Baris berbaris, kedisiplinan,
kekompakan, terutama gerekan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya diterapkan di
lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan
ketertiban di lingkungan sekolah.
2.2.1 PKS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Departemen Pendidikan Nasional dan Ke-
budayaan bekerja sama dengan Keputusan Kepolisian Republik Indonesia.
2.2.2 Instruksi Mentri P dan K No.447/VIII.1/5 Tanggal 16 Pebruari 1984.
2.2.3 Juklak Kapolri no.Pol:Juklak/2/XII/1984, Tanggal 28 Desember 1984, tentang
pembentuk-
an PKS.
2.2.4 Undang-Undang LANTAS No. 5 Tahun 1978.
2.2.5 Telegram Kapolri No. Pol:T/108/1994,Tanggal 19 September 1994, tentang Pem-
binaan dan Pemantapan PKS ditingkat SLTP/SLTA.
PKS adalah singkatan dari : "Patroli Keamanan Sekolah" yaitu : sekelompok pelajar /
siswa yang telah ditunjuk untuk bertanggung-jawab terhadap pengawasan, keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
* Patroli : berkeliling.
* Keamanan: tempat yang terhindar dari HTAG(Hambatan Tantangan Ancaman dan
Gangguan )
* Sekolah: tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
Inspektur Upacara pada saat penutupan, pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa
disematkan tanda PKS dan diterimanya Piagam tanda lulus, maka Syah menjadi anggota
PKS, keanggotaan ini akan batal pada waktu yang bersangkutan pindah ke daerah lain, atau
lulus dari sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) ini diharapkan nantinya, agar para pelajar
memahami, mengerti tentang keselamatan dan keamanan lingkungannya, diri sendiri maupun
di lingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diantaranya tugas PKS
adalah:
2.9.1 Mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2.9.1 Menyebrangkan siswa-siswi dijalur jalan pada saat mereka masuk dan pulang
sekolah.
2.9.3 Disamping itu PKS juga bisa memahami kerawanan, kerawanan sosial
yang terjadi di lingkungan sekolah dan mencari solusinya.
VISI :
3.1 Mencetak anggota yang berkualitas dan berahklak mulia.
3.2 Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota.
3.3 Meningkatkan kualitas PKS dari yang baik menjadi semakin baik.
3.4 Meningkatkan kedisiplinan anggota.
3.5 Mencegah kenakalan remaja.
MISI :
3.6 Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota, baik di organisasi PKS
maupun dibidang akademik.
3.7 Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3.8 Pelatihan fisik dan mental anggota.
4. MOTTO PKS.
ONE FOR ALL, ALL FOR ONE ( Satu untuk semua, semua untuk satu )
ESPRIT THE CORSP ( Kesetiaan dan kebersamaan )
5. VIVA PKS.
" KAMI DATANG KAMI BERJUANG "
PKS adalah Kami
PKS Jaya !!!!!
6. SUSUNAN PENGURUS.
III. KETUA :…………………………………..
V. SEKRETARIS : ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
09.30-10.00 Istirahat
Panitia & Peserta
10.00-11.00 Materi PKS
Kepolisian
11.00- ….. Istirahat
Peserta pulang
A. PEMASUKAN
1. Peserta PKS : 30 Orang
2. Panitia & Undangan : 20 Orang
B. PENGELUARAN
1. Persiapan
a. Pet @ Rp.75.000 x 4 : Rp.300.000
b. Manset @ Rp.30.000 x 4 : Rp.120.000
c. Kopel @ Rp.40.000 x 4 : Rp.160.000
d. Selempang @ Rp.25.000 x 4 : Rp.100.000
e. Lipri / Tali @ Rp.15.000 x 4 : Rp. 60.000
f. Bet PKS @ Rp.7.500 x
30 : Rp.225.000
Jumlah : Rp.965.000
2. Konsumsi
a. Hari Pertama
- Minum dan snack @ Rp.5000 x 20 : Rp.100.000
- Transport Naraumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
b. Hari Kedua
- Minum dan snack @ Rp.5000 x 10 : Rp. 50.000
- Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
c. Hari Ketiga
- Minum dan snack @ Rp.5000 x 10 : Rp. 50.000
- Transport Narasumber @ Rp.50.000 x 2 : Rp.100.000
Jumlah : Rp.500.000
3. Perlengkapan
a. 1 buah spanduk panjang 3 M : Rp.150.000
b. Pengganti naskah Narasumber @ Rp,10,000 x 30 : Rp.300.000
c. Transport Panitia : -
d. Sound System : -
e. Laptop/LCD :__ -_____
Jumlah : Rp.450.000
4. Lain-lain : Rp. 85.000
TOTAL : Rp. 965.000 + 500.000 +
450.000 + 85.000 =
Rp. 2000.000
Sukasada,03 – 12 -2012
Waka Kesiswaan Panitia PKS
ttd
Dra. I Gusti Ayu Sudewi Pembina OSIS
Mengetahui / Menyetujui :
Kepala SMPN 9 MAKASSAR
II. PENUTUP.
SMIK JAYA
PROPOSAL
LATIHAN DAN PEMBENTUKAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
( PKS )
2012 - 2013
Diposting oleh MADE PUTRA di 18.15
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
ARSIP BLOG
▼ 2012 (1)
o ▼ November (1)
PROPOSAL PKS
MENGENAI SAYA
MADE PUTRA
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
MATERI PKS LENGKAP
JANJI PKS HASTA PRASETYA PKS
Kami anggota PKS :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengabdi kepada Negara dan Pancasila.
3. Membela kebenaran dan keadilan.
4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan PKS.
5. Bergerak, bertindak dengan disiplin, Tegas dan bertanggungjawab.
6. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.
7. Menjaga moralitas sesama anggota.
8. Siap menempatkan diri dalam masyarakat.
PATROLI KEAMANAN SEKOLAH ( PKS )
Sejarah Patroli Keamanan Sekolah
Patroli keamanan sekolah ( PKS ) adalah suatu jenis kegiatan ekstra kulikuler yang umum
ditemui di sekolah – sekolah di Indonesia
Pada tanggal 5 Mei 1957 dibentuk suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah masih
sempit, Yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan – tindakan yan dilakukan
oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka Pada
tanggal 5 Juni 1975 diganti namanya dengan Partroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan
dari bapak Letkol ANTON SUDJARWO. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan sekolah
mengalami penyempitan dan perluasan
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas diemban Patroli Keamanan Sekolah
adalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan tindakan negatif yang terjadi disekolah
untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak Guru. Sedangkan perluasan yaitu pada bidang kelalu
lintasan, dimana seluruh anggaota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui peraturan –
peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstarakulikuler ini, para siswa dilatih menjadih semacam “ Polisi Sekolah “ tidak
hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang dapat diperoleh seoarang anggota PKS. Mereka
diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakan remaja, supaya meraka tahu betapa
bahayanya Narkoba itu. Latihan Baris Berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama gerakan –
gerakan Pengaturan Lalu Lintas, yang biasa diterapkan dilingkungan sekolah masing – masing.
Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah.
PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
(PKS)
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Dalam rangka memelihara dan mewujudkan situasi kamtibcar lancar lantas secara
mantap dan dinamis, maka pembinaan potensi masyarakat bidang Lalu Lintas
mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan kebanggaan kesadaraan
hukum dan disiplin Lalu Lintas bagi masyarakat.
b. Pembinaan Potensi masyarakat dibidang Lalu Lintas diarahkan untuk memahami
Peraturan Perundangan – Undangan lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sehingga
masyarakat memiliki kemampuan dalam upaya pencegahan dan penangkalan terhadap
setiap bentuk gangguan Kamtibcar Lantas yang berupa kecelakaan lalu lintas,
kemacetan/ kesemrawutan, dan pelanggaran lalu lintas melalui kegiatan Pendidikan
masyarakat Lalu Lintas.
c. Pendidikan masyarakat Lalu Lintas yang diselenggarkan oleh Polri dengan sasaran
masyarakat yang terorganisir dan masyarakat tidak terorganisir, khusus masyarakat
terorganisir atau kata lain adalah masyarakat yang diorganisir oleh Polri untuk diarahkan
dalam memahami Peraturan Perundang Undangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta
diharapkan dapat membantu tugas Polri secara terbatas.
d. Salah satu sasaran dalam pendidikan masyarkat Lalu Lintas terhadap masyarakat
terorganisir tersebut adalah terhadap generasi muda ketika masih berstatus sebagai
pelajar dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas yang dibina dalam wadah
PKS.
e. Dalam upaya memelihara dan meningkatkan pembinaan terhadap PKS didaerah
Sulawesi selatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu untuk
mengeluarkan suatu petunjuk yang dapat dipedomani dalam pelaksanaan pembinaan.
2. Maksud dan Tujuan
a. Petunjuk lapangan ini dikeluarkan dengan maksud untuk dapat dijadikan sebagai
pedoman bagi kesatuan Wilayah di Jajaran POLDA SULSEL dalam pelaksanaan
pembinaan PKS.
b. Petunjuk Lapangan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk terdapatnya kestau persepsi
dana kesatuan tindakan bagi kesatuan kewilayahan dijajaran POLDA SULSEL dalam
Pembinaan PKS.
3. Ruang Lingkup
Petunjuk lapangan ini disusun meliputi penjelasan yang berkaitan dengan tata cara
pembinaan PKS di daerah SULSEL yang diuraikan dalam dasar kebijakan,
penggolongan dan pelaksanaan.
4. Pengertian
a. Pembinaan adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, penggolongan dan pelaksanaan
b. PKS adalah suatu wadah dari partisipasi pelajar dibidang Lalu Lintas dalam
membantu mengatur Lalu Lintas untuk penyebrangan jalan bagi masyarakat pejalan kaki
khususnya para pelajar dilingkungan sekolah masing – masing.
c. PKS kepanjangan dari : Patroli Keamanan Sekolah. Patroli Keamanan Sekolah
adalah sekelompok pelajar atau siswa yang telah ditunjuk untuk bertanggung jawab
terhadap pengawasan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di lingkungan
sekolah dan sekitarnya.
II. DASAR PELAKSANAAN
a. Instruksi Mendikbud No. 447 / UM – I / S tanggal 16 Februari 1965 tentang
pembentukan Patroli Keamanan Sekolah.
b. Surat Mempangab No. Pol.: 1 / 303 / 11 / US tanggal 30 Maret 1965 Pembentukan
Patroli Keamanan Sekolah.
c. Petunjuk Pelaksanaan Kapolri No. Pol.: Juklak/62/VIII/1991 tanggal 12 agustus
1991 tentang pendidikan masyarakat dibidang lalu lintas.
d. Surat keputusan Kapolri No. Pol.: 3 Kep/1818/XII/1995 tanggal 29 Desember 1995
tentang pengesahan berlakunya penggunaan pakaian dinas/seragam Patroli Keamanan
Sekolah Berikut Atributnya.
III. PELAKSANAAN
1. Tugas, Fungsi dan Peranan
a. Tujuan Pembentukan PKS
Suatu upaya mendidik dan menumbuhkan kesadaran pada peratuturan lalu lintas.
Sehingga dikemudian hari terjadi generasi yang memiliki pengetahuan dan disiplin serta
mempunyai keperdulian terhadap keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Untuk
mewujudkan kepedulian pelajar terhadap lalu lintas perlu pembinaan dalam suatu
kelompok siswa / pelajar yang terorganisir secara baik dalam suatu wadah yang disebut “
Patroli Keamanan Sekolah “ disingkat PKS.
b. Tugas PKS
1. Membatu tugas P0lisi dalam menyelengarakan pengaturan Lalu Lintas dijalan raya /
umum disekitar lingkungan sekolah masing – masing, terutama dalam membantu
menyebrangkan jalan terhadap pemakai jalan sebagai pejalan kaki khususnya para
pelajar dilingkungan sekolah masing – masing pada waktu akan masuk dan pulang
sekolah.
2. Ikut serta secara aktif membantu tugas POLRI dalam menyelengaraka, menciptakan
dan memelihara keamanan ketertiban dilingkungan inter sekolah masing – masing,
sehingga terwujud ketentraman yang dinamis antara siswa – siswi dan guru pengajar
guna mendukung proses belajar mengajar.
c. Fungsi PKS
1. Segala usaha kegiatan untuk melindungi dan mengamankan lingkungan inter
sekolah guna mendukung proses belajar mengajar.
2. Segala usaha dan kegiatan untuk melindungi dan mengamankan pemakai jalan
sebagai pejalan kaki khususnya para pelajar pada waktu penyeberangan jalan disekitar
lingkungan sekolah masing – masing, dengan cara melakukan pengaturan lalu lintas
terhadap pejalan kaki dan kendaraan bermotor yang lewat dilingkungan sekolah masing
– masing adalah sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang
menimpah pejalan khususnya para pelajar yang menyeberang jalan dan membantu
untuk meniadakan kemacetan / kesemrawutan lalu lintas dilingkungan sekolah masing –
masing.
d. Peranan PKS
Membantu kepala sekolah / guru ditempat ia bersekolah dalam bidang keamanan dan
ketertiban dilingkungan intern sekolah masing – masing sehingga terwujud ketentraman
yang dinamis antara siswa – siswi dan guru pengajar guna mendukung proses belajar
mengajar.
2. Keanggotaan
a. Syarat Umum anggota PKS
1. Pelajar kelas IV/V dari Sekolah Dasar dan pelajar kelas I/II untuk Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama ( SLTP ) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTP ), terutama sekolah
– sekolah yang terletaknya ditepi jalan raya.
2. Memiliki intelejensi yang cukup cerdas sehingga dalam mengikuti pelajaran sekolah
tidak mengalami hambatan.
3. Menjadi anggota PKS secara sukarela dan mendapat ijin/ persetujuan dari wali
murid masing – masing.
4. Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai penampila yang memadai.
5. Mempunyai kepedulian yang ulet, tabah, sabar, tegas, berani, percaya diri, sopan
dan ramah dalam tindakan sehari – hari.
6. Memiliki keabanggan menjadi anggota PKS dan memiliki rasa ingin tahu mengenai
peraturan perundang undangan Lalu Lintas dan tugas – tugas Polantas.
7. Menaati Norma, Ketentuan dan aturan yang berlaku disekolah masing – masing.
8. Disiplin kreatif bertanggung jawab dan dapat memimpin rekan – rekannya disekolah
masing – masing.
b. Syarat Khusus anggota PKS
1. Berbadan sehat dan tidak cacat badan
2. Cakap memimpin
3. Dapat dipercaya
4. Di utamakan murid – murid yang pandai disekolah
5. Berdisiplin tinggi
6. Berinisiatif
7. Tegas ramah dalam bertindak
8. Tidak mudah tersinggung
9. Mempunyai rasa tanggung jawab
10. Memiliki rasa kebangsaan
11. Berhasrat tebal dan sanggup menjadi anggota PKS dengan segala tanggung
jawabnya.
12. Dipilih oleh Guru Pembina
13. Dapat izin dari Orang Tua Wali.
14. Bersediah mengikuti pendidikan PKS
15. Dengan sukarela dan tidak mengajukan persyaratan atau tuntutan diluar ketentuan
yang telah ditetapkan.
c. Kewajiban Anggota PKS
1. Mengikuti dengan rajin dan tekun semua kegiatan kurikulum pelajaran sekolah
termasuk kegiatan PKS.
2. Menaati segala peraturan / ketentuan yang berlaku disekolah termasuk kegiatan
PKS.
3. Memelihara dan merawat semua perlengkapan PKS yang diberikan atau dipinjam
pakaikan.
4. Menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam mengikuti
kegiatan PKS kepada rekan – rekan disekolahnya, anggota keluarga dan rekan – rekan
dilingkungan tempat tinggal.
5. Mempunyai motivasi untuk menjadi tauladan yang baik dalam kehidupan sehari –
hari mengenal disiplin lalu lintas kepada rekan rekan disekolah, anggota keluarganya
dan rekan – rekan dilinkungan tempat tinggal.
d. Hak – Hak Anggota PKS
1. Mendapatkan pelatihan mengenai kemampuan dan keterampilan PKS.
2. Mendapatkan dan menggunakan perlengkapan PKS.
3. Menjalankan dan melaksanakan tugas, fungsi dan peranan sebagai anggota PKS.
4. Disiplin menjadi peserta Perlombaan, penampilan atraksi parade, surya senja dan
kegiatan PKS lainnya.
5. Disiplin menjadi pemegang komando/komandan atau pimpinan PKS disekolah.
6. Mengikuti kegiatan proses belajar dan mengajar yang ditetapkan dalam kurikulum
pendidikan di sekolah.
7. Mendapat sertifikat dan kartu anggota sebagai anggota PKS dari POLDA atau
POLRES setempat bagi anggota yang telah selesai mengikuti Pelatihan.
8. Mendapatkan penghargaan dari sekolah berupa nilai tambah dalam kegiatan
ekstrakulikuer maupaun penghargaan lainnya.
e. Tanda Syah sebagai Anggota PKS
Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
inspektur Upacara ( Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili ) pada saat penutupan.
Pada waktu penutupan. Pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa disemati tanda
PKS dan diterimakan kelengkapan lainnya serta piagam tanda lulus maka syah menjadi
anggota PKS keanggotaan ini akan batal pada yang bersangutan telah pindah kelain
daerah atau telah lulus dari sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan kesekolah yang
lebih tinggi.
3. Organisasi
a. Dewan Penyantun PKS
1. Bupati / Wali Kota Madya
2. Kapolres / Ta
3. Kandep Dikbud Tingkat II
4. Kadis P dan K Dati II
b. Dewan Pembina PKS
1. Kasat Bimas Polres/Ta
2. Kasat Lantas Polres/Ta
3. Kepala Sekolah
c. Instruktur PKS
1. Staf Bimmas Polres/Ta
2. Staf Lantas Polres/Ta
3. Guru yang ditunjuk oleh sekolah masing – masing.
d. Anggota PKS
1. Pelajar kelas IV/V dari Sekolah Dasar ( SD ), untuk setiap sekolah khususnya yang
berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20 ( dua puluh ) orang.
2. Pelajar kelas VII/VIII dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ), untuk setiap
sekolah khususnya yang berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20
( dua puluh ) orang.
3. Pelajar kelas X/XI dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ), untuk setiap sekolah
khususnya yang berada dipinggir jalan raya masing – masing lebih kurang 20 ( dua puluh
) orang.
4. Pelatihan
a. Tempat latihan untuk anggota PKS dapat diselenggarkan disekolah, Mapolda,
Mapolres atau tempat – tempat lain sesuai situasi dan kondisi yang ada.
b. Waktu latihan untuk anggota PKS dapat dilaksanakan pada saat tahun ajaran baru,
liburan semester, triwulan atau waktu – waktu lain sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada diluar kurikulum pelajaran sekolah.
c. Jam pelajaran yang diperlukan dalam latihan PKS bersifat Luwes yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Tingkat SD adalah 30 persen untuk pengetahuan teori dan 70 persen untuk
keterampilan Praktek.
2. Tingkat SLTP adalah 50 persen untuk pengetahuan teori dan 50 persen untuk
keterampilan Praktek.
3. Tingkat SLTA adalah 70 persen untuk pengetahuan teori dan 30 persen untuk
keterampilan Praktek
d. Materi pelajaran dalam pelatihan PKS bersifat luwes disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada, antara lain sebagai berikut :
1. Pengetahuan Teori
a. Rambu – rambu lalu lintas
b. Marka jalan
c. Alat pemberi isyarat lalu lintas
d. Undang – undang lalu lintas dan anggkutan jalan
e. Prasarana dan lalu lintas jalan
f. Perlengkapan kendaraan bermotor
g. Kendaraan dan pengemudi
h. Kode wilayah pendaftaran tanda nomor kendaraan bermotor
i. Partisifasi masyarakat di bidang lalu lintas
j. Angkutan jalan
k. Pertolongan pertama gawat darurat
l. Penyelenggaraan angkutan orang / barang di jalan dengan kendaraan / kendaraan
umum.
m. Fasilitas kendaraan pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan
n. SIM, STNK, TILANG, Kenakalan remaja serta Narkoba.
2. Keterampilan Praktek
a. Pengaturan lalu lintas dengan isyarat gerakan tangan dan isyarat bunyi sempritan.
b. Penyebrangan jalan
c. Senam lalu lintas
d. Peraturan baris berbaris.
e. Sasaran Pelatihan
1. Pengetahuan Materi
a. Dapat mengerti tentang Rambu – rambu lalu lintas
b. Dapat mengerti tentang Marka jalan
c. Dapat mengerti tentang Alat pemberi isyarat lalu lintas
d. Dapat mengerti tentang Undang – undang lalu lintas dan anggkutan jalan
e. Dapat mengerti tentang Prasarana dan lalu lintas jalan
f. Dapat mengetahui tentang Perlengkapan kendaraan bermotor
g. Dapat mengetahui tentang Kendaraan dan pengemudi
h. Dapat mengetahui tentang Kode wilayah pendaftaran tanda nomor kendaraan
bermotor
i. Dapat mengetahui tentang Partisifasi masyarakat di bidang lalu lintas
j. Dapat memahami tentang Angkutan jalan
k. Dapat mengetahui tentang Pertolongan pertama gawat darurat
l. Dapat mengetahui tentang Penyelenggaraan angkutan orang / barang di jalan
dengan kendaraan / kendaraan umum.
m. Dapat mengetahui tentang Fasilitas kendaraan pendukung kegiatan lalu lintas dan
angkutan jalan
n. Dapat mengetahui tentang SIM, STNK, TILANG, Kenakalan remaja serta Narkoba.
2. Keterampilan Praktek
a. Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Pengaturan lalu lintas dengan
isyarat gerakan tangan dan isyarat bunyi sempritan.
b. Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Penyebrangan jalan
c. Mampu dan terampil dalam melaksanakan Senam lalu lintas
d. Mampu dan terampil dalam melaksanakan kegiatan Peraturan baris berbaris.
f. Bahan Materi Pelajaran
1. Himpunan materi pembinaan potensi masyarakat di bidang lalu lintas sebagaimana
di maksud didalam surat kapolda sulsel.
2. Materi tentang kenalan remaja serta narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba)
diminta dari fungsi Researse atau Bimnas
3. Referensi-referensi lain yang actual, akurat dan efektif.
g. Pelantikan anggota PKS
1. Pelantikan anggota PKS yang telah mengikuti pelatihan dilakukan untuk membentuk
dengan aspectur apapun adalah Gubernur Bupati,Walikotamadya.
2. Tempat pelantikan dapat di laksanakan dihalaman kantor
Gubernur,Bupati/Walikotamadya, Mapolda, Mapolres/ta atau lapangan lain yang
memedai.
3. Penyelanggaran upacara pelantikan Anggota PKS yang baru mengikuti pelatihan
adalah dari Polda atau Polres,Kakandep dikbud.Dan Dinas P dan K setempat.
4. Tata upacara dan Hal-hal lain dalam pelaksanaan pelantikan dapat di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing.
5. Pakaiaan Atribut dan perlengkapan
a. Pakian seragam harian ( PSH ), digunakan untuk kegiatan sehari – hari dilingkungan
sekolah masing – masing, seperti untuk latihan rutin yang dilakukan oleh guru, kegiatan
penyeberangan jalan dan pengaturan lalu lintas pada saat masuk atau keluar sekolah.
1. Pakaian
a. Pelajar lanjutan tingkat atas ( SLTA ) dengan seragam sekolah masing – masing :
Celana Panjang / Rok panjang warna abu abu dan baju lengan panjang warna putih
b. Pelajar lanjutan tingkat Pertama ( SLTP ) dengan seragam sekolah masing –
masing : Celana pendek / rok pendek warna biru dan baju lengan panjang warna putih
c. Pelajar Sekolah Dasar ( SD ) dengan seragam sekolah masing – masing : Celana
pendek / Rok pendek warna merah dan baju lengan panjang warna putih.
2. Atribut
Seragam sekolah dengan menggunakan atribut sekolah yang berlaku.
3. Perlengkapan
a. Sepatu, dengan mengunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam sekolah
( sepatu warna Hitam )
b. Kaos kaki dengan menggunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam sekolah.
c. Ikat / Tali pinggang dengan menggunakan ketentuan yang berlaku dalam seragam
sekolah.
d. Dalam melaksanakan tugas penyeberangan jalan sehari – hari dilingkungan
sekolah, dilengkapi dengan :
1. Rambu – rambu penyeberangan
2. Pet warna putih
3. Kopelrim warna putih
4. Selempang warna putih
5. Tali kurt dan pluit warna putih
6. Manset polantas warna biru putih.
b. Pakaian seragam Khusus ( PSK ), digunakan untuk mengikuti kegiatan tertentu
diluar lingkungan sekolahnya. Yang diselenggarkan atau diminta atau secara langsung
oleh POLRI, DIKNAS seperti dalam kegiatan upacara / kegiatan daerah, parade surya
senja, perlombaan dan lain sebagainya.
1. Pakaian
a. SD
Celana pendek / rok pendek warna putih
Baju lengan panjang warna putih
b. SLTP
Celana pendek / rok pendek warna putih
Baju lengan panjang warna putih
c. SLTA
Celana panjang / rok panjang warna putih
Baju lengan panjang warna putih
2. Atribut
a. Emblem PKS pada Pet
b. Badge Polda pada lengan baju sebelah kiri
c. Tanda satuan Pembina PKS ( lambang Polres ) pada lengan bajun sebelah kiri dan
diatas Begde Polda.
d. Badge / Lambang PKS pada Lengan baju sebelah Kanan
e. Tanda Kemahiran dipasang di atas saku baju sebelah kiri.
f. Lencana PKS dipasang pada saku baju sebelah Kanan
3. Perlengkapan
a. Pet warna Putih
b. Kopelrim waran putih
c. Selempang warna putih
d. Tali kart dan pluit warna putih
e. Manset polantas warna biru putih
f. Sarung tangan warna putih
g. Kaos kaki warna hitam
h. Sepatu warna hitam
i. Dalam melaksanakan tugas penyeberanga jalan atau pengaturan lalu lintas,
dilengkapi dengan rambu – rambu penyebrangan
4. Perlengkapan diusahakan secara bersama oleh sekolah, orang tua murid, Pemda
dan Polantas.
5. Fungsi kelengkapan PKS yang serba menyolok, disamping keseragaman antara
petugas mempunyai maksud antara lain
a. Membentuk keperibadian petugas berwibawah
b. Mudah dilihat / ditemukan pemakai jalan yang memerlukan pertolongan.
c. Mudah terlihat oleh para pengemudi kendaraan, sehingga petugas terhindar dari
tabrakan oleh kendaraan lain.
6. Petugas Umum
Petugas umum adalah setiap orang yang melayani kepentingan umum. Kepentingan ini
bermacam – macam meliputi semua hal yang bersangkutan dengan urusan masing –
masing. Misalnya petugas lalu lintas melayani para pemakai jalan, agar dapat aman,
tertib dan lancar. PKS termasuk petugas lalu lintas jadi tergolong dalam kelompok
petugas umum. Jadi petugas umum tugas pokoknya adalah melayani kepentingan umum
dan berhadapan dengan manusia yang memerlukan pelayanan.
Syarat petugas umum
a. Sopan .
b. Bersih dan rapi.
c. Simpatik dalam sikap dan Tata Bahasa.
d. Jujur dan Tekun.
e. Titik dan Pasti.
f. Cepat dan Tepat.
g. Berpengetahuan luas diberbagai bidang.
h. Humoristis dalam menghadapi setiap persoalan.
i. Jangan puas dengan apa yang telah dapat dicapai pada waktu ini.
7. Penugasan
a. Tempat penugasan di jalan raya disekitar lingkungan sekolah dari anggota PKS
yang bersangkutan.
b. Waktu penugasan adalah sebelum pelajaran sekolah dimulai dan sesudah
pelajaran sekolah selesai.
c. Mengutamkan pengaturan lalu lintas untuk membantu penyeberangan jalan
terhadap pelajar disekolah masing – masing.
d. Menertibkan kendaraan yang berhenti atau parkir didepan pintu masuk sekolah
untuk mencegah terjadinya kemacetan / kesemrawutan lalu lintas.
e. Mengetahui nomor telpon yang penting antara lain.
1. Sentral Pelayanan Kepolisan Polres Bone (0481 – 21110 )
2. Rumah sakit / Puskesmas ( )
3. Pemadam Kebakaran ( 0481 – 22222 )
f. Dalam melaksanakan penugasan, agar menggunakan pakaian dan perlengkapan
PKS yang telah ditentukan.
g. Pelaksanaan penugasan diatur dan ditentukan oleh instruktur atau pembina PKS
sekolah masing – masing secara bergiliran.
8. Istruksi dan koordinasi
a. Kasat lantas dan staf Sat lantas, agar dapat mengunjungi setiap sekolah yang
didaerah secara terperogram, rutin dan berkala dalam rangka meningkatkan pembinaan
PKS terutama sekolah – sekolah yang berada dipinggir jalan raya.
b. Secara terperogram, rutin dan berkala agar dapat diselenggarakan perlombaan
dan kegiatan PKS sebagai upaya untuk dapat menumbuh kembangkan kecintaan para
pelajar kepada POLRI serta meningkatkan citra dan kewibawaan POLRI.
c. Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan didaerah yang dapat berkumpulnya
masyarakat seperti kegaitan Upacara, kunjungan pejabat tinggi dan lain sebaginya, agar
anggota PKS dapat diikut sertakan dalam membantu pengaturan lalu lintas.
d. Mengadakan koordinasi dengan sebaik – baiknya kepada semua pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan pimbinaan PKS .
e. Mencegah dan menghindari semua tindakan yang dapat menurunkan citra dan
kewibawaan POLRI.
f. Melakukan anlisa dan evakuasi terhadap pelaksanaan tugas – tugas PKS
dilapangan, sehingga ditemukan kelemahan – kelemahan untuk menyempurnakan
penugasan PKS selanjutnya.
g. Melaksanakan pembinaan PKS didaerah masing – masing dengan sebaik –
baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
h. Dalam kegiatan pembinaan PKS agar dapat dikoordinasikan dengan sebaik2nya
kepada kasat Bimmas sebagi Fungsi kedepankan dalam pembinaan potensi masyarakat
serta kepada pemda, depdikbut dan Dinas P dan K setempat sebagai instansi yang
dikedepankan dalam pembinaan generasi Muda.
i. Biaya pendidikan pembinaan PKS dan anggota PKS oleh PEMDA ( Dep Dik
Nas ).
9. Administrasi dan logistik
a. Administrasi
1. Sertifikat
a. Diberikan oleh Sat Lantas kepada pelajar SD, SLTP, dan SLTA yang telah mengikuti
pelatihan PKS
b. Sebagi registrasi bahwa sutuan wilayahan telah aktif dalam pembinaan PKS.
c. Blangko disediakan oleh Sat Lantas setempat tanpa dipungut biaya, sedangkan
untuk penulisannya dilakukan Oleh masing – masing sekolah.
2. Kartu Tanda anggota
a. Diberikan kepada pelajar yang telah memiliki sertifikat
b. Sebagai bukti mengenai jumlah anggota PKS pada tahun tersebut dengan masa
berlaku selama 1 ( satu ) Tahun pelajaran.
c. Blangko disediakan Oleh Sat Lantas setempat tanpa dipungut Biaya, sedangkan
untuk penulisan dilakukan oleh masing – masing sekolah.
3. Surat penugasan
a. diberikan kepada anggota PKS yang dibuat oleh Sat Lantas untuk mengikuti suatu
kegiatan.
b. Sebagai tanda bukti bahwa anggota PKS tersebut benar – benar telah digunakan
oleh Sat lantas setempat.
c. Penyediaan dan penulisan blangko oleh Sat Lantas setempat.
4. Surat pernyataan
a. Diberikan kepada Pelajar dan orang Tua/ Wali murid calon anggota PKS oleh
Pembina PKS masing – masing Sekolah.
b. Pengisian belangko surat pernyataan dilakukan oleh para pelajar dan Orang Tua /
wali murid sendiri.
c. Blangko surat pernyataan disediakan oleh Sat Lantas setempat tanpa di pungut
biaya.
b. Logistik
1. Dalam pelaksanaan pelatihan pengadaan pakaian, atribut perlengkapan PKS serta
untuk mengikuti kegiatan PKS, diupayakan agar anggota PKS tersebut tidak dibebankan
pembiayaan.
2. Untuk penanggulangan pembiayaan tersebut diatas diupayakan untuk mendapatkan
dukungan anggaran dari Pemda setempat, para donator sponsor yang tidak menyikat
atau BP 3 masing – masing.
3. Dalam pengadaan dukunga anggaran tersebut diatas agar dikoordinasikan sebaik –
baiknya kepada semua pihak yang terkait dalam pembinaan pelaksanaan di derah
masing – masing, sedangkan pengadaan dukungan anggaran dari BP 3 menjadi
tanggung jawab sekolah masing – masing.
4. Polda dan Polres setempat, agar membantudalam upaya pengadaan dukungan
anggaran pembinaan PKS didaerah masing – masing kecuali dari BP 3.
5. Dalam upaya pengadaan dukungan anggaran pembinaan PKS, agar menghindari
atau mencegah timbulnya kerawanan yang dapat berdampat negatif terhadap citra
POLRI, guru dan pelajar.
10. Komando dan pengendali
a. Pada setiap kantor Sat Lantas agar dapat diupayakan atau disediakan suatu
ruangan khusus sebagai tempat untuk komando dan pengendali dari pembina / instruktur
dan anggota PKS.
b. Pada setiap kantor diSat Lantas, agar dapat dibuat atau dipasang papan nama
SANGGAR PATROLI KEAMANAN SEKOLAH.
c. Dalam pelaksanaan pembinaan PKS, komando dan pengendali berada pada kasat
Bimmas dibantu oleh Kasat Lantas.
d. Dalam penggunaan anggota PKS untuk penugasan tertentu yang diselengarakan
Oleh Polri Komando dan Pengendalian berada pada Kasat Lantas dibantu oleh Kasat
Binmas.
PERATURAN BARIS BERBARIS
1. Pengertian Baris Berbaris
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu
organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
A. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan
hak dan kewajiban
B. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat
kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah :
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga
dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas
pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib
sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu
yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati
sendiri.
3. Aba – aba
A. Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di
laksanakan secara serentak atau berturut-turut.
B. Macam aba-aba
a. Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan /
pelaksanaan.
b. Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
c. Aba-aba pelaksanaan
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan
serentak atau berturut-turut.
4. Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
a. GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh
lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b. JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului
dengan aba- aba peringatan ” maju ”.
c. MULAI
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
5. Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
1. Sikap Sempurna
Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
a. Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
b. Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di
naikan.Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam
tidak terpaksa, rapat di paha.
c. Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
d. Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
2. Istirahat
Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
a. Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan
kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan
kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua
lengangan di lemaskan. Dapat bergerak.
3. Lencang Kanan / Kiri
a. Hanya dalam bentuk bersaf.
b. aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
c. Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
d. Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
e. Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan /
kiri-nya.
f. Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
1. Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2. Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus
menurunkan tangan.
3. Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka kembali ke depan
4. Setengah Lencang Kanan / Kiri
a. Aba-aba : ”Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
b. Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
c. Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat
satu sama lain di sebelah depan.
d. Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
5. Lencang Depan
a. Hanya dalam bentuk banjar.
b. Aba-aba : ” Lencang Depan - GERAK ”
c. Penjuru tetap sikap sempurna.
d. Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke
depan.
e. Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
f. Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali
ke sikap sempurna.
6. Berhitung
Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”
a. Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor,
sambil memalingkan muka ke depan.
c. Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
d. Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang
Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
7. Perubahan Arah
a. Hadap kanan / kiri
· Aba-aba : ” Hadap kanan / kiri - GERAK ”
· Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada
di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
· Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
· Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna
b. Hadap serong kanan / kiri
· Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
· Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri
· Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
· Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
c. Balik kanan
· Aba-aba : ” Balik kanan - GERAK ”
· Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
· Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
· Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.
6. Membuka / Menutup Barisan
Buka barisan
a. Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
b. Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping
kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.
7. Bubar
a. Aba-aba : ” Bubar jalan ”
b. Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
c. Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan
dalam hati,
d. mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan
kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
8. Berhimpun
a. Aba-aba : ” Berkumpul - MULAI ”
b. Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga
langkah Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.
9. Berkumpul
1. Berkumpul bersaf
· Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
· Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
· Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri
( lencang kanan )
· Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
· Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap
sempurna
· Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih
dahulu.
2. Berkumpul Berbanjar
· Aba- aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
· Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
· Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
· Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat
dengan perkataan ” Lurus ”
· Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap
sempurna.
· Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu
10. Meninggalkan Barisan
1. Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
· Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
· Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
· Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
2. Bila anggota yang akan minta izin
· Mengambil sikap sempurna dahulu
· Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
· Menyampaikan maksudnya.
· Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
11. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
1. Langkah dapat di bedakan sbb :
· Langkah biasa 70 cm 96 menit
· Langkah tegap 70 cm 96 menit
· Langkah perlahan 40 cm 30 menit
· Langkah ke samping 40 cm 70 menit
· Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
· Langkah ke depan 60 cm 70 menit
· Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
2. Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
12. Maju Jalan
1. Dari sikap sempurna
2. Aba-aba : ” Maju Jalan ”
3. Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah
setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah,
selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
4. Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o
lengan kiri 30o
5. Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o
dan ke belakang 300
6. Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.
13. Langkah biasa
1. Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2. Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3. Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4. Langkah kaki seperti jalan biasa.
5. Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6. Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7. Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap
ke atas.
14. Langkah tegap
1. Dari sikap sempurna
2. Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
3. Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
4. Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
5. Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari
lurus dan rapat.
6. Lenggang tangan ke depan 90, ke belakang 30.
15. Dari Langkah Biasa
1. Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
2. Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah Perubahan
tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
16. Kembali ke langkah biasa
1. Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
2. Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
3. Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali
menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
17. Langkah perlahan
1. Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
2. Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
3. Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan
kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di
lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
4. Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
18. Berhenti dari langkah perlahan
1. Aba-aba : ” Henti GERAK ”
2. Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
3. Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama
langkah biasa dan kembali sikap sempurna.
19. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
1. Aba-aba..........Langkah ke samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2. Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai
ketentuan.
3. Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
4. Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
5. Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
6. Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.
20. Langkah di Waktu Lari Dari sikap sempurna :
1. Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
2. Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku
sedikit ke belakang.
3. Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah
langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
21. Langkah diwaktu lari Dari Langkah Biasa :
1. Aba-aba : ” Lari – JALAN ”
2. Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
3. Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah.
22. Kembali ke langkah Biasa :
1. Aba-aba : ” Langkah biasa – JALAN ”
2. Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian
berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua
lengan di lenggangakan.
23. Berhenti dari berlari
1. Aba-aba : ” Henti – GERAK”
2. Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah,
selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.
24. Ganti Langkah
1. Aba-aba : ” Ganti Langkah JALAN ”
2. Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap.
3. Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
4. Ujung kaki kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki
sebelahnya.
5. Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
6. Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru.
7. Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.
25. Jalan di Tempat
1. Dari sikap sempurna :
· Aba-aba : ” Jalan ditempat – GERAK ”
· Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti diangkat hingga paha rata-rata.
· Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
· Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan
( tidak melenggang )
2. Dari Langkah Biasa :
· Aba-aba : ” Jalan di tempat – Gerak ”
· Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah
kemudian jalan di tempat.
3. Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
· Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
· Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai
berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.
4. Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
· Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
· Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
26. Berhenti
1. Aba-aba : ” Henti GERAK ”
2. Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.
27. Hormat Kanan / Kiri
1. Gerakan Hormat kanan / kiri
· Aba-aba hormat kanan kiri – GERAK ”
· Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
· Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
· langkah berikutnya di hentakan.
· Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di
palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450
hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk
memelihara arah.
· Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan
penghormatan.
2. Gerakan Selesai Menghormat :
· Aba-aba : ” Tegak - GERAK ”
· Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah
berikutnya di hentakan.
· Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang,
pandangan kembali kedepan.
28. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
· Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ” Maju - JALAN ”
· Membuat gerakan hadap kanan / kiri
· Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi
· dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
· Aba-aba : ” Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
· Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
· Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas
3. Balik Kanan Maju Jalan
· Aba-aba : ” Balik Kanan maju – JALAN ”
· Membuat gerakan balik Kanan
· Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
4. Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
· Aba-aba : ” Belok kanan / kiri maju - JALAN ”
· Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
· Anggota lainnya mengikuti.
29. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3. Ke Balik kanan maju jalan.
· Aba-aba disesuaikan
· Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah
satu langkah
· Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik
kanan / kiri.
· Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan,
tetapi dilangkahkan.
4. Ke Belok Kanan / Kiri
· Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
· Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah.
· Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang
baru
· Anggota lainnya mengikuti.
Catatan :
a. Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri – JALAN ”
b. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
c. Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri –
jalan
a. Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
b. Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
c. Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada
tempat dimana aba- aba di berikan.
d. Perubahan arah 1800.
30. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti
1. Ke hadap kanan / kiri berhenti
2. Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
3. Ke balik kanan berhenti
· Aba-aba Hadap kanan / kiri – henti GERAK
· Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
· Balik kanan henti – GERAK
· Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu
tanah.
· Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan
· Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
31. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
a. Berhenti ke Berhenti
· Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
· Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah
arah secara perlahan-lahan sampai 90
· Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah
arah 900, kemudian berjalan di tempat.
· Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”
LURUS ”.
· Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .
b. Berhenti ke Berjalan
· Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
· Gerakan seperti tersebut di atas
· Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai berjalan.( aba-aba di berikan
Komandan )
c. Berjalan ke Berhenti
· Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
· Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
· Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
· Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
d. Berjalan ke Berjalan
· Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
· Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
· Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”
· Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
· Seluruhnya melaksanakan berjalan.
32. Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi
bersaf dengan arah tetap
a. Berhenti ke Berhenti
· Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
· Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian
barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
b. Berhenti ke Berjalan
· Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju – Jalan ”
· Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian
barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
· Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
c. Berjalan ke Berjalan
· Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
· Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan
haluan kiri / kanan.
· Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
d. Berhenti ke Berhenti
· aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
· Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan
haluan kiri / kanan.
· Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna.
PENGATURAN LALU LINTAS
Pengaturan lalu lintas adalah : memberitahukan kepada pemakai jalan tentang
bagimanan dan dimana mereka dapat bergerak atau berhenti terutama saat ada
kemacetan atau keadaaan darurat lainnya.
PENGATURAN LALU LINTAS ADA DUA CARA
1. Pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh manusia.
2. Pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh benda mati. Seperti : rambu – rambu,
marka – marka, lampu pengatur lalu lintas ( traffik light ) dan lain – lain.
Tujuan Pengaturan lalu lintas:
1. Untuk mengendalikan arus lalu lintas supaya dapat berjalan tertib dan lancar.
2. Untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas dijalan umum.
3. Sebagi usaha mempengaruhi pemakai jalan untuk patut dan taat terhadap peraturan
– peraturan lalu lintas.
4. Untuk melakukan tindakan pertama ditempat kejadian kecelakaan lalu lintas.
5. Untuk melaksanakan wewenang kepolisian umumnya ditempat tugasnya.
Macam – macam pengaturan lalu lintas
1. Pengaturan lalu lintas dengan isyarat tangan
1. Berhenti dari semua arah
2. Berhenti dari arah tertentu
3. Berhenti dari arah depan
4. Berhenti dari arah belakang
5. Berhenti dari arah depan dan belakang
6. Menjalankan dari arah kanan
7. Menjalankan dari arah kiri
8. Menjalankan dari arah kanan dan kiri
9. Mempercepat dari arah kanan
10. Mempercepat dari arah kiri
11. Memperlambat dari arah depan
12. Memperlambat dari arah belakang
2. Pengaturan lalu lintas dengan menggunakan isyarat sempritan atau peluit.
1. Tiupan panjang 1 X berarti “ Berhenti “
2. Tiupan pendek 2 X berarti “ Berjalan “
3. Tiupan pendek berulang ulang lebih dari 2 X berarti untuk meminta perhatian kepada
pemakai jalan.
3. Pengaturan lalu lintas dengan menggunakan isyarat cahaya atau lampu.
( menggunakan lampu senter warna merah )
1. Sinar panjang berarti berhenti
2. Sinar pendek 2 X berarti berjalan
3. Sinar pendek berulang ulang lebih dari dua kali untuk meminta perhatian kepada
pemakai jalan.
Cara mengambil Posisi
1. Sikap dasar mulai pengaturan lalu lintas dalam keadaan sikap sempurna.
2. Posisi mudah melakukan gerakan pengaturan lalu lintas.
3. Memperhatiakn Faktor keamanan.
4. Pada waktu tidak pengaturan lalu lintas, dengan sikap istirahat masih dalam
keadaan waspada.
5. Bila perlu mengambil tempat ketinggian agar mudah dilihat oleh pemakai jalan.
6. Berdirilah di tempat yang luas pemandangannya sehingga dapat dilihat semua
pemakai jalan yang akan diatur.
7. Usahakan sedikit terpisah serombongan kawan yang akan menyeberang, karena
pakaian yang hampir sama dapat mengurai penglihatan pemakai jalan.
8. Hindarkan halangan – halangan pandangan, umpamanya tiang listrik, kendaraan –
kendaraan yang sedang berhenti dan lain sebagainya yan dapat menggagu pandangan.
9. PRINSIP dapat dilihat sama pentingnya dengan dapat melihat.Bila anggota PKS
akan mengatur lalu lintas dan menghentikan kendaraan – kendaraan maka harus di ingat
bahwa disamping tugas itu dapat “ melihat pemakai jalan “ dia juga dapat “ dilihat oleh
pemakai jalan “ yang diaturnya. Terutama para pengemudi kendaraan itu untuk itu perlu
diingat
Cara – cara menghadapi pemakai jalan.
1. Jangan mengadakan wawancara yang berlarut – larut.
2. Hindarilah pembicaraan yang panjang lebar / berlarut – larut.
3. Jangan bersanda gurau dengan pemakai jalan atau terhadap sesame petugas.
4. Laksanakan tugas dengan sunguh – sungguh tetapi tidak kaku atau tegang
5. Ingatlah “ setiap , seribu mata selalu memandang dan memperhatikan pada petugas
yang ada di jalan.
Hindari Kata – Kata yang Menyakiti Hati.
1. Petugas PKS tidak dibenarkan bertindak atau mengeluarkan kata – kata yang dapat
menyinggung perasaan orang lain.
2. Bertindak kasar atau memaki – maki akan mendatangkan pertentangan/
pertengkaran dan dengan sendirinya akan menghambat pelaksanaan tugas.
Cara Memulai Memeberi Isyarat.
1. Berdiri dipinggir jalan atau ditrotoar.
2. Angkatlah tanda stop tinggi - tinggi agar nyata dapat dilihat oleh pemakai jalan atau
pengemudi yang akan lewat , jarak kurang dari 50 meter agar dilewatkan dulu.
3. Sebelum mereka melihat tanda stop tersebut dan mereka siap- siap untuk berhenti,
jangan sekali – kali masuk ke jalur jalan.
4. Para pengemudi yang telah siap tentu akan berhenti digaris berhenti dengan tepat.
5. Setelah keadaan benar – benar aman. Bolehlah kita ketengah jalur jalan dan
mengatur penyebrangan.
6. Dipersilahkan para pemakai jalan akan menyebrang mulai bergerak secara
berkelompok dan cekatan.
7. Selesai penyebrangan, petugas segera minggir dan memberikan isyarat” kendaraan
boleh jalan”.
KENDARAAN
1. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
2. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel. Contoh :
a. sepeda motor;
b. mobil penumpang;
c. mobil bus;
d. mobil barang; dan
a. kendaraan khusus
3. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga
manusia dan/atau hewan.
a. Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang; dan
b. Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga hewan.
4. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap Kendaraan yang digunakan untuk
angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran.
Kelengkapan kendaraan
Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Kendaraan Bermotor.
1. rangka landasan;
2. motor penggerak mesin ;
3. sistem pembuangan;
4. sistem roda-roda; kincup roda depan;
5. sistem suspensi;
6. sistem alat kemudi;
7. sistem rem; efisiensi sistem rem utama; efisiensi sistem rem parkir;
8. sabuk keselamatan;
9. ban cadangan;
10. segitiga pengaman;
11. dongkrak;
12. pembuka roda;
13. ukuran;
14. rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya;
15. radius putar;
16. akurasi alat penunjuk kecepatan;
17. kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan
18. kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat Kendaraan
19. helm standar nasional Indonesia. dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi
Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih, yang tidak memiliki rumah-rumah; dan
20. peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
21. sistem lampu dan alat pemantul cahaya, daya pancar dan arah sinar lampu
utama; terdiri dari :
a. lampu utama dekat, warna putih, atau kuning muda;
b. lampu utama jauh, warna putih, atau kuning muda;
c. lampu penunjuk arah, warna kuning tua dengan sinar kelap-kelip; lampu rem,
warna merah;
d. lampu posisi depan, warna putih atau kuning muda;
e. lampu posisi belakang, warna merah; dan
f. lampu mundur, warna putih atau kuning muda;
22. komponen pendukung
a. pengukur kecepatan (speedometer);
b. kaca spion;
c. penghapus kaca kecuali sepeda motor;
d. klakson;
e. spakbor; dan
f. bumper kecuali sepeda motor.
SURAT IZIN MENGEMUDI
( SIM )
SIM adalah tanda bagi orang yang telah terbukti punya pengetahuan dan kemampuan
serta memenuhi persyaratan lain yang ditentukan / berdasarkan perundang undangan
Lalu Lintas untuk mengemudiakan kendaraan bermotor.
Fungsi sim
1. Sim berfungsi sebagai bukti kompetensi mengemudi
2. Sim berfungsi sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor yang memuat
keterangan identitas lengkap pengemudi
3. Data pada registrasi pengemudi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan
penyelidikan, penyidikan dan identifikasi forensik kepolisian
Jenis dan Penggolongan SIM
1. SIM A berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan
dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 (tiga ribu lima ratus)
kilogram;
2. Surat Izin Mengemudi A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang seharusnya menggunakan Surat Izin Mengemudi A
3. SIM A khusus untuk pengemudi kendaraan bermotor beroda tiga dengan karoseri
mobil dan digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
4. SIM B I berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan
dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram;
5. SIM B II berlaku untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik,
atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan
perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan
lebih dari 1.000 (seribu) kilogram;
6. SIM C berlaku untuk mengemudikan Sepeda Motor
7. SIM D berlaku untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.
Persyaratan pengambilan Sim
1. Usia
a. Usia 17 tahun untuk sim A, C dan D
b. Usia 20 tahun untuk Sim A umum dan B1
c. Usia 21 tahun untuk Sim B II
d. Usia 22 tahun Untuk Sim B I Umum
e. Usia 23 tahun untuk Sim BII Umum
2. Administatif
a. Identitas diri berupa KTP
b. Pengisian Formulir Permohonan
c. Sidik Jari
3. Kesehatan
a. Sehat jasmani denagn Surat keterangan dokter
b. Sehat rohani dengan surat lulus tes Pisikolog
4. Ujian
a. Ujian teori
b. Ujian Praktek
c. Ujian keterampilan melalui simulator.
Daerah dan masa berlaku SIM
1. Surat Izin Mengemudi berbentuk kartu elektronik atau bentuk lain.
2. Surat Izin Mengemudi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
3. Surat Izin Mengemudi berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Dalam hal terdapat perjanjian bilateral atau multilateral antara Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan negara lain, Surat Izin Mengemudi yang diterbitkan di Indonesia
dapat pula berlaku di negara lain dan Surat Izin Mengemudi yang diterbitkan oleh negara
lain berlaku di Indonesia.
5. Pemegang Surat Izin Mengemudi dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi
internasional yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Penerbitan SIM
1. Surat Izin Mengemudi diberikan kepada setiap calon Pengemudi yang lulus ujian
mengemudi.
2. Surat Izin Mengemudi diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
RAMBU RAMBU LALU LINTAS
Rambu-rambu lalu lintas di jalan yang selanjutnya disebut rambu adalah salah satu dari
perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di
antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan;
Jenis rambu – rambu :
1. Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan
bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan;
2. Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan;
3. Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang
wajib dilakukan oleh pemakai jalan; 5. Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan
untuk menyatakan mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas
dan lain-lain petunjuk bagi pemakai jalan;
4. Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang
memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu
5. Daun Rambu adalah pelat aluminium atau bahan logam lainnya tempat ditempelkan/
dilekatkannya rambu;
6. Tiang Rambu adalah batangan logam atau bahan lainnya untuk menempelkan atau
melekatkan daun rambu;
7. Refleksi Retro adalah sistem pemantulan cahaya sinar yang datang, dipantulkan
kembali sejajar ke arah sinar datang, terutama pada malam hari atau cuaca gelap.
JENIS DAN FUNGSI RAMBU
1. Rambu Peringatan
a. fungsi rambu peringatan
1. Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya
atau tempat berbahaya di bagian jalan didepannya.
2. Rambu peringatan ditempatkan sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter atau pada
jarak tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas, cuaca
dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris, permukaan jalan,
dan kecepatan rencana jalan.
3. Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4. Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat dinyatakan
dengan papan tambahan apabila jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang
berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh pemakai jalan dan tidak sesuai dengan
keadaan biasa.
5. Rambu peringatan dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dengan
awal bagian jalan yang berbahaya dinyatakan dengan papan tambahan sebagaimana
b. Warna
Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna
hitam.
2. Rambu larangan
a. Fungsi Rambu larangan
1. Rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan
oleh pemakai jalan.
2. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai.
3. Rambu larangan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4. Untuk memberikan petunjuk pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan
rambu petunjuk lain pada jarak yang layak sebelum titik larangan dimulai.
b. Warna
Warna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam
atau merah.
3. Rambu Perintah
a. fungsi rambu perintah
1. Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh
pemakai jalan.
2. Rambu perintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai.
3. Rambu perintah dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
4. Untuk memberikan petunjuk pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan
rambu petunjuk pada jarak yang layak sebelum titik kewajiban dimulai.
b. Warna
Warna dasar rambu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih
serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
4. Rambu Petunjuk
a. fungsi Rambu Petunjuk
1. Rambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan
situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.
2. Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai daya guna
sebesar- besarnya dengan memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas.
3. Untuk menyatakan jarak dapat digunakan papan tambahan atau dicantumkan pada
rambu itu sendiri.
4. Rambu petunjuk dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dan objek
yang dinyatakan pada rambu tersebut dapat dinyatakan dengan papan tambahan
b. Warna
1. Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah suatu
daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata-kata serta tempat khusus dinyatakan
dengan warna dasar biru.
2. Rambu petunjuk pendahulu jurusan rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas
jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah/
wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan di nyatakan dengan warna dasar hijau
dengan lambang dan/atau tulisan warna putih.
3. Khusus rambu petunjuk jurusan kawasan dan objek wisata dinyatakan dengan
warna dasar coklat dengan lambang dan/atau tulisan warna putih.
5. Papan Tambahan
a. fungsi papan tambahan
1. Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk
menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan
tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.
2. Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan
dengan rambunya sendiri.
b. Warna
Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkai berwarna
hitam.
6. Rambu Sementara
a. Rambu sementara adalah rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan
digunakan dalam keadaan dan kegiatan tertentu.
b. Ketentuan mengenai bentuk, lambang, warna dan arti rambu sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan ini berlaku pula untuk rambu sementara. Untuk kemudahan
penggunaan rambu sementara dapat dibuat dalam bentuk"portabel" dan/atau "variabel".
MARKA JALAN
Pengertian - Pengertian
1. Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur,
garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan
arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas
2. Marka Membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan;
3. Marka Melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan;
4. Marka Serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam
pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah
permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan;
5. Marka Lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan
peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang
telah disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya;
6. Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan;
7. Lajur adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda
motor;
8. Bingkai Jalan adalah batas bahu jalan yang pada umumnya terletak pada sisi kanan
atau kiri badan jalan;
9. Pulau Lalu Lintas adalah bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dapat
berupa marka jalan atau bagian jalan yang ditinggikan;
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Berlakunya Marka Jalan
1. Marka jalan berlaku bagi lalu lintas sesuai arah lalu lintas yang bersangkutan.
2. Lokasi penempatan marka jalan harus mempertimbangkan:
a. kondisi jalan dan lingkungan;
b. kondisi lalu lintas;
c. aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas;
3. Marka jalan yang dinyatakan dengan garis–garis pada permukaan jalan dapat
digantikan dengan paku jalan atau kerucut lalu lintas.
JENIS, WARNA DAN FUNGSI MARKA JALAN
1. Marka Membujur dasarnya berwarna putih.
a. Marka membujur berupa garis utuh berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan
melintasi garis tersebut.
b. Pada bagian ruas jalan tertentu yang menurut pertimbangan teknis dan/atau
keselamatan lalu lintas, dapat digunakan garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan
garis putus-putus atau garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh.
c. Marka membujur berupa satu garis utuh dipergunakan juga untuk menandakan tepi
jalur lalu lintas.
d. Untuk pengaturan lalu lintas dalam keadaan darurat atau sementara waktu dapat
digunakan alat pemisah lajur yang berfungsi sebagai marka jalan.
fungsi Marka membujur berupa garis putus-putus sebagai :
a. mengarahkan lalu lintas;
b. memperingatkan akan ada marka membujur berupa garis utuh di depan;
c. Pembatas jalur pada jalan 2 (dua) arah.
.
Apabila marka membujur berupa garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan garis putus-
putus maka :
a. lalu lintas yang berada pada sisi garis putus-putus dapat melintasi garis ganda
tersebut.
b. lalu lintas yang berada pada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut.
2. Marka Melintang
Marka melintang berupa garis utuh menyatakan batas berhenti kendaraan yang
diwajibkan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan.
a. Marka melintang berupa garis ganda putus-putus menyatakan batas berhenti
kendaraan sewaktu mendahulukan kendaraan lain, yang diwajibkan oleh rambu
larangan.
b. Marka melintang apabila tidak dilengkapi dengan rambu larangan maka harus
didahului dengan marka lambang berupa segi tiga yang salah satu alasnya sejajar
dengan marka melintang tersebut.
3. Marka Serong
a. Marka serong berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan
b. Marka serong untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan,
pengarah lalu lintas dan pulau lalu lintas.
c. Marka serong yang dibatasi dengan rangka garis utuh digunakan untuk
menyatakan :
1. daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan;
2. pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas;
d. Marka serong yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan
kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.
4. Marka Lambang
Marka lambang berupa panah, segitiga, atau tulisan, dipergunakan untuk mengulangi
maksud rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak
dinyatakan dengan rambu lalu lintas jalan.
Fungsi Marka Lambang
a. Menyatakan tempat pemberhentian mobil bus, untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang;
b. Menyatakan pemisahan arus lalu lintas sebelum mendekati
c. persimpangan yang tanda lambangnya berbentuk panah.
d. Daerah tepi jalan dengan marka berupa garis berbiku-biku berwarna kuning pada
sisi jalur lalu lintas, menyatakan dilarang parkir pada jalan tersebut.
e. Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan, menyatakan dilarang
berhenti pada daerah tersebut
5. Marka Lainnya
Marka untuk penyeberangan pejalan kaki dinyatakan dengan :
a. zebra cross yaitu marka berupa garis-garis utuh yang membujur tersusun melintang
jalur lalu lintas;
b. Marka berupa 2 (dua) garis utuh melintang jalur lalu lintas.
Untuk menyatakan tempat penyeberangan sepeda, dipergunakan 2(dua) garis putus-
putus berbentuk bujur sangkar atau belah ketupat.
6. Paku jalan
1. Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna kuning digunakan untuk pemisah
jalur atau lajur lalu lintas.
2. Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna merah ditempatkan pada garis batas
di sisi jalan.
3. Paku jalan dengan pemantul berwarna putih ditempatkan pada garis batas sisi
kanan jalan.
4. Paku jalan dengan 2 (dua) buah pemantul cahaya yang arahnya berlawanan
penempatannya sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).
PKS (Patroli Keamanan Sekolah) SMA Negeri 3 Tegal
By Syaekhudin Manitis Sukma Categories Ekstrakurikuler, PKS
Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah didalam menjaga ketertiban dan keamanann nya, maka
para pelajar mewujudkan hal tersebut kedalam suatu wadah organisasi guna mempermudah
pengkoodinasiannya. Untuk itulah maka pada tanggal 5 mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang
bernama Polisi Keamanan Sekolah . Pada saat itulah ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan
Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah,
maka pada tanggal 5 juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan
Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan
Sekolah mengalami peluasan dan penyempitan. Tugas disempitkan dalam bidang keamanan, Dimana
tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanya sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-
tindakan negative yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan
perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “polisi sekolah”. Tidak hanya itu
saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. Mereka diberi pelajaran
mengenai Lalu lintas, senam lantas dan Kenakalan Remaja,supaya mereka tahu bagaimana cara berlalu
lintas yang baik, mereka juga di ajarkan Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama
Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya di terapkan dilingkungan sekolah masing-
masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.
Nama-nama Pembina Patroli Keamanan Sekolah di SMA Negeri 3 Tegal adalah 1. Pak Salimin S,Pd 2.Pak
Bambang Triyono .Dan Patroli Keamanan Sekolah SMA Negeri 3 Tegal telah dibentuk sejak dulu, namun
kegiatan PKS itu sendiri mati ditengah jalan. Kemudian pada tahun 2007-2009 kegiatan PKS SMA Negeri
3 Tegal yang di ketuai oleh Mas Pur, Dia membangkitakan ekstrakurikuler PKS yang lama telah mati
PKS adalah singkatan dari Patroli Keamanan Sekolah jika kita mendengar kata Patroli, tentunya kita
teringat tugas-tugas pengawasan daerah sesuai dengan perincian tugas yang dibebankannya, Misalnya
Patroli Jalan Raya (PJR) adalah patroli Polisi Lalu Lintas yang tugasnya mengadakan pengawasan
keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas sepanjang jalan tersebut. Begitu pula PKS tidak jauh beda
tugasnya dengan PJR tetapi yang membedakannya adalah ruang lingkup tugasnya, PJR bertugas
disepanjang jalan raya sedangkan PKS di lingkungan sekolah serta jalan menuju ke sekolah.
PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah partisipasi para pelajar (SLTP/SLTA) yang berminat
Organisasi adalah sekelompok orang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk
mencapai mufakat
Sebagai upaya menanamkan kesadaran hukum dan peraturan-peraturan lalu lintas sedini mungkin
kepada para remaja umumnya dan pelajar pada khususnya, sehingga kelak dikemudian hari akan
menjadi generasi yang telah memiliki disiplin dan sopan santun lalu lintas, selanjutnya mengamalkan
Oleh karena itu masalah lalu lintas merupakan tanggung jawab kita bersama termasuk pelajar, maka
sebagai rasa tanggung jawab para pendidik dan petugas dibidang lalu lintas menganggap perlu
membentuk suatu wadah untuk menampung kegiatan para pelajar dan pemakai jalan disekitar sekolah
Anggota PKS angkatan pertama terdiri dari pelajar SLTP tingkat 2 atau kelas 2 dan kelas satu yang
terpilih oleh guru atau Pembina, untuk PKS sekarang siapa saja bisa jadi anggota PKS
Dengan sukarela dan tidak mengajukan tuntunan ketentuan yang telah ditetapkan
Menjadi anggota PKS adalah sangat bermanfaat khususnya bagi diri pribadi maupun bagi masyarakat
pemakai jalan pada umumya. Keuntungan pribadi sudah sngat jelas sekali, bahwa anggota PKS akan
Orang-orang yang menjadi pemimpin yang baik pada umumnya terdiri dari mereka yang pada waktu
mudanya sudah belajar berorganisasi dan bersosial antara lain organisasi itu adalah PKS.
Keuntungan lainnya Sebagai upaya menanamkan kesadaran hukum dan peraturan-peraturan lalu lintas
sedini mungkin kepada para remaja umumnya dan pelajar pada khususnya, sehingga kelak dikemudian
hari aakam menjadi generasi yang telah memiliki disiplin dan sopan santun lalu lintas, selanjutnya
Keuntungan bagi masyarakat telah jelas pula bahwa telah mempunyai putra-putri yang pada waktu
sekolahnya telah belajar kpemimpinan, masyarakat yang baik adalah masyarakat yang anggotanya
terdiri dari manusia-manusia yang memiliki tanggung jawab sosial serta kecerdasan dalam membina
Oleh karena itu masalah lalu lintas merupakan tanggung jawab kita bersama termasuk pelajar, maka
sebagai rasa tanggung jawab para pendidik dan petugas dibidang lalu lintas menganggap perlu
membentuk suatu wadah untuk meanampung kegiatan para pelajar dan pemakai jalan disekitar sekolah
Setelah melewati masa pendidikan minimal 12 kali masa latihan (3 bulan). Para siswa yang dinyatakan
lulus akan dilantik oleh inspektur upacara pada saat penutupan yang dimaksud inspektur upacara adalah
bapak Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili. Pada waktu pelantikan setelah salah satu dari
peserta didik mendapatkan penyematan tanda PKS (Lencana) dan diterimanya kelengkapan lainnya
serta piagam tanda lulus maka semua anggota yang mengikuti kegiatan pendidikan telah syah menjadi
anggota PKS. Keanggotaan ini akan batal atau berakhir pada waktu yang bersangkutan telah pindah
kelain daerah atau telah lulus dari sekolahnya dan melanjutkan kejengjang yang lebih tinggi.
8. Tugas PKS
Tugas PKS adalah mengatur lalu lintas silingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama
pada saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan meninggalkan
sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah,
umpamanya pada saat kegiatan Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya.
Walaupun semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya, dibenarkan juga kalau
mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain, seperti menyebrangkan siswa-siswi dari
sekolah lain. Orang lanjut usia atau siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan,
bahkan anggota PKS pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.
Akan menjungjung tinggi serta setia kepada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
Dengan rasa sukarela akan berbakti kepada para pelajar pada khususnya dan masyarakat pemakai jalan
pada umumnya.
Akan bekerja dengan penuh berdisiplin serta tekun sehinga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
A. Sopan di rumah Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus menghormati orang tua,
B. Sopan di Jalan Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus mematuhiperaturan lalu
C. Sopan di sekolah Artinya seorang anggota Patroli Keamanan Sekolah harus mematuhi tata tertib
sekolah, menghormati guru, kakak kelas dan menyayangi adik kelas. – Dalam lalu lintas tidak ada yang
lebih indah selain kesjasama untuk kepentingan bersama. – Sebaik-baik peraturan akan mencapai
1. Disiplin waktu
2. Disiplin berpakaian
3. Disiplin kelengkapan
4. Disiplin corps
5. Disiplin latihan
Petugas umum adalah orang yang tugasnya melayani kepentingan umum. Kepentingan umum ini
bermacam-macam, meliputi semua hal yang bersangkutan dengan urusan masing-masing. Petugas lalu
lintas bertugas melayani para pemakai jalan agar dapat aman, tertib dan lancar. PKS termasuk petugas
A. Sopan.
J. Jangan puas dengan apa yang telah dicapai pada waktu ini.
A. Tegap
B. Tegas
C. Jelas
D. Santun
Ialah suatu usaha untuk menertibkan dan melancarkan di jalan umum supaya lalu lintas tersebut dapat
lancar dengan menggunakan tehnik tangan atau alat-alat pembantu sebagai tanda isyarat kapan dan
Ialah gerak pindah barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain baik dengan maupun tanpa alat
penggerak.
17. TURJAWALI
A. Gerakan Tangan
Gerakan ke 4 : Menghentikan kendaraan dari arah depan & belakang petugas (Stop depan dan
belakang)
Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Arah depan dan belakang petugas diperintahkan untuk berhenti. Walau rentangan tangan petugas
tidak dapat menutupi lebar jalan, mohon jangan mencuri-curi jalan. Sering sekali anak sekolahan
menerobos melewati ketiak petugas dari belakang, mungkin dikiranya petugas itu orang2an sawah
yah?
Gerakan ke 5: Menghentikan arah tertentu (Stop jurusan/arah tertentu)
Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Gerakan ini bebas, tergantung petugas mengarahkan telapak tangannya ke arah mana, apabila
rekan-rekan berada dalam arus yang dapat melihat jelas telapak tangan petugas, artinya BERHENTI.
Gerakan ke 6: Menjalankan arus dari arah kanan petugas (Jalan kanan)
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Yang melihat gerakan ini berada di sisi kanan petugas, MAJUUUUUUU JALAAAAN...
Gerakan ke 7: Menjalankan arus dari arah kiri petugas (Jalan Kiri)
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Dari sebelah kiri petugas, dipersilahkan JALAN...
Gerakan ke 8 : Menjalan arus dari arah kanan dan kiri petugas bersamaan (Jalan kanan dan kiri)
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Kanan dan kiri petugas, AYO JALAN...
Gerakan ke 9 : Mempercepat kendaraan dari arah kiri petugas
C. Hijau tanda boleh berjalan. *Kuning berkedip-kedip tanda boleh jalan asalkan hati-hati
Dasar tindakan lalu lintas berpegang pada UUL dan Angkutan Jalan Raya, pada tanggal 1 april 1965
20. Tujuan Pengaturan Lalu Lintas
23. DLLAJR
DLLAJR tugasnya adalah membina secara tekhnik administrasi lalu lintas dan angkutan jalan raya
24. Tilang
A. Penegakan hukum
B. Alam
C. Kendaraan
D. Jalan
C. Memberi penerangan dalam pendidikan pada masyarakat umum, dan pelajara khususnya
A. Untuk menjamin bahwa faktor yang di peroleh dapat di gunakan untuk menyusun perogram
B. Sedapat mungkin dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan LL
Dua Garis Putih Tidak Terputus – Putus mengisyaratkan bahwa anda / kita harus jalan di sebelah kiri
Garis Putih Terputus – putus mengisyaratkan bahwa anda / kita di haruskan jalan di sebelah kiri garis
itu dan apabila jalan dihadapan kosong ( tidak ada kendaraan lain ) maka anda boleh memotong dengan
Ialah kejadian akhir dari pada serangkaian peristiwa LL di jalan, berupa kejahatan ataupun pelanggaran,
Ialah salah satu alat dari alat pengaturan LL untuk para pemakai jalan sampai ke tempat tujuan
32. Jalan
Ialah tanda – tanda lalu lintas yang di gambar lain – lain alat, pada permukaan jalan yang memberikan
34. Kendaraan
Kendaraan Umum, adalah setiap kendaraan yang biasanya di pergunakan oleh umum dengan di
pungut bayaran
Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang semata – mata di lengkapi 8 tempat duduk
Mobil Barang, adalah kendaraan bermotor selain dari mobil penumpang dan bis dan selain kendaraan
Mobil Bis, adalah setiap kendaraan bermotor yang di lengkapi dengan 8 tempat duduk, tidak termasuk
Gerobak, adalah gerakan yang di gerakan dengan tenaga hewan atau pun barang
Muatan Sumbu, adalah jumlah tekanan kendaraan roda – roda pada suatu sumbu yang menekan pada
jalan
35. Laju Kendaraan
A. Laju kendaraan yang menubruk 75 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan) = 2,4m
B. Laju kendaraan yang menubruk 50 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan) = 9,8m
D. Laju kendaraan yang menubruk 1000 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)
= 39,4 m
E. Laju kendaraan yang menubruk 125 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)
= + 61,3m
F. Laju kendaraan yang menubruk 150 km/jam, tinggi tempat (akibat kejatuhan)
= 88,2 m
1. Golongan I = milik pemerintah dengan huruf angka putih diatas dasar merah
2. Golongan II = milik pribadi dengan huruf angka putih diatas dasar hitam
3. Golongan III = milik swasta/pemerintah disewakan kepada umum dengan huruf angka hitam diatas
dasar kuning
4. Golongan IV + = milik masa percobaan dengan huruf angka merah diatas dasar putih
39. Parkir
Ialah pemberhentian kendaraan selain dari pada untuk menurunkan / menaikan orang dengan segera
1) Kesaksian
2) Surat – Surat
3) Penunjukan
4) Pengakuan
A. Penertian SIM
SIM adalah tanda bukti bahwa pemegang telah memenuhi persyaratan yang di tuntut per undang –
undangan
B. Pembagian SIM
C. Fungsi SIM
3) SIM B II, untuk kendaraan beroda 4 ukuran 2000 kg. ke bawah dan gandengan
1) Memiliki SIM nasional yang masih berlaku untuk golongan yang di perlukan
Salah satu alat dari alat pengaturan dan pengendalian lalu lintas untuk pemakai jalan agar pemakai
43. SAMSAT
Kepanjangan SAMSAT yaitu Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap. SAMSAT adalah suatu
sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero)
dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan
dengan pemasukan uang ke Kas Negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dan
Jalan adalah setiap jalan atau bentuk apapun yang terbuka untuk umum.
Setiap yang digerakkan oleh peralatan tehnik yang ada pada kendaraan itu dan biasanya digunakan
A. Pengertian VER
Ialah suatu laporan tertulis yang di buat atas sumpah untuk kepentingan ustisi,tentang apa yang dilihat
dan di temukan pada korban oleh dokter sepanjang pengetahuan yang sebaik – baiknya.
1) Mengganti barang bukti, sebab, waktu perkara di sidangkan, barang bukti telah berubah
C. Tujuan VER
3) Bila kesimpulan itu diragukan oleh dokter, maka hakim dapat memeriksa kembali
FURNA PKS adalah suatu organisasi PKS yang terdiri dari aktifis – aktifis PKS yang sudah keluar dari
lingkungan pendidikan ( SLTP/SLTA )SEJARAH KHUSUS PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS) -PKS adalah
singkatan dari patroli keamannan sekolah yaitu sebuah organisasi di sekolah – sekolah.
-PKS dalam berdirinya mengalami perubahan dari angkatan keangkatan. dulu PKS bernama BKLL ( badan koordinasi lalu lintas )
yangdi bentuk pada tanggal 16 februari 1960. lalu di ubah menjadi polisi keamanan sekolah pada tanggal 5 mei 1975.
Pada saat itu ruang lingkup tugas yang di emban polisi keamannsekolah masih sempit,yaitu hanya sebatas menjaga keamanan
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas polisi keamanansekolah, maka pada tanggal 5 juli 1975 polisi keamanan sekolah di
gantinamanya dengan patroli keamanan sekolah dengan persetujuan dari BAPAK LETKOL ANTON SUDJARWO.
Ruang lingkup dari patroli keamanan sekolah mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas di persempit di bidang keamanan, dimana tugas yang di embanpatroli keamanan sekolah hanya sebagai pengawas atau
pembantu daritindakan negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya di laporkankepada pihak guru. Sedangkan perluadan yaitu
pada bidangkelalulintasan, dimana seluruh anggota patroli keamanan sekolah wajibmengetahui peraturan kelalulintasan.
PKS di SMA N 3 TEGAL berdiri sekitar tahun 2009 dan pembina pertama yaitu Bapak Salimin, S.Pd
PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para
masing – masing.
Pengertian
Patroli Keamanan Sekolah ( PKS ) adalah suatu wadah dari partisipasi pelajar
Peranan PKS
sebagai berikut :
2. Cakap memimpin.
3. Dapat dipercaya.
5. Berdisiplin tinggi
6. Berinisiatif.
kelalulintasan.
1. Kenapa harus ?
Sekolah ?
Asal mau, mampu dan bisa, berarti boleh menjadi anggota PKS.
b. Dapat menyebrangkan orang lain di jalan raya secara aman dan tidak
1. Berbadan sehat
2. Cakap memimpin.
3. Dapat dipercaya.
4. Berdisplin tinggi.
5. Inisiatip.
pihak terkait.
1. Harus ada ?
Bisa tidak penting, bila pelatih tersebut terlalu mendikte pada apa yang
2. bentuk segitiga terbalik diambil dari bentuk salahsatu rambu – rambu lalu lintas yang artinya beri
kesempatan.
3. gambar pada bagian tengah lambang yang berbentuk mata sapi yang berati pengatur.
inti dari arti lambang PKS adalah dengan keberanian (warna merah) disertai ketulusan (warna putih)
# Segitiga terbalik yang diambil dari tanda dalam rambu lalu lintas dan yang berarti memberikan
# Gambar yang terdapat di dalam segitiga terbalik itu melambangkan sebagai pengatur dalam
kehidupan sehari-hari.
Arti PKS
PKS (Patroli Keamanan sekolah) adalah Suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para
pelajar yang berminat akan pengetahuan lalu lintas pada khususnya, mengatur penyebrangan di jalur
jalan umum sekitar sekolah atau lingkungan masing-masing.
Arti PKS :
PKS itu merupakan kepanjangan dari Patroli Keamanan Sekolah. Patroli Keamanan Sekolah ini adalah
suatu kegiatan ekstrakulikuler dimana para siswa dapat menjadi petugas keamanan di lingkungan
sekolah, tetapi bukan hanya di lingkungan sekolah saja dapat diterapkan keamanan ini bisa juga
diterapkan dalam lingkungan masyarakat. PKS ini mengajarkan bagaimana mengatur lalu lintas di jalan,
selain mengajarkan lalu lintas di jalan kegiatan ekstrakulikuler ini dapat mengajarkan pula kedisiplinan
yang tinggi. Di PKS kita juga dapat merasakan arti satu tim, dimana setiap orang antara satu dengan
yang lain dapat menyatukan jiwa menjadi satu. Satu tim dapat diartikan sebagai kebersamaan dalam
satu kelompok. Banyak hal yang dapat saya ambil dari PKS, bukan hanya kedisiplinan yang kita
1. Akan menjunjung tinggi serta setia pada PANCASILA dan UUD 1945
2. Akan menjunjung tinggi harkat dan martabat anggota Patroli Keamanan Sekolah
3 Dengan suka rela akan berbakti untuk para pelajar pada khususnya, dan masyarakat para pengguna
4. Akan bekerja berdisiplin serta tekun sehingga keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalulintas dapat
benar-benar terwujud.
Moto PKS :
- Sopan di rumah
- Sopan di jalan
- Sopan di sekolah
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler
Pada tanggal 5 Mei 1965 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.
Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya
sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975
Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari
Bapak Letkol. Anton Sudjarwo Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah mengalami penyempitan dan
perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanyalah
sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang terjadi di sekolah untuk
selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan,
kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "polisi sekolah". Tidak hanya itu
saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. Mereka diberi pelajaran
mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu betapa membahayakannya Narkoba itu.
Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas,
yang biasanya di terapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas PKS juga
Janji PKS
Tau eskul yang satu ini ? Pasti di SMP tertentu ada misalnya SMP N 7,10,3, TEGAL dll.
Kalau masih belum tau, kalian bisa lihat petugas di jalan depan smaga yang pakai rompi warna hijau
loh, Tau ga sihhh ???kalau Tugas Seorang PKS itu sangat mulia guys,,,beda sama tukang parkir yg
meminta imbalan, melainkan PKS tidak sepeser pun meminta balas jasa dari seorangpun,mereka
Oke,,,Nah kali ini saya akan bahas kegiatan PKS itu sendiri ...
2.Pemantapan
Kalaupun mau berangkat silahkan aja berangkat setiap hari senin jam 14.30 WIB bertempat di lapangan
tengah SMAGA. :)
SELASA, 17 APRIL 2012
A. SEJARAH PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disebut PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ekstrakulikuler yang umum di temui di sekolah-sekolah Indonesia.
Pada tanggal 5 Mei 1975 di bentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.
Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya
sebatas menjaga keamana sekolah dari tindakan-tindakan yang di lakukan oleh siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Kamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975
Polisi Keaman Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keaman Sekolah dengan persetujauan
dari Bapak Letkol. Anton Sudjawarjo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan Sekolah mengalami
penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah
hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negatif yang terjadi di sekolah
untuk selanjutnya di laporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang
kelalulintasan,dimana seluruh anggota Patroli Keaman Sekolah wajib mengetahui paraturan-paraturan
kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstrakulikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “polisi sekolah”.
Tidak hnya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. mereka diberi
pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu betapa membahayakannya
Narkoba itu. Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan
lalu lintas, yang biasanya diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas
PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.
1. Sopan
C. PERANAN PKS
1. Menanamkan kebiasaan kepada para pelajar agar duduk dibangku SD telah mengenal dasar-dasar
peraturan lalu lintas dan cara-cara bertingkah laku di jalan melalui pendidikan ini diharapkan
terbentuk disiplin,pribadi mereka sebagai pemakai jalan
2. Selain itu diharapkan mereka mampu mengatur penyebrangan di jalan umum di sekitar sekolah.
D. PENGERTIAN PKS
PKS adalah suatu organisasi yang merupakan wadah dari partisipasi para pelajar remaja yang
berminat dalam bidang lalu-lintas khususnya dalam mengatur penyebrangan jalan umum di
sekolahnya masing - masing.
JEMPOL:
Jadi, PKS adalah remaja yang mempunyai etika dalam menjalankan misi dengan berbagai rencana
yang di jadikan kewajiban dalam belajar.
E. JANJI PKS
F. FUNGSI PKS
Segala usaha atau kegiatan untuk melindungi dan mengamankan teman-temannya dari segala
gangguan keamanan maupun ketertiban di jalan umum yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan lalu-lintas.
G. MOTTO PKS:
Moto PKS adalah melaksanakan tugas mulia dalam wadah PKS adalah bakti para pelajar remaja
terhadap masyarakat pemakai jalan.
H. TUGAS-TUGAS PKS:
c. Membantu catar/catir, taruna/taruni, guru-guru, dan orang-orang yang tidak bisa menyebrang.
a. Memberiakan bantuan pengamanan pada siswa dan kegiatan, sarana kegiatan belajar mengajar
dari ancaman da gangguan baik dari luar maupun dalam.
Pengertian lalu lintas adalah gerak pindah manusia dari tempat satu ke tempat yang lain, baik
menggunakan alat penggerak maupun tidak menggunakannya.
Adalah suatu alat dari alat pengatur dan pengendali lalu lintas untuk para pemakai jalan, agar
pemakai jalan sampai ke tujuan dengan tertib dan dalam keadaan baik.
c. Kuning peringatan
3. Stop depan
4. Stop belakang
6. Jalan kanan
7. Jalan kiri
Contoh :
• Hujan
• Kabut
1. Faktor manusia
• Faktor manusia terutama sebagai pengemudi baik sebagai pengemudi kendaraan bermotor maupun
tidak bermotor.
• Pengemudi
• Penumpang
2. Faktor kendaran
Unsur yang di perlu di perhatikan pada kesadaran sebelum kita bekerja adalah:
• Ukuran kendaraan
• Umur kendaraan
3. Faktor jalan
• Kondisi jalan
• Kepadatan jalan
Faktor alam / lingkungan dapat pula menimbulkan masalah lalu-lintas apabila pengemudi tidak /
kurang memperhatikan keadaan lingkungan.
Ganguan lingkungan :
• kabut
• hujan
• banjir
• tanah longsor
1. Plat polisi
2. Jenis kendaraan
3. Warna kendaran
4. Merk kendaraan
SIM adalah bukti registrasi dan identifikasi yang di berikan oleh PORLI kepada seseorang yang
telah memenuhi persyaratan administrasi ,sehat jasmani dan rohani , memahami peraturan lalu-lintas
dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor.
a. Permohonan tertulis
c. Memiliki penngetahuan peraturan lalu-lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor
d. Batas usia :
Untuk ranmor roda 4 (empat) dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 kg
Gol. SIM B1
Gol. SIM B2
Untuk ranmor yang menggunakan kereta tempelan dengan berat diperbolehkan lebih dari
1.000 kg
Untuk ranmor roda 3 dengan karoseri mobil (kajen VI) yang digunakan untuk angkutan
orang/barang (bukan sepeda motor dengan kerata samping)
Gol. SIM C
Untuk ranmor roda 2 yang di rancang dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam.
4. Kendaraan kepala Negara atau pemerintahan asing yang menjadi tamu Negara
7. Kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
(pasal 65 PP.43/93).
P. KURANGI KECEPATAN APABILA:
1. Menghadapi tikungan
8. Berpasangan dengan didahului iringan jenazah rombongan / pasukan dan bila perlu kepinggir.
• A = banten
• B = Jakarta
• D = priyangan
• E = cirebon
• F = bogor
• G = pekalongan
• R = banyumas
• S = bojonegoro
• T = karawang
• AA = kedu
• AB = jogjakarta
• AD = surakarta
• AE = medium
• BL = aceh
• BM = riau
• BN = bangka
• DG = maluku
• DK = bali
• DL = sanguine
• EA = sumbawa
• EB = flores
• H = semarang
• K = jepara
• M = madura
• N = matang
• P = basuki
• AG = kediri
• BD = bengkulu
• BE = lampung
• BH = jambi
• DB = minahasa
• DR = lombok
• Z = tasikmalaya
R. PENGERTIAN - PENGERTIAN
1. Kendaraan bermotor ( setiap kendaraan yang ada di gerakkan oleh peralatan teknik yang ada
pada kendaraan itu dan biasanya di pergunakan untuk pengangkutan orang / barang di jalan selain dari
pada kendaraan berjalan diatas rel)
3. Mobil bis (setiap kendaraan bermotor yang semata-mata di perlengkapi dengan lebih 8 tempat
duduk tidak masuk tempat duduk pengemudi baik dengan perlengkapan bagasi )
5. Kendaraan umum ( kendaraan kendaraan yang biasanya disediakan untuk dipergunakan oleh
umum dengan pembayaran.BI )
6. Pengemudi ( orang yang mengemudikan kendaraan / orang yang mengawasi orang yang sedang
mengenudi )
7. Pemakai jalan ( setiap orang yang menggunakan jalan baik dengan menggunakan kendaraan
bermotor baik tidak bermotor maupun jalan kaki)
8. Kecelakaan lalu lintas jalan adalah kejadian akhir dari pada akhir / serangkaian peristiwa lalu
lintas jalan yang baik berupa kejahatan maupun pelanggaran mengakibatkan kerugian luka / jiwa
manusia ataupun kerugiaan harta benda
9. Gerobak ( kendaraan yang digerakkan oleh tenaga pembela hewan dan dipergunakan untuk
mengangkut barang / hewan)
10. Muatan suhu ( jumlah tekanan roda pada suhu menekan jalan )
11. Parker (pemberhentian kendaraan selain darri untuk menurunkan / menaikkan orang dengan
segera ataupun untuk membuat dan membongkar barang dengan segera )
12. Berhenti ditempat menunggu ( pemberhentian kendaraan umum selain menurunkan / menaikkan
orang dengan segera dan membongkar barang dengan segera )
13. Memberhentikan ( memberhentikan kendaraan / hewan )
15. Pemelihara jalan ( orang / badan yang seluruhnya / sebagian besar memikul pembentukkan dan
pemeliharaan jalan itu )
16. Perusahaan angkutan umum ( pengusaha yang menyediakan jasa angkutan orang / barang
dengan kendaraan umum dijalan )
2. Roda
artinya bahwa organisasi pks selalu berjalan selalu siap setiap waktu
3. Sayap
4. Tulisan PKS
artinya bahwa PKS berada dimanapun dan selalu siap melaksanakan tugas
T. ARTI WING
• Roda artinya seseorang anggota PKS/seseorang organisasi pks harus dapat menjalankan roda -
roda organisasi
• Sayap artinya suatu organisasi PKS harus dapat menemui organisasi lain.
• Warna biru artinya bahwa angota pks harus bercita - cita setinggi langit
• Kandaka yang dibesarkan artinya seseorang anggota PKS harus tidak boleh berbuat
kejahatan/keonaran
• Oper boden artinya jangan berbuat hal-hal yang lain/kejelekan orang lain
V. MARS PKS