Anda di halaman 1dari 5

BAB 1.

HASIL PENGAMATAN DAN PENGUKURAN BUAH

1.1 Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Buah

Tabel 1.1 Hasil Observasi dan Pengukuran Apel

Tabel 1.2 Hasil Observasi dan Pengukuran Buah Apel, tomat dan jambu

Dari data rata-rata diatas menunjukkan bahwa pada buah jambu memiliki nilai
A terbesar, sedangkan nilai B dan C terbesar pada buah apel. Nilai pada parameter
spheresitas menunjukkan bahwa buah apel 0,91 berbentuk round dan jambu 0,45
berbentuk blocky, namun buah tomat memiliki nilai yang hampir mendekati 1 (bulat)
yaitu 0,95. Setelah diketahui panjang intersep dan massa buah kemudian dapat
dihitung diameter (Dg), bentuk kebulatan () atau sphericity, volume (V), luas
permukaan (S) dan densitas ().
Untuk mengetahui bentuk buah terdapat 3 perlakuan dalam menentukan
bentuk buah diawali pengamatan buah secara utuh, memotong tegak lurus (vertikal),
dan melintang (horizontal). Berdasarkan tabel diatas diketahui semua bentuk buah
tidak sama, dan bisa mempengaruhi nilai sphericity pada suatu bentuk, seperti bentuk
buah apel pada keadaan utuh (round), vertikal (round), dan horizontal (regular) akan
berbeda dengan buah tomat yang memiliki bentuk blocky (utuh), oblate (vertical), dan
oblate (horizontal), dan buah jambu memiliki bentuk blocky, obovate (vertical), dan
round (horizontal).

1
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Keterkaitan Grafik

1.2.1 Hubungan Volume (V) dengan Massa (M)


Tabel 1.3 Hubungan (V) dengan (M)

Grafik 1.1 Hubungan (V) dengan (M)


Dari percobaan terhadap dua buah pertama yaitu apel dan tomat menunjukkan
hubungan antara Volume dengan Massa berbanding lurus, tetapi pada buah jambu di
peroleh hasil volume lebih kecil di bandingkan dengan Massa buah. Hal ini di
sebabkan karena bentuk dari buah jambu (bloky, obovate, round), sehingga buah
memiliki nilai yang besar pada intersep A (intersep terpanjang), sedangkan nilai dari
intersep B(intersep yang tegak lurus terhadap A) dan C (intersep terpanjang terhadap
A dan B) jauh lebih kecil. jika di bandingkan dengan dua buah yang lain yaitu apel
(round, round,regular) dan tomat (bloky, oblat,oblat) yang memiliki nilai tidak jauh
berbeda antara intersep A,B dan C.

2
1.2.2 Hubungan antara Volume dengan Surface Area (S)
Tabel 1.4 Hubungan (V) dengan (S)

Grafik 1.2 Hubungan (V) dengan (S)


Berdasarkan grafik 1.2, Hubungan antara volume dengan luas permukaan
berbanding lurus (semakin besar volume dari buah semakin besar luas permukaan
buah tersebut.) Hal ini karena semakin besar volume buah, semakin besar buah
tersebut dan luas permukaan buahnya akan semakin lebar.

1.2.3 Hubungan antara Volume dengan Geometric Mean Diameter (Dg)


Tabel 1.3 Hubungan (V) dengan (Dg)

Grafik 1.3 Hubungan (V) dengan (Dg)


Berdasarkan grafik diatas, Hubungan antara volume dengan geometric mean
diameter (Dg) adalah berbanding lurus, hal tersebut dapat di lihat dari grafik diatas.
hal ini disebabkan karena semakin besar volume buah, maka intersep A,B dan C dari
buah tersebut juga semakin panjang.

3
1.2.4 Volume (V) dengan Densitas (p)
Tabel 1.3 Hubungan (V) dengan (p)

Grafik 1.4 Hubungan (V) dengan Densitas (p)


Berdasarkan grafik diatas, Hubungan antara volume dengan adalah
berbanding terbalik (jika volume buah memiliki nilai yang besar maka densitas dari
buah tersebut semakin kecil).Hal ini karena nilai densitas buah berasal dari nilai
Massa buah yang dibagi dengan volume buah, apabila nilai volume buah semakin
besar, maka pembagi dari Massa buah semakin besar dan akan menghasilkan nilai
densitas yang kecil.

1.2.5 Hubungan antara Geometric Mean Diameter (Dg) dengan sphericity ()


Tabel 1.3 Hubungan (Dg) dengan ()

Grafik 1.5 Hubungan (Dg) dengan ()


Berdasarkan grafik diatas, hubungan antara Dg dengan spheicity adalah
berbanding lurus (apabila nilai Dg dari buah semakin besar maka nilai dari

4
sphericitynya juga akan semakin besar). Hal ini karena nilai dari Sphericity buah
berpengaruh dengan nilai Dg buah tersebut.

BAB 3. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, pengukuran dan pembahasan dapat ditarik


beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Sifat fisik pertanian mencakup bentuk, ukuran, luas permukaan, warna,
penampakkan, berat, porositas, densitas, luas permukaan, faktor bentuk dan
bentuk permukaan. Sifat fisik bahan hasil pertanian sangat penting dalam
merancang suatu alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa
prilaku produk dan cara penanganannya.
2. Nilai Massa (M), Geometric Mean Diameter (Dg), Volume (V), Surface Area (S),
Sphericity (), dan Densitas () antar bahan sejenis dan bahkan bahan yang
berbeda jenis sangat berbeda. Hal ini disebabkan oleh berat bahan, volume
bahan, kerapatan bahan, intersep A, B dan C bahan tersebut.
3. Dengan mengetahui sifat geometri dari suatu bahan maka akan mempermudah
dalam proses pengemasan, distribusi, pendinginan, pengeringan, penyimpanan,
sortasi dan grading. sifat geometri bahan hasil pertanian adalah berbeda-beda,
sehinnga perlu penanganan yang khusus dalam pengolahan pasca panenenya.

Anda mungkin juga menyukai