PANGAN
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki wilayah paling luas di
dunia, secara geografis terletak diantara 92o 141o Bujur Timur (BT) 7o 20 lintang utara
(LU) hingga 14o lintang selatan (LS). Luas perairan Indonesia tidak kurang dari 5,8 juta
km2 dan memiliki sebanyak 17.480 pulau yang terdiri dari pulau besar dan pulau kecil dengan
panjang garis lebih kurang 95.186 km, yang merupakan garis pantai tropis terpanjang di dunia
setelah Kanada. Indonesia merupakan bagian dari segi tiga terumbu karang (coral traingle),
wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia
(megadiversity country). Tingginya keanekaragaman hayati tersebut bukan hanya disebabkan
oleh letak geografis yang sangat strategis, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor seperti
variasi iklim musiman, arus atau massa air laut yang mempengaruhi massa air dari dua
samudera, serta keragaman tipe habitat dan ekosistem yang terdapat didalamnya.
Keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan laut meliputi kenakearagaman genetik,
spesies dan ekosistem. Pengertian kenakeragaman hayati dan nilai manfaatnya baik secara
ekonomis, sosial, budaya, dan estetika perlu memperoleh perhatian serius agar strategi
pengelolaan keanekaragaman hayati pesisir dan laut sesuai dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Kawasan konservasi perairan merupakan bagian dari upaya pengelolaan atau
konservasi ekosistem. Berdasarkan tipe ekosistem yang dimiliki, kawasan konservasi perairan
dapat meliputi: kawasan konservasi perairan tawar, perairan payau atau perairan laut.
Kawasan konservasi perairan laut dikenal sebagai kawasan konservasi laut (KKL).
2. PERMASALAHAN
Permasalahan dan bentuk ancaman yang sangat serius terhadap sektor perikanan dan
kelautan, yang terkait dengan kelestarian sumberdaya hayati laut sebagai masalah utama
dalam pengelolaan dan pengembangan konservasi perairan antara lain: (1) pemanfaatan
berlebih (over exploitation) terhadap sumber daya hayati, (2) penggunaan teknik dan
peralatan penangkapan ikan yang merusak lingkungan, (3) perubahan dan degradasi fisik
habitat, (4) pencemaran, (5) introduksi spesies asing, (6) konversi kawasan lindung menjadi
peruntukan pembangunan lainnya dan (7) perubahan iklim global serta bencana alam.
3. TELAAH PERATURAN-PERUNDANGAN TENTANG KONSERVASI DAN
SUMBERDAYA IKAN