Anda di halaman 1dari 6

Nama: VisyHandini Khosyidhiah

NIM : 140523605105
Prodi : S1 Teknik Sipil Offering D
Kayu dan Bambu
A. KAYU
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan
dalam konstruksi, baik sebagai bahan pendukung ataupun sebagai bahan
utama.
Beberapa bagian / konstruksi bangunan yang sering menggunakan material
kayu sebagai bahan dasarnya adalah :
1. Kusen
2. Daun pintu
3. Plafond
4. Rangka plafond
5. Rangka kuda kuda

Contoh jenis jenis kayu


1.Kayu Jati
Kayu jati merupakan kayu primadona dan menjadi pilihan utama untuk
digunakan sebagai bahan bangunan karena sifatnya yang kuat, tahan lama
dan tahan terhadap rayap, jamur dan serangga. Selain itu kayu jati juga
memiliki serat dan tekstur yang sangat indah.
2. Kayu Merbau
Kayu ini merupakan alternatif kedua setelah kayu jati. Termasuk dalam
golongan kayu keras dan tahan terhadap serangga. Kayu merbau berwarna
coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan highlit kuning dan tekstur
serat garisnya terputus-putus.
3. Kayu Bangkirai
Kayu ini termasuk dalam jenis kayu yang awet dan kuat serta tahan terhadap
cuaca. Oleh karena itulah kayu ini banyak digunakan sebagai bahan untuk
material konstruksi berat seperti atap kayu.
4. Kayu Kamper
Kayu kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah, harganya pun cukup
terjangkau sehingga banyak digunakan sebagai alternatif bahan bangunan
meskipun kekuatan dan keawetannya tidak sekuat kayu jati dan kayu
bangkirai.
5. Kayu Akasia
Kayu ini mampu bertahan hingga 20 tahun apabila diolah dengan baik.
Memiliki pori-pori serat yang cukup rapat sehingga daya serap air kecil.
Karena sifat pengerjaannya yang mudah, kayu ini banyak digunakan untuk
bahan konstruksi dan juga bahan untuk furniture.
6. Kayu Ulin
Kayu ini memiliki warna yang gelap dan tahan terhadap air laut. Karena sifat
khususnya yang awet dan kuat, kayu ini banyak digunakan sebagai bahan
konstruksi bangunan seperti atap, tiang, bahan bangunan jembatan, bantalan
kereta api dan juga papan lantai atau kosen.
7. Kayu Gelam
Kayu ini banyak digunakan sebagai steger untuk konstruksi beton maupun
sebagai cerucuk untuk pekerjaan jembatan dan sungai.
8. Kayu Meranti
Kayu ini memiliki tekstur yang tidak terlalu halus dan berwarna merah muda
tua hingga pucat. Bersifat tidak tahan terhadap cuaca sehingga tidak cocok
apabila digunakan di luar ruangan.

Kelebihan menggunakan kayu sebagai bahan bangunan:


Proses pengerjaan yang cukup mudah
Relatif mudah diperoleh bila keperluan hanya sedikit
Memberi kesan natural terhadap bangunan
Mudah dilakukan penggantian bila terjadi kerusakan
mudah dibongkar pasang
Memberi efek hangat.
Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah.
Dapat meredam suara.

Kekurangan menggunakan kayu sebagai bahan bangunan


Ukuran penggunaan terbatas
Tidak tahan terhadap cuaca
Untuk penggunaan pada gedung yang besar bahan sulit diperoleh
Harus ada perlindungan tambahan agar kayu bisa awet
Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
Dapat mengembang dan menyusup.
Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin
berkurangnya stok kayu dari alam.

Pengawetan Kayu
Metode Rendaman
Kelebihan :
a. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih banyak
b. Kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan bersama
c. Larutan dapat digunakan berulang kali (dengan menambah konsentrasi bila
berkurang)

Kekurangan:
a. Waktu agak lama, terlebih dengan rendaman dingin
b. Peralatan mudah terkena karat
c. Pada proses panas, bila tidak hati - hati kayu bisa terbakar
d. Kayu basah agak sulit diawetkan

Metode Pencelupan
Kelebihan :
a. Proses sangat cepat
b. Bahan pengawet dapat dipakai berulang kali (hemat)
c. Peralatan cukup sederhana

Kekurangan :
a. Penetrasi dan retensi kecil sekali, terlebih pada kayu basah
b. Mudah luntur, karena bahan pengawet melapisi permukaan kayu sangat tipis.

Metode Pemulasan
Kelebihan :
a. Alat sederhana, mudah penggunaannya
b. Biaya relatif murah

Kekurangan :
a. Penetrasi dan retensi bahan pengawet kecil
b . Mudah luntur

Metode Pembalutan
Kelebihan :
a. Peralatan sederhana
b. Penetrasi lebih baik, hanya waktu agak lama
c. Digunakan untuk tiang-tiang kering ataupun basah

Kekurangan :
a. Pemakaian bahan pengawet boros
b. Jumlah kayu yang diawetkan terbatas, waktu membalut lama
c. Membahayakan mahluk hidup sekitarnya (hewan dan tanaman)

Proses vakum dan tekanan (cara modern)


Kelebihan :
a. Penetrasi dan retensi tinggi sekali (memuaskan)
b. Waktunya relatif singkat sekali
c. Dapat mengawetkan kayu basah dan kering
Kekurangan :
a. Modal yang diperlukan besar
b. Perlu ketelitian dan pengerjaan yang tinggi
c. Cara ini hanya sesuai untuk perusahaan yang komersial.
B. BAMBU
Macam-macam Bambu
1. Bambu Apus
memiliki sifat yang sangat liat karena berdiameter kecil 40-80 mm dengan
jarak ruas sampai 65 cm.
2. Bambu Petung
memiliki diameter 80-130 mm dengan panjang batang 10-20 meter. Bambu
ini cukup tebal dindingnya namun tidak begitu liat.
3. Bambu wulung/hitam
memiliki diameter 40-100 mm dengan panjang ruas sampai 65 cm. Warnanya
yang hitam dengan garis kuning menjadikannya sebagai pilihan yang
menarik secara estitika.
4. Bambu duri/ori
memiliki diameter 75-100 mm dengan panjang 9-18 m. Bambu ini kuat dan
besar.

Kegunaan Bambu Sebagai Bahan Bangunan


Tanpa pengawetan di tempat terbuka bamboo hanya dapat digunakan 1 3
tahun, apabila dibawah naungan/terlindung 4 7 tahun, dan pada kondisi
ideal dapat digunakan 10 15 tahun, apabila dengan pengawetan dapat
digunakan lebih dari 15 tahun (Liese, 1980 dalam Morisco 2005)
Bambu center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister
Teknologi Bahan Bangunan dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia
(PERBINDO) Yogyakarta, telah melakukan berbagai penelitian tentang
pemanfaatan bamboo bagi konstruksi bangunan tahan gempa, serta
rancangan perumahan rumah sangat sederhana yang menggunakan bahan
bamboo untuk tiang, dinding, kuda-kuda dan atap.
Konstruksi bangunan yang menggunakan bambu telah digunakan turun
temurun oleh masyarakat adat Toraja, rumah tongkonan dengan
menggunakan bamboo sebagai konstruksi penutup atap dan penyanggah
sangat baik untuk sirkulasi udara dan memuiliki nilai arsitektur tinggi serta
nilai adat yang khas.
Penggunaan bamboo untuk tujuan konstruksi bangunan jangka panjang
sebaiknya dilakukan pengawetan lebih awal, agar bamboo yang digunakan
memiliki nilai pakai yang dapat menjamin waktu pakai lama.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bamboo :


Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga
dan cendawan, terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah,
Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang
serangga jika tidak diawetkan langsung.
Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan
membutuhkan perawatan khusus.
Kekuatan dan daya tahan memudar seturut umurnya (contoh kerusakan
pektin yang mengikat serat selulosa oleh bahan yang bersifat alkali atau
kehilangan struktur sel oleh serangga yang memakan kanjinya).
Jangan menggunakan paku baha sebagai alat sambungan bambu, tetapi
gunakan pasak kayu/ bambu serta pengikatan.
Jangan menggunakan bambu yang retak atau sudah terserang oleh
serangga.
Jangan menggunakan bambu yang dipotong diluar musim yang tepat.

Kelebihan dan kekurangan pada bambu:


Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap
tebang)
-Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat
tarik baja mutu sedang.
-Ringan.
-Bahan konstruksi yang murah.
Kekurangan :
-Rentan terhadap rayap.
-Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya.

Anda mungkin juga menyukai