1. Kenapa dalam suatu dataran ciri-ciri mahluk hidup berbeda ?
Jawab :
2. Jelasakan habitat kemurahan relung ekologi ?
Jawab ; Habitat adalah suatu komunitas biotik atau serangkaian komunitas- komunitas biotik yang ditempati oleh hewan atau populasi kehidupan. Habitat yang sesuai menyediakan semua kelengkapan habitat bagi suatu spesies selama musim tertentu atau sepanjang tahun. Kelengkapan habitat terdiri dari berbagai macam jenis termasuk makanan, perlindungan, dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan oleh spesies hidupan liar untuk bertahan hidup dan melangsungkan reproduksinya secara berhasil. Habitat sebagai sumberdaya dan kondisi yang ada di suatu kawasan yang berdampak ditempati oleh suatu species. Habitat sebagai tempat yang spesifik dimana spesies dapat hidup, baik sementara maupun selamanya. Setiap habitat diasumsikan memiliki kesesuaian untuk spesies tertentu. Pada habitat yang sesuai, biasanya produktivitas betina lebih tinggi dibandingkan produktivitas betina pada habitat yang kurang sesuai. Kesesuaian habitat merupakan fungsi dari densitas individu populasi, sehingga kepadatan yang berlebihan justru akan mengurangi kesesuaian habitat. Kesesuaian suatu habitat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: suplai pakan, pelindung dan pemangsa (Krebs,1985). Ketersediaan habitat menunjuk pada aksesibiltas komponen fisik dan biologi yang dibutuhkan oleh satwa, berlawanan dengan kelimpahan sumberdaya yang hanya menunjukkan kuantitas habitat masing-masing organisme yang ada dalam habitat tersebut (Wiens,1984) Secara garis besar dikenal empat tipe habitat utama , yakni: daratan, perairan tawar, perairan payau dan estuaria serta perairan bahari/laut. Masing- masing kategori utama dapat dipilih-pilihkan lagi tergantung corak kepentingannya, mengenai aspek yang ingin di ketahui. Dari sudut pandang dan kepentingan popuasi-populasi hewan yang menempatinya, pemilihan tipe-tipe habitat itu terutama didasarkan pada segi variasinya menurut waktu dan ruang. Berdasarkan variasi habitat menurut waktu, dapat dikenal 4 macam habitat, yaitu: 1) Habitat yang konstan, yaitu suatu habitat yang kondisinya terus-menerus relatip baik atau kurang baik. 2) Habitat yang bersifat memusim, yaitu suatu habitat yang kondisinya secara relative teratur berganti-ganti antara baik dan kurang baik. 3) Habitat yang tidak menentu, yaitu suatu habitat yang mengalami suatu priode dengan kondisi baik yang lamanya berfariasi ,sehingga kondisinya tidak dapat diramalkan. 4) Habitat yang efemeral, yaitu suatu habitat yang mengalami priode kondisi baik yang berlangsung relative singkat,diikuti oleh suatu priode dengan kondisi yang kurang baik yang berlangsung relative lama sekali. Habitat yang mengalami periode dengan kondisi baik yang berlangsung relatif singkat diikuti oleh suatu periode dengan kondisi yang kurang baik yang berlangsungnya lama sekali. Hewan yang mendiami habitat itu akan terkonsentrasi ditempat-tempat dengan kondisi yang paling cocok bagi pemenuhan persyaratan hidupnya masing-masing, dalam habitat yang sama, dan menempati mikrohabitatnya sehingga interaksi spesies dengan lingkungannya sangat berpengaruh terhadap perilaku spesies sebagai bentuk reaksi terhadap (perubahan) factor fisik dan biokimia lingkungan (Budiharsanto, 2006). Berdasarkan variasi kondisi habitat menurut ruang, habitat dapat diklasifikasi menjadi tiga macam, yaitu: 1) Habitat yang bersinambung, yaitu apabila suatu habitat bengandung area dengan kondisi baik yang luas sekali, yang melebihi luas area yang dapat di jelajahi populasi hewan pengaruhinya. Sehingga contoh yang luas sebagai habitat dari populasi rusa yang berjumlah 10 ekor. 2) Habitat yang berputus-putus,merupakan suatu habitat yang mengandung area dengan kondisi baik letaknya berselang-seling dengan area yang berkondisi kurang baik,hewan penghuninya dengan mudah dapat menyebardari area berkondisi baik yang satu ke yang lainnya. 3) Habitat yang terisolasi, merupakan suatu habitat yang mengandung area terkondisi baik yang terbatas luasnya dan letaknya terpisah jauh dariarea berkondisi baik yang lain, sehingga hewan-hewan tidak dapat menyebar untuk mencapainya, kecuali bila didukung oleh faktor-faktor kebetulan. Misal suatu pulau kecil yang di huni oleh populasi rusa. Jika makanan habis rusa tersebut tidak dapat berpindah ke pulau lain. Pulau kecil tersebut merupakan bukan habitat terisolasi bagi suatu populasi burung yang dapat dengan mudah pindah ke pulau lainnya, tetapi lebih cocok disebut habitat yang terputus.