KEBEBASAN DAN
TANGGUNG JAWAB PERS
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab tentang kebebasan dan tanggung jawab pers ini,
diharapkan mahasiswa memahami tentang hakekat kebebasan, tanggung jawab
pers, ekses kemerdekaan pers, dan problem kemerdekaan pers.
Pendahuluan
Kebebasan, pada hakikatnya, merupakan salah satu hak asasi manusia
karena kebebasan itu melekat pada diri manusia. Karena itu, kebebasan manusia
tidak dapat dilimpahkan kepada manusia lainnya. Apabila kebebasan yang ada
pada manusia diambil atau diserahkan kepada orang lain, manusia itu disebut
budak belian dan apabila kebebasan itu diambil oleh pemerintah, berarti manusia
itu adalah manusia hukuman atau narapidana. Karena itu, apabila terjadi
pelimpahan kebebasan manusai kepada manusia lain, hal itu bisa dikatakan
sebagai manusia yang tidak sempurna dalam arti etik.
c. Konflik Kepentingan
Pokja-pokja (kelompok-kelompok kerja), seksi atau unit yang dibentuk
wartawan di setiap beat liputan seperti kepolisian, pengadilan, sekretariat negara,
hankam, dll, dianggap dapat mengakrabkan wartawan dengan sumber berita.
Keakraban dengan sumber berita bisa saja menyebabkan berita yang dibuat
wartawannya menjadi bias.
Lalu bagaimana halnya dengan wartawan yang menjadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) baik di daerah maupun di pusat? Bagaimana pula
dengan wartawan yang menjadi pejabat hubungan masyarakat sesuatu partai atau
perusahaan? Dan bagaimana dengan wartawan yang kenal akrab dengan politisi,
pejabat, atau pengusaha? Atau, bagaimana dengan wartawan olahraga yang akrab
dengan pengurus dan atlet olahraga karena dia sendiri mantan atlet nasional?
c. Off-the-record
”Wartawan Indonesia menghormati embargo bahan latar belakang,
dan tidak menyiarkan informasi yang oleh sumber berita tidak dimaksudkan
sebagai bahan berita serta tidak menyiarkan keterangan off-the-record atas
kesepakatan dengan sumber berita.”
Off-the-record terjadi berdasarkan perjanjian antara sumber berita
dan wartawan yang bersangkutan untuk tidak menyiarkan informasi yang
telah diberikan oleh sumber berita.Keterangan yang diberikan secara off
the record sebaiknya jangan diterima. Artinya, informasi atau keterangan
yang diberikan kepada wartawan dengan syarat tidak untuk disiarkan
janganlah diterima. Penolakan ini sebaiknya dilakukan kalau tidak mau
ketinggalan kereta dalam pemberitaan. Karena, apa yang diberikan,
mungkin saja akan disiarkan wartawan lain, yang mendapat berita tersebut
dengan jalan lain, tanpa syarat off the record. Selain itu, ada keburukan lain,
yaitu sekali seorang wartawan bersedia menerima keterangan mengenai
suatu masalah secara off-the-record, ia terika oleh janjinya dan sulit untuk
membuat berita mengenai masalah yang sama dengan menggunakan bahan-
bahan yang kira-kira sama dengan yang telah diterangkan kepadanya tanpa