Anda di halaman 1dari 6

1.

PENGERTIAN INTRAPRENEURSHIP
Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan
Centerprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah
entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada
tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul Intra coporate Entrepreneurship
Programs in American Industry", dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan
Burgelman (2007) dalam disertasinya.
Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan
pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha
yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena
itu, agar sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan (Budiharjo,
2011:152). Harris (2009) mendefinisikan intrapreneur adalah karyawan di perusahaan yang
berani untuk mengambil risiko.
Konsensus yang meningkat telah diperoleh pada konsep entrepreneurship sebagai proses
pengungkapan dan pengembangan peluang untuk menciptakan nilai melalui inovasi dan
perebutan peluang tanpa menganggap sumber daya manusia dan kapital) atau lokasi entrepreneur
dalam perusahaan baru atau yang sudah ada (Churchill, dalam Antoncic & Hisrich 2001).
Mungkin definisi yang lebih luas intrapreneurship adalah entrepreneurship dalam organisasi saat
ini.(Jurnal Peran Intrapreneurship Dalam Membangun Daya Saing Kultural di Perguruan Tinggi:
Sebuah Kerangka Penelitian, 2012, p259).
Jadi dari berbagai pengertian nmengenai Intrapreneurship pada dasarnya intrapreneurship
adalah entrepreneurship yang dipraktekkan dalam sebuah perusahaan dan mempunyai sumber
daya untuk melaksanakan ide dan inovasinya guna mengembangkan perusahaannya.
Perbedaan intrapreneurship dan entrepreneurship
Intrapreneur adalah orang yang diberi pekerjaan oleh Entrepreneur. Oleh karena itu
tanggung jawab Entrepreneur terhadap perusahaanya mencakup semua aspek: sedangkan
tanggung jawab Intrapreneur sebatas unit, produk, jasa, proses, atau sumber daya yang dia
kembangkan. Seorang Entrepreneur adalah pemilik dan sekaligus operator perusahaan, yang
berani mengambil risiko besar dari bisnis yang dia jalankan, dengan harapan
1

mendapatkan keuntungan finansial dan manfaat nilai tambah lainnya. Jadi, seorang Intrapreneur
memiliki risiko terbatas, dan seorang Entrepreneur memiliki risiko tidak terbatas Skala besar
kecilnya suatu perusahaan atau organisasi. Organisasi yang besar sangat membutuhkan para
intrapreneur untuk merespon masalah yang dihadapi perusahaan seperti kebutuhan akan inovasi.
Seiring meningkatnya kualitas persaingan usaha dan untuk mencegah terjadinya exodus, (para
karyawan terbaik dan cerdas memiliki kecenderungan yang meninggalkan perusahaan untuk
menjadi entrepreneur usaha mandiri).
Hubungan intrapreneurship dan entrepreneurship:
Intrapreneurship merupakan manajemen strategi dari Entrepreneurship. Oleh sebab itu,
fungsi Intrapreneurship harus dikelola dengan tata kelola terbaik untuk mendorong pertumbuhan
perusahaan dari dalam. Perusahaan dengan konsep intrapreneurial efektif haruslah menciptakan
lingkungan dan budaya perusahaan yang memungkinkan tumbuh berkembangnya semangat
Intrapreneurship di dalam perusahaan.
Untuk penerapan konsep intrapreneurial yang efektif dalam perusahaan diperlukan
kebijakan yang mengatur struktur formal untuk Intrapreneurship; diperlukan komitmen dan
tanggung jawab dari karyawan dan pimpinan untuk mengkontribusikan cara kerja dan ide-ide
buat menjaga kinerja dan daya saing perusahaan; diperlukan upaya nyata dari perusahaan untuk
menciptakan tenaga kerja yang beragam kemampuan atau multi talenta; diperlukan integritas
perusahaan untuk merancang jalur karir yang menarik dan kompetitif. dan juga menciptakan
konsep insentif yang membuat pekerja selalu setia seumur hidup bersama perusahaan.
Intrapreneurship umumnya dimulai dari karyawan dalam sebuah organisasi yang
mempunyai sebuah ide bisnis atau inovasi. Mereka (yang mempunyai ide bisnis) dapat
mengemukakan ide bisnis mereka pada direktur. Direktur kemudian memisahkan dia dari core
perusahaan dan memberikan sumber daya untuk melaksanakan idenya.
Keunggulan dan Kerugian Intrapreneurship dilihat dari orangnya:
Keunggulan dari intrapreneurship adalah pada sumber daya untuk melaksanakan
pembangunan bisnis. Mereka dapat memakai sumber daya yang ada pada perusahaan sekarang.
Bahkan perusahaan core dapat memberi jaminan modal dan memperbolehkan penggunaan nama
perusahaan inti untuk branding. Manajemen operasi pada perusahaan baru dan kebijakannya
2

terkadang mirip dengan perusahaan lama. Pada entrepreneur, manajemen biasanya lebih flexible
Kerugian dari intrapreneurship adalah "boss" perusahaan baru sebenarnya masih tetap dihitung
sebagai karyawan dari perusahaan inti sehingga kebebasannya tidak seluas perusahaan utama
(terikat kontrak). Hidup dari perusahaan baru kadang sangat bergantung dari kebijakan
perusahaan inti.
Manfaat sikap intrapreneurship yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan:
1. Menumbuhkan Inovasi Intrapreneur membantu perusahaan melahirkan inovasi,
mendorong penelitian pengembangan produk baru, serta bekerja meningkatkan produk maupun
layanan. Dalam ekonomi global dimana teknologi memegang peranan penting, orang-orang
seperti ini sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
2. Mengembangkan Talenta Sebuah perusahaan yang diisi oleh orang-orang berjiwa
kewirausahaan lebih baik karena mereka tidak hanya memiliki kemampuan, namun mempunyai
dedikasi serta dapat menjadi kolega yang baik.
Orang-orang seperti ini dapat memacu perkembangan talenta karyawan lain agar dapat
berkomitmen terhadap proyek, produk, maupun layanan perusahaan. Anda bisa mengambil Paul
Buchheit kreator Gmail yang mampu membangun tim solid dan meluncurkan layanan surat
elektronik di tahun 2004 setelah sebelumnya melakukan pengembangan selama 3 tahun sebagai
contoh nyata.
3. Menghemat Biaya Penelitian dan Pengembangan sebuah badan usaha yang memiliki
karyawan berjiwa intrapreneur dapat memangkas biaya penelitian dan pengembangan produk
baru. Silahkan mengucapkan selamat tinggal pada era dimana sebuah perusahaan harus
mengikuti tata cara tradisional pengembangan produk, mulai dari review hingga proses
pengembangan.
Karyawan yang berjiwa intrepreneur ini bisa menggantikan seluruh hal tersebut karena
memiliki kreativitas dan dedikasi berinovasi sangat hebat.
3

4. ampul Membaca Peta Persaingan Lawan Persaingan dalam dunia usaha seringkali
membuat sebuah perusahaan was-was, sehingga mau membayar mahal pihak ketiga untuk
membaca situasi dan memenangkan kompetisi. Langkah yang salam dunia industri disebut
sebagai competitive intelligence ini dapat dilakukan dengan mudah jika memiliki karyawan
berjiwa kewirausahaan karena mereka biasanya memiliki kemampuan untuk menganalisis
kekurangan serta kelebihan pesaing.
5. Mendorong Analisis Pasar Karyawan berjiwa intrapreneur memiliki kecenderungan
melakukan penelitian untuk menganalisa pasar sebelum menawarkan ide pada perusahaan. Hal
ini dapat menjadi sebuah keuntungan karena perusahaan dapat langsung mengetahui kondisi
terkini pasar dari analisa sang karyawan tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk
mempekerjakan analis lain.
6. Meningkatkan Pendapatan Perusahaan jelas diuntungkan jika memiliki karyawan
berjiwa intrapreneur karena mereka mampu mendatangkan keuntungan secara maksimal. Hal ini
tentu dipengaruhi kemampuan untuk menganalisa kebutuhan pasar serta memberikan servis
inovatif yang bisa memenuhinya. Dengan demikian, konsumen tidak akan sungkan
menggunakan produk dan jasa dari perusahaan Anda.
7. Meningkatkan Atmosfir Kenyamanan Kerja Semangat kerja karyawan pasti akan lebih
baik jika mengetahui bahwa sumbangsih dan pemikiran mereka dihargai oleh perusahaan.
Dengan demikian, mereka akan terpacu untuk memberikan yang lebih baik dan berkreasi demi
kemajuan karyawan.
8. Mengembangkan Layanan dan Servis Perusahaan Setiap perusahaan tentu ingin
mengembangkan produk mereka sebagai salah satu layanan kepada konsumen. Seorang
karyawan yang memiliki jiwa kewirausahaan pasti akan menampilkan ide kreatif yang dapat
menarik minat konsumen baru atau membuat pelanggan tetap membeli kembali.

9. Menguntungkan Masyarakat Intrapreneur memberikan dampak positif terhadap


masyarakat karena inovasi mereka membantu memenuhi segala hal yang dibutuhkan. Sebagai
balasannya, para karyawan ini akan mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari media dan
publik. Hal ini juga berdampak positif pada perusahaan karena namanya semakin dikenal dan
lekat dalam benak masyarakat.

2. IKLIMORGANISASI YANG MENDORONG INTRAPRENEURSHIP


1. Dorongan untuk menggunakan teknologi baru
2. Dorongan untuk memunculkan ide-ide baru
3. Dorongan untuk melakukan eksperimen dan trial-error
4. Mengembankan tim yang mencakup berbagai bidang keahlian
A. Faktor Pendorong Intrapreneurship
Antonic (2007) yang dikutip Budiharjo (2011) menyebutkan antesenden intrapreneurship
dibagi menjadi dua yaitu lingkungan environment) dan organisasi (organization).
a) Faktor lingkungan yang positif meliputi dinamisme peluang teknologi, pertumbuhan industry,
dan permintaan untuk produk baru, sedangkan untuk lingkungan yang tidak dikehendaki meliputi
perubahan yang tidak dikehendaki dan persaingan yang tinggi.
b) Dari sisi organisasi, karakteristik organisasi yang dapat mendorong intrapreneurship adalah
sistem terbuka, kendali formal pada aktivitas intrapreneurship, pemindahan intensif pada
lingkungan, dukungan organisasional, dan nilai-nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Antonic
(2007) membuktikan bahwa intrapreneurship berkorelasi secara positif dengan pertumbuhan
company growth), dan dibuktikan pula bahwa dimensi lingkungan dan karakteristik organanisasi
(organization characteristics) berkorelasi positif dengan intrapreneurship.
B. Faktor Penghambat Intrapreneurship

Eesley dan Longenecker (2006, dikutip oleh Budiharjo,2011)mengemukakan 8 hambatan


utama dalam intrapreneurship meliputi:
1. Gagasan-gagasan tanpa tindak lanjut
2. Tidak ada dorongan intrapreneurship
3. Komunikasi yang buruk antar karyawan dan juga pada pelanggan
4. Karyawan tidak didorong berpikir untuk mencari peluang
5. Misi, sasaran perusahaan tidak jelas
6. Kurang dukungan manajemen
7. Pengambilan keputusan beresiko tetapi tidak diberi reward
8. Keterbatasan waktu dan sumber daya.
C. Karakteristik Intrapreneurship
Berdasarkan pendapat Antonic (2003) mengemukakan intrapreneurship memiliki
Karakteristik sebagai berikut:
1. Understand the environment.
Intrapreneur harus mengerti semua aspek lingkungannya, baik dari lingkungan internal
perusahaan maupun lingkungan eksternal perusahaan.
2. Visionary and flexible.
Intrapreneur harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan ide-idenya menjadi kenyataan,
dapat beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda.
3. Encourage team work.
Intrapreneur harus memiliki kemampuan untuk membangun tim kerja dan tim tersebut bekerja
dengan disiplin.
4. Encourage open discussion.
Intrapreneur harus mampu mengadakan diskusi terbuka dalam usahanya membentuk tim kerja
yang bagus.
5. Builds a coalition of supporters.
Intrapeneur dapat mencapai tujuannya dengan membangun koalisi untuk mendukung inovasinya.
Koalisi dapat terdiri dari pekerja dan manajemen puncak.
6. Persists Intrapeneur harus tekun dan gigih dalam bekerja agar tujuan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai