Anda di halaman 1dari 11

Tugas

oleh
Visyhandini Khosyidhiah (140523605106)
Off D

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
April 2015
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas kemanusiaan umat manusia merupakan sarana penting bagi
mewujudkan kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi saat ini. Kualitas
kemanusiaan umat manusia dipengaruhi segala kekuatan ilmu dan teknologinya.
Umat manusia dituntut untuk terus menerus menciptakan hal-hal baru yang

0
bahkan mampu menghancurkan kehidupan di atas bumi, bukan saja kehidupan
manusia, tetapi dalam kehidupan yang lain.
Kenyataannya, kini kita belomba-lomba bersaing dalam memenangkan
tantangan ilmu dan teknologi, yakni yang kuat cenderung hendak mendominasi
dan mengatur yang lebih lemah untuk keuntungan diri si kuat sendiri. Tantangan
ilmu dan teknologi yang baru meliputi bidang informasi dan komunikasi,
bioteknologi, tranportasi, nilai manusia dan agama, dan lain-lain.
Indonesia terkenal sebagai negara demokratis yang memegang teguh sila-
sila Pancasila. Namun, di sisi lain dasar-dasar utama terbentuknya Negara
Indonesia tidak lagi berfungsi dengan baik. Pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi
di Indonesia menyebabkan rasa nasionalisme di antara sesama manusia semakin
memudar. Masyarakat Indonesia cenderung bersifat individualisme, enggan
bertanggung jawab, kurang sabar, dan mudah iri dengan karya orang lain.
Masyarakat Indonesia kini cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain
yang dilihatnya lebih dari dia. Masyarakat Indonesia kurang senang melihat
orang lain lebih maju, lebih kaya, lebih berpangkat, lebih berkuasa, lebih pintar,
lebih terkenal dari dirinya. Akibatnya, spion Melayu jadi laku, laporan-laporan
mereka dipergunakan untuk menjatuhkan orang yang tidak disukai atau disenangi,
dicemburui.(Mochtar Lubis. Manusia Indonesia.1997).
Masyarakat Indonesia juga tukang tiru. Kepribadian kita sudah terlalu
lemah. Kita tiru kulit-kulit luar yang mempesonakan kita. Banyak yang jadi koboi
cengeng jika koboi-koboian lagi mode, jadi hipi cengeng kalau sedang musim
hipi. Kita sangat terpengaruh oleh apa yang datang dari luar. Bikinan luar negeri
selalu lebih menarik dari hasil dalam negeri.(Mochtar Lubis. Manusia
Indonesia.1997).
Pribadi dan watak, sikap dan tingkah laku manusia dan nilai-nilai yang
didukungnya dibentuk oleh lingkungan masyarakatnya, alam hidupnya, dan oleh
berbagai lambang yang dipasangnya mengenai dirinya sendiri.
Dengan memperhatikan watak, sikap dan tingkah lakunya, masayarakat
Indonesia diharapkan mampu bersaing dalam pesatnya globalisasi, tetapi tetap
memperhitungkan rasa nasionalisme. Agar tercipta suatu negara yang maju,
damai, dan dapat menumbuhkembangkan sikap demokratis yang tinggi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini dijabarkan sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan globalisasi dan nasionalisme?
b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi globalisasi dan nasionalisme?
c. Apa dampak positif dan negatif globalisasi terhadap nasionalisme?
d. Bagaimana pengaruh pesatnya arus globalisasi terhadap rasa nasionalisme
generasi muda Indonesia masa kini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Memaparkan pengertian globalisasi dan nasionalisme.
b. Memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi globalisasi dan nasionalisme.
c. Memaparkan dampak positif dan negatif globalisasi terhadap nasionalisme.
d. Memaparkan pengaruh pesatnya arus globalisasi terhadap rasa nasionalisme
generasi muda Indonesia masa kini.

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Globalisasi dan Nasionalisme
2.1.1 Globalisasi
Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu

2
tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia (Mohammad Takdir Illahi, 2012:5). Nasionalisme
Indonesia lahir atas kesadaran masyarakat untuk lepas dari kungkungan penjajah
dan segala bentuk eksploitasi serta diskriminasi yang mengganggu stabilitas
politik, ekonomi, budaya, dan agama sekalipun.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Globalisasi dan Nasionalisme


2.2.1 Faktor Penyebab Terjadinya Globalisasi
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal erupakan penyebab munculnya globalisasi yang berasal
dari luar negeri dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut:
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adnya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modersisasi di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia yang
mempengaruhi negara lain untuk mengadopsi atau meniru hal yang sama.
5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit
banyak memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi
di sebuah negara.
6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
7) Perkembangan HAM.
b. Faktor Internal
Faktor internal merupakan penyebab munculnya globalisasi yang berasal
dalam negeri. Berikut faktor-faktor intern tersebut:
1) Ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.
2) Kebebasan pers.
3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.

3
4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat.
5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.

2.2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Nasionalisme


a. Faktor Internal
Faktor internal atau faktor yang berasal dari Bangsa Indonesia yang
mempengaruhi timbulnya nasionalisme Indonesia antara lain:

1) Perlakuan membeda-bedakan dari penjajah Barat (Belanda) menimbulkan


kesengsaraan dan penderitaan terhadap rakyat Indonesia yang akhirnya
menimbulkan perasaan senasib. Sistem Penjajahan Belanda yang
menguras sumber daya alam dan manusia Indonesia serta sewenang-
wenang terhadap warga pribumi. Contohnya tanam paksa, monopoli,
diskriminasi dan sebagainya.
2) Adanya kenangan kejayaan masa lalu. Khususnya pada kejayaan Kerajaan
Majapahit dan Sriwijaya serta kebesaran kerajaan-kerajaan Islam. Pada
masa Majapahit, mereka mampu menguasai seluruh Nusantara. Adapun
masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya
kuat. Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri
dari penjajahan.
3) Timbulnya kaum terpelajar akibat adanya politik Ethis Van Derenter.
Mereka memperoleh pendidikan Barat dan Islam dari luar negeri.
Golongan terpelajar itu menyadari akan nasib bangsanya sehingga
terbentuk kepribadian, pola pikir dan etos juang yang tinggi untuk
membebaskan diri dari penjajahan. Mereka menjadi penggerak dan
pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang
selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan.
4) Lahirnya kelompok terpelajar islam telah menyadarkan bangsa Indonesia
terjajah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Mereka
menjadi agen perubahan cara pandang masyarakat, bahwa nasib bangsa
Indonesia tidak dapat diperbaiki melalui belas kasih penjajah seperti
melalui politik etis. Nasib bangsa Indonesia harus ubah oleh bangsa

4
Indonesia sendiri melalui peningkatan taraf hidup baik dibidang ekonomi,
pendidikan, sosial dan budaya.
5) Muncul dan berkembangnya semangat persamaan derajat pada masyarakat
Indonesia dan berkembang menjadi gerakan politik yang sifatnya nasional.
Kesadaran Bangsa Indonesia akan harga dirinya sebagai suatu bangsa yang
ingin hidup bebas, merdeka seperti bangsa-bangsa yang lain. Hal tersebut
menambah semangat juang untuk memperoleh kemerdekaan dan
menimbulkan adanya semangat persamaan derajat.

B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal (dari luar) yang menyebabkan tumbuhnya nasionalisme
Bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:

1) Munculnya fase kesadaran pentingnya semangat nasional dan perasaan


senasib, serta keinginan untuk mendirikan negara berdaulat lepas dari
cengkeraman imperialisme di seluruh negara-negara jajahan di Asia,
Afrika, dan Amerika latin pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
2) Peristiwa Perang Dunia I menyadarkan para terpelajar mengenai
penentuan nasib sendiri. Perang tersebut merupakan perang
memperebutkan daerah jajahan. Tokoh-tokoh pergerakan nasional di Asia,
Afrika dan Amerika Latin telah menyadari bahwa kini saatnya telah tiba
bagi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap panjajah yang sudah
lelah berperang.
3) Munculnya dorongan untuk melawan imperialisme barat karena adanya
konflik ideologi antara kapitalisme / imperialisme dengan sosialisme /
komunisme. Hal ini dipengaruhi oleh lahirnya golongan terpelajar yang
memperoleh pengalaman pergaulan internasional serta mendapatkan
pemahaman tentang ide-ide baru dalam kehidupan bernegara yang lahir di
Eropa, seperti demokrasi, liberalisme, dan komunisme melalui pendidikan
formal dari negara-negara barat.
4) Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika memberi inspirasi kaum
terpelajar di Indonesia bahwa imperialisme harus dilawan melalui
organisasi modern.

5
5) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1904-1965, telah menyadarkan
bangsa Asia khususnya Indonesia akan kekuatan dan kemampuannya
sebagai bangsa Asia yang telah mampu mengalahkan bangsa Eropa yang
selalu menganggap bangsa yang super.

2.3 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Nasionalisme


2.3.1 Dampak Positif Globalisasi terhadap Nasionalisme:
a. Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada
pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis.
b. Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
c. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.

2.3.2 Dampak Negatif Globalisasi terhadap Nasionalisme:

a) Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa


liberalisme dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme
bangsa akan hilang.
b) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c) Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru
budaya barat.

6
d) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya
dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya
dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang
lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.4 Pengaruh Pesatnya Arus Globalisasi Terhadap Rasa Nasionalisme


Generasi Muda Indonesia Masa Kini
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda Indonesia
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari generasi muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja Indonesia yang berdandan
seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian
yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan
Indonesia. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa
batas dan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Bagi generasi muda,
internet sudah menjadi makanan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita
akan mendapat kerugian. Saat ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang

7
menggunakan internet dengan tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-
situs porno. Bukan hanya internet, handphone juga menjadi pegangan wajib
mereka. Maraknya penggunaan handphone dikalangan generasi muda, telah
merubah kebiasaan mereka untuk lebih memilih handphone daripada
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Dilihat dari sikap, banyak generasi muda yang tingkah lakunya tidak
mengenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga
mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak
muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih
banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

8
3. Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)
sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Dampak positif globalisasi terhadap nasionalisme adalah pemerintahan
dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis,
terbukanya pasar internasional, meningkatnya kesempatan kerja maupin devisa
negara, terbentuknya pola berpikir yang baik seperti etos kerja dan disiplin yang
tinggi
Dampak negatif globalisasi terhadap nasionalisme adalah dapat
menimbulkan peluang terjadinya perubahan ideologi dari pancasila ke liberalisme
pada masyarakat, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, perubahan
gaya hidup anak muda yang meniru budaya barat, adanya kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan miskin dan munculnya sikap individualisme
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita
perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga
masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu bentuk
konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus
bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk
menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang

3.2 Saran
Arus globalisasi yang saat ini terjadi pada masyarakat memang tidak bisa
dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif.

9
Namun meskipun kita menerima globalisasi, hendaknya harus enar-benar selektif
terhadap segala pengaruhnya untuk membedakan mana yang memberikan
pengaruh baik dan buruk bagi kita. Oleh sebab itu, kita harus membekali diri
dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan
dampak negatif globalisasi.
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita
perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga
masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu bentuk
konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus
bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk
menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa, dan selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Mochtar. 1997. Manusia Indonesia : (Sebuah Pertanggungjawaban).


Jakarta: Inti Idayu Press/CV Haji Masagung.

Somardi. 1998. Nasionalisme, Konflik Etnik, dan Demokrasi (Diamond, Larry &
Plattner, F., Marc, Eds.). Bandung: Penerbit ITB.

Ilahi, Takdir, Mohammad. 2012. Nasionalisme dalam Bingkai Pluralitas Bangsa.


Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Prasetyo, Wahyu I. - . Pengaruh Globalisasi Terhadap Semangat Nasionalisme


Bangsa Indonesia.(Online). (http://isbd-alv.blogspot.com/2014/03/pengaruh-
globalisasi-terhadap-semangat.html. diakses pada tanggal 02 Maret 2014).

10

Anda mungkin juga menyukai