Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI KINERJA INISIATIF MANAJEMEN PEMELIHARAAN

MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE


(SUATU PENDEKATAN KUALITATIF - EVALUATIF)

An Evaluation On The Performance Of Maintenance Management Initiative by Using


Malcolm Baldridge Criteria (A Qualitative Evaluative Approach)

I Wayan Gede Suharta Dewantara, Muhammad Ali dan Indrianty Sudirman

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan 1) mengukur pencapaian kinerja inisiatif manajemen pemeliharaan yang
dilaksanakan di PT INCO Tbk saat ini dengan menggunakan criteria baldrige, 2) mengetahui
kriteria-kriteria yang menjadi pencapaian kinerja dan peluang perbaikan dalam inisiatif
manajemen pemliharaan yang dilakukan, dan 3) mendapatkan rumusan strategi peningkatan
pelaksanaan inisiatif menejemen pemeliharaan yang sesuai. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif penuh dalam bentuk kajian evaluatif pada penerapan inisiatif menejemen
pemeliharaan di PT Inco Sorowako. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus
diterapkannya pengukuran kinerja keunggulan menggunakan criteria Malcolm Baldrige pada
inisiatif menejemen pemeliharaan di PT Inco. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut dibagi menjadi 6 (enam) yaitu tahapan persiapan,
tahap literatur dan data, tahap penilaian mandiri, tahap analisa, dan tahap penyusunan strategi
dan rekomendasi. Hasil penelitian melalui penilaian mandiri criteria Malcolm Baldrige
menunjukkan bahwa secara keseluruhan skor penilaian yang dicapai adalah kualitatif Good
Performance. Kategori yang menunjukkan kinerja adalah Manajemen proses dan tenaga kerja.
Untuk mencapai kualifikasi lebih tinggi, Emerging Industry Leader, inisiatif menejemen
pemeliharaan memerlukan strategi peningkatan kinerja untuk mempertahankan keunggulan
bersaing perusahaan terutama untuk meningkatkan kemampuan dalam kategori perencanaan
strategi dan kategori focus kepada pelanggan.

ABSTRACT

This study aims 1) to measure the Performance of Maintenance Management Initiative held at
PT INCO Tbk using the Baldrige Criteria, and 2) to get the strategy to enhance the
implementation of appropriate maintenance management initiatives. This research is a
qualitative research management in the form of evaluative studies on the implementation of
maintenance management initiatives at PT Inco - Sorowako. The research strategy used is the
implementation of performance measurement case study using the criteria of Malcolm Baldrige
excellence in maintenance management initiatives at PT Inco. The methodology used in this
study through several stages. Stages are divided into 6 (six), ie preparation, literature and data,
self assessment, analysis, and development of strategies and recommendations. The results of
research through an independent assessment shows that the Malcolm Baldrige Criteria
assessment score achieved was Good Performance. To achieve a higher qualification, Emerging
Industry Leader, maintenance management initiatives require a performance improvement
strategy to maintain competitive advantage, especially to improve capabilities in Strategic
Planning category and Customer Focus category.

Keywords : Performance Excellent, Performance Measurement, Malcolm Baldrige Criteria,


Strategy Development, Maintenance Management, Mining.

1
PENDAHULUAN campurnya manajemen dan meningkatnya
A. Latar Belakang Masalah upaya-upaya penyelerasan sistem dari
Di dalam dunia bisnis, perubahan perusahaan induk.
kondisi lingkungan, munculnya pesaing
baru, pemberlakuan standar baru, 8

7
perubahan tuntutan konsumen dan lain-lain
6
hal menjadi bagian yang harus diantisipasi 5

oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan 4

3
berusaha menciptakan keunggulannya, baik
2
dari sisi bisnis maupun kinerjanya. 1

PT Inco, sebuah industri 0


2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
pertambangan nikel di Indonesia sebagai Price to Book Value

suatu perusahaan bisnis tidak terlepas Gambar 1. Rasio nilai pasar dan nilai buku
menghadapi perubahan kondisi lingkungan. PT INCO Tbk (diolah dari Laporan
Bahkan, PT Inco mengalami perubahan
Keuangan Perusahaan)
struktur kepemilikan setelah pemegang
saham mayoritasnya, yaitu Inco Limited Perubahan yang ada ingin
dari Canada, diakuisisi oleh CVRD Brasil diantisipasi oleh perusahaan melalui
pada tahun 2006. Adanya praktik akuisisi, pelaksanaan strategi, baik jangka panjang
maka antara perusahaan induk dengan maupun jangka pendek, bersifat operasional
perusahaan yang diakuisisi atau divisi
dan taktis. Berbagai inisiatif dilakukan
terjadi usaha saling mempengaruhi terhadap
untuk mempersiapkan sumber daya
strategi bisnis. Besar kecilnya pengaruh perusahaan untuk mempertahankan
perusahaan induk terhadap perusahaan keunggulannya. Hal ini merupakan proses
anak/ divisi tergantung dari dua faktor
yang dinamis dan membutuhkan proses
yaitu: kinerja divisi dan keterkaitan antar perbaikan yang berkelanjutan. Proses
divisi (Grant, 1999). Kinerja divisi yang perbaikan berkelanjutan juga perlu dikelola
memuaskan akan mendorong tingkat
secara strategis. Manajemen strategis
otonomi yang tinggi. Jika kinerja buruk, berusaha mengintegrasikan visi, sasaran,
maka potensi manajemen perusahaan induk kebijakan dan taktik organisasi menjadi
untuk turut campur menjadi semakin besar.
satu kesatuan. Berbagai inisiatif operasional
Sedangkan keterkaitan antar divisi yang
yang dilaksanakan perlu diukur kualitas
semakin erat akan membutuhkan koordinasi penerapannya. Pengukuran kualitas
yang semakin tinggi yang dilakukan penerapan suatu inisiatif membutuhkan
melalui keterlibatan perusahaan induk. perangkat pengukuran yang menyeluruh
Selain itu, satu langkah yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor dan
untuk meningkatkan kekuatan pasar adalah juga disertai pemahaman bagaimana suatu
peninjauan kembali seluruh aspek yang
kinerja yang unggul dapat dicapai.
berpengaruh pada proses dan kinerja
Operasional 24 jam non-stop di PT
melalui penyelarasan sistem kontrol INCO Tbk membutuhkan intisiatif
finansial dan budaya kerja (Hitt, Ireland, manajemen pemeliharaan pada aset-aset
Hoskinson, 2004). operasionalnya. Pemeliharaan aset-aset
Pada Gambar 1. Rasio nilai pasar sangat vital bagi perusahaan untuk
dan nilai buku PT INCO Tbk di bawah mempertahankan aset-aset fisiknya
terlihat bahwa rasio nilai pasar dan nilai
sehingga mencapai manfaat yang
buku PT Inco menurun pada tahun 2008 diharapkan sehingga berkontribusi dalam
meskipun nilai pasar masih di atas nilai kelangsungan operasi.
buku, dibandingkan tahun 2007. Gambaran Evaluasi keunggulan bisnis dan
ini merupakan sinyal bagi perusahaan yang organisasi merupakan bagian yang penting
diakusisi/ divisi terhadap potensi turut dalam proses pembelajaran dan

1
pengukuran, yang melibatkan juga proses C. Tujuan Penelitian
Penilaian Mandiri (self-assessment) dan 1. Mengukur kinerja inisiatif manajemen
memungkinkan organisasi untuk pemeliharaan di PT INCO Tbk ditinjau
mengidentifikasi kekuatan dan kesempatan menggunakan Kriteria Baldrige
perbaikan beserta pengawasan kemajuan 2. Mendapatkan rumusan strategi
program perbaikan secara sistematis. peningkatan kinerja yang sesuai untuk
Penilaian Mandiri merupakan proses inisiatif manajemen pemeliharaan.
evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh,
sistematis dan teratur pada aktivitas TINJAUAN PUSTAKA
organisasi dan pencapaiannya dengan
mengacu pada model keunggulan bisnis. A. Merumuskan Strategi Perbaikan
Jenis pengukuran ini adalah salah satu Organisasi
sarana pembelajaran yang paling mumpuni.
Pengukuran keunggulan mengenal Proses menuju perbaikan di dalam
berbagai model dan sistem, antara lain Six organisasi berusaha memperbaiki hubungan
Sigma, ISO9001:2000 Registration atau di antara variabel lingkungan, strategi dan
Kriteria Baldrige for Performance kemampuan organisasi. Lima pendekatan
Excellence. Six Sigma berkonsentrasi pada bisa dilakukan, yaitu (1) organisasi
pengukuran kualitas produk, perbaikan berusaha memperbaiki kesesuaian antara
rekayasa proses (process engineering), dan organisasi dengan strategi, (2) kinerja dapat
perbaikan proses serta penghematan biaya. ditingkatkan dengan menerapkan proses-
ISO9001: 2000 merupakan model yang proses yang merupakan best-practice yang
memastikan kesetaraan di dalam pasar dan melecut kinerja organisasi tanpa melihat
berkonsentrasi pada perbaikan cacat sistem strategi yang dipilih, (3) strategi dibangun
kualitas dan ketidakseragaman produk/ jasa. berdasarkan kekuatan atau kemampuan
Sedangkan Kriteria Baldrige memiliki organisasi yang sudah ada saat ini melalui
fokus pada keunggulan kinerja untuk identifikasi, pemeliharaan dan pelaksanaan
keseluruhan organisasi dalam kerangka kemampuan tersebut, (4) kinerja organisasi
manajerial yang menyeluruh, dan ditingkatkan ketika organisasi sudah
mengidentifikasi dan menelusuri semua semakin mampu membangun kewaspadaan
hasil-hasil organisasi yaitu pelanggan, dan strategi yang cerdas dan (5) kinerja
produk/ jasa, keuangan, sumber daya organisasi juga diperbaiki melalui
manusia dan efektivitas organisasi. peningkatan kemampuan organisasi untuk
Pengukuran kualitas menggunakan beradaptasi
Kriteria Baldrige memberi keuntungan
karena memungkinkan organisasi B. Formulasi Strategi dalam
melakukan Penilaian Mandiri (self- Manajemen Pemeliharaan
assessment). Pengukuran mandiri Proses penyusunan strategi mengikuti
berdasarkan Kriteria Baldrige dapat metode perencanaan organisasi pada
dilakukan pada berbagai jenis organisasi umumnya, meliputi:
baik bisnis, nirlaba, pendidikan maupun 1. Menurunkan dari sasaran perusahaan ke
kesehatan. kebijakan dan tujuan pemeliharaan.
2. Menentukan kinerja pabrik dan fasilitas
B. Rumusan Masalah saat ini
1. Bagaimana kinerja inisiatif manajemen 3. Menentukan target ukuran kinerja
pemeliharaan di PT INCO Tbk ditinjau melalui KPI Key Performance
menggunakan Kriteria Baldrige? Indicator
2. Apakah strategi peningkatan kinerja 4. Menyiapkan prinsip-prinsip untuk
yang sesuai untuk inisiatif manajemen mengarahkan pelaksanaan strategi
pemeliharaan di PT INCO Tbk? melalui perencanaan, eksekusi,

2
penilaian, analisa dan perbaikan input, proses, output dan hasil serta
program pemeliharaan. disempurnakan dengan umpan balik. Selain
sebagai sistem, Kriteria Baldrige juga
Pelaksanaan strategi pemeliharaan memfasilitasi munculnya jalur yang bisa
harus diselaraskan di antara tiga tingkatan diikuti oleh perusahaan menuju organisasi
bisnis: strategik, taktikal dam operasional. yang unggul dan efektif.
Di tingkat strategik menerjemahkan
prioritas bisnis menjadi prioritas
pemeliharaan. Di tingkat taktikal
menentukan penugasan yang tepat untuk
sumber daya pemeliharaan yang ada baik
dari sisi ketrampilan, material, peralatan uji
dll untuk memenuhi rencana pemeliharaan.
Di tingkat operasional berusaha
memastikan tugas-tugas pemeliharaan
dilaksanakan oleh teknisi yang terampil,
dalam waktu yang dijadwalkan, mengikuti Gambar 2. Hubungan antar elemen dalam
prosedur yang benar dan menggunakan kriteria Baldrige
peralatan yang tepat. Dengan melaksanakan
strategi pemeliharaan di ketiga tingkatan ini Tabel 1. Klasifikasi Perusahaan dan Skor
dan menerapkan best-practice baik dari Penilaian IQA
dalam maupun dari luar, maka perusahaan
Klasifikasi Perusahaan Skor
akan sampai pada sistem mamanejem
pemeliharaan diperbaiki secara terus World Class Leader 876 - 1000
menerus, dan secara otomatis beradaptasi Benchmark Leader 776 - 875
pada sasaran organisasi yang berubah Industry Leader
676 - 775
ataupun yang baru.
Emerging Industry Leader
576 - 675
C. Kriteria Pengukuran dalam Malcolm
Baldrige Criteria Good Performance 476 - 575
Early Improvement 376 - 475
Kriteria Baldrige memiliki tujuh (7)
Early Result 276 - 375
kategori penilaian dengan total keseluruhan
skor yang bisa dicapai adalah 1000 poin. Early Development 0 - 275
Sebesar 55% poin yang disyaratkan
mengacu pada bagaimana organisasi D. Penerapan Kriteria Baldrige untuk
dijalankan, sedangkan 45% berikutnya Mengarahkan Perbaikan
mengacu pada hasil yang diraih. Kategori 1
sampai 6 memiliki fokus pada pendekatan Banyak perusahaan yang tidak
dan sistem yang dimiliki perusahaan. memahami bagaimana mengambil manfaat
Kategori 7 (Result) mempertanyakan dari proses ini untuk perencanaan perbaikan
kinerja keuangan, pelanggan dan kepuasan ke depan. Padahal, untuk menjalani
karyawan yang merupakan komponen hasil penilaian ini dibutuhkan banyak usaha,
yang menentukan bagaimana perusahaan biaya
menjalankan bisnisnya. dan waktu. Temuan yang didapatkan dari
Tujuh kriteria yang terdapat dalam proses penilaian perlu ditunjukkan kepada
Kriteria Baldrige merupakan serangkaian pihak manajemen perusahaan.
proses yang harus diikuti secara berurutan
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Setiap komponen dalam sistem ini memiliki

3
E. Pemilihan Area Perbaikan (Murdiono, 2000). Sementara itu, Kriteria
Malcolm Baldrige juga telah diterapkan
Untuk menjalankan program perbaikan sebagai salah satu alat manajemen kualitas
dengan lebih baik, pendekatan yang bisa pada penyusunan strategi berdasarkan
dilakukan adalah dengan memprioritaskan kondisi perusahaan baik internal maupun
area perbaikan sebelum memulai membuat eksternal (Wijayanti, 2002). Penerapan
rencana aksi. Untuk mendapatkan prioritas Kriteria Malcolm Baldrige tidak terbatas
tersebut, para pemimpin dapat pada kebutuhan bisnis, tetapi juga masuk
menggunakan bobot yang menggunakan dalam bidang pendidikan (Susilowati,
skala sebagai berikut: (1) DAMPAK 2008).
(IMPACT), yaitu ukuran dampak yang Setiap upaya perbaikan yang dilakukan
dihasilkan bila perusahaan menjalankan oleh perusahaan dan organisasi akan
program perbaikan pada area yang lemah membutuhkan waktu, biaya dan sumber
sehingga memperbaiki kinerja perusahaan daya dalam pelaksanaannya. Wilson (2004)
dalam kualitas, kepuasan pelanggan dan menunjukkan bahwa perusahaan
atau kinerja keuangan, (2) URGENSI manufaktur membutuhkan waktu mulai 3
(URGENCY), yaitu ukuran untuk tahun sampai dengan maksimum 15 tahun
memahami pentingnya segera untuk memantapkan inisiatif perbaikan
menyelesaikan kekurangan yang terjadi mutu sehingga dapat meraih penghargaan
sesegera mungkin dan (3) TREND, yaitu Malcolm Baldrige. Sedangkan dari sisi
penilaian apakah kinerja area tertentu saat finansial, Helton, pada tahun 1995,
ini mengalami penurunan, stabil atau mengawali dilakukannya studi kinerja
peningkatan. Dengan memanfaatkan proses saham perusahaan peraih MBNQA yang
skor untuk prioritas ini, maka program menjadi studi penting karena sejumlah
rencana perbaikan bisa dilakukan pada area pemenang mengalami kesulitan keuangan
yang paling utama. setelah meraih penghargaan (Porter dan
Tanner, 2004). Studi lanjutan pada tahun
F. Penelitian Terdahulu 2002 oleh National Institute of Standards
and Technology (NIST) Departemen
MBNQA digunakan bersama dengan Perdagangan Amerika Serikat selaku
Analisa SWOT pada pengukuran dan pengelola MBNQA, menunjukkan bahwa
perbaikan kinerja perusahaan serta kinerja saham para pemenang MBNQA
penyusunan strategi perusahaan untuk (indeks Baldrige) mampu melebihi kinerja
meningkatkan daya saing perusahaan saham indeks S&P 500 dengan rasio mulai
karena mengakomodasi seluruh aspek 2.94:1 sampai dengan 4.45:1 (Porter dan
perusahaan dan memberi penilaian Tanner, 2004). Meskipun demikian, Wilson
mengenai keberhasilan yang dicapai (2004) mengungkapkan bahwa pencapaian
melalui tujuh kriteria (Verawati, 2003). kinerja indeks Baldrige merupakan kinerja
Pada penelitiannya, Verawati mendapatkan saham keseluruhan grup dan bukan kinerja
hasil pengukuran mencapai nilai skor 568- individual saham. Sedangkan penelitian
722 menunjukkan adanya pendekatan/ oleh Cazzell dan Ulmer (2009) menemukan
proses yang dilakukan secara sistematis pertumbuhan finansial sebesar 100% dalam
dengan perbaikan namun masih penjualan maupun penghasilan pada lima
menunjukkan adanya gap. Kriteria Malcolm perusahaan manufaktur pemenang MBNQA
Baldrige juga dipakai untuk menyelesaikan karena memiliki komitmen tinggi terhadap
masalah untuk mengetahui besarnya nilai kualitas. Penelitian ini juga menemukan
kinerja perusahaan, posisi perusahaan di faktor lain yang mendukung keberhasilan
pasar, kelebihan dan kekurangan para pemenang MBNQA yaitu tingkat
perusahaan serta mendapat kriteria kepuasan pelanggan, produktivitas
kompetitif dan penetapan prioritas karyawan dan peningkatan pangsa pasar.

4
KERANGKA KONSEPTUAL didapatkan dari (1) kuesioner Progress
terhadap pemimpin dan pelaksana inisiatif,
Gambar 2. Kerangka konseptual dan (2) wawancara terhadap Tim
penelitian Manajemen Inisiatif Pemeliharaan.
Sedangkan sumber data sekunder
didapatkan dari informasi dan dokumen
tertulis lain yang digunakan di dalam
penerapan inisiatif pemeliharaan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan
menggunakan tiga jenis data. Data pertama
adalah kuesioner Are We Making
Progress? dan kuesioner Are We Making
Progress As Leaders?. Data kedua adalah
wawancara kepada Tim Manajemen
Inisiatif Pemeliharaan. Terakhir adalah
pengumpulan data berupa berbagai
informasi internal perusahaan yang
digunakan dalam pelaksanaan inisiatif
Manajemen Pemeliharaan.

E. Teknik Analisis Data

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model


analisa data yang dikembangkan Miles dan
A. Pendekatan Jenis Penelitian Huberman yang mencakup tiga kegiatan
utama yaitu (1) Reduksi Data, (2) Penyajian
Penelitian ini merupakan penelitian Data dan (3) Penarikan Kesimpulan. Model
kualitatif penuh dalam bentuk kajian analisa ini dirinci dalam kegiatan sebagai
evaluatif pada penerapan inisiatif berikut (Basrowi dan Suwandi, 2008):
manajemen pemeliharaan di PT Inco 1. Reduksi Data, merupakan proses
Sorowako. Strategi penelitian yang pemilihan, pemusatan perhatian,
digunakan adalah studi kasus diterapkannya pengabstraksian dan pentransformasian
pengukuran kinerja keunggulan data yang didapatkan dari lapangan
menggunakan kriteria Malcolm Baldrige selama penelitian.
pada inisiatif manajemen pemeliharaan di 2. Penyajian Data, berupa penyusunan
PT Inco. informasi sehingga memungkinkan
ditariknya kesimpulan dan pengambilan
B. Lokasi dan Waktu Penelitian tindakan.
Penelitian ini akan dilakukan pada 3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi),
lima Departemen Pemeliharaan yang ada di merupakan suatu bagian dari
PT Inco. Penelitian dilakukan selama enam keseluruhan kegiatan yang utuh dimana
bulan mulai Maret hingga September 2010. makna-makna yang muncul dari data
lapangan harus diuji kebenaran dan
C. Sumber Data kesesuaiannya untuk menjamin
Sumber data dalam penelitian ini validitas, melalui pembuatan rumusan
terdiri dari sumber data primer dan sumber proposisi, pengangkatan temuan
data sekunder. Sumber data primer penelitian, pengkajian ulang data yang

5
ada, dan pengelompokkan data temuan a. Karyawan secara konsisten bekerja
dan rumusan proposisi. berdasarkan proses kerja yang lebih
teratur yang sudah disiapkan dengan
F. Pengecekan Validitas Temuan/ baik sebelum pekerjaan dilakukan
Kesimpulan b. Manajemen dan karyawan perlu
mengurangi variabilitas dalam
Untuk mendapatkan kondisi yang valid pelaksanaan pekerjaan untuk
dan reliabel dalam pengumpulan data menghasilkan hasil yang lebih
dengan menggunakan berbagai metode konsisten dalam operasional
pengumpulan data, Johnson menyebutkan perusahaan
bahwa adanya pengamatan, metode dan c. Perusahaan dapat menghasilkan
data triangulasi telah cukup memadai untuk produksi yang lebih tinggi secara
mencatat kondisi nyata (Golafshani, 2003). berkesinambungan
Pengamatan dilakukan melalui partisipan
penelitian yang membantu menjawab Penerapan inisiatif pemeliharaan FLPS
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu
juga mengumpulkan data. Penggunaan a. Tahap Persiapan dan Konfigurasi (selama
berbagai metode semacam observasi, tiga bulan), dimana dilakukan
wawancara, dan perekaman dapat penyusunan jadwal pelaksanaan program,
meningkatkan validitas, keandalan dan penunjukkan tim dan anggota tim
keberagaman kondisi nyata. Triangulasi pelaksana, persiapan untuk memulai
dapat meningkatkan analisa dan program dan penyelesaian isu-isu kritis.
pemahaman dalam penelitian, tetapi tidak b. Tahap Pelatihan FLPS, dilakukan untuk
mensyaratkan satu metode khusus untuk memberikan perkenalan kepada para
semua jenis penelitian. pelaksana yang terlibat dalam FLPS
terhadap konsep dan teori-teori yang
menjadi landasan dalam program ini.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN c. Tahap Peluncuran Program, berupa
pencanangan mulai dilaksanakan program
A. Gambaran Perusahaan FLPS di masing-masing Departemen.
d. Tahap Pemantapan & Stabilisasi Proses
PT International Nickel Indonesia Tbk (selama empat bulan), bertujuan untuk
(PTI) adalah satu di antara produsen- mendapatkan data yang obyektif
produsen utama dunia untuk nikel. mengenai kualitas penerapan setiap task
Perusahaan ini didirikan pada bulan Juli assignment dari proses-proses FLPS
1968 sebagai anak perusahaan yang melalui Audit Proses dan Pembinaan
sepenuhnya dimiliki oleh Vale Inco Limited (Coaching)
dari Kanada (semula Inco Limited). PTI e. Audit Proses, dilakukan sebanyak 6
menandatangani Kontrak Karya dengan (enam) kali siklus audit untuk mengetahui
Pemerintah Indonesia pada tanggal 27 Juli kepatuhan penerapan FLPS dengan benar
1968 (Kontrak Karya Awal). sesuai dengan persiapan dan konfigurasi
yang sudah disepakati. Pelaksana audit
B. Gambaran Umum Inisiatif (auditor) terdiri dari pelaksana internal,
Pemeliharaan di PT INCO Tbk anggota tim inti (Core Team) FLPS dan
juga auditor eksternal.
Perusahaan menerapkan Inisiatif f. Tahap Perbaikan Kemampuan (selama
Pemeliharaan yang diberi nama Front-Line satu bulan), dilakukan setelah FLPS
Planning & Scheduling (FLPS), dengan mulai berjalan dengan teratur di
tujuan agar: Departemen yang menjalankannya, maka
analisa dan perbaikan mulai dijadwalkan

6
untuk mengatasi masalah-masalah dan B. Analisa Data
isu-isu kritis yang terjadi selama program
berjalan. Hal ini ditujukan untuk Tabel 3. Nilai rata-rata Kriteria Malcolm
memperkuat program secara terus Baldrige dari kuesioner
Kategori Nilai Rata-Rata
menerus melalui proses Analyze and
Improve. Kepemimpinan 3.24

Perencanaan Strategis 3.12

Pelaksanaan inisiatif pemeliharaan Fokus Pelanggan 3.23

melalui FLPS telah membantu pelaksana Pengukuran, A nalisa dan Manajemen Penget ahuan 3.16

dan pemimpin departemen pemeliharaan Tenaga Kerja 3.30

untuk mengukur pengeluaran yang akan Manajemen Proses 3.10

dilakukan pada setiap aktivitas Hasil 3.13

pemeliharaan yang disepakati. Melalui


pelaksanaan FLPS, biaya aktual untuk
Kode yang digunakan dalam analisa reduksi
pemeliharaan dapat dikendalikan berada di
data, didapatkan melalui beberapa temuan,
bawah rencana biaya dan terjadi
yaitu:
penghematan biaya pemeliharaan sebesar
1. Kode generik dari kriteria Malcolm
86%.
Baldrige
Penerapan FLPS telah membantu
2. Kode dimensi proses
kinerja pekerjaan pemeliharaan di PTI.
3. Kode dimensi hasil
Pekerjaan-pekerjaan terskedul (scheduled
4. Kode kata benda
work) dapat dilaksanakan lebih cepat dan
5. Kode departemen
variasi lebih kecil Peningkatan pada kinerja
6. Kode makna positif dan makna negatif
pekerjaan terjadwal dan proaktif ini
baik.
memberikan harapan menurunnya
pekerjaan-pekerjaan tidak terjadwal atau
mendadak. C. Penilaian Skor Inisiatif FLPS

1. Kategori Kepemimpinan
HASIL PENELITIAN DAN
Karakteristik positif yang didapatkan:
PEMBAHASAN
(a) Visi dan misi dikomunikasikan
dengan jelas.
A. Deskripsi Hasil Penelitian
(b) Lingkungan kerja disiapkan dengan
baik.
Sesuai dengan alur kerangka penelitian
(c) Komitmen manajemen cukup dan
dilakukan dua tahapan analisa. Analisa
ada peningkatan.
pertama dari penelitian ini dilakukan
(d) Terjadi perbaikan pada proses
berdasarkan data-data yang dikumpulkan
kunci.
dari kuesioner Progress untuk
(e) Integrasi pada kebutuhan dasar
mengetahui keadaan inisiatif pemeliharaan
yang berpengaruh produksi.
di lapangan saat ini. Analisa kedua
dilakukan dengan melaksanakan analisa
Peluang perbaikan yang ditemukan:
reduksi data dari seluruh data yang telah
(a) Belum menanyakan kepada
dikumpulkan sebagai persiapan
karyawan tentang ide & masukan
dilakukannya pengambilan kesimpulan
pada inisiatif.
untuk mendapatkan nilai skor pencapaian
(b) Belum mendorong munculnya
kriteria Malcolm Baldrige pada inisiatif
inovasi.
FLPS yang dilakukan di perusahaan.

7
2. Kategori Perencanaan Strategis (c) Program pengembangan dilakukan
Karakteristik positif yang didapatkan: di semua departemen.
(a) Perencanaan tahapan penerapan (d) Program-program dalam MSDM
FLPS berlaku efektif. terintegrasi dan terstandar dengan
(b) Pada setiap penerapan FLPS arahan organisasi.
terjadi modifikasi minor.
(c) Lesson learnt dalam penerapan Peluang perbaikan yang ditemukan:
FLPS diteruskan pada penerapan (a) Program pengembangan belum
di departemen selanjutnya. terstandar untuk karyawan
(d) Penyesuaian dengan sasaran supervisi.
organisasi dilakukan setiap tahun.
5. Kategori Pengukuran, Analisa dan
Peluang perbaikan yang ditemukan: Manajemen Pengetahuan
(a) Belum ada proses perencanaan ke (a) Ukuran-ukuran leading/ lagging
depan untuk mencapai AMF di indicator diidentifikasi.
tahun 2012 sebagaimana yang (b) Management routine mampu
ditargetkan. melakukan pengawasan proses
(b) Belum mengantisipasi pengukuran.
perubahan/ inisiatif global. (c) Didukung sistem IT terstandar.
(d) Terjadi proses knowledge sharing,
3. Kategori Fokus kepada Pelanggan meski terbatas pada solusi masalah-
Karakteristik positif yang didapatkan: masalah kritikal.
(a) Pelaksana memahami siapa (e) Model pengukuran sudah
pelanggannya. terintegrasi dengan pengukuran
(b) Pertemuan dengan Dep. Operasi kinerja organisasi dan pengukuran
dilakukan rutin. kinerja individu.
(c) Belum ada metode standar untuk
menangkap Voice of Customer. Peluang perbaikan yang ditemukan:
(d) Terjadi sharing pengetahuan (a) Belum ada ukuran-ukuran
kepada pelanggan pada pembanding (industrial benchmark)
pertemuan produksi.
6. Kategori Manajemen Proses
Peluang perbaikan yang ditemukan: Karakteristik positif yang didapatkan:
(a) Prioritas pelanggan masih (a) Sebagai suatu work management
terbagi, diutamakan yang tool, FLPS telah dijalankan dengan
berhubungan dengan produksi. efektif dan tingkat kepatuhan
(b) Perbedaan pemahaman tentang tinggi.
sistem pengorderan barang (b) FLPS dilaksanakan secara
dengan Dep. SCM. konsisten.
(c) Integrasi horisontal dengan Dep (c) Pembelajaran dicapai melalui
pendukung belum berjalan. proses audit internal, pelatihan dan
sosialisasi.
4. Kategori Tenaga Kerja (d) Pekerjaan pemeliharaan dapat
Karakteristik positif yang didapatkan: terganggu akibat ketiadaan
(a) Pengembangan karyawan berbasis material, trendnya menurun.
kompetensi, terutama pada
karyawan pelaksana di lapangan. Peluang perbaikan yang ditemukan:
(b) Bentuk pelatihan mencakup (a) Hasil-hasil pembelajaran
ketrampilan teknis dan ketrampilan tersimpan di departemen masing-
sistem (Planning & Scheduling). masing.

8
(b) Sistem-sistem lain (misal Kesimpulan dan Saran
budgetting) saling berinteraksi,
tetapi belum menggunakan A. Kesimpulan
paradigma FLPS. Dari hasil penelitian ini, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
7. Kategori Hasil 1. Kinerja inisiatif pemeliharaan
Karakteristik yang didapatkan: menggunakan penilaian mandiri
(a) Level pengukuran yang berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige
diharapkan tercapai melalui menunjukkan kualifikasi Good
penghematan dari sisi biaya, Performance. Kategori Perencanaan
peningkatan kecepatan eksekusi Strategis dan kategori Fokus kepada
pekerjaan, dan kepatuhan terhadap Pelanggan belum mencapai kualifikasi
proses Good Performance sebagaimana
(b) Terdapat trend meningkat, pada kategori lainnya. Kedua kategori ini
proses kunci menuju trend merupakan kategori yang memerlukan
stabilisasi perhatian dan upaya tambahan untuk
(c) Belum ada ukuran pembanding dapat berkinerja sebagaimana kategori
(benchmark) lainnya di dalam penilaian berdasarkan
(d) Ukuran-ukuran kinerja yang kriteria Malcolm Baldrige.
terkait dengan pemeliharaan sudah 2. Untuk mencapai kualifikasi lebih tinggi
ada, tetapi belum menunjukkan dari yang telah dicapai pada penilaian
korelasi dengan ukuran-ukuran saat ini, yaitu kualifikasi Emerging
yang ada di pelanggan/ stakeholder Industry Leader, inisiatif manajemen
pemeliharaan yang dilakukan oleh PTI
Tabel 4. Skor Kriteria Malcolm Baldrige memerlukan strategi peningkatan
dan target peningkatan kinerja kinerja. Strategi konkret peningkatan
kinerja yang disesuaikan dengan
kondisi saat ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan dalam
perencanaan strategis dan fokus kepada
pelanggan. Kepemimpinan dalam
inisiatif FLPS dituntut untuk menyusun
rencana strategis kelanjutan inisiatif ini
baik di internal PTI maupun dalam
Total skor yang dicapai adalah 522 kerangka global. Kepemimpinan juga
yang menunjukkan bahwa inisiatif dituntut untuk menemukan sasaran
manajemen pemeliharaan FLPS berada besar di masa mendatang dalam
pada kualifikasi Good Performance. mengantisipasi perubahan-perubahan
Sadikin (2009) menunjukkan bahwa yang mungkin terjadi. Dalam hal fokus
organisasi yang berada pada kualifikasi ini kepada pelanggan, kepemimpinan
memiliki deskriptor bahwa organisasi inisiatif dituntut untuk memahami
menunjukkan approaches yang sistematis, kebutuhan pelanggan dan stakeholder.
efektif, responsif terhadap persyaratan Item Metode untuk mengetahui kebutuhan
dalam garis besar, tetapi deployment pelanggan perlu disusun sehingga dapat
bervariasi di beberapa bidang atau unit diukur secara konsisten, standar dan
kerja. menyeluruh. Selain itu, hubungan
dengan stakeholder perlu
dikembangkan terutama dengan
departemen pendukung semacam SCM
yang mengkoordinasi penyediaan

9
material. Keberhasilan untuk Criteria For Performance Excellence:
meningkatkan kinerja ketersediaan A Guide To Self Assessment And
material akan berdampak pada eksekusi Action. (Online).
aktivitas pemeliharaan secara (http://www.quality.nist.gov/
keseluruhan. PDF_files/Getting_Started.pdf diakses
pada 20 Januari 2010).
B. Saran Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. PT Rineka Cipta.
Dari hasil penelitian ini dapat Jakarta.
disarankan: Brown, Mark Graham. 2008. Baldrige
1. Untuk meningkatkan kinerja inisiatif Award Winning Quality: How To
manajemen pemeliharaan FLPS di PT Interpret The Baldrige Criteria For
INCO Tbk, manajemen departemen Performance Excellence. Productivity
pemeliharaan dapat menciptakan Press.
lingkungan kerja yang mendorong Brown, Mark Graham. 2009. The Pocket
munculnya inovasi, menyusun dan Guide The Baldrige Award Criteria.
mengevaluasi rencana strategis secara CRC Press.
berkala, menciptakan metode untuk Cazzell, Brian and Ulmer, Jeffrey M. 2009.
mengidentifikasi Voice of Customer, Measuring Excellence: A Closer Look
menentukan ukuran manajemen at Malcolm Baldrige National Quality
pemeliharaan yang standar dan ukuran- Award Winners in the Manufacturing
ukuran pembandingnya, menyusun Category. Journal of Technology
sistem pengembangan karyawan di Management & Innovation, Vol. 4,
segala tingkatan, dan mengintegrasikan 2009. JOTMI Research Group. Chile.
sistem-sistem lain yang ada di Crespo Marquez, Adolfo. 2007. The
perusahaan dengan sistem dan proses di Maintenance Management
dalam manajemen pemeliharaan. Framework: Models And Methods For
2. Pihak perusahaan dapat memanfaatkan Complex Systems Maintenance.
proses penilaian menggunakan Kriteria Springer.
Malcolm Baldrige pada inisiatif dan Golafshani, Nahid. 2003. Understanding
departemen lain sesuai dengan rantai Reliability and Validity in Qualitative
nilai perusahaan. Proses yang perlu Research. The Qualitative Report
diperhatikan dalam penilaian mandiri Volume 8, Number 4, December 2003
adalah mengidentifikasi keseluruhan 597-607.
proses dan pelanggan yang Grant, Robert M. 1999. Analisis Strategi
berhubungan, dan membangun Kontemporer: Konsep, Teknik,
kesempatan untuk menggali dan Aplikasi. Edisi Kedua. Jakarta.
meninjau sistem/ proses yang berkaitan. Erlangga.
Hancock, Beverly. 2002. Trent Focus for
DAFTAR PUSTAKA Research and Development in Primary
Health Care: An Introduction to
Baldrige National Quality Program 2009/ Qualitative Research. Trent Focus
2010. 2009. Criteria For Performance Group.
Excellence. (Online). Indonesia Quality Award Foundation.
(http://www.quality.nist.gov/ (Online).
PDF_files/2009_2010_Business_Nonp (http://indonesianqualityaward.
rofit_Criteria.pdf diakses pada 20 org/IQAFoundation/tabid/54/Default.a
Januari 2010) spx diakses pada 20 Januari 2010).
Baldrige National Quality Program. 2009.
Getting Started With The Baldrige

10
Mack, Natasha. 2005. Qualitative Research
Methods: A Data Collectors Field
Guide. Family Health International.
Murdiono, Lisa. 2000. Perencanaan
Strategi Perusahaan Melalui
Penetapan Prioritas Kompetitif
Berdasarkan Pengukuran Kinerja
Dengan MBNQA Pada PT
Superindojaya Makmur. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya. Jurusan Teknik
Industri FTI ITS.
Porter, L.J dan Tanner, S.J. 2004. Assessing
Business Excellence: A Guide To
Business Excellence And Self
Assessment. Elsevier Butterworth
Heinemann.
Sadikin, Iskandar. 2009. Seri Manajemen
Mutu: Bunga Rampai Malcolm
Baldrige National Quality Award
(MBNQA). Edisi VI: 2009 2010.
Lembayung Center Indonesia.
Salaman, Graeme dkk. 2003. Strategy And
Capability: Sustaining Organization
Change. Blackwell Publishing.
Susilowati, Era Muji. 2008. Penilaian
Kinerja Dengan Pendekatan Mbnqa
Untuk Kriteria Pendidikan
Berdasarkan Hubungan Dependence
Antar Sub Kriteria Menggunakan
Anaytic Network Process (Studi Kasus:
JTI ITS Surabaya). Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya. Jurusan Teknik
Industri FTI ITS.
Verawati, Niluh Made. 2003. Penerapan
MBNQA dalam Penyusunan Strategi
Perusahaan. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya. Jurusan Teknik Industri FTI
ITS.
Wijayanti, Ari. 2002. Pendekatan Metode
MBNQA dan Design School Dalam
Penyusunan Strategi Perusahaan
(Studi Kasus PT Telkom Kandatel
Surabaya Timur). Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya. Jurusan Teknik
Industri FTI ITS.
Wilson, James Patrick. 2004. An
Examination Of The Economic
Benefits Of Iso 9000 And The Baldrige
Award To Manufacturing Firms.
University of Pittsburgh.

11

Anda mungkin juga menyukai