Anda di halaman 1dari 2

Saat ini para scientis dapat mengetahui karakteristik pewarisan sifat

dari orangtua kalian , ini dapat digunakan untuk menghitung


kemungkinan terjangkitnya penyakit genetic berdasarkan informasi
genetic yang diwariskan dari orang tua atau silsilah keluarga.
Bagaimana ini bisa terjadi ?

Untuk silsilah pewarisan sifat keturunan kita harus kilas balik ke


tahun 1900an . George Mendel adalah biologist dari Austria yang
tertarik pada tumbuhan. Dari hobinya yang suka membiakan
tanaman di kebunnya dia mengetahui prinsip pola hereditas.

Salah satu contoh klasiknya Mendel menyilangkan antara biji ercis


kuning galur murni dan biji ercis hijau galur murni dan memperoleh
hanya biji ercis bewarna kuning pada generasi pertamanya. Dia
melambangkan warna kuning (YY) dominan karena warna kuning
berekspresi di seluruh hasil anakannya (Yy)

Lalu dia menyilangkan hasil anakannya dengan hasil anakan lainnya


( Yy : Yy) dan memperoleh generasi kedua yaitu kedua sifatnya
yaitu kuning ( 1 YY 2 Yy ) dan biji warna hijau ( 1 yy). Yang berarti
sifat warna hijau (y) didominasi oleh warna kuning (Y). Lalu dia
menyimpulkan kalau warna hijau adalah resesif.

Dari hasil itu mendel menemukan bahwa sifat keturunan didapat


dari faktor keduanya yaitu dari ibunya dan dari bapaknya. Pembawa
sifat ini dinamakan alel yang mempresentasikan keanekaragaman
gen. dari penjelasan mendel didapat kan jika alelnya sama maka
dinamakan homozygote ( YY / yy ) dan jika alelnya berbeda
dinamakan heterozygote (Yy) kombinasi dari alel2 tersebut
dinamakan genotype ( YY Yy yy ) dan ekspresi warna kuning dan
hijau disebut Fenotype.

Untuk mengetahui pola alel dalam turunan hereditas kita dapat


menggunakan diagram yang dinamakan PUNNET Square. Kalian
tinggal menuliskan kemungkinan alelnya di kedua axis ( x dan y )
dan kalian dapat memperkirakan kombinasi alel yang mungkin.

Mari kita lihat kasus mendel untuk contohnya, kita menandai kuning
dominan dengan huruf Y capital dan hijau resesif dengan huruf y
kecil. Maka Y selalu mendominasi y ( YY Yy kuning ) maka warna
hijau didapatkan jika y bertemu y.

Pada hukum mendel pertama , Ibu Kuning yang Homozigot Dominan


(YY) akan memberikan Y ( kuning, dominan )pada setiap anakannya
dan begitu juga ayahnya yang Hijau homozigot resesif memberikan
y pada setiap anaknya, maka setiap anakannya adalah Yy ( Kuning,
Heterozigot)
Lalu pada generasi berikutnya dimana kedua anak heterozigot
disilangkan (Yy : Yy )maka akan didapatkan kemungkinan 3
genotype anakan yaitu ( 1YY , 2Yy , 1yy ) Dan 2 phenotype yaitu 3
Kuning ( YY Yy ) dan 1 Hijau ( yy ).

Setiap biji mempunyai banyak sifat contohnya disamping biji warna


kuning atau hijau biji juga bisa berbentuk bulat atau keriput dan
dapat berbagai kombinasi ( Bulat kuning , Bulat Hijau , Keruput
Kuning Keriput Hijau) . Untuk menghitung kemungkinan genotype
dan fenotype nya kita dapat menggunakan Punnet Square juga dan
pastinya ini lebih rumit. Dan banyak yang lebih rumit dari Biji ,
seperti Manusia. Saat ini scientis mengetahui lebih banyak tentang
Pola hereditas. Banyak kemungkinan suatu karakter dapat
diturunkan begitu juga mendel dan percobaan bijinya.

Anda mungkin juga menyukai