Anda di halaman 1dari 1

Gejala Klinis

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menunjukkan gejala sampai bertahun-tahun.
Oleh karena itulah hipertensi dikenal sebagai silent killer. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai
kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
retina, seperti pendarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada
kasus berat akan mengalami edema pupil.
Corwin, (2000), menyebutkan bahwa sebahagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami
hipertensi bertahun-tahun (Rohaendi, 2008) :
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan
tekanan darah intrakranial
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
c. Ayunan langkah yang tidak mantap akibat susunan saraf pusat telah rusak
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler

Gejala lainnya yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluarnya darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal dan lain-lain.

Pemeriksaan Fisik
Tidak ada pemeriksaan fisik yang berarti untuk mendiagnosis nyeri
kepalategang otot ini. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital harus normal,
pemeriksaan neurologis normal.
Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan kepala dan leher serta
pemeriksaan neurologis yang meliputi kekuatan motorik, refleks, koordinasi,
dansensoris.
Pemeriksaan mata dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan
pada bola mata yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental pasien juga
dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk menyingkirkan berbagai penyakit yang serius yang memiliki
gejala nyeri kepala seperti tumor atau aneurisma dan penyakit lainnya.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan

Anda mungkin juga menyukai