Alkalosis respiratorik. Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan
ada penurunaan kadarnya dalam darah
Penyebab. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat
demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernafasan, akibat hipoksia
karena tekanan udara yang rendah didataran tinggi atau akibat anemia berat
Faktor kompensator, jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan gejalanya
dapat diredakan melalui pengisapan kembali CO2 yang sudah di keluarkan. Ginjal
mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion bikarbonat dan
menahan ion hidrogen.
Penyebab. Muntah yang berkepanjangan ( pengeluaran asam klorida
lambung ),disfungsi ginjal,pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan
hipokalemia dan penipisan volume CES atau pemakian antasid yang berlebihan.
Faktor kompensator
Alkalosis metabolik. Adalah suatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini terjadi
jika ada pengeluaran berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan iio
bikarbonat dalam cairan tubuh.
Kompensasi respiratorik adalah penurunan ventilasi pulmonar dan
mengakibatkan peningkatan pCO2 dan asan karbonat
Kompensasi ginjal melibatkan sedikit ekskresi ion amonium, lebih banyak
ekskresi ion natrium dan kalium, berkurangnya cadangan ion bikarbonat dan lebih
banyak ekskresi bikarbonat
Oleh sebab itu, apabila terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh,
maka tubuh akan melakukan kompensasi dengan tiga cara yaitu:
Meningkatkan ventilasi untuk membuang lebih banyak karbondioksida dari
tubuh. Karbondioksida yang meningkat akan meningkatkan keasaman darah.
Apabila PaO2 menurun dan CO2 meningkat maka badan karotis aorta akan peka
perhadap perubahan keduanya sehingga merangsang pengeluaran katekolamin
untuk merangsang medulla aorta, dilanjutkan badan aorta dan neuron-neuron
respirasi untuk meningkatkan fungsi respirasi.
Meningkat ekskresi ginjal dalam bentuk amonia. Ginjal dapat mengeliminasi
kelebihan asam dan basa dari tubuh. Walaupun ginjal relatif lambat memberi
respon,dibandingkan sistem penyangga dan pernafasan, ginjal merupakan sistem
pengaturan asam-basa yang paling kuat selama beberapa jam sampai beberapa
hari.
Sistem penyangga tubuh Secara kimiawi, CO2 dalam darah akan berikatan
dengan H2O menjadi H2CO3 yang dibantu oleh enzim karbonatanhidrase yang
banyak terdapat di sel-sel alveoli dan tubulus ginjal. Karena reaksi CO2 dan H2O
yang menghasilkan H2CO3 merupakan ikatan yang reversibel dan mudah lepas
menjadi H+ dan HCO3-.
Saat terjadi perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen ,sistem penyangga cairan
tubuh bekerja dalam waktu singkat untuk menimbulkan perubahan-perubahan ini.
Sistem penyangga tidak mengeliminasi ion-ion hidrogen dari tubuh atau
menambahnya kedalam tubuh tetapi hanya menjaga agar mereka tetep terikat
sampai keseimbangan tercapai kembali.