Ona Bab Iii
Ona Bab Iii
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pasien Ny. S umur 33 tahun masuk rumah sakit Stella Maris Makassar
pada tanggal 16 April 2008, dengan keluhan sesak yang dialami sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan yang menyertai yaitu mual dan muntah.
Melihat keadaan pasien yang semakin lemah maka keluarga memutuskan untuk
membawa pasien ke rumash sakit Stella Maris Makassar dan pasien dianjurkan
untuk rawat inap, kemudian pasien dirujuk ke ruang perawatan ICU dengan
diagnosa sementara DM tipe I+hiperemesis gravidarum+dyspepsia. Menurut
keluarga DM sudah dialami pasien berulang kali dan pertama kali diketahui saat
pasien memeriksakan diri ke dokter sekitar 4 tahun yang lalu di rumash sakit
Grestelina dan terakhir pasien dirawat di rumah sakit Stella Maris selama 2
minggu sekitar 3 minggu yang lalu dengan keluhan yang sama.
Pada saat pengkajian pada tanggal 17 April 2008, pasien dengan DM tipe
1+hiperemesis gravidarum+dyspepsia, mengungkapkan keluhan saat ini sama
dengan keluhan saat masuk. Pasien tampak lemah, sesak dalam posisi semifowler,
terpasang O2 3 liter/menit, infus Nacl terpasang pada tangan sebelah kanan 24
tetes/menit. Hasil observasi didapat TD=160/100 mmHg, N=104X/Menit, S=37C
dan P=32X/menit serta berat badan=43 kg. Selama dirawat di rumah sakit, pasien
mendapat diet DM 1700 kkal dan terapi obat-obatan: actrapid 24 U, Tomit 1
amp/8 jam, neurobion 1 amp/8 jam dan dopamet 1 tab/12 jam. Selain itu pada
pasien telah dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu GDA:PCO2 = 13,9mmHg,
HCO3 = 3,4 mmol/ltr, PO2 = 48.00 mmHg, PH = 7.00 ; KIMIA DARAH : Na =
133 mmol/ltr, K = 2,5 mmol/ltr, Cl = 91 mmol/ltr, dan URINALISIS : Protein =
0,75 gr/dl, Glukosa = 56 mg/dl, Keton = 15 mmol/dl.
Dari hasil pengkajian pada Ny. S, penulis mendapatkan masalah
keperawatan sebagai berikut: kerusakan pertukaran gas, kekurangan volume
cairan dan elektrolit, serta perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
38
A. PENGKAJIAN
2. Data Medik
Diagnosa medik
Saat masuk : DM tipe I + Hiperemesis Gravidarum + Dyspepsia
Saat pengkajian : DM tipe I + Hiperemesis Gravidarum + Dyspepsia
3. Keadaan Sakit
a. Keadaan Sakit
Pasien tampak sakit sedang
Alasan : pasien tampak sesak dalam posisi semi fowler, terpasang oksigen
2 liter/menit dengan infus Nacl terpasang di tangan sebelah kanan 24
tetes/menit. Pasien tampak lemah, gelisah dan mual-mual.
b. Tanda-Tanda Vital
1) Kesadaran :
Skala koma glasgow
a). Respon motorik : 6
b). Respon bicara : 5
c). Respon membuka mata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan : compos mentis
2) Tekanan darah : 160/100 mmHg
MAP : 120 mmHg
Kesimpulan : fungsi ginjal memadai
3) Suhu : 37 oC di Oral Axilla Rectal
4) Pernapasan : 32 x/ menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut
5) Nadi : 104 x/menit
Irama : Teratur Tachicardi Bradichardi
Kuat Lemah
40
c. Pengukuran
1. Lingkar lengan atas : 19 cm
2. Tinggi badan : 160 cm
3. Berat Badan : 43 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 16,18
Kesimpulan : Tubuh kurang pangan
d. Genogram
3
3
Keterangan :
Pria normal Wanita normal
Pasien 3
3
Umur pasien
Tinggal serumah
3) Observasi:
Porsi makan tidak dihabiskan, pasien hanya mampu menghabiskan 2
sendok makan bubur biasa. Minum air putih 4 gelas (600 cc) dari
pukul 07.00-13.00. diet DM = 1700 kkal, GDS = 323 MG/DL dan BB
43 kg.
4) Pemeriksan fisik:
c). Keadaan rambut : Rambut hitam, dan mudah rontok
d). Hidrasi kulit : turgor kulit menurun/kulit tidak elastis,finger print+
e). Palpebra/conjungtiva : Tidak odema/tampak anemik
f). Sclera : Tidak icterik
g). Hidung : Septum berada ditengah, simetris, tidak ada radang/polip
h). Rongga mulut : tidak radang gusi : tidak ada peradangan
i). Gigi : Utuh,ada caries Gigi palsu : Tidak ada
j). Kemampuan mengunyah keras : Pasien mampu mengunyah keras
k). Lidah : kotor, tidak ada peradangan
l). Pharing : Tidak ada peradangan
m). Kelenjar getah bening : Tidak teraba
n). Kelenjar parotis : Tidak ada pembengkakan
o). Abdomen :
- Inspeksi : Bentuk simetris datar, tidak ada benjolan
Bayangan vena tidak tampak
- Auskultasi : Peristaltik usus 15x/menit
- Palpasi : Nyeri tidak ada
Benjolan tidak ada
- Perkusi : Ascites Positif Negatif
p). Kulit:
- Edema Positif Negatif
- Icterik Positif Negatif
- Tanda-tanda radang :Tidak ada
q). Lesi : Tidak ada
44
5) Pemeriksaan diagostik
a) Laboratorium : Tanggal 16 april 2008
KIMIA DARAH
Elektrolit Gas darah
Hasil Satuan Nilai normal
PH : 7.00 - 7.35-7.45
PCO2 : 13,9 mmHg 34-45
HCO3 :3,4 mmol/ltr 24-28
PO2 : 48.00 mmHg 80-100
Na :133 mmol/ltr 136-145
K :2,5 mmol/ltr 3,5-4,5
Cl :91 mmol/ltr 97-111
GDS :323 mg/dl 70-110
b) USG :
c) Lain-lain
6) Therapi:
- Actrapid/humalog : 24 U/8 jam
- Meylon : 4 FK
- Tomit : 1 amp/8jam
- Neurobion : 1 amp/12jam/drips
- Diet DM :1700 kkal/hari
c. Pola Eliminasi
1) Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan BAB lancar setiap pagi, tidak ada masalah, sering
BAK 9-10 kali/hari, bau khas, warna kuning, BAK lancar dan sering
berkemih pada malam hari serta berkeringat malam.
2) Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan belum BAB selama 2 hari, BAK 7-8 kali siang hari
dan malam hari biasanya berkemih 5-6 kali. Pasien mengatakan tidak
merasa nyeri saat berkemih, merasa mual dan muntah 4 kali.\
45
3) Observasi:
Pasien tampak BAK 7 kali (1000 cc) dari pukul 07.00-1300, warna
kuning berawan, bau amoniak. Muntah 4 kali(200 cc).
4) Pemeriksaan fisik :
a). Peristaltik usus : 15x/menit
b). Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c). Nyeri ketuk ginjal Positif Negatif
d). Mulut uretra :bersih, tidak ada radang
e). Anus
Peradangan :Tidak ada
Hemorroid : Tidak ada
Fistula : Tidak ada
5) Pemeriksaan diagnostik :
a). Laboratorium : tanggal 16 april 2008
URINALISIS
Hasil Satuan nilai normal
Protein :0,75 g/dl negatif
Glukosa :56 mg/dl negatif
Keton :15 mmol/dl negatif
b). USG :
c). Lain-lain :
6) Therapi :
Cefnos 1 amp/12 jam/IV
KCl 2
Palpasi :
Vocal premitus : Getaran sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor Redup Pekak
Batas paru hepar : ICS 4 dextra
Kesimpulan:pengembangan paru optimal
Auskultasi :
Suara napas : Broncho-Vesikuler, cepat dan dangkal.
Suara ucapan : Intensitas dan kualitas di kiri sama dengan
kanan
Suara tambahan : Rales
d). Jantung
Inspeksi:
Ictus cordis : Tidak tampak
Palpasi:
Ictus cordis : Teraba pada ICS 5 linea midclavicularis kiri
Perkusi:
Batas atas jantung : ICS 2
Batas kanan jantung : Linea sternalis kanan
Batas kiri jantung : linea midaxilaris anterior kiri
Auskultasi :
Bunyi jantung IIA : tunggal, ICS2 Linea sternalis kanan
Bunyi jantung II P: tunggal, ICS2 &3 Linea sternalis kiri
Bunyi jantung I T : tunggal, ICS4 Linea sternalis kiri
Bunyi jantung I M : tunggal, ICS5 Linea mid clavikularis
kiri
Bunyi jantung II Irama gallop : Tidak ada
Murmur : tidak ada
HR : 128 X/ menit
Bruit : Aorta : tidak ada
A. Renalis : tidak ada
48
Kanan: 1 2 3 4 5
O2 3 ltr/menit
b). Lain-lain
6) Therapi :
bila menghadapi suatu masalah. Pasien sangat akrab dan peduli dengan
keluarganya.
2) Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan tidak merasa minder dengan keadaannya sekarang,
namun pasien mengatakan kadang-kadang merasa berputus asa dengan
penyakit yang dialami saat ini karna ini merupakan penyakit yang
diderita sudah berlangsung lama dan semakin memberat.
3) Observasi :
a). Kontak mata : mampu melihat lawan bicara saat berbicara
b). Rentang perhatian : kurang, pasien gelisah
c). Suara dan cara bicara : Jelas
d). Postur tubuh : tegak
4) Pemeriksaan fisik
a). Kelaian bawaan yang nyata : tidak ada
b). Abdomen
Bentuk : simetris, tidak membuncit
Bayangan vena : tidak tampak
Benjolan massa : tidak ada
c). Kulit : lesi kulit : tidak ada
d). Penggunaan protesa : tidak ada
b). Lain-lain :
2. Therapi :
Keluarga mengatakan pasien jarang marah dan bila pasien marah tidak
berlarut-larut. Masalah selalu diselesaikan dengan mencari jalan keluar
melalui diskusi bersama keluarga.
2) Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan tidak terbiasa dengan situasi di rumah sakit,
kadang-kadang merasa jenuh dan susah tidur. Pasien merasakan
adanya kemajuan dari perawatan yang diberikan.
3) Observasi :
Pasien tampak gelisah
4) Pemeriksaan Fisik :
a). Tekanan darah :
Berbaring : 160/100 mmHg
Duduk : 150/100 mmHg
Berdiri : tidak dapat dikaji
Kesimpulan : Hipertensi ortostatik : Positif Negatif
a). HR : 108 x/menit
b). Kulit : Keringat dingin : tidak ada
Basah : tidak ada
5) Therapi :
( Ongan )
55
ANALISA DATA
DO:
- Keadaan umum pasien tampak lemah
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak bernapas dengan
cuping hidung
- Tampak retraksi otot-otot interkosta
- Sianosis pada kuku dan mukosa bibir
- Rales +
- Pernapasan 32 X/menit,cepat,dangkal
- Pem. laboratorium :16-04-2008
GDA : PCO2 : 13,9 mmHg
PO2 : 48.00 mmHg
PH : 7.00
HCO3 : 3,4 mmol/ltr
2 DS :
- Pasien mengatakan sering merasa Diuresis osmotik Kekurangan
haus dan banyak berkeringat volume
- Pasien mengatakan sering BAK, cairan dan
siang 7-8 kali dan malam 5-6 kali elektrolit
- Pasien mengatakan muntah 4 kali
DO:
- Membran mukosa mulut tampak
kering
- Turgor kuli menurun/tidak elastis
- Finger print +
- Poliuri
- Pasien tampak muntah 4 kali
- Balance cairan/1 shift (07.00-13.00)
Intake : parenteral = 432 cc
enteral = 600 cc
CM = 1032 cc
3 DS :
- Ibu mengatakan nafsu makan pasien
semakin menurun Ketidakcukupan Perubahan
- Ibu mengatakan BB pasien turun insulin dan nutrisi
hingga 10 kg dalam waktu satu anoreksia kurang dari
setengah bulan kebutuhan
- Ibu mengatakan pasien hanya mampu tubuh
menghabiskan 2-3 sendok makan
bubur
- Pasien mengatakan merasa mual dan
ingin muntah setiap kali makan
- Pasien mengatakan perut terasa
kembung
- Pasien mengatakan mulut terasa pahit
DO :
- Pasien tampak mual dan muntah
- Pasien tampak kurang nafsu makan
- Tampak porsi makan tidak dihabiskan
(pasien hanya mampu menghabiskan
2 sendok makan bubur biasa)
- Konjungtiva tampak anemis
- IMT = 16,18 (tubuh kurang pangan)
- GDS = 323 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama
Tgl DP Waktu Pelaksanaan keperawatan
perawat
17 2 07.10 1. Memantau tanda-tanda vital Ongan
April Hasil :
2008 TD = 160/100 mmHg
58
N = 104 X/menit,cepat,lemah
P = 32 X/menit,cepat,dangkal
S = 37C
G3 (1000 cc).
1. Memantau TTV
Hasil :
TD =150/100 mmHg
N = 88 x/menit
S =36 C
2 18.10 P = 20 x/menit Sr. Siska
Ongan
4. Memantau masukan dan haluaran
Hasil :
Intake : parenteral = 1580 cc
Enteral = 800 cc
CM = 2380 cc
Ongan
- Pemberian therapi insulin
Hasil :
Pasien mendapatkan injeksi insulin 24
3 18.45 U/8jam/subcutan Ice
Ongan
3. Menyajikan makanan dan memonitor intake
nutrisi
Hasil :
Pasien mampu menghabiskan porsi bubur
biasa, minum gelas (100 cc) air putih dan
2 19.15 makan 1 buah jeruk manis. Siska
Ongan
7. Berkolaborasi dalam pemberian therapi
cairan infus (parenteral)
Hasil :
Terpasang cairan Nacl 0,9 % (300 cc) berisi
18 2 21.30 KCl. Ice
Pril
2008 1. Memantau TTV
Hasil :
TD = 150/100 mmHg
N = 92 x/ menit, kuat, teratur
S = 36,5 C
3 22.00 P = 20 x/menit Ice
7. Berkolaborasi dalam :
- Pemberian obat-obatan : anti emetik
Hasil :
3 05.00 Pasien diberi injeksi tomit 1 amp/8 jam/IV Ice
BC /12 jam = CM CK
= 1670 cc 1172cc
= + 498 cc
Jadi, BC/24 jam = CM CK
= (2580 +1670) (1722 +
1172)
= 4050 cc- 2894 cc
19 1,2 07.00 = + 1154 cc Ongan
April
2008 1. Memantau TTV dan kedalaman pernafasan
Hasil :
TD = 150/90 mmHg
N = 100 x/menit
P = 20 x/menit, dalam, pernafasan dada
3 07.10 S = 37C Sr. Resi
69
segar
2 09.15 Sr. Resi
Ongan
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian:
Cairan parenteral
Hasil :
Pasien diberi cairan parenteral Nacl 0.9
3 10.00 % (400 cc) berisi KCl Sr. Resi
Ongan
Obat-obatan : anti emetik
Hasil :
Pasien diberi injeksi tomit 1
3 10.30 amp/8jam/IV Sr. Resi
Ongan
Pemeriksaan kadar glukosa darah dengan
menggunakan finger stick
Hasil :
2 12.00 GDS = 313 mg/dl Ongan
1. Memantau TTV
Hasil :
TD = 160/100 mmHg
N = 80 x/menit
P = 20 x/mnt
19 2 14.45 S = 36 C Frederika
april Sr.Alma
2008 7. Berkolaborasi dengan dokter dalam :
Pemberian insulin sesuai indikasi
Hasil :
Pasien diberi injeksi actrapid 24 U/8jam
3 15.00 secara subcutan Frederika
Sr.Alma
Pemberian terapi obat-obatan :vitamin
Hasil :
Pasien diberi injeksi Neurobion 1
2 15.10 amp/12jam/drips. Frederika
Hasil :
Pasien tampak makan jagung rebus 1 buah,
2 17.45 minum air the 1 gelas (200 cc). Frederika
Sr.Alma
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam :
Pemberian therapi insulin sesuai indikasi
Hasil :
Pasien diberi injeksi actrapid 24
3 18.00 U/8jam/subcutan Frederika
Enteral = 450 cc
CM = 1500 cc
Jadi, BC/12jam = CK CM
= 1500 cc- 872 cc
= + 625 cc
BC/24 jam = CM - CK
= (1550 + 1500) (1072 + 872)
= 3050 1944
= + 1106 cc
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi S O A P Nama
TANGGAL
perawat
74
Ongan
A : Kerusakan pertukaran gas belum teratasi, pasien
merasa sesak, sianosis bertambah, O2 3 liter/mnt.
18
April
2008 P : lanjutkan intervensi 1-7
06.15
O:
- Membran mukosa mulut tampak kering
- Turgor kulit kurang elastis
75
- Muntah 2x
Ongan
- Finger print +
- Balance cairan = - 544 cc
18
April
2008
- Obs. TTV :
07.40
TD = 210/100mmHg
N = 120x/menit
P = 28x/menit
S = 36 C
- GDS = 130 mg/dl
- Laboratorium : tgl 17-04-2008
Na = 132 mmol/ltr
Ongan
K = 2,5 mmol/ltr
O : - KU lemah
- Pasien tampak tidak sesak
- Sianosis ber-
- Pengisian kapiler < 2 detik
Ongan
- Pernafasan 20 x/menit
- Nadi = 100x/mnt
19
April 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2008 b/d ketidakcukupan insulin dan anoreksia
Ongan
07.20
S : - Pasien mengatakan masih kurang nafsu makan
- Pasien mengatakan hanya mampu manghabiskan
4-5 sendok makan bubur
- Pasien mengatakan masih merasa mual dan perut
terasa kembung
20
1. Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan suplay O2
April
Ongan
2008
S : - Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
09.15
- Pasien mengatakan tidak memakai oksigen
20
April 2. Kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d
2008 diuresis osmotik
07.00
S : - Pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai
bertambah
- Pasien mengatakan mual berkurang
- Pasien mengatakan sudah mampu menghabiskan
porsi makan bubur
-
80