COLIC ABDOMEN
Disusun Oleh :
Unik Nurocmah
P1337420214115
IIC
5) Sistem gastrointestinal
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap makanan /
nafsu makan berkurang, muntah.
6) Sistem genitourinaria/eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan.
c. Pemeriksaan Penunjang
Beberapa uji laboratorium tertentu dilakukan antara lain :
1) Nilai hemoglobin dan hematokrit, untuk melihat kemungkinan adanya
perdarahan atau dehidrasi.
2) Hitung leukosit dapat menunjukkan adanya proses peradangan.
3) Hitung trombosit dan faktor koagulasi, disamping diperlukan untuk
persiapan bedah, juga dapat membantu menegakkan diagnosis yang
lainnya.
2. Analisa Data
a. Data 1
Ds : Pasien mengatakan nyeri pada perut
Do : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri
Masalah : Nyeri akut
Etiologi : Iritasi kulit fistula
b. Data 2
Ds : Pasien mengatakan merasa mual
Do : Muntah, intoleran terhadap makanan
Masalah : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Etiologi : Mual muntah
c. Data 3
Ds : Pasien mengatakan hanya mau minum sedikit
Do : Mukosa kering, turgor kulit jelek
Masalah : Kekurangan volume cairan
Etiologi : Kurangnya intake cairan
d. Data 4
Ds : Pasien mengatakan gelisah
Do : Wajah tampak tegang
Masalah : Ansietas
Etiologi : Perubahan status kesehatan
3. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi kulit fistula
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan
d. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Intervensi Keperawatan
DX I : Nyeri akut berhubungan dengan iritasi kulit fistula
Tujuan : Rasa nyeri berkurang
Kriteria Hasil : Rasa nyeri hilang dan dapat terkontrol, skala nyeri (1-5)
dari rentang nyeri (0-10)
Intervensi
1) Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas,
laporkan perubahan karakteristik nyeri
2) Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan nyeri
3) Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri
4) Berikan tindakan nyaman ( misalnya ubah posisi dan aktivitas ringan )
5) Observasi adanya isiorektal dan fistula perianal
6) Obstruksi atau catat distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan TD
7) Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman
Rasional
1) Nyeri kolik hilang timbul pada penyakit crohn. Nyeri sebelum defekasi
sering terjadi pada KU dengan tiba-tiba, perubahan pada karakteristik
nyeri dapat menunjukkan penyebaran penyakit/ komplikasi
2) Dapat menunjukkan dengan tepat pencetus atau faktor pemberat atau
mengidentifikasi terjadinya komplikasi
3) Mencoba untuk mentoleransi nyeri, daripada meminta analgesik
4) Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian, dan
meningkatkan kemampuan koping
5) Fistula dapat terjadi dari erosi dan kelemahan dinding usus
6) Dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inflamasi, edema,
dan jaringan perut
7) Menurunkan tegangan abdomen dan rasa nyaman
Rasional
1) Memberikan informasi tentang kebutuhan diet
2) Menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah penurunan kalori dan
simpanan energi
3) Menenangkan peristaltik dan meningkatkan energi untuk makan.
4) Mencegah serangan akut/eksaserbasi
5) Menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah penurunan kalori dan
simpanan energi
6) Mulut yang bersih dapat meningkatkan selera makan
7) Lingkungan yang menyenangkan menurunkan stress lebih kondusif untuk
makan
Rasional
1) Hipotensi (termasuk postural) tachikardi, demam dapat menunjukkan
respon terhadap efek kehilangan cairan
2) Indikator cairan dan status nutrisi
3) Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan
4) Kolon di istirahatkan untuk penyembuhan dan untuk menghilangkan
cairan usus
5) Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan/dehidrasi
6) Diet tidak adekuat penurunan absorbsi dapat menimbulkan defisiensi
vitamin K dan merusak koagulasi, potensial resiko perdarahan
7) Kehilangan cairan berlebihan dapat menimbulkan ketidakseimbangan
elektrolit misalnya kalium yang berfungsi untuk tulang dan jantung
Rasional
1) Mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh klien
sehingga memudahkan dalam tindakan selanjutnya
2) Klien merasakan ada yang diperhatikan sehingga pasien merasa aman
dalam segala tindakan yang diberikan
3) Bahwa segala tindakan yang di berikan untuk proses penyembuhan
penyakit masih ada yang berkuasa menyembuhkan yaitu Tuhan Yang
Maha Esa
4) Klien memahami dan mengerti tentang prosedur sehingga mau bekerja
sama dalam perawatannya
5) Perubahan mungkin perlu untuk menghindari berulangnya kondisi usus
5. Evaluasi
a. Nyeri berkurang bahkan hilang
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
c. Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi
d. Tidak merasa gelisah
e. Tanda-tanda vital dalam batas normal
DAFTAR PUSTAKA
H. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. Jakarta : FKUI.