Anda di halaman 1dari 4

I.PENDAHULUAN.

1.1 LATAR BELAKANG.


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjabarkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung-jawab.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pendidikan Indonesia bukan hanya ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan intelektual siswa, tetapi juga untuk membentuk fisik pribadi
manusia Indonesia yang kuat.
Sekolah merupakan institusi pendidikan formal yang membina siswa menjadi generasi
penerus. Untuk itu, selain memberikan wawasan di bidang keilmuan, di sekolah juga
diberikan wawasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah dengan melatih dan membentuk Polisi
Pelajar yang kemudian dikenal dengan sebutan "POLJAR".
POLJAR sebagai organisasi, pada hakekatnya berperan sebagai salah satu jalur pembinaan
kesiswaan, disamping jalur yang lain, yakni: latihan kepemimpinan, dan jalur wawasan
wiyatamandala. Anggota patroli keamanan berlalu lintas yang merupakan tenaga-tenaga
pembantu dari pada petugas Polisi Lalu Lintas, yang diharuskan memiliki pengetahuan
perundang-undangan lalu lintas serta harus memiliki kemampuan cara mengatur tata tertib
lalu lintas di jalan. Undang-Undang No.22 Tahun 2009 merupakan pengetahuan / pedoman
dasar bagi setiap anggota Poljar, oleh karena itu anggota POLJAR diharapkan dapat
memahami dan menghayati isi / makna dari Undang-Undang tersebut, sehingga di dalam
melaksanakan tugasnya tidak ragu-ragu lagi. Setiap anggota POLJAR menjadi mantap dan
tidak melakukan kesalahan yang dapat membingungkan para pemakai jalan.
Untuk mencukupi persyaratan-persyaratan tersebut di atas maka anggota POLJAR perlu
diberikan pengetahuan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, namun tidak semua pasal-pasalnya di sajikan, namun hanya pokok-pokoknya saja yang
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anggota POLJAR, dengan harapan agar dapat dipelajari
dan di aplikasikan serta dijadikan sebagai pedoman dasar dalam berlalu lintas dan dalam
rangka membantu pengaturan lalu lintas.
Berdasarkan uraian di atas, maka Ibu Kepala SMK Bakti Indonesia (Dra. Resti Minggyowati )
bersama staf Beliau di bidang Kesiswaan, bekerjasama dengan POLRES Kuningan dalam hal
ini SATUAN LALU LINTAS POLRES Kuningan, yang bertujuan untuk menyiapkan kader
yang nantinya akan siap berkiprah dan menjaga keamanan lalu lintas .
1.2 GAMBARAN UMUM.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dapat kita lihat betapa pesatnya perkembangan
teknologi dan globalisasi terutama informasi. Perkembangan tersebut telah mempengaruhi
segala aspek kehidupan kita, perekonomian, industry, pertanian, perdagangan, pendidikan,
komunikasi, tranportasi dan sebagainya. Perubahan - perubahan teknologi tersebut secara
langsung atau tidak langsung merubah sikap, perilaku dan daya pikir Masyarakat yang
semakin kritis dan komplek. Dampak positifnya tentu ada, tetapi tak sedikit pula dampak
negatifnya. Perilaku Masyarakat yang semakin berani, bahkan cenderung menentang
peraturan yang ada dan terkadang mengganggu kehidupan kita.
Dan untuk sekolah, pelajar pun tampaknya ikut terpengaruh budaya global tersebut.
Kalau dulu, POLJAR umpama menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang banyak peminatnya.
Bahkan menjadi kebanggaan bagi anggota POLJAR. POLJAR pertama kali dibentuk oleh
Direktorat Lalu Lintas pada tahun 2009. Pada saat itu hampir di setiap SMK terdapat anggota

POLJAR yang menjadi sukarelawan pengatur Lalu lintas di lingkungan sekolahnya atau di
tempat lain yang dibutuhkan. Tapi saat ini kondisinya jauh berbeda, dari hasil pengamatan di
lapangan, ditemukan bahwa POLJAR tampak kurang berkembang. Bahkan hampir tidak ada.
Hal ini tentu disebabkan adanya beberapa faktor.
Salah satu yang paling dominan adalah belum tersedianya Buku Panduan Mengajar pada
Polantas maupun Pihak sekolah sebagai bahan acuan mengajar anggota POLJAR. Hal ini bisa
dimengerti karena pengetahuan Lalu lintas belum mengintegeral dalam Kurikulum belajar
mengajar di SLTP dan SMU/SMK. Maka Subdit Dikmas Babinkam Polri mencoba
menjembatani dengan membuat buku Panduan Mengajar POLJAR, sehingga para pelatih /
pengajar, maupun anggota POLJAR mempunyai pegangan yang jelas.
Buku Panduan ini sengaja dibuat dengan maksud untuk memberikan panduan para
pengajar / pelatih anggota POLJAR dalam memberikan pelajaran dan pelatihan kepada
anggota POLJAR, dan bertujuan untuk menciptakan kesamaan berbuat dan bertindak dalam
membekali pengetahuan dan keterampilan kepada anggota POLJAR sebagai pengatur lalu
lintas.
2.4 TUJUAN PEMBENTUKAN POLJAR.
2.4.1 Untuk membantu KAMTIBNAS (Keamanan Ketertiban Nasional).
2.4.2 Membantu masyarakat untuk menertibkan keamanan.
2.4.3 Untuk melatih siswa agar berdisiplin bertanggung-jawab dan berdikari.
2.4.4 Untuk mencegah serta menangani kenakalan remaja.
2.5 ANGGOTA POLJAR.
Anggota POLJAR adalah para pelajar SMK Bakti Indonesia
2.5.1 Kelas XI (dua) pada permulaan tahun pelajaran.
2.5.2 Kelas X (satu) tetapi telah dipilih oleh Guru Pembinanya.
2.6 SYARAT-SYARAT ANGGOTA POLJAR.
2.6.1 Berbadan sehat dan tidak cacat badan.
2.6.2 Berhasrat tebal dan sanggup menjadi anggota POLJAR dengan segala tanggung
jawabnya.
2.6.3 Dipilh oleh guru pembinanya / wali kelasnya.
2.6.4 Dapat ijin dari orang tua / walinya.
2.6.5 Bersedia mengikuti pendidikan POLJAR.
2.6.6 Dengan sukarela dan tidak mengajukan persyaratan atau tuntutan diluar ketentuan
yang telah ditetapkan.
2.7 TANDA SYAH SEBAGAI ANGGOTA POLJAR.
Setelah melewati pendidikan, para siswa yang dinyatakan lulus, akan dilantik oleh
Inspektur Upacara pada saat penutupan, pada waktu pelantikan setelah wakil dari siswa
disematkan tanda POLJAR dan diterimanya Piagam tanda lulus, maka Syah menjadi anggota
POLJAR, keanggotaan ini akan batal pada waktu yang bersangkutan pindah ke daerah lain,
atau lulus dari sekolahnya yang sekarang dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
2.8 PAKAIAN SERAGAM POLJAR.
2.8.1 Tutup kepala
2.8.2 Baju & Celana

: Pet biru dengan emblem POLJAR.


: Sama dengan pakaian polisi.

2.8.3 Ikat pinggang


2.8.4 Sepatu
2.8.5 Kelengkapan lain

: Kopelrim warna putih.


: Pantopel Hitam.
: - Manset warna putih biru.
- Sempritan dengan tali koort putih.
- Tanda pengenal POLJAR pada dada kiri.

2.9 TUGAS POLJAR.


Kegiatan Polisi Pelajar (POLJAR) ini diharapkan nantinya, agar para pelajar
memahami, mengerti tentang keselamatan dan keamanan lingkungannya, diri sendiri maupun
di lingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diantaranya tugas POLJAR
adalah:
2.9.1 Mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2.9.1 Menyebrangkan siswa-siswi dijalur jalan pada saat mereka masuk dan pulang
sekolah.
2.9.3 Disamping itu POLJAR juga bisa memahami kerawanan, kerawanan sosial yang
terjadi di lingkungan sekolah dan mencari solusinya.
2.10 Ikrar POLJAR.
1.
2.
3.
4.
5.

Kami Polisi Pelajar berikrar :


Beriman dan Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Setia kepada pancasila dan undang-undang dasar 1945
Bertekad menegakan disiplin dan ketertiban masyarakat
Senantiasa menjunjung tinggi nama baik polisi pelajar
Siap membantu dan mengenban tugas kepolisian

3.VISI DAN MISI.


VISI :
3.1 Mencetak anggota yang berkualitas dan berahklak mulia.
3.2 Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota.
3.3 Meningkatkan kualitas POLJAR dari yang baik menjadi semakin baik.
3.4 Meningkatkan kedisiplinan anggota.
3.5 Mencegah kenakalan remaja.
MISI :
3.6 Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota, baik di organisasi
POLJAR maupun dibidang akademik.
3.7 Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3.8 Pelatihan fisik dan mental anggota.
4. MOTTO POLJAR.
Kami Adalah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
5. POLJAR JAYA.
" KAMI DATANG KAMI BERJUANG "
POLJAR adalah Kami
POLJAR Jaya !!!!!
Maka dari itu dari kepala pembina Polres Kuningan akan mengadakan pelantikan terakhir dari
junior menjadi senior yang dinamakan PELANTIKAN KEMAH AKBAR

6. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA ( RAB )


A. PEMASUKAN
1. Peserta POLJAR
B. PENGELUARAN
1. Persiapan
a. Manset 1 pasang Rp.25.000 x 7 orang
b. Kopel Rp.50.000 x 7 orang
c. Tenda 20.000
JUMLAH TOTAL

: 7 Orang
: Rp. 175.000
: Rp. 350.000
: Rp. 20.000
: Rp. 545.000

Anda mungkin juga menyukai