Anda di halaman 1dari 30

Eva Nafita R.

(1613408001)
Cyntya Febryani (1613408004)
D-III Analis Kesehatan
2017
Bakteri Tahan Asam (BTA), merupakan jenis bakteri yang
dinding selnya memiliki kandungan asam mycolat tinggi,
contoh umumnya ialah bakteri dari genus Mycobacterium
Bakteri jenis ini tidak dapat diwarnai dengan pewarna yang
bersifat asam atau berbasil alkohol, sehingga dijuluki
bakteri tahan asam
Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki
ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8 - 95
dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari
lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa
mencapai 60% dari berat dinding sel.
Bakteri yang termasuk BTA antara lain :
Mycobacterium tuberculose
Mycobacterium bovis
Mycobacterium leprae
Mycobacterium avium
Neisseria meningitidis
Neisseria gonorrhoeae
Metode Pewarnaan BTA terbagi menjadi tiga, yaitu :
A. Zeihl Neelsen
B. Kinyon-Gabbet
C. Fluorochrome
A. Pewarnaan Ziehl Neelson
pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok
Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya.
Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena
dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol
fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat (asam
alkohol). Larutan asam pada bakteri terlihat berwarna
merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam
karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan
reaksi dengan carbol fuchsin dengan cepat, sehingga sel
bakteri tidak berwarna
Prosedur pewarnaan Ziehl Neelson yaitu dengan memberi larutan
pewarna carbol fuchsin, alkohol asam, dan methylen blue.
Tujuan pemberian carbol fuchsin 0,3% adalah untuk mewarnai
seluruh sel bakteri. Tujuan pemberian alkohol asam 3% adalah
meluruhkan warna dari carbol fuchsin, tetapi pada golongan
BTA tidak terpengaruh pemberian alkohol asam 0,3% karena
memiliki lapisan lipid yang sangat tebal sehingga alkohol sukar
menembus dinding sel bakteri tersebut dan warna merah akibat
pemberian carbol fuchsin tidak hilang. Tujuan pemberian
methylen blue adalah memberi warna pada bakteri tidak
tahan asam.
B. Pewarnaan Kinyoun & Gabbet
Pewarnaan Kinyoun & Gabbet berbeda dari Ziehl-Neelsen
yaitu bahwa tidak diperlukan pemanasan terhadap warna
primer (Larutan Kinyoun). Digunakan reagen fuksin-karbol
yang lebih pekat sehingga zat warna dapat menembus
mikroba sehingga tidak diperlukan pemanasan.
C. Pewarnaan fluorochrome
Pewarnaan fluorokrom memerlukan mikroskop yang
dilengkapi untuk pencahayaan ultraviolet atau halogen
quartz. Metode pewarnaan fluorokrom bukanlah suatu
prosedur antibody fluoresen. Pewarna pimer adalah
campuran zat warna auramin O dan rodamin B dalam
karbol/gliserol. Zat dekolorisasi adalah asam
hidroklorida/etanol yang tidak sekuat pada prosedur
Ziehl-Neelsen atau Kinyoun dan zat warna tandingannya
adalah larutan kalium permanganate yang menghilangkan
fluoresensi latar. Keunggulan pewarnaan fluorokrom
adalah sensitivitasnya yang lebih tinggi
Contoh metode pewarnaan Ziehl Neelson
Mycobakterium bovis
Kebanyakan bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan
selnya yang melapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini
cukup tebal dan kompak maka disebut dengan kapsula.
Pada beberapa bakteri adanya kapsula menunjukkan
sifat yang virulen. Kapsula bakteri tidak berwarna
sehingga untuk mengetahui ada tidaknya kapsula bakteri
perlu dilakukan pewarnaan khusus (Hastuti, 2008)
Kapsula merupakan lapisan polimer yang terletak di luar
dinding sel. Jika lapisan polimer ini terletak berlekatan
dengan dinding sel maka lapisan ini disebut kapsula.
Tetapi jika polimer atau polisakarida ini tidak berlekatan
dengan dinding sel maka lapisan ini disebut lendir
(Darkuni: 2001).
Baik kapsula maupun lendir terdiri dari polisakarida dan
polipeptin (komplek polisakarida dengan protein)
Kapsul terutama terdiri dari air dan bagian padat yang
terlarut, yairu hanya sekitar 2%. Bagian yang padat tersebut
terutama ialah polisakarida dan beberapa spesies yang
mengandung pilpetida atau protein
Kapsula bukan organ yang penting untuk kehidupan sel bakteri.
Hal ini terbukti bahwa sel bakteri yang tidak dapat membentuk
kapsula mampu tumbuh dengan normal dalam medium
Kapsula terbentuk dengan syarat-syarat lingkungan
hidupnya yang khusus, misalnya :
Adanya konsentrasi gula yang tinggi
Adanya serum darah
atau dipertumbuhan dalam jaringan yang hidup
Fungsi Kapsula
berfungsi dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Misalnya berperan dalam mencegah terhadap kekeringan,
mencegah atau menghambat terjadinya pencantelan
bakteriofag
bersifat antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat virulen
bagi bakteri
untuk alat mencantelkan diri pada permukaan seperti yang
dilakukan oleh Streptococcus muans
Pada bakteri penyebab penyakit, kapsula dapat berfungsi
untuk meningkatkan kemampuan bakteri dalam menginfeksi
inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi
Ukuran kapsula sangat dipengaruhi oleh medium tempat
ditumbuhkannya bakteri tersebut. Pada beberapa
kejadian tebalnya kapsula hanya satu per sekian diameter
selnya, namun dalam kasus-kasus lainya ukuran kapsula
jauh lebih besar daripada diameter selnya.
Pewarnaan kapsul ialah metode pewarnaan diferensial
yang dikhususkan untuk melihat bagian kapsul dari suatu
bakteri
Kapsul hanya dimiliki oleh bakteri tertentu saja dan tidak
semua jenis bakteri dapat membentuk kapsul
Untuk melihat ada tidaknya kapsul pada bakteri
digunakan pewarnaan secara khusus yakni pewarnaan
secara langsung/positif dan pewarnaan tak
langsung/negatif
Prosedur Pewarnaan kapsul :
a. Pewarnaan langsung/positif
Secara antiseptik
sediakan objek glass Diteteskan satu ose menginokulasikan bakteri yang
lalu dilewatkan diatas aquadest steril di diperiksa diatas tetesan
aquads, diratakan perlahan
api objek glass dan ditinggu kering

Diteteskan larutan
Dibilas dengan larutan kristal violet kurang Sediaan difiksasi
CuSO4.5H2O lebih 1 menit

Dikeringkan sdiaan Diamati sediaan di


dengan menggunakan mikroskop dengan
kertas saring perbesaran 100x
Pada pewarnaan kapsul bakteri secara langsung/positif
dimaksudkan untuk mewarnai sel-sel bakteri yang diamati.
Apabila bakteri mempunya kapsul maka, maka dalam
pengamatan sel bakteri akan tampak bewarna ungu dan
diselubungi oleh kapsul yang berwarna biru muda
Kristal violet merupakan larutan yang memiliki kromophore
atau butir pembawa warna yang bermuatan
postif(mengandung kation) sedangkan muatan yang berada
disekeliling bakteri bermuatan negatif(mengandung anion),
sehingga terjadi adanya tarik menarik antara kedua ion
tersebut. Hal itulah yang menyebabkan bakteri berwarna ungu
Terbentuknya warna biru muda pada kapsula disebabkan
karena kapsul menyerap CuSO4.5H2O (Darkuni,2001)
CuSO4 berfungsi sebagai peluntur warna (decolourisasi)
yang dimaksudkan untuk menghilangkan atau mencuci zat
warna tanpa menghilangkan warna pada sel bakteri
b. Pewarnaan tak langsung/negatif
Siapkan objek glass Menyiapkan biakan
Meneteskan satu ose
campuran/biakan murni
lalu dilewatkan diatas bakteri yang akan
aquades stteril diatas
api kaca benda
diperiksa kapsulnya

Secara aseptik mengambil


inokulum yang akan
Ditetesi tinta cina diatas
Ditunggu kering diperiksa, lalu meratakan
sediaan lalu diratakan
perlahan diatas tetesan
aquades

Sediaan dibiarkan
mengering lalu diamati di
mikroskop tanpa kaca
penutup (cover glass)
Pewarnaan kapsul bakteri secara tak langsung/negatif
merupakan pewarnaan yang ditujukan pada bakteri yang sulit
diwarnai, dimana bakteri tersebut tidak diwarnai melainkan
latar belakangnya
Metode pewarnaan negatif suatu metode pewarnaan umum
dimana digunakan larutan zat warna yang tidak meresap ke
dalam sel bakteri melainkan melatar belakangi sehingga
hanya nampak sebagai bentuk-bentuk kosong tak berwarna
(Lay,1994)
Menurut Tarigan (1998), salah satu pewarnaan negatif
bertujuan untuk mewarnai latar belakang atau bidang
pandang di bawah mikroskop dan bukan untuk mewarnai sel-
sel mikroba yang diperiksa
Tinta cina merupakan pembawa zat warna yang bermuatan
negatif(mengandung anion) sedangkan disekeliling bakteri
bermuatan negatif(mengandung anion) sehingga terjadi tolak-
menolak anatara kedua ion tersebut, dan hal tersebut yang
menyebabkan bakteri transparan dan hanya nampak warna
latar belakangnya yaitu hitam
Contoh bakteri berkapsul :
1. Bacillus anthracis
2. Diplococcus pneumoniae
3. Klebsiella pneumonia
4. Acetobacter xylinium
5. Bacillus subtilis
6. Betacrocus dextranicus
7. Pyogenic stretococci
Tanpa pewarnaan, kapsul bakteri akan sangat sukar
diamati dengan mikroskop cahaya biasa, karena tidak
berwarna dan memiliki indeks bias yang rendah. Karena
kapsul bersifat non-ionik, maka pewarnaannya tidak
dapat dilakukan menggunakan prosedur yang sederhana
dan biasa. Masalah utamanya ialah bila olesan bakteri
yang telah disiapkan itu difiksasi dengan panas menurut
metode biasa maka kapsul tersebut akan rusak, namun
apabila tidak difiksasi dengan panas, maka organisme
tersebut akan meluncur pada waktu pencucian
Bakteri Tahan Asam (BTA), merupakan jenis bakteri yang
dinding selnya memiliki kandungan asam mycolat tinggi
Bakteri jenis ini tidak dapat diwarnai dengan pewarna
yang bersifat asam atau berbasil alkohol, sehingga
dijuluki bakteri tahan asam
Metode Pewarnaan BTA terbagi menjadi tiga, yaitu :Zeihl
Neelsen, Kinyon-Gabbet, Fluorochrome
Kapsula merupakan lapisan polimer yang terletak di luar
dinding sel
Metode pewarnaan kapsul meliputi pewarnaan secara
langsung/postif dan secara tak langsung/negatif
Terima Kasih
Darkuni, N. 2001. Mikrobiologi(Bakteriologi, Virologi dan
Mikologi). Malang: UM Press.
Lay & Bibiana.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium.
Jakarta: Rajawali.
Tarigan, J. 1998. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: DIRJEN DIKTI
Proyek Pengembangan LPTK.
Hastuti, U.S. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UM
Press.

Anda mungkin juga menyukai