04054821618084
Skenario
Ny. Lili, 35 tahun, diantar keluarga ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan mudah
lelah dan sering kesemutan di kedua tungkai sejak 2 bulan yang lalu dan bertambah berat sejak 1
minggu terakhir. Nafsu makan Ny. Lili seperti biasa yaitu hanya makan nasi dan sayur-sayuran.
Ny. Lili selama 1 tahun terakhir tidak pernah makan makanan yang bersumber dari hewan.
Satu bulan yang lalu Ny Lili pernah dibawa berobat ke dokter praktik umum dan dikatakan
mengalami kurang darah sehingga ia diberi vitamin. Ny. Lili tinggal bersama anaknya yang
bekerja sebagai buruh harian lepas.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
Sensorium: Compos mentis
Tekanan darah: 100/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
Frekuensi napas: 20x/menit
Suhu: 36.5C
Berat Badan: 45 kg
Tinggi Badan: 160 cm
Keadaan Spesifik:
Kepala : konjungtiva palpebra pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), papil atrofi (-), stomatitis
angularis (-)
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-)
Thoraks :
Cor : Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, batas jantung dalam batas
normal, BJI&II normal, mumur(-), gallop(-).
Pulmo : saat statis, simetris kanan dan kiri, saat dinamis simetris kanan dan kiri, stem
fremitus kanan sama dengan kiri, vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidsk teraba, bising usus (+) normal
Ekstremitas : palmar pucat, koilonikia (-)
Hasil laboratorium:
Hb : 8,1 g/dl
Eritrosit : 3,80 106 mm3
Leukosit : 8 106 mm3
Ht : 26 %
Trombosit : 243. 103/ul
Dc : 0/1/20/58/20/1
MCV : 110 fl
MCH : 35 pg
MCHC : 39%
Referensi No.4:
Referensi No.5:
Parasthesia:
Tidak ada intake protein hewani defisiensi vitamin B12 (kobalamin) dalam tubuh
gangguan siklus metil, gangguan pembentukan S-adenosil hemosistein menjadi S-adenosil
metionin gagal terbentuk myelin basic protein demyelinisasi neuron hambatan saraf
parasthesia.
Parasthesia ini biasanya memang terjadi pada tungkai bawah kaki yang termasuk dalam sistem
saraf perifer.
Referensi No.7:
8. Apa Saja Pemeriksaan Penunjang Untuk Dapat Menegakkan Kasus Diatas:
- Pemeriksaan laboratorium darah rutin
- Indeks eritrosit
- Serum B12
- Apusan darah tepi
Referensi No.8:
PPK departemen penyakit dalam tahun 2014
9. Sebutkan Interpretasi Hasil Pemeriksaan Penunjang Yang Khas Untuk Kasus Diatas:
1. Hb <12gr/dl
2. MCV <80 f
3. MCH <27 pg
4. Serum B12 <200 pg/ml
5. Apusan darah tepi normokrom makrositer
Referensi No.9:
10. Sebutkan Pemeriksaan Fisik Khas Apa Saja Untuk Kasus Diatas Yang Mungkin Dapat
Ditemukan:
Pucat
Glossitis
parasthesia
Referensi No.10:
.
Mekanisme glossitis:
Defisiensi vitamin B12 sintesis DNA terganggu gangguan jaringan saraf atrofi pada
lidah deskuamasi papilla filiformis permukaan lidah rata tanpa papilla-papila lidah
tampak licin, kering, dan mengkilat glossitis
Mekanisme parasthesia:
Tidak ada intake protein hewani defisiensi vitamin B12 (kobalamin) dalam tubuh
gangguan siklus metil, gangguan pembentukan S-adenosil hemosistein menjadi S-adenosil
metionin gagal terbentuk myelin basic protein demyelinisasi neuron hambatan saraf
parasthesia.
Referensi No.12:
PPK penyakit dalam tahun 2014
13. Sebutkan Dan Jelaskan Apa Saja Yang Mungkin Dapat Menjadi Faktor Risiko Untuk Kasus
Diatas:
Wanita hamil dan anak-anak
Referensi No.13:
Buku ajar ilmu penyakit dalam ed V tahun 2009
14. Sebutkan Dan Jelaskan Faktor Pencetus Yang Dapat Menyebabkan Keadaan
Akut/Eksaserbasi/Flare Kasus Diatas:
Kekurangan asupan
Malabsorpsi
Referensi No.14:
Referensi No.15:
Buku ajar ilmu penyakit dalam ed V tahun 2009
Referensi No.16:
PPK penyakit dalam tahun 2009
17. Apakah Tatalaksana Awal Yang Dapat Dilakukan, Apabila Kasus Diatas Dialami Pada Fase
Akut/Eksaserbasi/Flare atau Bersifat Gawat/Darurat (sebutkan secara spesifik spt dosis, satuan,
dll):
Tidak ada
Referensi No.17:
Tidak ada
18. Bagaimanakah Tatalaksana Utama/Definitif Untuk Kasus Diatas (sebutkan secara spesifik spt
dosis, satuan, dll):
Kuratif/ farmakologi
Terapi utama pada defisiensi B12 adalah pemberian vitamin B12:
Hydroxycobalamin intramuscular 200 mg/ hari, atau1000 mg/ minggu selama 7 minggu
Dosis pemberian 200 mg/ bulan atau 1000 mg/3 bulan
Non farmakologi
Perbaikan gizi berupa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 misalnya
daging.
Referensi No.18:
Buku ajar ilmu penyakit dalam ed V tahun 2009
Referensi No.19:
Buku ajar ilmu penyakit dalam ed V tahun 2009
20. Buatlah Satu Pernyataan Yang Benar Berkaitan Kasus Diatas, TIDAK BOLEH
MENGULANG JAWABAN Yang Telah Anda Sebutkan Dari Isian Diatas:
Terapi nonfarmakologi lain yang dapat dilakukan pada pasien SLE adalah :
Hindari Stress
Selalu memakai pakaian panjang, pelindung body lation, kacamata saat berada di lingkungan
luar.
Referensi No.20:
Kuliah (IT) Osteoartritirs tahun 2014 oleh dr. Surya Darma, SpPD