Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUKUM GAUSS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Dasar II

Disusun oleh

Nur Komalasari (1142070054)

Nurafifah Fitriyanti (1142070055)

Nuriah Jamilah (1142070056)

Purwanti (1142070057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SGD BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Dasar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Hukum
Gauss yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung. Makalah ini belum sempurna maka dari itu kritik dan
masukan dari berbagai pihak yang membangun sangat kami harapkan.

Bandung, April 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Fluks ............................................................................................................................. 3
B. Fluks dan Medan Magnet............................................................................................. 4
C. Hukum Gauss ............................................................................................................... 5
D. Hukum Gauss dan Hukum Coulomb ........................................................................... 8
E. Soal dan Pembahasan ................................................................................................... 9
BAB II PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................................... 10
B. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi listrik telah menjadi bagian penting
dalam kehidupan manusia. Dengan adanya revolusi yang dilakukan oleh para ilmuwan pada
akhir 1700-an, menimbulkan dampak adanya perubahan kehidupan manusia, yaitu saat
ditemukannya suatu metode pemanfaatan daya listrik yang kuat. Karena revolusi tersebut,
saat ini kita dapat menikmati berbagai teknologi yang hampir seluruh peralatannya
memanfaatkan energi listrik.

Kata listrik dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa Yunani yaitu elektron,
yang berarti amber. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan pengetahuan kuno
membuktikan bahwa jika anda menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber
menarik potongan daun kecil-kecil atau debu.

Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang mengalir. Muatan listrik adalah
sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar sehingga menyebabkan partikel dasar
tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak. Muatan listrik dari suatu partikel
dasar bisa berjenis positif dan negatif. Kedua jenis muatan tersebut memiliki medan dan
garis-garis gaya yang dihasilkannya. Berdasarkan pernyataan tersebut maka kami menyusun
makalah dengan judul HUKUM GAUSS.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut kami merumuskan

1. Apa yang dimaksud dengan fluks?


2. Apa yang dimaksud dengan fluks medan listrik?
3. Bagaimana bunyi dan persamaan Hukum Gauss?
4. Bagaimana hubungan Hukum Gauss dengan Hukum Coulomb?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana fluks.
2. Untuk mengetahui bagaimana fluks medan listrik.
3. Untuk mengetahui bunyi dan persamaan Hukum Gauss.
4. Untuk mengetahui hubungan Hukum Gauss dengan Hukum Coulomb.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fluks

Anggaplah, seperti pada gambar di samping, kita


mengamati aliran udara lebar berkecepatan seragam v pada
sebuah loop bujursangkar kecil seluas A. Misalnya
mempresentasikan laju aliran volume (volume per satuan
waktu) dimana udara mengalir melalui loop. Laju ini
bergantung pada sudut antara v di bidang loop. Jika v tegak
lurus terhadap bidang, laju sama dengan vA.

Jika v sejajar dengan bidang loop, tidak ada udara yang


bergera k melalui loop, jadi adalah nol. Untuk sudut
menengah , laju bergantung pada komponen v yang
tegak lurus bidang (gambar b). Karena komponen tersebut adalah v cos , laju aliran volume
yang melalui loop adalah

Laju aliran ini yang melalui suatu luas area adalah contoh dari fluks-suatu fluks volume
dalam kasus ini.

Kata fluks berasal dari bahasa Latin yang berarti mengalir. Karena gabungan dari
semua vektor adalah medan kecepatan, kita dapat mengintrpretasi pers.
sebagai fluks medan kecepatan yang melalui loop. Dengan demikian, fluks tidak lagi berarti
aliran aktual dari sesuatu yang melalui suatu luas area-melainkan berarti hasilkali suatu luas
dan medan yang melintasi luas itu.
B. Fluks dan Medan Listrik
Fluks listrik didefinisikan sebagai perkalian-titik medan listrik E dan luas yang
dilewatinya A, namun secara fisis fluks menggambarkan banyaknya garis medan magnet
yang menembus sebuah permukaan luas. Jika kita ilustrasikan dalam gambar :

fluks magnetik ini bisa dibayangkan dengan sebuah kipas angin yang menerpa
selembar kertas, hembusan angin terasa lebih keras ketika kertas tegak lurus pada
hembusan angin artinya vektor luas permukaan searah dengan arah hembusan angin,
namun ketika kertas sejajar dengan arah hembusan angin, tekanan angin sangat minim.

Gauss menyatakan bahwa : Jumlah Garis Gaya yang keluar dari suatu permukaan
tertutup (atau fluks ) sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu atau Sumber dari sebuah medan magnet adalah muatan listrik,
jika diungkapkan dalam sebuah persamaan matematis :

Qdlm adalah besarnya muatan yang dilingkupi oleh permukaan Gauss.


C. Hukum Gauss

Hukum Gauss berbunyi adalah sebagai berikut:


Jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut".

Yaitu:

o q o E dA q

Dimana:
= fluks magnetic
E = kuat medan listrik
A = luas permukaan tertutup
0 = permisivitas ruang hampa
q = muatan listrik

1. Penggunaan Hukum Gauss


a. Medan oleh muatan titik q yang terisolasi

Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat permukaan Gauss


melingkupi muatan q. Permukaan Gauss dapat dipilih sembarang, namun dalam hal
ini yang paling mudah adalah permukaan yang berupa bola yang jari-jarinya r dan
pusatnya pada muatan tersebut. Keuntungan penggunaan permukaan ini adalah bahwa
dari segi simestri, maka E haruslah tegak lurus kepada permukaan tersebut dan harus
mempunyai besar yang sama untuk semua titik pada permukaan tersebut.

Pada gambar diatas E dan dA pada setiap titik permukaan Gauss berarah keluar
didalam arah radial. Sudut antara E dan dA adalah nol, sehingga kuantitas E. dA akan
menjadi E dA saja. Dengan menggunakan hukum Gauss maka diperoleh
Karena E adalah konstan untuk semua titik bola, maka E dapat dikeluarkan dari
dalam tanda integral yang menghasilkan :

Dimana integral tersebut tiada lain adalah luas bola. Persamaan ini memberikan :

Persamaan diatas memberikan besarnya gaya medan listrik E pada setiap titik yang
jaraknya r dari sebuah muatan q.

b. Medan listrik diantara dua keeping sejajar

Dengan menggunakan hukum gauss kita dapat menghitung medan listrik diantara
dua bidang pararel (keping sejajar) yang mempunyai kerapatan muatan yang
didistribusikan merata dan memiliki besar yang sama namun berlawanan arah.

Anggaplah tiap keping memiliki luas yang sama, misalnya A. Muatan total didalam
permukaan salah satu keping adalah A, maka fluks listrik yang melewati keping adalah

Oleh karena medan listrik E sejajar (tegak lurus) dengan permukaan keping, maka
= sehingga
2. Bola Konduktor Bermuatan
Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q maka muatan itu akan tersebar
pada permukaan bola seperti pada gambar.

Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan muatan titik yaitu
meninggalkan muatan positif dan menuju muatan negatif. Sedangkan kuat medan
listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss. Dari hukum Gauss dapat dijelaskan
bahwa medan listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya. Bagaimana jika
titiknya berada di dalam bola? Hal tersebut dapat dilihat pada gammbar. Luasan yang
dibutuhkan titik A tidak melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA = 0.
Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan memiliki luasan yang melingkupi
muatan Q tersebut sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagai berikut.
D. Hukum Gauss dan Hukum Coulomb

Hukum Gauss dan hukum Coulomb adalah dua cara berbeda untuk menggambarkan
hubungan antara muatan titik dan medan listrik dalam situasi statis, kita harus mampu
menurunkan yang satu dari yang lain. Disini kita akan menurunkan hukum Coulomb dari
hukum Gauss dan beberapa pertimbangan simetri. Gambar di
samping menunjukan muatan titik positif q, yang di sampingnya
telah kita gambar permukaan Gauss speris konsentris berjari-jari r.
Mari kita membagi permukaan ini menjadi luas-luas diferensial Da.
Menurut definisi, vektor luas pada setiap titik adalah tegak lurus
terhadap permukaan dan terarah keluar dari interior. Dari simetri pada situasi tersebut maka
kita tahu bahwa pada setiap titik medan listrik juga tegak lurus terhadap permukaan dan
terarah keluar dari interior. Jadi karena sudut antara dan , adalah nol, kita dapat
menulis ulang hukum Gauss sebagai:


o E dA q
Karena simetris, E konstanta diseluruh permukaan, sehingga:
o E dA o EA q
o E (4r 2 ) q
Dengan mensubtitusikan ini kita dapatkan:

q 1
E
4 o r 2
Hukum Gauss adalah cara lain untuk menyatakan hukum Coulomb.
E. Soal dan Pembahasan
1. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan tiga buah plastik bermuatan dan sebuah koin
netral (tidak bermuatan). q1 = 3.1 nC, q2 = -5.9 nC dan q3 = -3.1 nC. Tentukan jumlah
fluks yang menembus permukaan S1 dan S2

Jawab:

q1 3,1x109 C Nm 2
S1 350
o 8,85x1012 C 2 C
2
Nm
q q q (3,1 5,9 3,1) x109 Nm 2
S2 1 2 3 670
o 8,85x1012 C
2. Sebuah muatan titik sebesar 1,8 C terletak di tengah-tengah sebuah kubus berjari-
jari 55 cm. Hitung fluks listrik yang menembus permukaan kubus tersebut.
Jawab:

E.dA o E.dA q
q 1.8x106 5 Nm
2
2.034x10
o 8.85x1012 C
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka kami menyimpulkan
1. Kata fluks berasal dari bahasa Latin yang berarti mengalir. Karena
gabungan dari semua vektor adalah medan kecepatan, kita dapat
mengintrpretasi pers. sebagai fluks medan kecepatan
yang melalui loop.
2. Fluks listrik didefinisikan sebagai perkalian-titik medan listrik E dan luas
yang dilewatinya A, namun secara fisis fluks menggambarkan banyaknya
garis medan magnet yang menembus sebuah permukaan luas.

3. Hukum Gauss berbunyi Jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus


suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut".
4. Hukum Gauss adalah cara lain untuk menyatakan hukum Coulomb.

B. Saran
Pembahasan yang kami paparkan sudah mencakup garis besar, akan tetapi
kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti untuk mencari sumber yang lebih
lengkap lagi untuk terus mengembangkan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday. 2010. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga

http://rumushitung.com/2014/06/25/muatan-listrik-rumus-dan-contoh-soal/

Sagita, Tisna. 2013. Garis Gaya dan Hukum Gauss. Singaraja: Universitas Ganesha

Saripudi, Aip. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai