Anda di halaman 1dari 3

BAB II

1. Pengertian Motorik Halus


Perkembangan gerak motorik halus adalah meningkatnya pengorganisasian gerak tubuh
melibatkan otot dan syaraf yang jauh lebih kecil dan detail. Kelompok otot dan syaraf
inilah yang nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus Suyadi,(2010:69).
Pada usia ini,koordinasi mata tangan akan semakin baik, anak sudah dapat menggunakan
kemampuannya untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa . Santrock, (2007 :
2016) bependapat bahwa ketrampilan motorik halus melibatkan gerak yang lebih diatur
dengan halis seperti ketrampilan tangan. Pada usia 4-6 tahun koordinasi mata tangan anak
semakin.
2. Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik halus merupakan kemampuan anak dalam melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil. Agar
motorik dapat berkembangn dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi yang
terarah dan terpadu. Bermain pada masa anak-anak adlah kegiatan yang sangata serius
dan merupakan sarana untuk mengembangkan daya imajinasi. Dalam hal ini,yang paling
menunjang untuk itu yakni malatih dan mengembangkan motorik halus. Karena motorik
halus sangat menentukan kepekaan dan daya kreatifitas anak. Untuk mengasah motorik
halus ada banyak hal. Yaitu dengan melaakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Usia 0-3 bulan
Menggantungkan mainan yang dapat berputar atau berbunyi dan berwarna cerah
sehingga membuat bayi tertarik dan melihat,menggapai atau menendang mainan
tersebut. Letakan atau sentuhkan sebuah mainan kecil,berbunyi dan berwarna
cerah pada tangan bayi atau punggung jari-jarinya. Ajak bayi meraba dan
merasakan bentuk permukaan seperti mainan bintang,plastisin,kain-kain perca
dan lain-lain.
b. Usia 3-6 bulan
1. Stimulasi sebelumnya tetap dilanjutkan
2. Letakan mainan sejenis rattle lalu coba tarik pelan-pelan untuk melatih bayi
memegang dengan kuat. Letakan sebuah mainanditangan bayi dan perhatikan
apakah ia memindahkannya ke tangan yang lain. Lain waktu berikan mainan pada
kedua tangannya.
c. Usia 6-9 bulan
1. Mengambil benda0benda kecil,seperti remahan roti
2. Memasukan benda kedalam wadah.
3. Bermain gendering dengan menggunakan kaleng kosong bekas dan tunjukan cara
memukulnya. Buat bunyi-bunyian dengan membenturkan dua kubus dan balok
yang tidak dapat dipecah
d. Usia 9-12 bulan
1. Bermain dengan mainan yang mengapung di air
2. Menyusun balok atau kotak
3. Menggambar dengan menggunakan krayon atau pencil warna
4. Bermain dengan menggunakan peralatan masak,tentunya yang aman dan
berbahan plastic khusus buat si kecil
5. Membirkan anak bebas bereksplorasi di alam identik membuat anak kotor karena
jenis permainan dan alat bermain yang dperlukan dapat mengakibatkan tubuh
pakaian dan tempat bermain kotor dan berantakan.kaitannya dengan ini orang tua
sengaja harus menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan. Biarkan anak bermain
secara bebas sesuai dengan keinginannya selama tidak membahayakan diri anak.
e. Usia 4-5 tahun
1. Mencontoh bentuk silang ( +,x ), lingkaran, bujur sangkar, segitiga secara
bertahap.
2. Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna,krayon,arang,kapur tulis
dan sebagainya.
3. Menggunting kertas mengikuti garis lurus,lengkung dan gelombang
4. Melipat kertas secara horizontal,vertical,diagonal, menjadi bermacam macam
benda.
f. Usia 5-6 tahun
1. Mencontoh bentuk silang (+, x ) lingkaran,bujur sangkar, segitiga secara bertahap.
2. Mencetak angka 1-5
3. Menjahit sederhana dengan menggunakan tali sepat,benang,wol, tali raffia dan
sebagainya
4. Menjiplak bentuk-bentuk yang telah tersedia.

Koordinasi gerakan ini terjadi pada dasarnya sejalan dengan kematangan syaraf dan
otot. Sehingga tingkat ketercapaian perkembangan motorik setiap anak akan berbeda.

Dalam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anak mengalami perkembangan


motorik halusnya melaui tahap-tahap atau pada usia-usia tertentu dalam Ratnasari 2013.
Stimulasi Untuk Meningkatkan Perkembangan Fisik Motorik

Dave mengemukakan dalam suyadi, (2010: 73) bahwa mengembangkan teori


mengembangkan teori bloom dengan mengklasifikasikan domain psikomotorik kedalam
lima kategori,yaitu :

a. Imitation (Peniruan)
adalah ketrampilan untuk menentukan suatu gerakan yang telah dilatih
sebelumnya. Latihan ini bias dilakukan dengan cara mendengarkan atau
memperlihatkan.
b. Manipulation ( penggunaan konsep )
Adalah kemampuan untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan.
Kemampuan ini juga sering disebut dengan kemampuan manipulasi.
c. Presition (ketelitian)
Adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang mengidikasikan
tingkat kedetailan tertentu. Pada tahap ini telah mecapai tingkat control yang
lebih tinggi. Sehingga kesalahn dapat dieliminasi.
d. Articulation (perengkaian)
Adalah kemampuan untuk melakukan serengkaian gerakan secara kombinatif
dan berkesinambungan. Kemampuan ini membutuhkan koordonasi antar
organ tubuh,saraf, dan mata secara cermat.
e. Naturalization ( Kewajaran/kelamiahan)
Adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang wajar dan luwes. Untuk
dapat melakukan gerak fisik motorik pada tahap ini diperlukan koordinasi
mata,tangan dan anggota badan yang lain.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini
mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam perkembangan
motoriknya, dan perkembangan tersebut akan lebih matang apabila diberi
stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Anda mungkin juga menyukai