Anda di halaman 1dari 42

i

i. KATA PENGANTAR

Patroli Keamanan Sekolah (PKS) adalah salah satu jenis kegiatan Ekstrakulikuler di
sekolah dan sudah diterapkan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Dalam kegiatan
Ekstrakulikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “Polisi Sekolah yang di bekali
dengan keterampilan Kepolisian praktis seperti latihan baris-berbaris, kedisiplinan,
kekompakan, gerakan pengaturan lalu lintas, dan mengenai materi anti narkoba dan anti
kenakalan remaja, supaya mereka tahu betapa membahayakannya Narkoba itu. Selain itu
anggota PKS juga biasanya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.

Dengan perkembangan sekarang ini Organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS)


sangatlah penting dan sangat dibutuhkan di lingkungan Sekolah demi mewujudkan
Kamseltibcar Lantas.

Tujuan dibuatnya Buku Materi Patroli Keamanan Sekolah ( PKS ) ini adalah untuk
bahan Pedoman bagi Pembina Sekolah / Instruktur / Anggota PKS, agar mereka lebih
memahami mengenai hal-hal tentang PKS, sehingga mereka akan lebih memahami dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab PKS di lingkungan sekolahnya.

Mudah-mudahan dengan adanya buku Materi PKS ini dapat meningkatkan


pelaksanaan tugas PKS di sekolahnya masing-masing dan dapat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Sekian dan terima kasih.

SELAMAT BERTUGAS
ii. DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Sejarah Umum Patroli Keamanan Sekolah PKS ................................1.1.2

2. Sejarah Khusus Patroli Keamanan Sekolah PKS................................. 3-7

3. Materi Umum Patroli Keamanan Sekolah...................................... 2.1

BAB II MATERI UMUM PATROLI KEAMANAN SEKOLAH

1. BINROHTAL PKS dan Psikotes PKS................................................2.1.6

2. Kepemimpinan ( LeaderShip ), Retorika, PBB/PPM..........................2.1.7

3. Macam – Macam Pengaturan Lalu Lintas ..........................................2.1.8-9

4. Pengertian Lalu Lintas, Rambu Dan Marka .......................................2.1.10

5. Instrumen Pendukung Keselamatan Jalan...........................................2.1.11-13

6. Pengertian dan Golongan Surat Izin Mengemudi (SIM).....................2.1.13

7. TPTKP Lantas.....................................................................................2.1.14-18

8. Materi Beladiri POLRI .......................................................................2.1.19-21

9. UNDANG – UNDANG LALU LINTAS.............................................2.1.22

10. Janji PKS ............................................................................................2.3.24

PENUTUP
MATERI PKS

PENGERTIAN UMUM TENTANG PKS

PKS adalah singkatan dari " Patroli Keamanan Sekolah ". Jika kita mendengar
perkataan "Patroli", tentunya kita akan teringat tugas-tugas Kepolisian yaitu salah satu
kegiatan kepolisian yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih anggota POLRI, sebagai
usaha mencegah bertemunya niat dan kesempatan, dengan jalan mendatangi, menjelajahi,
mengamati/ mengawasi/ memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
menimbulkan segala bentuk kejahatan/gangguan keamanan ketertiban masyarakat
(kamtibmas)/ penggaran hukum, yang menuntut/ memerlukan kehadiran POLRI untuk
melakukan tindakan-tindakan kepolisian, guna memelihara ketertiban dan menjamin
keamanan umum masyarakat. Oleh karena itu Patroli Kemanan Sekolah mempunyai tugas
yang sama untuk menjaga dan memelihara keamanan di lingkungan sekolah supaya
terciptanya kenyamanan dalam hal pembelajaran di sekolah.

MENGAPA PERLU DIBENTUK PKS ??

Sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran hukum dan peraturan-peraturan Lalu


Lintas sedini mungkin kepada remaja umumnya dan pelajar khususnya, sehingga kelak di
kemudian hari akan menjadi generasi yang telah memiliki disiplin dan sopan santun yang
baik.

Kepolisian menganggap perlu membentuk suatu wadah untuk menampung kegiatan


para pelajar di sekolah, oleh karena itu Polres Majalengka membuat Organisasi
Ektrakulikuler dengan sebutan “PATROLI KEAMANAN SEKOLAH”.

DASAR HUKUM PKS

a. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia.


b. Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
c. Juklak Kapolri No : JUKLAK / 05 / 2003 Tanggal 29 Juni 2003 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Bidang Lalu Lintas (Dikmas Lantas).
d. Surat Kesepakatan Bersama ( MOU ) antara Kepolisian Resor Majalengka dengan
Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kab. Majalengka tentang Program
Pengembangan Kurikulum Keselamatan Berlalu Lintas. Nomor : B / 496 / V /
2011, Nomor : 330 / 1561-DISDIK, Nomor : Kd-10-10 / 4 / PP-00 / 43 / 2011.
SIAPA & APA SAJA PERSYARATAN UNTUK MENJADI ANGGOTA PKS ??

Sebagian besar Anggota PKS terdiri dari para pelajar Tingkat SLTP dan SLTA yang
telah terpilih oleh Kepala Sekolah dan Guru/Pembina PKS.

Syarat-syaratnya ialah :

1. Sehat jasmani dan rohani


2. Tinggi Badan SLTA : PA. 155 PI. 145
SLTP : PA. 150 PI. 140
3. Siap menjadi Anggota PKS
4. Siap mengikuti pendidikan dasar dan lanjutan PKS.
5. Mendapat ijin dari orang tua atau wali

MENTAL PKS

A. Tuntunan Mental bagi PKS adalah:

1. Taqwa kepada tuhan yang maha ESA.


2. Kesadaran, sehingga mencerminkan:

- Untuk turut memiliki.

- Turut bertanggung jawab.

B. Melihat kekurangan dengan kejadian dalam persoalan yang positif.


C. Meningkatkan dan melatih keterampilan secara terus menerus dan teratur.
D. Kejujuran dan rendah hati, berusaha lebih baik.
E. Harus sederhana dalam:

- Tutur kata.
- Pendapat (baik dan Benar).
- Berpakaian.
- pergaulan, dll.

TANDA SYAH SEBAGAI ANGGOTA PKS

para siswa-siswi yang dinyatakan lulus dan dilantik oleh Kepolisian dan di sematkan
tanda balok pks beserta kelengkapan lainnya, maka syah menjadi anggota patroli keamanan
sekolah (pks).
Keanggotaan ini akan batal/berakhir pada waktu telah lulus dari sekolahnya dan
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
ARTI LAMBANG 

1. PKS badge Kemahiran

Sebagai tanda tingkat pertama yang diberikan kepada anggota PKS. dimana anggota tersebut
sebelumnya telah mengikuti pendidikan dan latihan ilmu PKS

2. PKS bagde Lalu Lintas

Anggota PKS yang telah mengikuti latihan selama kurun waktu tertentu. Dengan materi
seputar tugas dan tanggung jawab PKS serta melaksanakan praktek tugas pengaturan lalu
lintas.

3. PKS Wings

Diberikan khusus kepada anggota yang mampu melaksanakan tugas PKS dalam kurun waktu
tertentu.
Aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan serta mampu menerapkan berbagai materi
yang diberikan dengan baik.
SEJARAN PKS

Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah didalam menjaga ketertiban dan
keamanann nya, maka para pelajar mewujudkan hal tersebut kedalam suatu wadah
organisasi guna mempermudah pengkoodinasiannya. Untuk itulah maka pada tanggal 5 mei
1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah . Pada saat itulah
ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya
sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka pada
tanggal 5 juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan
Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli
Keamanan Sekolah mengalami peluasan dan penyempitan. Tugas disempitkan dalam bidang
keamanan, Dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanya sebagai pengawas
atau pemantau dari tindakan-tindakan negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya
dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan,
dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui peraturan-peraturan
kelalulintasan.

SEJARAH UMUM PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS)

Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam “polisi
sekolah”. Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota
PKS. Mereka diberi pelajaran mengenai Lalu lintas, senam lantas dan Kenakalan
Remaja,supaya mereka tahu bagaimana cara berlalu lintas yang baik, mereka juga di ajarkan
Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu
lintas, yang biasanya di terapkan dilingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua
tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah.
JANJI PATROLI KEAMANAN SEKOLAH

Kami anggota PKS berjanji :

1. Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha ESA


2. Jujur, setia, dan tidak mudah putus asa
3. Menghormati sesama anggota PKS
4. Mentaati tata tertib organisasi PKS
5. Menghormati sesama organisasi lain
6. Bertanggung jawab atas kewajiban kami sebagai anggota PKS
7. Menjaga nama baik organisasi PKS

VISI DAN MISI PKS

VISI :

1. Mencetak anggota yang berkualitas dan berahlakul karimah


2. Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota
3. Meningkatkan kualitas PKS dari yang baik menjadi semakin baik
4. Meningkatkan kedisiplinan anggota
5. Mencegah kenakalan remaja
MISI :

1. Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota baik di organisasi


PKS maupun dibidang akademik.
2. Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3. Pelatihan fisik dan mental anggota.
MOTTO PKS

Senyum, sapa dan salam

Tekadku pengabdian terbaik

Sukses melalui kebersamaan

Senyummu adalah suksesku

PRINSIP PKS

“berbuat untuk kemanusiaan giat tanpa kekerasan”.

MAKSUD DAN TUJUAN PKS


Maksud dari PKS yaitu untuk melatih para siswa menjadi semacam anggota polisi

sekolah. Di dalam organisasi tersebut siswa dilatih baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan

dan kebersamaan, gerakan-gerakan lalu lintas. Kemudian dari pada itu tugas PKS juga

menjaga dan melindungi serta mengamankan dilingkungan sekolah.

Adapun tujuan dari PKS yaitu untuk membentuk karakter dan mental para anggota,

membantu tugas polisi patroli dalam pengaturan lalulintas dilingkungan sekolah masing-

masing pada tertentu, dan juga membantu kepala sekolah atau guru ditempat ia bersekolah

dalam bidang keamanan dan ketertiban dilingkungan intern sekolah masing-masing.

Sehingga terwujud ketentraman, kenyamanan yang dinamis antara siswa siswi dan guru

pengajar guna mendukung proses belajar mengajar.


MATERI AGAMA BINROHTAL PKS

1. Menurut bahasa : tata cara, upacara, aturan, dan jalan, peraturan, tuntunan à
hutang.

2. Menurut istilah : Risalah (tata cara) yg dsampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai
petunjuk bagi umat manusia di dalam mnyelenggaraan tata cara/ upacara/ aturan-
aturan hidup yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan
dirinya sendiri, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam
lingkungannya.

PENGERTIAN ISLAM MENURUT AL-QUR’AN

Islam adalah: satu-satunya agama Allah yang hak, benar, lurus, sempurna, yg di-
ridloi oleh Allah sepanjang zaman & agama semua Nabi-nabi. (Q.S.Ali-Imran : 85 ;
Q.S. Ali-Imran :19 ; Q.S. Al-Maidah : 3).

Lawan dr syirik : Q.S. An’am : 14

“Katakanlah! Bahwa sesungguhnya aku (Nabi Ibrahim) diperintahkan untuk menjadi


orang pertama kali yang meng-Islam-kan diri dan janganlah kamu menjadi tergolong
ke dalam golongan orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik)”.

Lawan dari Kufur (Kafir) : Q.S. Ali-Imron : 80

“Apakah dia (Nabi-nabi) memerintahkan kamu kepada ke-kafir-an setelah kamu


menjadi seorang muslim”.

Islam berarti sama dg Ikhlas (ikhsan) : (Q.S. An-Nisa : 125)

“Siapakah yg lebih baik agamanya selain daripada dia yang telah meng-Islam-kan
dirinya & dia itu adalah orang-orang yang

Struktur Ajaran Islam (3 unsur)

I. Unsur Keimanan / Akidah (Rukun Iman) :

1.     Iman kpd Allah

2.     Iman kpd Malaikat Allah

3.     Iman kpd Kitab-kitab Allah

4.     Iman kpd Rasul-rasul Allah

5.     Iman kpd Hari Akhir

6.     Iman kpd Qodlo & Qodar : hal baik & buruk yg menentukan adlh Allah.
II. Unsur Islam (Rukun Islam)
à berupa penyerahan, taat, patuh, tunduk, berserah diri hanya kpd Allah.
1. Syahadatain
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji

III. Unsur Ikhsan (akhlak alkarimah , berbudi pekerti luhur)


1. Berakhlakul karimah thd Allah

2. Berakhlakul karimah thd sesama manusia

3. Berakhlakul karimah thd diri sendiri

4. Berakhlakul karimah thd alam / lingkungan

IBADAH

à Hub mns dg Allah

Pengertian Ibadah:
- etimologi : ibadah berarti pengabdian
- istilah : pengebdian, penghambaan diri, berserah diri
kpd kehendak dan ketentuan Allah utk memperoleh
ridlo-Nya.

Bentuk Ibadah

Dalam arti sempit


à yaitu yg tlh dipastikan cara-cara dan syarat-syaratnya oleh syari’at Islam à shalat,
zakat, puasa, haji, dll.

Dalam arti luas

à Segala bentuk kegiatan manusia beriman di dalam hidupnya sehari-hari yg


dikerjakan dg niat ikhlas dan dg tujuan memperoleh ridlo Allah (niat ibadah) serta
dibenarkan oleh ajaran agama.

FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA


Agama (Islam) sebagai suatu sistem kepercayaan.
Dalam hal ini agama (Islam) memberikan pegangan bagi manusia dalam aqidahnya
(keyakinannya). Sehingga memiliki kepastian mengenai cita-cita dan tujuan
hidupnya. 
Agama (Islam) sebagai suatu sistem ibadah.
agama akan memberikan petunjuk bagi manusia tentang tata cara berkomunikasi
dengan Tuhannya sebagai tempat berserah diri serta tempat penghambaan diri
terhadap Tuhannya.
PSIKOTES
Soal psikotes atau soal tes psikologi adalah sebuah tes untuk mengetahui potensi seseorang
mengenai bakat, intelegensi, skill maupun kepribadian seorang, semua itu akan terlihat jelas
dari jawaban psikotes yang dikerjakan. Tes psikotes saat rekrutmen sering disebut dengan tes
psikologi.  Psikotes secara umum digunakan dalam proses rekrutmen karyawan baru,
mahasiswa baru, pegawai pemerintahan dan sebagainya.

Untuk itu saya akan mempersiapkan beberapa contoh tes psikotes kerja, tips dan trik 
mengerjakan psikotes ini yang digunakan untuk tes di perusahaan-perusahaan tersebut.
Diantara soal-soal tes psikotes yang saat ini populer atau sering digunakan pada saat tes
adalah :

– Psikotes gambar
– Psikotes warteg test
– Psikotes gambar pohon
– Psikotes menggambar orang

Mari kita bahas satu persatu.

1. Tes Psikotes Menggambar

Sebelumnya coba kamu perhatikan gambar dalam kotak-kotak kecil di bawah ini!

Tes menggambar di atas dinamakan soal psikotes Warteg. Tes ini digunakan untuk megetahui
kreatifitas dan imajinasi. Tugas kamu adalah menyempurnakan potongan-potongan gambar
yang ada didalam kotak tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, lalu memberi nomor
urutan gambar mana yang paling mudan dan paling sulit kamu selesaikan dan gambar
manakah yang paling kamu sukai dan yang tidak paling kamu sukai. Gambar yang dihasilkan
setiap orang pasti berbeda-beda sesuai dengan imajinasi masing-masing.

Caranya mengerjakannya : Lihat kotak nomor satu berupa tanda titik. Tanda titik tersebut
bisa untuk menggambar jam dinding, anak panah yang menancap dan sebagainya. Begitu
juga gambar sterusnya yang harus disempurnakan.
2. Psikotes Gambar Pohon

Gambar pohon untuk psikotes ini sering juga disebut dengan Tree Test, fungsi tes ini sama
halnya dengan soal psikotes warteg. Cuma penekanannya lebih kepada tes untuk mengetahui
kehidupan sosial kamu. Pada tes ini kamu di perintahkan untuk menggambarkan sebatang
pohon yang berkambium, contoh pohon yang berkambium adalah gambar pohon nangka,
pohon pinus, pohon jati, pohon mahoni dan sejenisnya. Kamu tidak diperbolehkan
menggambar semak belukar, pohon kelapa, pohon jagung, pohon pisang, ataupun sejenisnya.

Pohon berkambium adalah jenis tanaman yang memiliki inti tengahnya. Tujuan tes ini untuk
mengetahui tingkat daya nalar, imajinasi, kreatifitas dan kemampuan dalam menyelesaikan
masalah.

Penilaian tes menggambar pohon dilihat dari tekanan goresan pada kertas, ukuran gambar,
posisi gambar, bentuk batang, bentuk daun dan lain-lain.

3. Psikotes Menggambar Orang

Pada psikotes gambar orang kamu diperintahkan untuk menggambar orang yang sedang
beraktifitas atau sedang bekerja, lalu ditanyakan apa pekerjaan yang di lakukannya, umurnya
berapa dan lain-lain. Gambar psikotes orang bertujuan untuk melihat sejauh mana
kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang berdasarkan gambar yang dibuat, selain itu
juga untuk mengetahui suasana hati si penggambar. Sehingga gambar orang di psikotes ini
termasuk tes psikologi grafis.

Semua soal psikotes gambar ini kelihatannya sangat mudah dikerjakan, tetapi jika kamu tidak
bisa pasti tidak lulus. Tahukah kamu makna dibalik soal psikotes gambar ini? Ya, semua
karakter kepribadian seseorang dengan mudah akan diungkapkan secara jelas dari setiap
goresan dan tekanan pensil, bentuk gambar dan tingkat imajinasi gambar yang kamu buat.

Tips Agar Lulus Psikotes

Ada banyak cara agar bisa lulus psikotes, beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar sukses
menghadapi soal-soal psikotes diantaranya adalah :

 Percaya diri dan selalu optimis. Tips ini jangan diremehkan begitu saja, persiapkan
fisik dan mental dalam mengerjakan soal psikotes cpns dan penerimaan karyawan
baru akan sangat membantu memberikan sugesti positif. Dibutuhkan rasa kepercayaan
diri yang tinggi , bila pada awalnya sudah pesimis dalam mengerjakan soal, tentu
akan membawa pengaruh buruk terhadap diri saat mengerjakannya.
 Sering berlatih mengerjakan soal-soal. Soal latihan yang sudah saya berikan pada
dasarnya hampir sama bentuknya hanya saja dibedakan dalam bentuk dan cara yang
berbeda. Meskipun intinya soal adalah sama. Jadi perbanyaklah belajar dan berlatih
soal untuk memudahkan anda mengerjakannya pada saat mengikuti tes.
Fokus dan konsentrasi. Konsentrasi, ketelitian dan ketenangan merupakan strategi
terpenting, tanpa ini hasil yang diharapkan akan jauh dari kenyataan. Kepandaian dan
kecerdasan tanpa ketelitian serta ketenangan memberikan hasil yang tidak
memuaskan.

 
KEPEMIMPINAN

Leadership (Kepemimpinan) adalah suatu sikap atau proses untuk mempengaruhi


suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan, dimana usahanya itu adalah hasil usaha
bersama.

SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN

1. Skill / Kemampuan
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Berpengalaman
4. Berkelakuan Baik
5. Cukup Umur
6. Mempunyai Dukungan

SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

1. Ramah
2. Arif Bijaksana
3. Inisiatif
4. Bertanggung Jawab
5. Jujur
6. Komunikatif
7. Percaya Diri

SIKAP DAN AZAS LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)

1. INGARSO SUNGTULODO = DIDEPAN JADI TELADAN.


2. ING MADYA MANGUNKARSO = DITENGAH JADI PENEGAK
3. TUT WURI HANDAYANI = DIBELAKANG JADI PENDORONG

RETORIKA
Retorika adalah ilmu bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain
melalui bicara untuk dapat mempengaruhi orang lain.
Tujuan Retorika.
- KOLEKTIF = MEMBUKA KEBENARAN.
- INSTRUKTIF = MENDIDIK ORANG YANG FIKIRANNYA TIDAK LOGIS.
- SUGESTIF = MEMBERI TEKANAN BERPASANGAN DALAM
MENGHADAPI LAWAN BICARA.
- DEVENSIF = MELAPISI PERTAHANAN MENTAL DALAM MENGHADAPI
LAWAN BICARA.
PERATURAN PENGHORMATAN
 

1. Pendahuluan

Disiplin merupakan suatu hal yang mutlak dalam kehidupan. Oleh karena itu
perlu adanya peraturan-peraturan yang mengatur dan mengikat serta tata cara
penanaman disiplin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah guna
membentuk jiwa kepemimpinan yang sekaligus mencerminkan profil Siswa yang
Taat dan Tertib.

a. Pengertian
Penghormatan ialah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang terhadap
orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.

b. Maksud dan Tujuan Penghormatan


 Untuk melahirkan disiplin/tata tertib, ketaatan dan keteraturan.
 Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar
hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan
penuh keikhlasan.

2. Tata Cara Melakukan Penghormatan

1) Penghormatan Perorangan

a. Bertutup Kepala

- Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-
siku lima belas derajat serong ke depan kelima jari lurus dan rapat satu
sama lain, telapak kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari tengah
dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis
kanan.
- Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
- Jika tutup kepala mempunyai Klep, maka jari tengah mengenai pinggir
klep.
- Jika selesai menghormat, maka lengan dikembalikan secara cepat
kesikap sempurna lagi.

b. Tidak Bertutup Kepala


- Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan
siku-siku lima belas derajat  serong kedepan kelima jari-jari tangan rapat
satu sama lain, telapak tangan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari
tengah dan telunjuk mengenai pelipis kanan.
- Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat.
- Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat
kesikap sempurna lagi.

TATA UPACARA MILITER ( TUM )

Perbedaan Tata Upacara Militer dan Tata Upacara Sekolah


Menurut Peraturan Tata Upacara Militer Tentara Nasional Indonesia (TUM TNI)
Nomor : Sekp/292/IX/2004 Tanggal 6 September 2004, berikut susunan pokok
pelaksanaan Tata Upacara Militer:
Acara Pokok Upacara Militer
- Penghormatan Pasukan
- Laporan Danup
- Pemeriksaan Pasukan (untuk upacara tertentu)
- Lambang kesatuan memasuki lapangan upacara (untuk upacara tertentu)
- Penghormatan kepada lambang kesatuan (untuk upacara tertentu)
- Pengibaran Sang Merah Putih (khusus upacara bendera)
- Mengheningkan Cipta (untuk upacara tertentu)
- Pembacaan Teks Pancasila oleh Irup (untuk upacara bendera bulanan)
- Pembacaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (khusus
upacara bendera)
- Pengucapan Sapta Marga (untuk upacara tertentu)
- Pembacaan Panca Prasetya Korpri (khusus upacara bendera)
- Penganugerahan Tanda Kehormatan RI (khusus upacara peringatan hari ulang
tahun kesatuan/korps/kesenjataan)
- Pelaksanaan maksud dan tujuan upacara
- Amanat (untuk upacara tertentu)
- Andhika Bhayangkari
- Penghormatan kepada lambang kesatuan (untuk upacara tertentu)
- Lambang kesatuan meninggalkan lapangan upacara (untuk upacara tertentu)
- Laporan Danup- Penghormatan Pasukan
Sementara itu, susunan upacara sekolah yang diatur dalam buku Petunjuk
Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah Tahun 1997 (Depdiknas) susunan
upacara tersusun sebagai berikut:
Acara Pokok Upacara Sekolah
- Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
- Penghormatan Umum
- Laporan Pemimpin Upacara
- Pengibaran Bendera Sang Merah Putih
- Mengheningkan Cipta
- Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
- Pembacaan Teks Pancasila
- Amanat Pembina Upacara
- Pembacaan Doa
- Laporan Pemimpin Upacara
- Penghormatan Umum
- Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara
- Upacara selesai, barisan dibubarkan
- Penghormatan kepada Pemimpin Upacara

Dari susunan diatas, setidaknya memang ada 2 HAL yang BERBEDA secara
mendasar, yaitu:
- Untuk upacara militer, urutan Pembacaan adalah Pancasila dilanjutkan
Pembukaan UUD 1945. Sedangkan untuk upacara sekolah adalah pembacaan
Pembukaan UUD 1945 dan dilanjutkan dengan Pancasila.
- Setelah Amanat Upacara pada upacara militer dilanjutkan dengan Andhika
Bhayangkari sedangkan pada upacara sekolah dilanjutkan dengan Pembacaan
Do’a.
Cara Pengibaran Bendera
- Pada upacara militer petugas yang merentang bendera adalah petugas yang
berada di tengah.
- Pada upacara sekolah petugas yang merentang bendera adalah petugas yang
berada di sebelah kanan.
- Posisi telapak tangan bagian dalam pada saat mengerek bendera dalam tata
Upacara militer menghadap keluar (bermakna mempertahankan NKRI) 
- Posisi telapak tangan bagian dalam pada saat mengerek bendera dalam tata
Upacara militer menghadap ke dalam. (bermakna mencintai NKRI)
Istilah Pejabat dan Petugas
Upacara Militer dan Upacara Sekolah
- Inspektur Upacara – Pembina Upacara
- Perwira Upacara – Pengatur Upacara
- Komandan Upacara – Pemimpin Upacara
- Pembawa Acara/Protokol – Pemandu Upacara
Laporan Pengatur Upacara
Upacara Militer : Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara Bahwa
upacara siap dimulai tanpa kata-kata : “…Laporan Selesai”. Pada saat melapor
bahwa upacara selesai juga tanpa kata-kata : “Lapor…”
Upacara Sekolah :Pengatur Upacara melapor kepada Pembina Upacara bahwa
upacara siap dimulai dan bahwa upacara selesai diawali dan diakhiri dengan kata-
kata “Lapor…..laporan selesai”

PENGATURAN LALU LINTAS


Pengaturan Lalu Lintas adalah suatu pemberitahuan kepada pemakai jalan, bagaimana
dan dimana mereka dapat atau tidak dapat bergerak atau berhenti terutama pada waktu ada
kemacetan atau keadaan darurat, dalam arti luas pengaturan lalu lintas meliputi semua
aktifitas dari petugas dalam mengatur lalu lintas di jalan umum
, dengan menggunakan gerakan (tangan, isyarat, apil) atau alat-alat lain sebagai tanda/isyarat
kapan dan bagaimana lalu lintas itu harus bergerak, membelok atau berhenti.

TUJUAN PENGATURAN LALU LINTAS

Tujuan pengaturan lalu lintas selama pekerjaan jalan adalah untuk menjamin keselamatan
bagi pemakai jalan dan pekerja akibat lalu lintas di sekitar daerah pekerjaan pemeliharaan
jalan selama pekerjaan pemeliharaan jalan dilaksanakan

PENGATURAN LALU LINTAS ADA 3 MACAM

1. A) Isyarat Lalu – lintas dengan menggunakan gerakan tangan ada 12 gerakan :

Tanda berhenti yang disebutkan pada butir-butir diatas, dapat juga diberikan dengan
memperlihatkan papan merah dengan tulisan ’’BERHENTI’’ yang jelas ataupun dengan
menghidupkan cahaya merah yang letaknya tegak lurus terhadap jurusan lalu lintas yang
harus berhenti.

- 5 gerakan STOP

1 Stop Satu Jurusan tertentu Memberhentikan kendaraan yang ditujukan terhadap


kendaraan tertentu.
2 Stop semua jurusan Memberhentikan kendaraan yang datang dari semua
jurusan, depan, belakang, kanan dan kiri
3 Stop depan Memberhentikan lalu lintas yang datang dari depan.
4 Stop belakang Memberhentikan lalu lintas yang datang dari belakang.
5 Stop semua jurusan Memberhentikan lalu – lintas yang datang dari depan dan
belakang petugas.

- 3 gerakan JALAN

6 Jalan Kanan Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan petugas
7 Jalan Kiri Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri petugas
8 Jalan kanan – Jalan Kiri Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan dan
kiri petugas.

- 2 Gerakan percepat
9 Percepat kanan Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kanan petugas.
10 Percepat Kiri Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kiri petugas

- 2 Gerakan perlambat

11 Perlambat Depan Memperlambat kendaraan yang datang dari arah depan


petugas
12 12 Perlambat belakang Memperlambat kendaraan yang datang dari arah
belakang petugas

2. Isyarat dengan Lampu

1) Merah = Berhenti
2) Kuning = Siap-siap/peringatan
3) Hijau = Boleh jalan
4) Kuning berkedip-kedip = Boleh jalan asal hati-hati

3. Isyarat dengan Peluit

1) Peluit 1 kali panjang = Berhenti/stop


2) Peluit 2 kali pendek = Jalan
3) Peluit 3 kali atau lebih = Peringatan/perhatian

PELAKSANAAN PENGATURAN
A. Cara mengambil posisi pada saat pengaturan
- Sikap dasar mulai mengatur lalu – lintas dalam keadaan sikap sempurna
- Mengambil posisi sedemikian rupa sehingga mudah melakukan gerakan mengatur lalu –
Lintas ( gerakan tangan )
- Berusaha mengatur posisi ditempat ketinggian supaya mudah melihat dan dilihat oleh
pemakai jalan.
- Memperhatikan faktor keamanan.
- Pada waktu tidak mengatur lalu – lintas melakukan sikap istirahat dengan selalu waspada.
B. Hal yang perlu diperhatikan :
- Kelengkapan petugas dalam melaksanakan pengaturan lalu – lintas harus disertai dengan
manshet dan peluit. khusus pada malam hari ditambah dengan perlengkapan rompi yang
dapat memantulkan cahaya dan senter dengan sinar warna merah.
- Menempatkan posisi kendaraan yang dipergunakan sebagai sarana mobilitas pada tempat
yang aman sehingga tidak mengganggu pemakai jalan yang lain.
- Apabila pelaksanaan pengaturan dilaksanakan oleh beberapa orang ( lebih dari 2 orang)
diupayakan tidak mengelompok.
- Diwajibkan petugas sudah memiliki badge PKS, sehingga memiliki ketrampilan untuk
mengatur lalu – lintas.
C. Pedoman Utama Petugas Pengatur Lalu Lintas.
1. Tanggap dan cermat dalam bertugas.
2. Berjiwa besar dan siap menerima kritikan.
3. Mengutamakan keselamatan orang lain.
4. Memiliki mental yang kuat dan tangguh.
5. bersikap disiplin tinggi, tegas dan bertanggung jawab.

INSTRUMEN PENDUKUNG KESELAMATAN JALAN.

perlengkapan jalan

1. Rambu-rambu Lalu Lintas


2. Marka Jalan/Paku Jalan
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
4. Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan
5. Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan
6. Fasilitas pendukung: fasilitas pejalan kaki, parkir pinggir jalan, halte, tempat istirahat dan
penerangan jalan
Alat Pengendali Pemakai Jalan:

1. Alat Pembatas Kecepatan Kendaraan


2. Alat Pembatas Tinggi dan Lebar Kendaraan
Alat Pengaman Pemakai Jalan:

1. Pagar Pengaman Jalan, Cermin Tikungan, Delineator, Pulau-pulau lalu lintas & Pita
penggaduh

LALU LINTAS
Gerak pindah kendaraan atau diruang lalu lintas jalan sebagai alat penggerak.

HAMBATAN LALU LINTAS

1. Faktor manusia (Tau-taat, tau-tidak taat/acuh)


2. Faktor Kendaraan
3. Faktor Jalan
4. Faktor Alam

RAMBU

A. PENGERTIAN

Adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan
untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.

Agar rambu dapat terlihat baik siang, malam atau pada waktu hujan maka bahan harus
terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).

B. TUJUAN

Sebagai alat untuk mengendalikan lalu lintas, khususnya untuk meningkatkan


keamanan dan kelancaran pada sistem jalan, maka rambu lalu lintas dipasang agar
dapat menyampaikan informasi ( perintah, larangan, peringatan, dan petunjuk )
kepada pemakai jalan serta dapat mempengaruhi pengguna jalan.

C. JENIS

Tiga jenis informasi yang digunakan yaitu:

1. Yang bersifat perintah dan larangan yang harus dipatuhi;


2. Peringatan terhadap suatu bahaya;
3. Petunjuk, berupa arah, identifikasi tempat, dan fasilitas-fasilitas.

D. PERSYARATAN

Agar suatu rambu/marka menjadi efektif,maka harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:

1. Memenuhi suatu kebutuhan tertentu;


2. Dapat terlihat dengan jelas;
3. Memaksakan perhatian;
4. Menyampaikan suatu maksud dengan jelas dan sederhana;
5. Perintahnya dihormati dan dipatuhi penuh oleh para pemakai jalan;
6. Memberikan waktu yang cukup untuk menanggapinya.

E. FUNGSI, BENTUK, SERTA WARNA RAMBU


1. Fungsi

c. Rambu Peringatan :

Memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya. Ditempatkan


sekurang – kurangnya 50 meter sebelum tempat bahaya,

d. Rambu Larangan :

Digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai


jalan. Ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai,

e. Rambu Perintah

Digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan
yang ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai,

f. Rambu Petunjuk :

Digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota,


tempat, pengaturan serta fasilitas tertentu bagi pemakai jalan, yang ditempatkan
sedemikian rupa sehingga mempunyai daya guna sebesar – besarnya dengan
memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas.

2. Bentuk dan Warna

Bentuk dan warna digunakan untuk membedakan antara kategori – kategori rambu
yang berbeda, yang dapat :

- Meningkatkan kemudahan pengamatan bagi pengemudi,


- Membuat pengemudi dapat lebih cepat bereaksi,
- Menciptakan reaksi – reaksi standar terhadap situasi – situasi standar
Secara khusus, bentuk dan warna yang digunakan pada perambuan lalu lintas adalah
sebagai berikut :

- Warna
- Merah atau putih menunjukkan larangan ( Regulatory Sign ),
- Kuning menunjukkan peringatan ( Warning Sign ),
- Biru menunjukkan perintah ( Regulatory Sign ),
- Hijau atau Biru menunjukkan petunjuk ( Guide Sign ).
- Bentuk
- Bulat menunjukkan larangan,
- Segiempat pada sumbu diagonal menunjukkan peringatan, bahaya dan petunjuk.

3. Contoh-Contoh Rambu Lalu Lintas


a. Rambu Peringatan ( Warning Sign ), warna dasar rambu kuning dengan
lambang atau tulisan berwarna hitam. Simpang 4 Simpang 3 Jalan licin Longsor
Jalan bergelombang Ada persimpangan Penyempitan Jalan menyempit
b. Rambu Larangan ( Regulatory Sign ), warna dasar rambu merah atau putih
dengan lambang atau tulisan berwarna putih/merah/hitam. Semua kendaraan
dilarang masuk Dilarang masuk Mobil dan sepeda motor dilarang masuk Mobil
dilarang masuk Sepeda motor dilarang masuk Truk dilarang masuk Pesepeda
dilarang masuk Pejalan kaki dilarang masuk
c. Rambu Perintah ( Regulatory Sign ), warna dasar rambu biru dengan lambang
atau tulisan berwarna putih dan merah untuk garis serong. Rambu stop Beri
kesempatan Wajib mengitari bundaran Wajib membelok kekiri Perintah
kecepatan minimum yang diwajibkan Batas akhir kecepatan minimum yang
diwajibkan
d. Rambu Petunjuk ( Guide Sign ), warna dasar rambu biru atau hijau dengan
lambang atau tulisan berwarna putih atau hitam. Rambu pendahulu penunjuk
Jurusan pada persimpangan Di depan Jalan ini menuju Tomohon Dengan jarak 3
km dan Tondano 15 km
MARKA JALAN
Adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong
serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi
daerah kepentingan lalu lintas.

1. Jenis Marka
a. Marka membujur,
adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan dengan
garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas
kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur. terdiri dari :

1. Marka berupa garis utuh yang berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan melintasi
garis tersebut,
2. Garis ganda terdiri garis utuh dan garis putus – putus atau garis ganda berupa dua
garis utuh,
3. Marka berupa satu garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut.
4. Marka membujur dengan garis – garis putus.

- Marka putus-putus

- Marka utuh

- Marka putus-putus menjelang Marka utuh

- Marka putus-putus dan utuh

b. Marka melintang,
Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti
di Zebra cross atau di persimpangan, terdiri dari :
1. Garis utuh, menyatakan batas berhenti kendaraan yang di wajibkan oleh APILL atau
rambu larangan,
2. Garis ganda putus – putus menyatakan batas berhenti kendaraan sewaktu
mendahulukan kendaraan lain yang di wajibkan oleh rambu larangan,
3. Marka melintang yang tidak di lengkapi rambu larangan, harus di dahului oleh marka
lambang berupa segitiga yang salah satu alasnya sejajar dengan marka melintang
tersebut.
c. Marka lainnya, terdiri dari :
1. Marka untuk penyebrangan pejalan kaki, di nyatakan dengan Zebra cross
2. Marka berupa dua garis utuh melintang jalur lalulintas,
3. Marka untuk tempat penyebrangan sepeda, di nyatakan dengan dua garis putus – putus
berbentuk bujur sangkar atau belah ketupat,
4. Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna kuning di gunakan untuk pemisah jalur atau
lajur lalu lintas,
5. Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna merah, di tempatkan pada garis batas di sisi
jalan,
6. Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna putih, di tempatkan pada garis batas sisi
kanan jalan,
7. Paku jalan dengan dua buah pemantul cahaya yang arahnya berlawanan penempatannya.

2. Ukuran Marka

Ukuran marka jalan untuk garis melintang, membujur, dan serong dengan menggunakan
garis utuh, putus – putus maupun ganda serta lambang dan marka lainnya dapat di
gunakan standar yang telah di tetapkan sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan
KM 60 Tahun 1993 tentang marka jalan.

3. Bahan Marka Jalan

Bahan – bahan yang dapat di pakai untuk pembuatan marka adalah : cat, thermoplastic,
reflectorization, prefabbricated marking, cold applied resin based markings.

SURAT IJIN MENGEMUDI

Prosedur penerbitan SIM yang diamanatkan oleh Undang-Undang bertujuan untuk


mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan
jalan.
Tujuan Pengurusan SIM : Psl 64 Ayat 3

1. Registrasi Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a. tertib administrasi;
b. pengendalian dan pengawasan Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Indonesia;
c. mempermudah penyidikan pelanggaran dan/atau kejahatan;
d. perencanaan, operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan; dan
e. perencanaan pembangunan nasional.

Cara memperoleh SIM : Pasal 81

1. Untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77,
setiap orang harus memenuhi persyaratan usia, administratif, kesehatan, dan lulus
ujian.
2. Syarat usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan paling rendah sebagai
berikut:

a. usia 17 (tujuh belas) tahun untuk Surat Izin Mengemudi A, Surat Izin Mengemudi
C, dan Surat Izin Mengemudi D;
b. usia 20 (dua puluh) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B I; dan
c. usia 21 (dua puluh satu) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B II.

3. Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk;


b. pengisian formulir permohonan; dan
c. rumusan sidik jari.

4. Syarat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter; dan


b. sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis.

Fungsi Surat Izin Mengemudi : Pasal 86

1. Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai bukti kompetensi mengemudi.


2. Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai registrasi Pengemudi Kendaraan Bermotor
yang memuat keterangan identitas lengkap Pengemudi.
3. Data pada registrasi Pengemudi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan
penyelidikan, penyidikan, dan identifikasi forensik kepolisian.
Pasal 106 Ayar 5
Pada saat diadakan pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor wajib menunjukkan:

a. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan
Bermotor;
b. Surat Izin Mengemudi;
c. bukti lulus uji berkala; dan/atau
d. tanda bukti lain yang sah.

SYARAT-SYARAT MENDAPATKAN SIM

1. Foto copy KTP yang masih berlaku

2. Golongan darah dan keterangan dokter

3. Mengikuti ujian teori dan praktek lapangan

4. Bagi WNA membawa Foto Copy STMD (SuratTanda Melapor Diri)

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS

Karakteristik arus lalu lintas tergantung pada volume kecepatan dan kepadatan, semakin
tinggi volume lalu lintas maka kecepatan menurun dan kepadatan semakin meningkat.
Hubungan ketiganya akan membentuk kurva hiperbola nyang puncaknya adalah kapasitas.
Karakteristik arus lalu lintas juga dapat dibedakan menurut waktu, yaitu bervariasi
berdasarkan waktu sehingga data arus lalu lintas akan membentuk pola seasonal. Arus lalu
lintas dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan, hal ini menyebabkan kebutuhan
akan sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan besarnya permintaan agar hambatan
terhadap kelancarannya dapat dihindari. Untuk itu dibutuhkan peramalan yang dikembangkan
menjadi beberapa teknik / metode. Selain bertambah secara kuantitas permintaan / kebutuhan
transportasi juga meningkat secara kualitas, hal ini dapat dilihat dari tuntutan pelayanan yang
lebih baik dari masyarakat, sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan layanan secara
kualitatif
KARAKTERISTIK KECELAKAAN

a. Penyebab Kecelakaan Yang Berkaitan Dengan Jalan.

- Kondisi permukaan jalan.


- Jalan berlubang
- Jumlah persimpangan yang tidak memiliki APILL
- Lebar jalan
- Kelas jalan.
- Radius lebar jalan di tikungan.
- Kemiringan
- Licin
- Penerangan
- Rambu
- Intensitas penyeberangan jalan
- Kecepatan kendaraan di tikungan
Kecepatan aman pada tikungan ditunjukkan oleh sudut pada instrumen adalah sebesar

- 14° untuk kecepatan dibawah 32 km/jam


- 12° untuk kecepatan antara 32 s/d 56 km/jam
- 10° untuk kecepatan diatas 56 km/jam
Jenis dan kondisi jalan
Kecepatan yang tinggi relatif aman pada jalan dengan desain yang tinggi seperti jalan
arteri dimana lebar lajur lebar, tidak ada tikungan yang tajam, jarak pandang yang
cukup dan adanya pembatasan jalan akses. Disamping itu kondisi permukaan jalan
juga merupakan faktor yang menentukan kecepatan aman, khususnya karakteristik
permukaan jalan yang menjadi licin dalam kondisi basah.

b. Penyebab Kecelakaan Yang Berkaitan Dengan Pengemudi

- Kurang trampil mengendarai kendaraan


- Kondisi fisik tidak fit, mengantuk.
- Kurang konsentrasi
- Menggunakan alat komunikasi HP
- Berbincang
- Berboncengan lebih dari 2 orang
- Tidak menggunakan perlengkapan standar pada kendaraan yang digunakan
(helm /sabuk keselamatan)
- Konvoi lebih dari 2 banjar.
- Tidak mematuhi peraturan yang ada

c. Penyebab Kecelakaan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan

- Lokasi yang tidak aman


- Sering terjadi bencana alam. (banjir, Tanah Longsor, kabut Pekat)

d. Penyebab Kecelakaan yang Berkaitan Dengan Kendaraan

- Kondisi kendaraan tidak laik jalan


- Menggunakan aksesoris kendaraan yang tidak sesuai
SECARA GARIS BESAR METODE KESELAMATAN JALAN MELIPUTI :

- Metode pre-empetif ( penangkalan )


- Metode preventif ( pencegahan )
- Metode represif ( Penanggulangan )
Metode pre-empetif
Metode pre-empetif sebagai upaya penangkalan di dalam menanggulangi kecelakaan lalu
lintas pada dasarnya meliputi perekayasaan berbagai bidang yang berkaitan dengan masalah
transportasi, yang dilaksanakan melalui koordinasi yang baik antar instansi terkait. Dalam hal
ini antara dinas perhubungan, dinas PU, kepolisian serta perusahaan pelaksana proyek. Maka
akan lebih mampu mengeliminir secara dini dampak yang mungkin akan timbul.
Metode Preventif
Metode preventif adalah upaya – upaya yang ditujukan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan lalu lintas yang dalam bentuk konkretnya berupa kegiatan pengaturan Lalu Lintas,
penjagaan tempat – tempat rawan, pengawalan dan lain sebagainya. Mengingat kecelakaan
lalu lintas terjadi karena berbagai faktor, maka upaya upaya pencegahannya dapat ditujukan
kepada pengaturan komponen – komponen lalu lintas tersebut serta faktor lalu lintasnya
sendiri.
Metode Represif
Metode represif dalam rangka menanggulangi kecelakaan lalu lintas pada hakekatnya
merupakan upaya terakhir yang biasanya disertai dengan penerapan upaya paksa, sehubungan
dengan upaya represif ini.

KECELAKAAN LALU LINTAS

Kejadian akhir dari suatu atau serangkaian peristiwa lalu lintas jalan, baik berupa
kejahatan maupun pelanggaran yang mengakibatkan kerugian, luka dan jiwa manusia
ataupun kerugian harta benda.
TINDAKAN PERTAMA TEMPAT KEJADIAN PERKARA (LALU LINTAS)

1. Menolong orang yang luka-luka (Perhatikan P3K)


2. Memadamkan kebakaran yang disebabkan kecelakaan itu
3. Mencegah timbulnya kebakaran yang mungkin terjadi dengan tiba-tiba
4. Memperhatikan jangan sampai ada barang yang dicuri
5. Memberi tanda garis putih pada pecahan kaca, potongan kayu/besi, manusia,
kendaraan
6. Mengumpulkan dan mencatat keterangan dari pengemudi dan saksi yang melihat
kejadian
7. Melindungi bukti-bukti, bekas rem dari kendaraan dan membuat sket/gambar
kejadian
8. Pemberitahuan pertelepon atau kurir ke kantor polisi terdekat dan pada
Puskesmas/Rumah Sakit dan bila perlu antarkan langsung ke RS/Puskesmas terdekat.

TUJUAN PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

1. Untuk menjamin bahwa faktor yang diperoleh, dapat dipergunakan untuk menyusun
program pencegahan dan pengendalian kecelakaan
2. Sedapat mungkin bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan
itu, untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

MAKSUD'NYA ADALAH

1. Untuk mengumpulkan data-data


2. Untuk menghukum para perlanggar yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas
3. Untuk memberikan penerangan dan pendidikan pada masyarakat umumnya dan
pemakai jalan khususnya, terutama mengenai : Apa, Siapa, Dimana, Bilamana,
Bagaimana dan Apa sebabnya terjadi.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

P3K adalah pertolongan sementara (darurat) bagi para korban sebelum mendapat
pertolongan dari dokter atau petugas kesehatan lainnya.

TUJUAN P3K
1. Menyelamatkan jiwa korban

2. Meringankan penderitaan mereka, serta mencegah agar cidera tidak semakin parah

3. Mempertahankan daya tahan korban hingga pertolongan yang pasti dapat diberikan

POKOK-POKOK P3K

1. Jangan panik, tidak berarti boleh lamban. Bertindaklah cekatan, tetapi tetap tenang.
Apabila kecelakaan bersifat missal, korban-korban yang menderita luka ringan
dapat dikerahkan untuk membantu. Dalam hal ini berikanlah petunjuk- petunjuk
yang tenang dan jelas.
2. Perhatikan pernapasan korban, mungkin masih sempat menyelamatkan jiwa
korban jika anda memperhatikan hal ini. Bila nafas korban terhenti, berikanlah
pernafasan buatan dari mulut ke mulut.
3. Hentikan Pendarahan, Darah keluar dari pembuluh-pembuluh besar, dapat
membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan sapu tangan
atau kain yang bersih, tekanlah tempat pendarahan kuat-kuat dengan tangan anda.
Kemudian ikatlah sapu tangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apapun
juga, agar sapu tangan tadi tetap menekan luka itu. Letakkan bagian pendarahan
lebih tinggio dari bagian tubuh lainnya, kecuali kalau keadaannya tidak
mengijinkan.

Pendarahan dapat dibedakan antara :

1. Darah yang keluar dari urat nadi (artheri) sifat aliran darahnya memancar, sesuai
dengan denyut nadi dan warna darahnya merah segar.
2. Darah yang keluar dari pembuluh darah balik (vena), sifat aliran darahnya
merembes (mengalir) dan warna darahnya merah kehitam-hitaman.

4. Perhatikan tanda-tanda "Shock"

Tanda-tanda Shock :

1. Kesadaran korban menurun


2. Nadi berdenyut cepat (>140 kali/menit) kemudian melemah, lambat dan
menghilang
3. Korban merasa mual (mau muntah)
4. Kulit korban dingin, lembab dan pucat
5. Nafas dangkal dan kadang-kadang tidak teratur
6. Mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan manik matanya (pupil)
melebar.

Apabila ada tanda-tanda shock, korban dilentangkan dengan letak kepala lebih
rendah dari tubuh lainnya untuk mencegah korban yang dikhawatirkan akan
tersedak/keselak air atau darah muntahan kedalam paru-paru.

5. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru, korban tidak boleh


dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta kepatahan cedera
yang dialaminya. Kecuali apabila tempat kecelakaan tidak memungkinkan korban
dibiarkan di tempat tersebut, misalnya : kebakaran, jalan raya, tanah longsor, banjir,
gunung meletus dan lain-lain, korban segera dipindahkan ke tempat yang aman.
Apabila korban hendak diusung, terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta
patah tulang harus dibidal (spalk) Slint.

MATERI TPTKP LANTAS

A. Pengertian
TPTKP LANTAS merupakan singkatan dari Tindakan Pertama di Tempat Kejadian
Perkara. Maksud dari TPTKP ini adalah merupakan suatu cara atau tindakan-tindakan
dalam memberikan pertolongan pertama di sebuah tempat kejadian.
B. Perlengkapan TPTKP
a) Alat P3K
b) Alat Tulis
c) Meteran atau tali
d) Kamera atau Kodak
e) Kapur
f) Sarung tangan

C. Pemberian Bukti/Laporan dengan prinsip sebagai berikut :


SI = Siapa yang melakukan kejadian itu (seseorang yang diduga melakukan tindak
pidana)
A = Apakah jenis kejadian itu (Kecelakaan, pembunuhan, dsb)
DI = Dimana kejadian terjadi (Tempat)
DE = Dengan apa kecelakaan itu terjadi (Bentuk kejadian)
ME = Mengapa terjadi (Alasan kejadian)
BA = Bagaimana kecelakaan itu terjadi (Bentuk kejadian)
BI = Bilamana terjadi, apa yang dilakukan.

D. Tahapan TPTKP
1) Tiba di Tempat kejadian perkara (TKP)
- Catat hari, tanggal, jam, dan lainnya
- Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang yang tidak berkepentingan
- Pertahankan tempat asli selama pemeriksaan pada TKP belum selesai, dan cegah
barang bukti jangan sampai hilang atau rusak.
- Buat bagan depan TKP waktu kejadian tersebut berlangsung (gambar kasar
tempat kejadian).
2) Terhadap korban

Periksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban dengan cara

sebagai berikut :

a. Meraba bagian badan apakah dingin atau panas

b. Memeriksa apakah urat nadi pada pergelangan tangan masih berdenyut

c. Memeriksa apakah ada tanda-tanda pernapasan

d. Bila ada tanda-tanda kehidupan segera beri pertolongan P3K bila

memungkinkan pinta keterangan identitas

e. Segera bawa ke RS terdekat

f. Beri tanda-tanda letak korban di TKP.

3) Terhadap Pelaku

Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan lakukan penggeledahan

sebagaimana mestinya.

a. Catat nama, umur, pekerjaan dan alamat atau periksa KTPnya


b. Cegah jangan sampai pelaku menghapus/menghilangkan bukti

c. Adakan pencarian apabila si pelaku tidak ada di tempat/TKP.

4) Terhadap barang bukti

a. Jaga jangan sampai rusak/hilang/berubah dari letak barang bukti

b. Catat barang bukti waktu ditemukan/setelah diadakan pemeriksaan seperlunya

c. Kumpulkan dan catat barang bukti yang dipindahkan

d. Catat barang bukti yang terpaksa dipindahkan karena situasi yang mendesak.

BELA DIRI PKS


1. PENGERTIAN BELADIRI PKS

Makna Beladiri PKS adalah suatu kagiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun
kelompok untuk mempelajari tehnik-tehnik, keterampilan yang berguna untuk membela diri
apabila ada serangan dari musuh atau lawan yang berusaha mencederai pada kita atau orang
lain.
Bela  diri  pks dinilai  sangatlah penting, karena  melihat  situasi dilapangan dalam
pelaksanakan tugas mitra kepolisian  sangat  dekat dengan hal-hal yang membahayakan diri
anggota. Oleh karena itu, setiap anggota PKS harus  dibekali kemampuan  bela diri untuk 
melindungi dirinya  maupun orang lain guna menghindari adanya korban.  Latihan rutin ini
bertujuan untuk memelihara kemampuan yang sudah dimiliki oleh setiap anggota PKS
khususnya, sehingga tercipta rasa percaya diri. Sehingga setiap individu anggota PKS dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan mampu melindungi dirinya maupun orang lain yang
memerlukan bantuan.

2. JENIS DAN METODE LATIHAN


1. Jenis Latihan: – Praktek di lapangan
2. Metode Latihan: – Driil

3. MATERI LATIHAN
1. Dasar – dasar Bela Diri PKS :
 Jatuhan
 Lemparan
 Pukulan
 Tangkisan
 Tendangan
 Pegangan tangan
 Membawa tahanan

2. Beladiri tangan kosong

 Melepas pegangan tangan


 Melepas pegangan baju
 Melepas cekikan
 Melepas sekapan
 Menghindari pukulan
 Menghindari tendangan
 Melawan serangan tongkat / golok / parang / pisau / clurit dan
todongan pistol
 Rangkaian Bela Diri Polri I, II dan III

3. Beladiri dengan tongkat ” T ”

 Membawa tahanan dengan Tongkat T


 Menghadapi serangan tongkat dan bacokan clurit / pisau dengan
pegangan
 panjang dan pendek
 Drill Tongkat I dan II
4. Beladiri ri dengan Borgol

 Melawan serangan tongkat, pisau atau celurit


 Drill Borgol I,II dan III

5. SASARAN KEGIATAN
- Pelaksanaan latihan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan profesional
dalam pelaksanaan tugas PKS;
- Menambahkan pengetahuan dan latihan jenis-jenis Beladiri diluar beladiri Polri
seperti jujitsu, kempo maupun taekwondo;
- metode dan teknik pelatihan pada tingkat tertentu harus di standarisasi dan
selalu mengikuti perkembangan keadaan yang terakhir;
- Pelatihan harus realistis dalam pengertian mendekati keadaan yang sebenarnya.

6. HASIL YANG INGIN DICAPAI


- Latihan diarahkan guna dapat menanggulangi jenis gangguan Kamseltibcar
lantas di Lingkungan Sekolah yang berada di wilayah hukum Polres;
- meningkatkan kemampuan perorangan anggota PKS agar profesionalisme
anggota PKS dapat ditata dengan baik;
- Kegiatan ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian
anggota PKS dalam menghadapi perkembangan dan perubahan pola pikir
masyarakat di wilayah hukum Polres khususnya;
- Mengembangkan potensi bakat dan minat Anggota PKS.

PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA


Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang sifatnya melanggar
ketentuan- ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum dan
perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh orang muda yang biasanya dibawah umur
16-18 tahun.
Ciri-Ciri Kenakalan Remaja
 Dalam pengertian kenakalan, harus terlibat adanya suatu perbuatan atau tingkah laku
moral.
 Kenakalan tersebut memiliki tujuan yang a-sosial yakni dengan perbuatan atau
tingkah laku tersebut ia bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada
dilingkungan hidupnya.
 Kenakalan remaja adalah suatu kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang berumur
diantara 13-17 tahun. Mengingat di Indonesia pengertian dewasa selain ditentukan
oleh status pernikahan, maka bisa ditambahkan bahwa kenakalan remaja yaitu
suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mereka yang berumur antara 13-17
tahun dan belum menikah.
 Kenakalan remaja bisa dilakukan oleh seoarang remaja saja, atau bisa juga dilakukan
bersama-sama suatu kelompok remaja

Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja


Menurut bentuknya, membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan yaitu sebagai
berikut ;

 kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos


sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
 kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti
mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
 kenakalan khusus misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.

Contoh Kenakalan Remaja


 Berbohong
 Penyalahgunaan narkoba
 membaca buku porno melihat gambar porno, Seks bebas
 Tawuran antara pelajar
 Bolos Pada Jam Pelajaran
 Meminum Minuman Keras
 Mengonsumsi Rokok
 Kebut-kebutan Dijalan Raya
 membolos sekolah
 Berkelahi dengan teman, Berkelahi antar sekolah

Gejala- Gejala yang dapat dilihat pada anak yang


mengalami kenakalan remaja:
 Anak tidak disukai teman-temannya sehingga bersikap menyendiri.
 Anak sering menghindar dari tanggungjawab mereka di rumah dan disekolah.
 Anak sering mengeluh kalau mereka memiliki permasalahan yang mereka sendiri
tidak bisa selesaikan.
 Anak mengalami phobia atau gelisah yang berbeda dengan orang-orang normal.

 Anak jadi suka berbohong.


 Anak suka menyakiti teman-temannya.
 Anak tidak sanggup memusatkan perhatian.

Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja :


 kurangnya kasih sayang orang tua.
 kurangnya pengawasan dari orang tua.
 pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
 peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
 tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
 dasar-dasar agama yang kurang
 tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
 kebebasan yang berlebihan
 masalah yang dipendam

Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi kenakalan


remaja
 Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
 Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
 Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
 Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Kesimpulan
Kenakalan remaja adalah perilaku jahat yang terjadi pada anak-anak remaja secara sosial
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka mengembangkan
bentuk tingkah laku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran norma yang berlaku.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di lingkungan sekolah , antara
lain yaitu faktor kepribadian, faktor Pendidikan dari orangtua, faktor perubahan sosial budaya
yang begitu cepat, faktor status dan peranannya di masyarakat,dan faktor hubungan di
sekolahnya. Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang
tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga,
orang tua, teman-teman, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.
Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari
tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.

Macam – macam Zat Adiktif

a. Ganja

 
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid.
Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa)
yang sudah kering.

 Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu


 gembira dan tertawa tanpa sebab
 santai dan lemah
 banyak bicara sendiri
 pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata
merah
 tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan.

 Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu


sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan.

 Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu


ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan
mendapat gangguan jiwa.

 b. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan
candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper
sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa
nyeri pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan
yang akhirnya menyebabkan kematian.

   Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan yakni

 rasa sering mengantuk


 perasaan gembira berlebihan
 banyak berbicara sendiri
 kecenderungan untuk melakukan kerusuhan
 merasakan nafas berat dan lemah
 ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir.
Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut:

 sering menguap
 kepala terasa berat
 mata basah
 hidung berair
 hilang nafsu makan
 lekas lelah
 badan menggigil, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut:

 tertawa tidak wajar


 kulit lembap
 napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil
ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik
(pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini
menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah,
detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika
jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan
sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil
dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya
tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk,
malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian
diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah,
berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun,
banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran
turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung
ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan
meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat
meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru
melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan
kehamilan.

f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras
ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah
satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang
kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan
muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa.
Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali
turun, dan banyak bicara sendiri.

Pengertian PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Macam – Macam Psikotropika


Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua
psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan
psikotropika yang tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan
amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu
mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu
pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini
bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan
zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-


barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat
kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak
diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan
menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira
berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan
darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung
berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik,
pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat
mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan
gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah
tersinggung.
HASTA PRASETYA PKS

Kami anggota PKS :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengabdi pada Negara dan Pancasila.

3. Membela kebenaran dan keadilan.

4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan PKS.

5. Bergerak, bertindak dengan disiplin, Tegas dan bertanggung

jawab.

6. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.

7. Menjaga moralitas sesama anggota.

8. Siap menempatkan diri dalam masyarakat.

PENUTUP

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai