Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI PERHOTELAN

SAP 12
SISTEM PELAPORAN PADA USAHA PERHOTELAN

OLEH:
KELOMPOK 3
Ida Ayu Intan Suryadewi 1406305122
I Gusti Ayu Intan Triutari 1406305180

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017

A. PENDAHULUAN
Sistem pelaporan keuangan hotel didasari oleh pendekatan perilaku (behavior
approach), yaitu denga memperhatikan tujuan dan motivasi penggunaan laporan (Hotel
Indonesia). Dengan demikian sistem pelaporan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Laporan Akuntansi Keuangan
2. Laporan Akuntansi Manajemen
Bagaimanapun, dalam pelaksanaannya terdapat kaitan yang sangat erat antara
akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan, terutama yang menyangkut masalah
sistem akuntansi keuangan, bagan perkiraan serta prosedur akuntansi keuangan.

B. LAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN HOTEL BERDASARKAN USALI


Akuntansi bertujuan memberikan informasi mengenai operasional hotel. Dengan
informasi keuangan ini, manajemen akan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat.
Manajemen memerlukan informasi keuangan dengan tujuan perencanaan, analisis dan
pengendalian. Dengan informasi keuangan yang sekarang, manajemen dapat merencanakan
kegiatan periode yang akan datang, berupa anggaran periode yang akan datang. Selain itu,
manajemen juga dapat melakukan analisis dan pengendalian yang lebih baik untuk aktivitas
operasional hotel. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel bersumber dari:
1. Laporan Rugi-Laba (Income Statement);
2. Neraca (Balance Sheet);
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement);
4. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement).
Sistem akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Uniform System
of Accounts for Hotel (USAH). Sistem ini awalnya dikembangkan di Amerika Serikat oleh
perhimpunan pengusaha hotel di New York pada tahun 1925. Dengan berkembangnya
industri perhotelan bersistem jaringan (Chain Hotel) di Indonesia, hotel-hotel dengan
jaringan tertentu yang beroperasi di Indonesia mengadopsi Uniform System of Accounts for
Hotel ini, USAH pun terus dikembangkan. Kini USAH berkembang menjadi Uniform System
of Accounts for The Lodging Industry disingkat USALI. Sistem ini memberikan beberapa
manfaat diantaranya keseragaman pemahaman untuk istilah yang lazim diterapkan di bisnis
perhotelan. Misalnya, istilah gross operating profit (GOP) yang merupakan laba seluruh
departemen minus biaya-biaya departemen yang bersangkutan minus undistributed operating
expenses. Dalam USALI, terminologi yang diterapkan untuk gross operating profit adalah
income after undistributed operating expenses. Manfaat lainnya adalah data keuangan untuk
hotel dengan kelas yang sama dapat dibandingkan. Manfaat selanjutnya terutama dirasakan

1
oleh pihak ketiga, yaitu membuat data runut waktu dengan tujuan kompilasi dan interpretasi
lebih lanjut.
Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya, setiap
departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode tertentu. Misalnya, kantor depan
hotel melaporkan aktivitasnya setiap bulan. Penjualan kamar yang terjadi dalam sebulan
dilaporkan bersamaan dengan biaya-biaya yang diserap untuk menghasilkan penjualan kamar
seperti biaya gaji dan upah, biaya alat tulis kantor, biaya yang dipakai habis di kamar tamu,
dan lain seagainya. Kantor depan juga melaporkan laba departemen yang di capai pada bulan
atau periode tahun tertentu.

1. Laporan Rugi-Laba
Sebagai industri jasa, hotel memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan aktivitas
bisnisnya. Salah satu laporan keuangan hotel yang penting adalah laporan rugi-laba. Dalam
laporan rugi-laba, yang dilaporkan adalah penjualan, harga pokok penjualan, biaya-biaya
yang terjadi pada departemen yang bersangkutan, biaya-biaya operasional hotel yang tidak
didistribusikan ke masing-masing departemen hotel (undistributed operating expenses),
biaya-biaya tetap seperti depresiasi, sewa, bunga, pajak penghasilan, dan laba bersih. Jadi,
laporan rugi-laba merupakan laporan yang sistematis mengenai penjualan, harga pokok, dan
biaya serta laba (rugi) untuk periode tertentu. Periode tertentu dapat dalam satu bulan, tiga
bulan atau satu tahun. Secara teknis, operasional laporan rugi-laba hotel disiapkan setiap
bulan sebagai laporan antara (interim report) untuk kepentingan internal manajemen hotel
yang bersangkutan. Laporan rugi-laba yang disiapkan setiap bulan memberikan gambaran
kepada manajemen hotel pencapaian sasaran yang dicapai setiap bulan sehingga tindakan
koreksi dapat dilaksanakan lebih cepat.

2. Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan hotel yang penting. Dalam neraca
dilaporkan posisi kekayaan hotel seperti kas, piutang, persediaan, aktiva lancar lain-lain,
gedung dan perlengkapan gedung, aktiva tetap lain-lain, dan tanah. Disamping kekayaan
hotel, neraca juga melaporkan kewajiban hotel yang terdiri dari utang dagang, utang pajak,
utang gaji, utag jangka pendek, utang jangka panjang serta modal.

3. Hubungan Laporan Rugi-Laba dengan Neraca


Laporan rugi-laba merupakan laporan yang mencakup aktivitas hotel untuk jangka waktu
setahun. Bila dalam jangka waktu operasi setahun tersebut hotel menghasilkan laba

2
(penjualan lebih besar daripada seluruh biaya yang terjadi) maka laba yang dihasilkan pada
periode tertentu, misalnya pada 2011, akan dilaporkan pada neraca 2011, per 31 Desember
2011 dibawah judul rekening modal, pada rekening laba yang ditahan. Laba periode ini
dicantumkan pada rekening laba yang ditahan karena laba ini pada saat pencatatan belum
didistribusikan kepada pemilik hotel berupa dividen.

4. Elemen-elemen Laporan Keuangan Departemen Hotel


Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Disebut demikian karena
setiap departemen hotel melaporkan aktivitasnya selama periode tertentu. Departemen kamar
akan melaporkan aktivitasnya setiap periode (setiap bulan misalnya), demikian pula halnya
dengan departemen makanan dan minuman, dan departemen-departemen hotel lainnya.
Laporan aktivitas setiap departemen ini (penjualan dan biaya-biaya departemental yang
diserap untuk periode tertentu) pada laporan keuangan merupakan lampiran laporan keuangan
hotel.
1) Laporan Laba Rugi Departemen Kamar
a. Penjualan Kamar
Pada laporan rugi-laba departemen kamar dicantumkan semua sumber penjualan jasa
kamar untuk periode tertentu (sebulan, tiga bulan, atau setahun). Sumber-sumber
penjualan jasa kamar dari transient regular, transient group, permanent, dan penjualan
kamar tambahan (extraroom revenues).
b. Allowance
Allowance merupakan penyesuaian harga kamar untuk yang melampaui perjanjian
sebelumnya. Kesalahan pembebanan harga kamar yang terjadi pada saat tamu check-in
dan diperbaiki beberapa hari kemudian, atau pada saat check-out, disebut allowance.
Jadi, allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan pembebanan harga
kamar yang terjadi pada waktu yang lampau (kemarin atau beberapa hari yang lalu).
c. Biaya-biaya Operasional Langsung
Biaya-biaya yang terjadi pada departemen kamar dibebankan langsung ke departemen
kamar seperti gaji dan upah, employee benefits, biaya tembikar (chinaware), bahan
habis pakai (guest supplies, cleaning supplies, paper supplies), komisi, seragam,
pelatihan (training), dan biaya resevasi.
d. Laba (Rugi) Departemen Kamar
Laba departemen kamar didapat dengan mengurangkan penjualan dengan seluruh biaya
yang diserap oleh departemen kamar.
2) Laporan Laba-Rugi Departemen Makanan dan Minuman
a. Penjualan Makanan dan Minuman
Pada penjualan dicantumkan sumber-sumber penjualan makanan dan minuman, yaitu
restoran, coffee shop, room service dan bar.

3
b. Allowance
Allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan pembebanan harga
makanan dan minuman yang terjadi kemarin atau beberapa hari yang lalu.
c. Harga Pokok Makanan dan Minuman
Harga pokok merupakan harga pokok bahan makanan yang digunakan untuk
menghasilkan penjualan. Harga pokok makanan di industri perhotelan dihitung hanya
untuk bahan makanan yang digunakan untuk memproduksi makanan. Biaya-biaya lain
seperti tenaga kerja dan penyusutan tidak dibebankan ke hara pokok karena biaya
tenaga kerja dibebankan ke departemen yang bersangkutan. Adapun penyusutan
peralatan dibebankan ke rekening penyusutan. Pendekatan yang sama diterapan untuk
menentukan harga pokok minuman. Harga pokok dibebankan menjadi harga pokok
makanan dan minumanhang dikonsumsi dan harga pokok makanan yang dijual. Harga
pokok makanan yang dikonsumsi adalah harga pokok makanan yang digunakan untuk
memproduksi makanan yang ditawarkan. Harga pokok makanan yang dibebankan
sesuai dengan jumlah harga pokok makanan yang keluar dari gudang makanan. Adapun
harga pokok makanan yang dijual didapat dari harga pokok makanan yang dikonsumsi
minus harga pokok makanan untuk karyawan dan harga pokok makanan untuk
karyawan dan harga pokok untuk tujuan promosi dan tujuan lain seperti pertemuan
dengan dewan direksi/pemilik hotel. Hotel lazimnya memberikan makanan dan
minuman satu kali selama karyawan hotel bertugas. Harga pokok untuk makanan dan
minuman pada akhirnya dibebankan pada rekening employee benefits, pendekatan yang
sama diterapkan untuk menentukan harga pokok minuman yang dijual.
d. Biaya-biaya
Biaya-biaya yang terjadi di departemen makanan dan minuman dibebankan kepada
departemen ini. Biaya-biaya dimaksud adalah gaji dan upah, employee benefits, biaya
tembikar, bahan habis pakai (guest supplies, cleaning supplies, paper supplies), komisi,
seragam, pelatihan (training), dan biaya musik dan artis.
e. Laba (Rugi) Departemen Makanan dn Minuman
Laba departemen makanan dan minuman didapat dengan mengurangkan penjualan
dengan harga pokok dan seluruh biaya yang diserap oleh departemen makanan dan
minuman.
3) Laporan Laba Rugi Minor Operated Departments
Departemen lain yang menghasilkan penjualan seperti telepon, laundry dan dry
cleaning (lazim dikelompokkan ke dalam minor operated departments) juga membuat
laporan rugi-laba dengan pendekatan sama dengan departemen kamar dan departemen
makanan dan minuman.
4) Undistributed Operating Expenses

4
Departemen yang hanya menyerap biaya dan tidak menghasilkan penjualan (seperti
departemen administrasi dan umum, pengolahan data, human resources, transportasi,
pemasaran, pemeliharaan dan biaya energi) hanya melaporkan semua biaya yang terjadi
di departemen tersebut untuk periode tertentu. Dengan laporan ini, aktivitas tetap
separtemen hotel dapat diketahui dan dikendalikan.

Laporan Keuangan Hotel


1. Neraca
HOTEL KONTEMPORER
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas xxx.xxx.xxx Utang dagang xxx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek xxx.xxx.xxx Utang yang diperhitungkan xxx.xxx.xxx
Piutang xxx.xxx.xxx Uang muka pemesanan kamar xxx.xxx.xxx
(xxx.xxx.xxx
Penyisihan piutang ragu-ragu Porsi utang jangka panjang xxx.xxx.xxx
)
Persediaan xxx.xxx.xxx Utang pajak penghasilan xxx.xxx.xxx
Pembayaran di muka xxx.xxx.xxx
Jumlah Aktiva Lancar xxx.xxx.xxx Jumlah utang lancar xxx.xxx.xxx

Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang


Tanah xxx.xxx.xxx Hipotek xxx.xxx.xxx
Mesin dan peralatan xxx.xxx.xxx
Gedung dan perlengkapan
xxx.xxx.xxx Jumlah utang jangka panjang xxx.xxx.xxx
gedung
Furniture and fixtures xxx.xxx.xxx
Kendaraan xxx.xxx.xxx Modal
Aktiva operasional xxx.xxx.xxx Saham xxx.xxx.xxx
(xxx.xxx.xxx
Akumulasi penyusutan Agio saham xxx.xxx.xxx
)
Beban yang ditangguhkan xxx.xxx.xxx Laba yang ditahan xxx.xxx.xxx
Jumlah aktiva tetap xxx.xxx.xxx Jumlah modal xxx.xxx.xxx

Jumlah Aktiva xxx.xxx.xxx Jumlah Pasiva xxx.xxx.xxx

2. Laporan Laba Rugi


HOTEL KONTEMPORER
LAPORAN RUGI-LABA
PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)

Jumlah
Pendapatan Departemen

5
Kamar xxx.xxx.xxx
Makanan dan minuman xxx.xxx.xxx
Telekomunikasi xxx.xxx.xxx
Binatu xxx.xxx.xxx
Lainnya xxx.xxx.xxx
Jumlah xxx.xxx.xxx
Biaya dan Harga Pokok
(xxx.xxx.xxx
Kamar
)
(xxx.xxx.xxx
Makanan dan minuman
)
(xxx.xxx.xxx
Telekomunikasi
)
(xxx.xxx.xxx
Binatu
)
(xxx.xxx.xxx
Lainnya
)
Laba Departemen xxx.xxx.xxx
Biaya Tidak Didistribusikan
(xxx.xxx.xxx
Administrasi dan umum
)
(xxx.xxx.xxx
Pemasaran
)
(xxx.xxx.xxx
POMEC
)
Laba Setelah Biaya Tidak Didistribusikan xxx.xxx.xxx
(xxx.xxx.xxx
Asuransi
)
Laba Sebelum Biaya Bunga, Depresiasi, Amortisasi, dan
xxx.xxx.xxx
Pajak
(xxx.xxx.xxx
Biaya Bunga
)
Laba Sebelum Depresiasi, Amortisasi, dan Pajak xxx.xxx.xxx
(xxx.xxx.xxx
Depresiasi dan amortisasi
)
Laba Sebelum Pajak xxx.xxx.xxx
(xxx.xxx.xxx
Pajak
)
Laba Bersih xxx.xxx.xxx

C. LAPORAN AKUNTANSI MANAJEMEN

6
Laporan akuntansi manajemen dapat berbentuk analisa keuangan atas laporan
akuntansi keuangan, khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi analisa
keuangan merupakan salah satu metodeyang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan dari berbaga aspek keuanga, hasil analisa diperlukan olehpihak baik ekstrenal
maupun internal untuk mengevaluasi kondisi perusahaan serta untuk dapat memprediksi
kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang.
Terdapat beberapa hal yang diperlu diperhatikan yang berkaitann dengan penyusunan
laporan akuntansi manajemen, seperti:
1. Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan dalam SAK.
2. Laporan akuntansi maajemen lebih menekankan pada relevansi informasi yang
dihasilkan sebagai dasarpengambilan keputusan.
3. Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis tapi juga
meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
4. Laporan akuntansi manajemen tidak semata-mata melaporkan informasi dalam satuan
unit uang, tetapi juga meliputisatuan ukur yang lain.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaporan akuntansi manajemen meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Mengukur dan menilai kinerjasuatu unit, departemen atau organisasi secara
keseluruhan.
2. Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akura dalam rangka
pengambilan keputusan.
3. Membantu manajemen dalam menentukan atau menyusun perencanaan.
Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan mampu memantau
secara lebih dini adanya penyimpangan yangterjadi untuk segera mengambil keputusan serta
tindakan perbaikan. Dengan demikian laporan akuntansimanajemen memerlukan data
proyeksi ang objektif sehingga keputusan yang dihasilkan tidak bersifat bias.
Perencanaa/aggaran yang dibuat merupakan salah satu tolok ukur dalam melakukan penilaian
dan pengendalian. Proses pengendalian umumnya terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut.
1. Penentuan pedoman pelaksanaan pekerjaan serta tolo ukur keberhasilan suatu pusat
pertanggungjawaban.
2. Pendelegasian wewenang.
3. Supervisi pelaksana.
4. Pengukuran kinerja.
5. Perbandingan antara anggaran dan realisasi. Selisih antaraanggaran dan realisasi
diidentifikasikan dan diuraikan lebih jauh dengan berbagai metode yang memberikan
jalan keluar.

7
Tahap pengendalian di atas relatif sama dengen pengendalia disetiap industri. Hal
yang spesifik adalah terletakpada unit organisasi serta sifat pertanggungjawaban serta
tolokukur keberhasilan yang sesuai denga struktur organisasi yang ada di hotel. Laporan yang
disusun berdasarkan responsibility center yang ada di hotel diharapkan dapat dipakai untuk
mengevaluasi pencapaian target bagi setiap responsibility center serta mendorong terjadinya
peningkatan prestasi.

D. LAPORAN MANAJEMEN
Pihak manajemen memerlukan laporan hasil aktivatas dalam suatu periode, dimana
laporan ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan strategis dan sebagai tolok
ukur dalam pengambilan keputusan. Adapun laporan yang dihasilakan meliputi:
1. Laporan departemental, yang menjelaskan tentang hasil aktivitas dalam suatu periode
untuk masing-masing departemen operasi dan departemen pendukung. Laporanini
digunakan sebagai informasi pendukung utnuk laporan keuangan.
2. Statistik, yaitulaporan yang memberikan informasi tentang jumlah kamar yang
tersedia dijual (room available), jumlah tingkat hunian (room occupied), presentasi
tingkat hunian, harga jual kamar rata-rata (average room rate), jumlah tamu yang
menginap (number of guest), dan informasi lainnya. Informasi tentang statistik
hotelyang bisa dilihat pada daily of sales.
3. Laporan keuangan yang teridiri dari:
1) Laporan labarugi(income statement), menjelaskan tentang pendapatan dan beban
dari hasil operasi dalam suatu periode.
2) Neraca (balance sheet), menjelaskan tentang hubungan antara aktiva, kewajiban
dan modldalam laporan posisi keuangan dari operasi pada suatu periode
keuangan.
3) Laporan arus kas (statement of cash flow), menjelaskan tentang perubahan dalam
posisi kas, baik pada sumber maupun penggunaan kas.

E. PERBEDAAN LAPORAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI


KEUANGAN
Perbedaan antara laporan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Laporan akuntansi manajemen memberikan informasi kepada orang-orang dalam
suatu organisasi sedangkan akuntansi keuangan lebih mengutamakan bagi mereka
yang di luar itu, seperti pemegang saham.

8
2. Laporan akuntansi keuangan diperlukan oleh hukum sedangkan akuntansi manajemen
tidak.
3. Laporan akuntansi keuangan meliputi seluruh organisasi sedangkan akuntansi
manajemen mungkin lebih fokus kepada produk tertentu atau pusat biaya.

F. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pemaparan materi diatas adalah Sistem
akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Uniform System of Accounts
for Hotel (USAH). Sistem ini awalnya dikembangkan di Amerika Serikat oleh perhimpunan
pengusaha hotel di New York pada tahun 1925. Dengan berkembangnya industri perhotelan
bersistem jaringan (Chain Hotel) di Indonesia, hotel-hotel dengan jaringan tertentu yang
beroperasi di Indonesia mengadopsi Uniform System of Accounts for Hotel ini, USAH pun
terus dikembangkan. Kini USAH berkembang menjadi Uniform System of Accounts for The
Lodging Industry disingkat USALI. Sistem ini memberikan beberapa manfaat diantaranya
keseragaman pemahaman untuk istilah yang lazim diterapkan di bisnis perhotelan. Laporan
keuangan pada hotel berdasarkan USALI terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Elemen-elemen yang terdapat pada laporan keuangan pada departemen hotel terdiri dari: 1)
Laporan Laba Rugi Departemen Kamar, 2) Laporan Laba Rugi Departemen Makanan dan
Minuman, 3) Laporan Laba Rugi Minor Operated Departments, dan 4) Undistributed
Operating Expenses
Selain laporan akuntansi keuangan juga terdapat laporan akuntansi manajemen.
Laporan akuntansi manajemen dapat berbentuk analisa keuangan atas laporan akuntansi
keuangan, khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi analisa keuangan
merupakan salah satu metodeyang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
dari berbaga aspek keuanga, hasil analisa diperlukan olehpihak baik ekstrenal maupun
internal untuk mengevaluasi kondisi perusahaan serta untuk dapat memprediksi kemampuan
perusahaan dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Widanaputra, AAGP, Suprasto, dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem


Informasi. Graha Ilmu: Denpasar.

Saraswati, Naesya Amalia. 2013. Makalah Akuntansi Perhotelan. Diakses pada 18 April
2017. <http://www.scribd.com/doc/124884605/Makalah-Akuntansi-Perhotelan>

https://id.wikipedia.org/wiki/Perbandingan_akuntansi_manajemen_dan_akuntansi_keuangan
diakes tanggal 18 April 2017

10

Anda mungkin juga menyukai