Anda di halaman 1dari 3

Amalgam Illness: Diagnosis and Treatment

By Andrew Hall Cutler

1.
Kelebihan dan Kekurangan Amalgam
Kelebihan :
Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah,
sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di
dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga
lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan
sesuai dengan prosedur.
Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada
umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut
yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.
Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu
technique sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit
kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan
dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
Biayanya relatif lebih rendah

Kekurangan :.
Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan
estetis sangat diutamakan.
Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang
berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada
gigi sehingga tampak membayang kehitaman.
Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam
yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu
setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif
terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak
berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri
yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada
yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan
tambal.
Sering menyebabkan kebocoran mikro dan sekunder karies.
Solusinya enggunakan cavity varnish yang mengandung larutan resin alami
atau sintetis dalam pelarut yang menguap misalkan eter dan harus tahan air.
Mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis bersama
dengan tumpatan logam lain. Solusinya dengan melepas tumpatan logam lain
sebelum memakai tumpatan amalgam.
2. Pengaplikasian
Pemanipulasian amalgam dilakukan dengan cara mencampurkan alloy amalgam
dengan merkuri. Rasio powder alloy amalgam dengan merkuri yang biasa
digunakan adalah 1:1.1-3 Pada alloy spherical, rasio powder : liquid biasanya
lebih kecil, dengan kandungan merkuri sekitar 45%.
Proses selanjutnya adalah triturasi, yaitu pengadukan powder dengan liquid yang
dapat dilakukan secara manual menggunakan mortar dan pastel maupun secara
mekanis menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi
adalah didapatnya suatu massa plastis yang disebut amalgam.
Setelah triturasi, amalgam dimasukkan ke dalam kavitas menggunakan
amalgam carrier dan dilanjutkan dengan kondensasi yaitu memberikan tekanan
yang besar menggunakan amalgam stopper agar dapat berkontak rapat dengan
dinding kavitas. Kondensasi yang baik perlu dilakukan untuk membuang
kelebihan merkuri, karena merkuri yang berlebihan dapat melemahkan struktur
amalgam dan menyebabkan porositas pada amalgam.
Prosedur selanjutnya adalah carving yang dilakukan untuk mendapatkan kontur,
kontak dan anatomi yang sesuai sehingga mendukung kesehatan gigi dan
jaringan lunak di sekitarnya. Setelah itu dilakukan pemolesan (polishing) dengan
burnisher untuk meminimalisir korosi dan mencegah perlekatan plak.Pemolesan
dilakukan 24 jam setelah penambalan, setelah tambalan cukup kuat.
(Craig, R.G. et al. 2000. Dental Materials Properties and Manipulation 7th edition.
Toronto: Mosby)

3. Indikasi dan kontraindikasi

(Dental Amalgam: A Scientific Review and Recommended Public Health Service ...
James S. Benson 1999}

Indikasi amalgam :
1. Untuk gigi posterior
2. Karies pit dan fisur gigi posterior, karies proksimal gigi posterior, karies
permukaan halus (sisi bukal atau lingual)
3. Pasien dengan insidensi karies tinggi
Kontra indikasi amalgam :
1. Gigi yang memerlukan estetika baik (terutama gigi anterior)
Indikasi Restorasi kelas II dengan bahan amalgam :
1. Restorasi sedang sampai besar
2. Tidak mengutamakan estetik
3. mempunyai kontak oklusal besar
4. tidak dapat diisolasi dengan baik
5.restorasi yang meluas sampai permukaan akar
6. gigi abutmen untuk partial denture
7. sebagai restorasi sementara atau control karies
Kontra indikasi :
1. Mengutamakan estetik untuk gigi posterior
2. Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan
baik
3. Restorasi kelas 6 yang kecil

Anda mungkin juga menyukai