Anda di halaman 1dari 3

Tugas Glaukoma Biomedik I

Oleh : Mutiara Ramadhan 101311133010

Pengertian Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata, dimana terjadi kerusakan saraf optik yang diikuti
gangguan pada lapang pandangan yang khas. Kondisi ini utamanya diakibatkan oleh tekanan
bola mata yang meninggi yang biasanya disebabkan oleh hambatan pengeluaran cairan bola
mata (humour quous). Penyebab lain kerusakan saraf optik, antara lain gangguan suplai darah
ke serat saraf optik dan kelemahan/masalah saraf optiknya sendiri (Infodatin, 2015).
Kerusakan pada safar mata manusia tersebut, dapat terjadi secara mendadak atau perlahan
tergantung pada tekanan bola mata penderita. Kerusakan yang terjadi dapat mengakibatkan
gangguan penglihatan hingga akhirnya menyebabkan kebutaan permanen. Glaukoma
merupakan suatu sindroma neropati optik progresif yang ditandai dengan cekungan kepala
saraf optik dan menyebabkan defek pada sensitifitas retina, defek lapang pandang dan
gangguan psikofisikal lain, dengan tekanan intraokular (TIO) sebagai faktor risiko utama
(Dada, dkk, 2005).

Penyebab Glaukoma
Penyebab Glaukoma bergantung pada jenis glaukoma yang diderita. Tidak semua
jenis glaukoma diketahui penyebabnya. Berdasarkan ada atau tidaknya penyebab, glaukoma
dibedakan menjadi dua jenis. jenis glaukoma yang diturunkan dan tidak diketahui
penyebabnya disebut sebagai glaukoma primer. Jenis glaukoma yang tidak diturunkan dan
diketahui penyebabnya disebut sebagai glaukoma sekunder. Apabila dalam suatu keluarga
diketahui ada yang menderita glaukoma primer, maka keluarga terdekat memiliki risiko besar
untuk menderita glaukoma jenis ini juga. Glaukoma sekunder bisa disebabkan banyak hal,
antara lain trauma mata, pandangan, disbetes (kencing manic), perdarahan dalam mata,
bahkan katarak juga bisa menyebabkan glaukoma (Infodatin, 2015).

Gejala Glaukoma
Gejala yang dialami oleh penderita Glaukoma sangat beragam, bergantung pada jenis
glaukoma yang diderita, akut atau kronik. Untuk gejala glaukoma akut, sangat jelas, karena
penderita merasakan sakit kepala, mata pegal, mual dan muntah.penglihatan buram dan
melihat pelangi di sekitar lampu. Mata penderita akan terlihat merah. Namun sayangnya,
karena gejala yang diarasakan terutama adalah sakit kepala, mual dan muntah, banyak
penderita tidak menyadari hal tersebut adalah gejala glaukoma akut. Untuk glaukoma kronik,
tidak menimbulkan gejala. Penderita tidak merasakan apapun, namun perlahan0lahan terjadi
kerusakan saraf yang berakibat pada penurunan penglihatan. Saat penderita mengetahui
adanya gangguan kesehatan, biasanya telah terjadi kerusakan berat minimal pada salah satu
mata (Infodatin, 2015).

Pencegahan Kebutaan karena Glaukoma


Penanganan secara dini dan teratur dapat menghindarkan penderita Glaukoma dari
kebutaan total, oleh karena itu pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setiap tahun untuk
mendeteksi adanya kelainan Glaukoma terutama pada penderita yang potensial terkena.
Untuk mengetahui ada tidaknya Glaukoma, dokter mata akan melakukan pemeriksaan dasar
dengan memeriksa saraf penglihatan, tekanan bola mata dan luas lapangan pandang seorang
penderita. Bila didapatkan dua hal yang tak normal dari tiga gejala di atas, maka diagnosis
Glaukoma sudah dapat ditegakkan, dan ternyata hampir sebagianbesar penderita sering tak
menyadari telah menderita Glaukoma (Riyanto, 2007).

Bagaimana Glaukoma Menyebabkan Gangguan Penglihatan


Pada Glaukoma, terjadi kerusakan saraf. Kerusakan saraf terjadi karena peningkatan
tekanan dalam bola mata. Bola mata memiliki kisaran tekanan antara 10-20 mmHg,
sedangkan penderita Glaukoma memiliki tekanan mata yang lebih dari normal bahkan dapat
hingga 50-60 mmHg pada keadaan akut. Tekanan mata yang tinggi akan menyebabkan
kerusakan saraf, semakin tinggi tekanan mata, kerusakan akan semakin berat dan
mengganggu penglihatan (Infodatin, 2015).

DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Harun. 2007. Artikel Glaukoma, Penyebab Buta Mendadak. Gemari Edisi 79/Tahun
Vlll/Juli 2007 n 41. Dapat diakses pada :
http://gemari.or.id/file/edisi79/gemari7941.PDF.
Tanuj Dada, Shalini Mohan, Ramanjit Sihota_ Pathogenesis of Glaucoma. Dalam: Ashok
Garg dkk, penyunting. Mastering the Techniques of Glaucoma Diagnosis &
Management. Jaype Brothers Medical Publishers. New Delhi. India. 2005: 128- 13
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Situasi dan Analisis Glaukoma. Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI : Jakarta. Dapat diakses pada :
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
glaukoma.pdf

Anda mungkin juga menyukai