Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk hidup disetiap harinya melakukan berbagai

aktivitas seperti berjalan, melompat, lari dan lain sebagainya. Dengan adanya

aktivitas yang dilakukan oleh manusia tersebut, manusia memerlukan energi.

Energi dapat didapat dari makanan yang manusia makan. Dalam makanan tersebut

kaya akan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan lain sebagianya.

Karbohidrat adalah zat gizi yang bermanfaat sebagai salah satu sumber

energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari

energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon

dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.

Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada

bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari

karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh

makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel.

Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia

bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil

tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular

untuk menjalankan sel-sel tubuh. Energi tersebut didapatkan dari metabolisme

karbohidrat, melalui tahapan-tahapan yang runtut. Terdapat pula metabolisme

glukosa, fruktosa dan galaktosa.

Tujuan

- Mengetahui bagian-bagian dan proses dari metabolisme karbohidrat.


- Mengetahui hasil dan proses dari metabolisme glukosa, fruktosa dan

galaktosa.

Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1

atom O. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan

struktural & metabolik. pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan

menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang

tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. karbohidrat

merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.

Secara dasar, metabolisme dari karbohidrat adalah sebagai berikut:

Ada empat proses mendasar pada metabolisme karbohidrat, yakni

Glikolisis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis. Proses Glikolisis

adalah lintasan utama dalam penggunaan glukosa, disebut juga embden meyer

hoff pathway. Energi bebas yang dilepaskan pada proses ini digunakan untuk

membentuk ATP (adenosine tri phosphate) dan NADH (nicotinamide adenine

dinucleotide). Pada Glikolisis, terdiri dari 10 reaksi enzim katalis. Proses


perubahan glukosa menjadi piruvat ditunjukkan pada bagan berikut :

Pada metabolisme anaerob: energi + laktat dan pada metabolisme aerob

terbentuk energi melalui siklus Krebs, dengan perantara anasetil koA. Bagan dari

aerob dan aenaerob ini :


Selanjutnya, proses Glikogenesis merupakan proses sintesis glukogen dari

glukosa, proses ini terjadi di hati dan otot. Tahapan Glikogenesis ini antara lain :

1. Glukosa dikonversikan ke Glukosa-6-Fosfat oleh aksi dari Glukokinase atau

Heksokinase.
2. Glukosa-6-Fosfat dikonversikan ke Glukossa-1-Fosfat oleh aksi

Fosfoglukomutase, melewati step Obligatory Intermediate dari Glukosa-6-

Biofosfat.
3. Glukosa-1-Fosfat dikonversikan ke Glukosa-UDP oleh Uridyl Transferase dan

Pyrofosfat terbentuk.
4. Molekul glukosa assembled pada rantai oleh glikogem synthase yang bekerja

pada pre-existing glikogen primer atau glikogenin (protein kecil yang

membentuk primer).
5. Cabangnya terbuat dari enzim branching ( dikenal juga dengan amylo-alfa(1:4)

Alfa(1:6) transglikokosilase
Proses selanjutnya adalah Glikogenolisis atau Penguraian glikogen.

Katabolisme glikogen melalui fosforolisis dengan bantuan enzim glikogen

fosforilase. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Glycogen(nresidues)+Piglycogen(n-1residues)+glucose-1-phosphate.

Glikogenolisis terjadi didalam sel otot dan hati sebagai respon hormonal

dan sinyal saraf. Glikogenolisi juga merupakan pengaturan level glukosa dalam

darah. Dalam miosit, degradasi glikogen berperan sebagai jalur intermediet

glukosa-6-fosfatase untuk glikolisis (kontraksi otot) dan dalam hepatosit,

penguraian glikogen bertujuan untuk pelepasan glukosa dalam darah untuk

dipergunakan oleh sellain. Glikogenolisis diatur oleh respon hormonal sebagai

akibat level gula darah (glukagon, insulin, epinephrine).

Selanjutnya adalah proses Glukoneogenesis, merupakan jalur metabolik

yang menghasilkan glukosa dari substansi non karbohidrat seperti piruvat, laktat,

gliserol, asam amino glukogenik dan asam lemak. Merupakan strategi makhluk

hidup mempertahankan level glukosa agar tidak hipoglikemia. Glukoneogenesis

terjadi di dalam hati. Enzim bantuan dalam proses ini antara lain Piruvat
karboksilase, Fosfoenolpiruvat karboksikinase, Fruktosa 1,6 bifosfatase dan

Glukosa 6-fosfatase. Jalur dari Glukoneogenesis ini :

Metabolisme Glukosa

Glukosa dengan rumus kimia C6H12O6; adalah derivate (turunan) dari

karbohidrat dengan rumus kimia CnH2nOn. Turunan lain dari karbohidrat antara

lain adalah fruktosa, sakarosa, levulosa dan lainnya. Karena glukosa turunan dari

karbohidrat, maka kebanyakan glukosa terdapat dalam buah2an, umbi2an, ubi2an,

biji2an.

Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan

berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan

proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam

sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan

dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan

kehadiran Oksigen (O ).

A. Proses Glikolisis
Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh

akan berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis

(Glycolysis). Proses ini berlangsung dengan mengunakan bantuan 10 jenis enzim

yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma (cytoplasm) yang terdapat

pada sel eukaryotik (eukaryotic cells). Inti dari keseluruhan proses Glikolisis

adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa piruvat.

Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon

pada rantainya (C6H12O6 ) akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul

piruvat (pyruvate) yang memiliki 3 atom karbom (C3H3O3). Proses ini berjalan

melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa

senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6-fosfat.

Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses

glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP serta molekul NADH (1

NADH3 ATP). Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-

sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Melalui proses glikolisis ini 4

buah molekul ATP & 2 buah molekul NADH (6 ATP) akan dihasilkan serta pada

awal tahapan prosesnya akan mengkonsumsi 2 buah molekul ATP sehingga total 8

buah ATP akan dapat terbentuk.

B. Respirasi Selular

Tahap metabolisme energi berikutnya akan berlangsung pada kondisi

aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2). Bila oksigen tidak tersedia

maka molekul piruvat hasil proses glikolisis akan terkonversi menjadi asam laktat.

Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi
produk akhir berupa H2O dan CO2di dalam tahapan proses yang dinamakan

respirasi selular (Cellular respiration).

Proses respirasi selular ini terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu produksi

Acetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat (Citric-Acid

Cycle) serta Rantai Transpor Elektron (Electron Transfer Chain/Oxidative

Phosphorylation). Tahap kedua dari proses respirasi selular yaitu Siklus Asam

Sitrat merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme tubuh. Siklus ini tidak

hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk

memproses molekul lain seperti protein dan juga lemak.

- Produksi acetyl-CoA / Proses Konversi Pyruvate

Sebelum memasuki Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) molekul

piruvat akan teroksidasi terlebih dahulu di dalam mitokondria menjadi

Acetyl-Coa dan CO2. Proses ini berjalan dengan bantuan multi enzim

pyruvate dehydrogenase complex (PDC) melalui 5 urutan reaksi yang

melibatkan 3 jenis enzim serta 5 jenis coenzim. 3 jenis enzim yang terlibat

dalam reaksi ini adalah enzim Pyruvate Dehydrogenase (E1),

dihydrolipoyl transacetylase (E2) & dihydrolipoyl dehydrogenase (E3),

sedangkan coenzim yang telibat dalam reaksi ini adalah TPP, NAD+,

FAD, CoA & Lipoate. Proses konversi piruvat tidak hanya akan

menghasilkan CO dan Acetyl-CoA namun juga akan menghasilkan produk

samping berupa NADH yang 2 memiliki nilai energi ekivalen dengan

3xATP.

- Proses Oksidasi Molekul Acetyl CoA


Molekul Acetyl CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi

Pyruvate kemudian akan masuk kedalam Siklus Asam Sitrat. Siklus ini

merupakan tahap akhir dari proses metabolisme energi glukosa. Proses

konversi yang terjadi pada siklus asam sitrat berlangsung secara aerobik di

dalam mitokondria dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari proses yang

terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat

didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon dioksida (CO2)

membebaskan koenzim A serta memindahkan energi yang dihasilkan pada

siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH dan GTP. Selain

menghasilkan CO2 dan GTP, satu putaran Siklus Asam Sitrat juga akan

menghasilkan molekul NADH & molekul FADH . Untuk melanjutkan

proses metabolisme energi, 2 kedua molekul ini kemudian akan diproses

kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses

Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP

dan air (H2O).

- Proses atau Rantai Transpor Elektron


Proses konversi molekul FADH2 dan NADH yang dihasilkan dalam siklus

asam sitrat (citric acid cycle) menjadi energi dikenal sebagai proses

fosforilasi oksidatif (oxidative phosphorylation) atau juga Rantai Transpor

Elektron (electron transport chain). Di dalam proses ini, elektron-elektron

yang terkandung didalam molekul NADH & FADH2 ini akan dipindahkan

ke dalam aseptor utama yaitu oksigen (O2). Pada akhi tahapan proses ini,

elektron yang terdapat di dalam molekul NADH akan mampu untuk

menghasilkan 3 buah molekul ATP sedangkan elektron yang terdapat

dalam molekul FADH akan menghasilkan 2 buah molekul ATP.


C. Energi Metabolisme Glukosa

Secara keseluruhan proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan

produk samping berupa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Karbon dioksida

dihasilkan dari siklus Asam Sitrat sedangkan air (H2O) dihasilkan dari proses

rantai transport elektron. Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan

dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas. Terbentuknya ATP dan kalor panas

inilah yang merupakan inti dari proses metabolisme energi. Melalui proses

Glikolisis, Siklus Asam Sitrat dan proses Rantai Transpor Elektron, sel-sel yang

tedapat di dalam tubuh akan mampu untuk mengunakan dan menyimpan energi

yang dikandung dalam bahan makanan sebagai energi ATP. Secara umum proses

metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih

besar dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses metabolisme

secara aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses anaerobik

hanya akan menghasilkan 2 buah ATP. Ikatan yang terdapat dalam molekul ATP

ini akan mampu untuk menghasilkan energi sebesar 7.3 kilokalor per molnya.

Metabolisme Fruktosa
Metabolisme Fruktosa dapat sangat berbeda, kecuali dalam keadaan hanya

fruktose sebagai sumber karbohidrat yang masuk ke dalam darah dari intestin dan

hanya sedikit glikogen disimpan, hampir semua fruktose akan di konversi dari hati

menjadi produk antara dalam lintasan glikolitik. Lintasan glikolitik dalam hati

bekerja mengarah pada pembentukan piruvat dari glukosa setelah makanan yang

mengandung glukose dan fruktose, metabolit fruktose akan dikonversi menjadi

piruvat dan/atau alfa-gliserofosfat. Piruvat kemudian akan dikonversi jadi asetil-

CoA. Fruktose yang memasuki hati bersama dengan glukosa akan menjadi

sumber karbon secara langsung untuk pembentukan asam lemak dan trigliserida,

bukan glukose. Namun kalau hanya fruktose sebagai sumber karbohidrat, atau

konsentrasi glukose sedikit, situasinya akan berbeda, fruktose di konversikan

menjadi produk antara yang sama tapi kemudian produk tersebut digunakan hati

untuk membentuk glukosa.

Metabolisme Galaktosa
Galaktosa yang diserap usus, dengan mudah diubah menjadi glukosa

dalam hepar. "Galactose tolerance test" adalah suatu pemeriksaan untuk

mengetahui fungsi hepar, namun sekarang sudah jarang dipakai.

Dalam Metabolisme Galaktosa, untuk mengkonversi galaktosa menjadi

glukosa, pertama-tama dilakukan fosforilasi oleh galactokinase untuk

menghasilkan galaktosa-1-fosfat. Galaktosa kemudian ditukar dengan kelompok

glukosa dalam UDP-glukosa untuk membuat UDP-galaktosa dan pelepasan

glukosa-1-fosfat. Sebuah perubahan enzim epimerase stereokimia dari C4 di

UDP-galaktosa, menciptakan UDP-glukosa. Pada babak berikutnya dari reaksi

transfer, glukosa ini dirilis sebagai glukosa-1-fosfat. Setelah dibebaskan, glukosa-

1-fosfat diubah menjadi glukosa-6-fosfat dan dapat masuk glikolisis untuk

menghasilkan energi.

Kesimpulan

Karbohidrat merupakan senyawa organik terdiri dari unsur karbon,

hidrogen, dan oksigen, ia memiliki empat proses mendasar pada metabolismenya,

yakni Glikolisis, Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis. Proses

Glikolisis adalah lintasan utama dalam penggunaan glukosa. Proses Glikogenesis

merupakan proses sintesis glukogen dari glukosa, proses ini terjadi di hati dan

otot. Glikogenolisis atau Penguraian glikogen merupakan katabolisme glikogen

melalui fosforolisis dengan bantuan enzim glikogen, glikogenolisis terjadi

didalam sel otot dan hati sebagai respon hormonal dan sinyal saraf, glikogenolisis

juga merupakan pengaturan level glukosa dalam darah. Glukoneogenesis,

merupakan jalur metabolik yang menghasilkan glukosa dari substansi non


karbohidrat seperti piruvat, laktat, gliserol, asam amino glukogenik dan asam

lemak. Merupakan strategi makhluk hidup mempertahankan level glukosa agar

tidak hipoglikemia.

Dalam metabolisme glukosa, untuk menghasilkan energi, akan

berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan

proses aerobik. Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di

dalam tubuh akan berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan

Glikolisis (Glycolysis). Tahap metabolisme energi berikutnya akan berlangsung

pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2) yakni respirasi

selular. Proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan produk samping berupa

karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Melalui proses metabolisme, energi

kemudian akan dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas.

Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan madu, banyak mengandung

fruktosa bebas. Sebagian besar fruktosa lepas dari usus akan masuk ke hepar,

dalam hepar akan mengalami metabolisme. Dalam sehari-hari biasanya ikut

dengan metabolisme glukosa, dalam hepar sebagian besar setelah makan akan

diubah menjadi glikogen atau trigliserida.

Dalam Metabolisme Galaktosa, untuk mengkonversi galaktosa menjadi

glukosa, pertama-tama dilakukan fosforilasi oleh galactokinase, Galaktosa

kemudian ditukar dengan kelompok glukosa dalam UDP-glukosa untuk membuat

UDP-galaktosa dan pelepasan glukosa-1-fosfat. Glukosa ini dirilis sebagai

glukosa-1-fosfat. Setelah dibebaskan, glukosa-1-fosfat diubah menjadi glukosa-6-

fosfat dan dapat masuk glikolisis untuk menghasilkan energi.


Daftar Pustaka

Admin. 2012. Carbohydrate. British Nutrition Foundation. Diakses via

http://www.nutrition.org.uk/nutritionscience/nutrients/carbohydrate

tanggal 5 Oktober 2014.

Anonim, 2000, Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK (B) Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: Lab. Biokimia FK

UGM

Guyton AC, Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX,

Penerjemah: Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC

Irawan, M. Anwari. 2007. Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sports

Science Brief & Performance Lab. Sport Science Brief.


Mulyono, Harjo. 2014. Metabolisme Glukosa. Diakses via http://www.hi-

lab.co.id/index.php/our-advice/200-metabolisme-glukosa tanggal 5

Oktober 2014

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi

XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai