Anda di halaman 1dari 3

Pembentukan Klinik/Pojok Edukasi Diabetes Mellitus

RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak

1. Latar Belakang

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik dimana


penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak
mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah
dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh.

Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan gejala sangat
bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan sampai ketika orang
tersebut pergi ke dokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya. Terkadang gambaran klinik dari
diabetes tidak jelas dan diabetes baru ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau
pemeriksaan untuk penyakit lain.

Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia terus meningkat dimana saat ini
diperkirakan sekitar 5 juta lebih penduduk Indonesia atau berarti 1 dari 40 penduduk Indonesia
menderita diabetes. Indonesia dengan jumlah penduduk yang melebihi 200 juta jiwa telah
menjadi negara dengan jumlah penderita DM nomor 4 terbanyak di dunia. DM tipe 2 masuk ke
dalam sepuluh besar penyakit terbesar/terbanyak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Kota Pontianak, dan merupakan peringkat satu dari 10 besar penyakit di poli penyakit dalam.

Dengan pengelolaan yang baik, angka morbiditas dan mortalitas dapat diturunkan.
Adapun strategi pengelolaan penderita DM terdiri dari 4 pilar utama yaitu : edukasi
(penyuluhan), perencanaan makan (diet), latihan jasmani dan obat-obatan.

Diabetes mellitus tipe 2 terjadi pada usia dewasa, suatu periode dimana telah terbentuk
kokoh pola gaya hidup dan perilaku. Pengelolaan mandiri diabetes secara optimal membutuhkan
partisipasi aktif pasien dalam mengubah perilaku yang tidak sehat. Tim kesehatan harus
mendampingi pasien dalam perubahan perilaku tersebut. Keberhasilan dalam mencapai
perubahan perilaku, membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan (skill) dan motivasi
yang berkenaan dengan : makan makanan sehat, kegiatan jasmani secara teratur, menggunakan
obat diabetes secara aman, teratur, dan pada waktu-waktu yang spesifik, melakukan pemantauan
glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai informasi yang ada, melakukan perawatan
kaki secara berkala, mengelola diabetes dengan tepat, mengembangkan sistem pendukung dan
mengajarkan keterampilan, dapat menggunakan fasilitas perawatan kesehatan.
Edukasi (penyuluhan) secara individual dan pendekatan berdasarkan penyelesaian
masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil. Perubahan perilaku hampir sama
dengan proses edukasi dan memerlukan penilaian, perencanaan, implementasi, dokumentasi dan
evaluasi.

2. Tujuan
1. Membantu dokter spesialis penyakit dalam memberikan edukasi/penyuluhan kepada
penderita DM tipe 2.
2. Penderita diabetes mellitus mengetahui tentang penyakit yang dideritanya,
penyebab/faktor risiko, tanda dan gejala serta komplikasi yang timbul bila gula darah
tidak terkontrol.
3. Penderita DM dapat mengubah perilaku yang tidak sehat dan dapat secara mandiri
mengelola penyakitnya.

3. Bentuk Kegiatan
a. Edukasi pasien DM di klinik/pojok edukasi dengan metode penyuluhan berkelompok.
Pasien DM yang akan di edukasi sesuai dengan kebutuhan untuk dilakukan edukasi
oleh DPJP pada waktu yang telah ditetapkan.
b. Melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu bila diperlukan.
c. Melakukan senam DM di waktu yang ditentukan

4. Waktu dan Tempat Kegiatan


Dua kali dalam seminggu (pada waktu jam kerja) di klinik/pojok edukasi, maksimal 10
orang pasien perkali pertemuan yang akan diberikan edukasi.

5. Tim Klinik Edukasi DM

Penanggung Jawab : dr. I Ketut Sujana, Sp.PD

Anggota :

1. Yenny, SKM, MPH


2. dr. Debbie Yournita
3. Siti Rahima Harahap, S.Kep Ners
4. Daryati, SKM
5. Maria Nafaola, M.Psi
6. Ferry Azwar, SKM

6. Rencana Anggaran Kegiatan

ATK Rp. 50.000


Komputer Rp. 7.500.000
Printer Canon Laserjet Rp. 1.500.000
GCU check Rp. 550.000
Strip glukosa Rp. 80.000
Snack tim penyuluh perkali pertemuan @Rp. 10.000x7 Rp. 70.000
Aqua gelas untuk pasien perkali pertemuan @Rp.1000x10 Rp. 10.000

Pontianak, Maret 2016


Mengetahui,

dr. I Ketut Sujana, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai