Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tablet
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa - cetak berbentuk rata
atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat
pembasah atau zat lain yang cocok. (Farmakope ed.III, 1979).
2.2 Tablet Bersalut (Coated Tablet)
a. Tablet Bersalut gula yaitu tablet yang disalut dengan lapisan yan terdiri
dari gula dengan bahan- bahan yang sesuai dengan atau tanpa pemberian
warna. Penyalutan ini berguna untuk menutupi rasa dan bau dari bahan-
bahan obat dan melindungi bahan-bahan obat yang peka terhadap oksidasi.
b. Tablet Bersalut Selaput ( film coated tablet ) yaitu tablet yang disalut
dengan lapisan tipis yang dibuat dari bahan-bahan sintesis atau bahan-
bahan alami.
c. Tablet bersalut enterik (Enteric coated tablet) yaitu tablet yang disalut
dengan bahan-bahan yang tahan terhadap cairan lambung tetapi hancur
dalam cairan usus.
d. Tablet lepas lambat, atau tablet dengan efek diperpanjang, yang dibuat
sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka
waktu tertentu setelah obat diberikan.
2.3 Syarat Tablet
Menurut Farmakope Ed.III (1979) tablet harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Keseragaman Ukuran
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 Vz tebal
tablet.
Keseragaman Bobot
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang
ditetapkan sebagai berikut: Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap
tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari
harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih harga yang ditetapkan kolom B.
Jika tidak mencukupi 20 tablet, maka dapat digunakan 10 tablet; tidak 1
tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan kolom A dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang
lebih besar dari bobot rata - rata yang ditetapkan kolom B.

Wakt
u
hancur tablet tidak bersalut enterik
Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di
atas kasa, kecuali fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali
dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima
tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih
dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput. Jika tablet
tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu
persatu, kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet dengan cakram
penuntun
2.4 Tablet Salut Selaput Azitromycin
2.4.1 Azitromycin
Azitromisin (Azithromycin) adalah antibiotik golongan makrolida
yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif
maupun gram positif. Azitromisin (Azithromycin) adalah derivat dari
eritromisin (erythromycin) yang lebih poten. Azitromisin (Azithromycin)
bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga
menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan
terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Azitromisin digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang
disebabkan oleh bakteri seperti bronkitis, pneumonia, penyakit akibat
hubungan seksual dan infeksi dari telinga, paru-paru, kulit dan
tenggorokan. Azitromisin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang
disebabkan oleh virus.Azitromisin juga dipakai untuk menyerang beberapa
infeksi oportunistik pada Odha.
Pemberian antibiotik kelompok macrolida biasanya dimulai dengan
dosis muatan atau dosis awal yang lebih tinggi dari dosis-dosis
selanjutnya. Misalnya, pemberian 10 mg/kg pada hari pertama dan 5
mg/kg pada hari kedua. Bentuknya pun dapat berupa tablet, suspensi,
intravena, dan larutan tetes mata. Namun, sebaiknya tidak diberikan
bersama dengan antasid yang mengandung aluminium atau magnesium
karena akan mengikat antibiotik dan mencegah penyerapan sehingga
jumlahnya semakin berkurang di dalam tubuh.
2.4.2 Indikasi Azitromycin
Kegunaan obat azitromisin (Azithromycin) adalah untuk
pengobatan infeksi saluran nafas atas dan bawah : eksaserbasi bakteri akut
bronkitis kronis akibat H. influenzae, M. catarrhalis, atau S.
pneumoniae.Pneumonia karena C. pneumoniae, H. influenzae, M.
pneumoniae, atau S. pneumoniae, dan sinusitis akut karena H. influenzae,
M. catarrhalis, atau S. pneumoniae. otitis media akut yang disebabkan
oleh H. influenzae, M. catarrhalis atau S. pneumoniae. faringitis atau
tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes. azitromisin
(Azithromycin) digunakan pula untuk infeksi kulit dan struktur kulit tanpa
komplikasi akibat S. aureus, S. pyogenes, atau S. agalactiae. azitromisin
(Azithromycin) juga berguna untuk penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seks : uretritis dan servisitis karena C.trachomatis atau N.
gonorrhoeae, penyakit maag genital (chancroid) pada pria karena H.
ducreyi.
Azitromisin dipasarkan dengan beberapa nama merek. Namun
versi generik dengan nama azitromisin adalah sama dengan versi
bermerek, hanya harganya jauh lebih murah. Beberapa nama Dagang
Azitromisin : Aztrin, Mezatrin, Zibramax, Zifin, Zithromax, dan Zycin.
Kemasan : Kapsul dan Tablet
Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut
dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut
dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak
perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil
selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa
asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau
mengandung air

2.5 CPOB
CPOB adalah suatu pedoman yang menyangkut seluruh aspek produksi
dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin bahwa produk obat dibuat
senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan
tujuan penggunaannya.
Pedoman CPOB sesuai dengan Badan POM meliputi 12 aspek yaitu:
manajemen mutu, personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan
hygiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri dan audit mutu dan
persetujuan pemasok, penanganan keluhan produk dan penarikan kembali
produk, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, serta
kualifikasi dan validasi.
1. Manajemen mutu
Manajemen mutu merupakan suatu aspek fungsi manajemen yang
menentukan dan mengimplementasikan Kebijakan Mutu, yang
merupakan pernyataan formal dari manajemen puncak suatu industri
farmasi dan menyatakan arahan serta komitmen terhadap mutu produk.
Unsur dasar manajemen mutu adalah :
Suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup
struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya; dan
Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapatkan kepastian
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga produk (atau
jasa pelayanan) yang dihasilkan akan selalu memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Keseluruhan tindakan
tersebut disebut Pemastian Mutu.
2. Personalia
Suatu industri farmasi bertanggung jawab menyediakan personil
yang sehat, terkualifikasi dan dalam jumlah yang memadai agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Semua personil harus memahami
prinsip CPOB agar produk yang dihasilkan bermutu (BPOM, 2009).
Kesehatan personil hendaklah dilakukan pada saat perekrutan, sehingga
dapat dipastikan bahwa semua calon karyawan (mulai dari petugas
kebersihan, pemasangan dan perawatan peralatan, personil produksi
dan pengawasan hingga personil tingkat manajerial) memiliki
kesehatan fisik dan mental yang baik sehingga tidak akan berdampak
pada mutu produk yang dibuat.
Kekurangan jumlah personil cenderung memengaruhi kualitas
obat, yang mengakibatkan tugas akan dilakukan secara tergesa-gesa
dengan segala risikonya. Di samping itu kekurangan jumlah personil
biasanya mengakibatkan kerja lembur sering dilakukan yang dapat
menimbulkan kelelahan fisik dan mental baik bagi operator maupun
supervisor atau malahan bagi personil pada tingkat lebih tinggi, yaitu
antara lain yang melakukan evaluasi dan / atau mengambil keputusan.
Pelatihan
Industri farmasi hendaklah memberikan pelatihan bagi seluruh personil
yang karena tugasnya harus berada di dalam area produksi, gudang
penyimpanan atau laboratorium (termasuk personil teknik, perawatan dan
petugas kebersihan), dan bagi personil lain yang kegiatannya dapat
berdampak pada mutu produk. Pelatihan spesifik hendaklah diberikan
kepada personil yang bekerja di area dimana pencemaran merupakan
bahaya, misalnya area bersih atau area penanganan bahan berpotensi
tinggi, toksik atau bersifat sensitisasi. Pengunjung atau personil yang
tidak mendapat pelatihan sebaiknya tidak masuk ke area produksi dan
laboratorium pengawasan mutu. Bila tidak dapat dihindarkan, hendaklah
mereka diberi penjelasan lebih dahulu,terutama mengenai higiene
perorangan dan pakaian pelindung yang dipersyaratkan serta diawasi
dengan ketat.

3. Bangunan dan fasilitas


Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,
konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat
dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar.
Dalam memilih lokasi bangunan hendaklah diperhatikan apakah ada
sumber pencemaran yang berasal dari lingkungan. Sebaiknya dipilih lokasi
di mana tidak ada risiko pencemaran lingkungan.
Bila karena perubahan struktur tanah, atau perencanaan kota,
lingkungan pabrik tidak dapat dihindarkan dari pencemaran hendaklah
diambil tindakan sebagai berikut:

Konstruksi bangunan hendaklah memenuhi syarat dan peraturan yang


berlaku untuk bangunan. Hendaklah diadakan sarana perlindungan seperlunya
terhadap:
Rekomendasi sistem tata udara untuk tiap kelas kebersihan
TP = Tidak Perlu
TD = Tidak Diklasifikasikan
Keterangan
* untuk produk tertentu, kelembaban ruangan dapat memengaruhi material
flow pada waktu pengisian bubuk steril sehingga
memerlukan kelembaban nisbi < 40%
** untuk lingkungan kerja pengemasan sekunder disarankan untuk tidak
berhubungan langsung dengan lingkungan luar
*** lihat Kode Filter dalam Sistem Tata Udara, Lampiran dari Lampiran 3.5a
**** suhu kamar 30o

Rancang bangun hendaklah dibuat sedemikian rupa sehingga sarana untuk


kegiatan yang berhubungan langsung dengan daerah luar dikelompokkan.
Kegiatan yang berhubungan langsung dengan daerah luar antara lain adalah:
penerimaan bahan awal;
masuk keluar personil;
pemakaian seragam kerja;
mandi, cuci tangan dan buang air;
penyerahan produk jadi untuk distribusi.
AREA PENIMBANGAN
Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan cara
penimbangan hendaklah dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain
khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area
penyimpanan atau area produksi

AREA PRODUKSI
Untuk memperkecil risiko bahaya medis yang serius akibat terjadi
pencemaran silang, suatu sarana khusus dan self-contained harus disediakan
untuk produksi obat tertentu dan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Untuk pengolahan produk di bawah ini:
- antibiotika golongan betalaktam penisilin,
- antibiotika golongan betalaktam nonpenisilin,
- hormon seks,
- onkologi,
- preparat biologi (selama masih belum diinaktivasi),
- produk darah, dan
- vaksin
hendaklah dibuat dalam bangunan terpisah dari golongan yang lain. Udara
yang keluar dari fasilitas tersebut hendaklah dilewatkan melalui saringan udara
HEPA dengan efisiensi minimal 99,95 % (class H13 EN1822) atau melalui
suatu sistem yang sesuai sebelum dilepaskan ke atmosfir.
2. Bagi produk antibiotika betalaktam nonpenisilin (sefalosporin,
monobaktam, cefem), prinsip memproduksi bets produk secara kampanye di
dalam fasilitas yang sama dapat dibenarkan asal telah mengambil tindakan
pencegahan yang spesifik sebagai berikut:
- melakukan kajian risiko yang komprehensif dan sudah disetujui oleh Badan
POM,
- mengikuti prinsip Sistem Tata Udara untuk Bahan Berbahaya,
- melakukan pengujian terhadap kontaminan setiap bets produk setelah
campaign tersebut di atas dengan metode pengujian yang tervalidasi,
- melakukan validasi semua prosedur pembersihan terkait dengan fasilitas
yang digunakan,
- melakukan tindakan lain yang relevan.
Apabila persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi maka produk tersebut di atas
hendaklah diproduksi di dalam bangunan terpisah.
Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu hendaklah:
- kedap air;
- tidak terdapat sambungan untuk mengurangi pelepasan atau pengumpulan
partikel;
- tidak merupakan media pertumbuhan mikroba;
- mudah dibersihkan serta tahan terhadap proses pembersihan, bahan
pembersih dan disinfektan yang digunakan berulang kali dengan
memperhatikan faktor kepadatan, porositas, tekstur dan sifat elektrostatis.

Lampu hendaklah rata dengan langit-langit dan diberi lapisan untuk


mencegah kebocoran udara atau bila menonjol keluar mempunyai desain sudut
yang mudah dibersihkan. Dianjurkan agar lampu dapat diperbaiki dari atas
langit-langit. Stop kontak listrik hendaklah datar dengan permukaan dan
kedap air agar tidak ada rongga atau celah dan dapat dibersihkan. Instalasi
kabel listrik yang dihubungkan dengan mesin produksi dianjurkan dari atas.
Pipa saluran udara hendaklah dipasang di atas langit-langit atau mesanin;
apabila tidak dapat dihindarkan hendaklah dilengkapi dengan penutup /
cover sehingga mudah dibersihkan.

Udara di ruang pengolahan yaitu area dengan kondisi lingkungan spesifik


yang ditetapkan, dikendalikan dan dipantau untuk mencegah kontaminasi
silang (dalam fasilitas multiproduk) atau degradasi bahan awal dan produk,
misal di mana produk, bahan awal dan komponen terpapar ke lingkungan
ruangan, serta ruang cuci alat dan ruang penyimpanan bagian peralatan yang
bersentuhan dengan produk yang disirkulasi balik hendaklah dilewatkan
susunan sistem terdiri dari filter EN 779 G4 +F8 + HEPA Filter EN 1822 H13
sebelum udara dialirkan kembali ke ruang pengolahan untuk mencegah
kontaminasi silang

Klasifikasi kebersihan ruang pembuatan obat


Area penyimpanan
Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk
menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk
seperti bahan awal dan bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan,
produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran. Area penyimpanan hendaklah didesain atau disesuaikan
untuk menjamin kondisi penyimpanan yang baik; terutama area tersebut
hendaklah bersih, kering dan mendapat penerangan yang cukup serta
dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.

AREA PENGAWASAN MUTU


Laboratorium pengawasan mutu hendaklah terpisah dari area produksi. Area
pengujian biologi, mikrobiologi dan radioisotop hendaklah dipisahkan satu
dengan yang lain. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan. Luas ruang hendaklah memadai untuk
mencegah campur baur dan pencemaran silang. Hendaklah disediakan tempat
penyimpanan dengan luas yang memadai untuk sampel, baku pembanding
(bila perlu dengan kondisi suhu terkendali), pelarut, pereaksi dan catatan.

SARANA PENDUKUNG
Ruang istirahat dan kantin hendaklah dipisahkan dari area produksi dan
laboratorium pengawasan mutu. Sarana untuk mengganti pakaian kerja,
membersihkan diri dan toilet hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup
dan mudah diakses. Toilet tidak boleh berhubungan langsung dengan area
produksi atau area penyimpanan. Ruang ganti pakaian hendaklah berhubungan
langsung dengan area produksi namun letaknya terpisah. Sedapat mungkin
letak bengkel perbaikan dan perawatan peralatan terpisah dari area produksi.
Apabila suku cadang, aksesori mesin dan perkakas bengkel disimpan di area
produksi, hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk
penyimpanan tersebut.

4. Peralatan
Untuk memudahkan pembersihan alat dan memastikan kebersihannya,
rancang bangun peralatan dibuat sedemikian rupa agar:
a. sederhana tapi sesuai dengan tujuan penggunaan, mudah dibongkar dan
dipasang kembali sebelum dan setelah dibersihkan;
b. tidak ada bagian yang tidak terjangkau pada pembersihan;
c. tidak ada bagian yang menahan sisa produk atau larutan pencuci; dan
d. tidak berkarat dan tidak mudah tergores.
Untuk pencucian dan pembersihan dianjurkan menggunakan:
- lap yang terbatas pelepasan seratnya (untuk pembuatan produk steril dengan
lap bebas serat);
- mesin penghisap debu;
- udara bertekanan dengan persyaratan tertentu; dan
- sikat nilon (jangan menggunakan sikat yang mudah melepaskan partikel
misal sikat ijuk).

PEMASANGAN DAN PENEMPATAN


Di dalam satu ruangan hanya boleh ada satu atau satu set peralatan untuk satu
produk agar tidak terjadi pencemaran silang.

PERAWATAN
Waktu pelaksanaan perbaikan dan perawatan hendaklah disesuaikan
dengan jadwal kegiatan produksi. Untuk produksi secara kampanye,
hendaklah dilakukan pembersihan antar bets dengan cara yang sesuai.
Hendaklah ditetapkan jumlah maksimum bets dalam satu kampanye sebelum
dilakukan pembersihan menyeluruh.
5. Sanitasi dan higiene
Higiene perorangan
1. Tiap personil yang
masuk kearea pembuatan hendaklah mengenakan pakaian
pelindung yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakannya.
2. Prosedur higien perorangan termasuk persyaratan untuk
mengenakan pakaian pelindung hendaklah diberlakukan
untuk personil baik karyawan purna waktu, paruh waktu.
3. Untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran
pakaian kerja kotor dan lap pembersih kotor hendaklah
disimpan dalam wadah tertutup hingga saat pencucian.
4. Program higien yang rinci dibuat dan diadaptasikan terhadap
berbagai kebutuhan didalam area pembuatan.
5. Semua personil menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat
direkrut, sebelum dan selama bekerja, dan pemeriksaan mata
secara berkala.
6. Semua personil menerapkan higien perorangan yang baik.
7. Tiap personil yang mengidap penyakit atau yang dapat
merugikan mutu produk dilarang menangani bahan awal.
8. Semua personil diperintahkan dan didorong untuk
melaporkan kepada atasan langsung tiap keadaan.
9. Dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator
dengan bahan awal. Untuk menghindari persentuhan langsung
antara tangan dengan bahan awal, produk antara atau produk ruahan
yang terbuka operator hendaklah mengenakan sarung tangan yang
tepat, misalnya sarung tangan karet atau plastik yang meliputi paling
sedikit 10 cm dari pergelangan tangan dan utuh. (Sarung tangan
yang dibuat dari kain tidak memadai karena berpori-pori).
10.Personil diintruksikan supaya menggunakan sarana mencuci
tangan sebelum memasuki daerah produksi

11. Merokok, makan, minum, mengunyah, memelihara tanaman,


menyimpan makanan minuman hanya diperbolehkan di area tertentu

SANITASI BANGUNAN DAN FASILITAS


Ventilasi hendaklah sanggup menghilangkan bau yang timbul di ruang
toilet yakni 10 x pertukaran/jam (Section R432-6-22. Mechanical,
Heating, Cooling and Ventilation Systems, ASTM E90 dan E413).
Bahan yang digunakan untuk membersihkan dan untuk sanitasi
hendaklah dipilih sedemikian rupa sehingga tidak merugikan mutu
produk (mudah dihilangkan, tidak meninggalkan residu). Khusus
terhadap bahan yang digunakan untuk sanitasi (yakni disinfektan)
hendaklah dilakukan rotasi dalam interval tertentu.
Praktik tidak higienis di area pembuatan atau area lain yang
dapat berdampak merugikan terhadap mutu produk, antara lain :
a) Kesehatan personil:
Personil bekerja dalam kondisi tidak sehat seperti mengidap
penyakit infeksi pada saluran pernafasan bagian atas, influenza (batuk
pilek), terkena alergi. Juga dalam keadaan mempunyai luka terbuka,
bercak-bercak, gatal, bisul atau penyakit kulit lain. Bila baru sembuh
dari suatu penyakit menular atau baru kembali dari daerah wabah
penyakit menular hendaklah dinyatakan layak bekerja oleh dokter
sebelum bekerja di area pembuatan atau area lain yang dapat
berdampak merugikan terhadap mutu produk.
b) Higiene perorangan:
Melakukan praktik kebiasaan nonhigienis / buruk seperti :
membersihkan hidung atau telinga dengan jari tangan;
menggaruk kepala;
tidak mematuhi prosedur mencuci tangan sebelum
memasuki area pembuatan;
tidak mematuhi prosedur mencuci tangan sesudah dari
toilet;
tidak mematuhi prosedur pemakaian tutup kepala
sebelum memasuki
ruangan produksi;
bersin tanpa ditutup dengan masker atau tidak keluar
dari ruangan pengolahan; dan
mengunyah, makan, minum atau merokok.

c) CPOB:
tidak mengenakan pakaian pelindung yang disediakan
perusahaan sesuai dengan prosedur pada waktu menangani
produk terbuka; dan
tidak mengenakan pakaian kerja sesuai prosedur.

6. Produksi
Bahan awal
Pengadaan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang
telah disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan. Semua
penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah
dicatat.
Bahan awal di area penyimpanan hendaklah diberi label yang
tepat. Label hendaklah memuat keterangan paling sedikit
sebagai berikut:
nama bahan dan bila perlu nomor
kode bahan;
nomor bets/kontrol yang diberikan
pada saat penerimaan bahan; status bahan (misal:
karantina, sedang diuji, diluluskan, ditolak);
tanggal daluwarsa atau tanggal uji ulang bila perlu;
jika digunakan sistem penyimpanan dengan
komputerisasi yang divalidasi lengkap, maka semua
keterangan di atas tidak perlu dalam bentuk tulisan yang
terbaca pada label.

Validasi proses
Hendaklah secara rutin dilakukan validasi dan/atau peninjauan ulang
secara kritis terhadap proses dan prosedur produksi untuk memastikan
bahwa proses dan prosedur tersebut tetap mampu memberikan hasil yang
diinginkan.

Pencegahan pencemaran silang


(pencemaran silang adalah)??????
Pencemaran bahan awal atau produk oleh bahan atau produk lain
harus dihindarkan. Risiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat
tidak terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau organisme dari bahan
atau produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan
pakaian kerja operator. Tingkat risiko pencemaran ini tergantung dari
jenis pencemar dan produk yang tercemar. Di antara pencemar yang
paling berbahaya adalah bahan yang dapat menimbulkan sensitisasi kuat,
preparat biologis yang mengandung mikroba hidup, hormon tertentu,
bahan sitotoksik, dan bahan lain berpotensi tinggi. Produk yang paling
terpengaruh oleh pencemaran adalah sediaan parenteral, sediaan yang
diberikan dalam dosis besar dan/atau sediaan yang diberikan dalam
jangka waktu yang panjang
Tindakan pencegahan terhadap pencemaran silang dan efektivitasnya
hendaklah diperiksa secara berkala, misal dengan melakukan:
a) pemeriksaan rutin pada filter udara apakah masih baik, bocor atau
sudah harus diganti;
b) pemeriksaan perbedaan tekanan udara antar-ruang, terutama ruang
penyangga; dan
c) pemeriksaan lingkungan terhadap kemungkinan pencemaran.

SISTEM PENOMORAN BETS / LOT


Yang dimaksud dengan tidak diperkenankan memakai nomor bets atau
nomor lot yang sama pada produk yang sama adalah selama periode
waktu tertentu, yaitu paling sedikit dalam jangka waktu 10 tahun.
Untuk bets yang diolah ulang hendaklah diberikan kode tambahan
terhadap nomor bets tersebut, misal penambahan huruf P (pengolahan
ulang).
PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
Pencatatan dapat dilakukan secara manual atau secara elektronis /
komputerisasi yang tervalidasi
PENGEMBALIAN
Bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang dikembalikan
hendaklah diberi penandaan, jumlahnya diperiksa kembali dan disetujui
oleh petugas yang diberi wewenang. Bahan pengemas yang telah diberi
kode hendaklah dimusnahkan. Bahan awal yang telah dikeluarkan dari
wadah aslinya serta dipindahkan ke dalam wadah lain hendaklah
diberi label identitas dan status yang jelas.
OPERASI PENGOLAHAN - PRODUK ANTARA DAN PRODUK
RUAHAN
BAHAN DAN PRODUK KERING
Pencampuran dan Granulasi
Pada proses pencampuran dan granulas untuk mencegah pencemaran
lingkungan dan pencemaran silang yang terjadi, udara yang keluar
dari alat pengering fluidized bed drier hendaklah disaring melalui:
a) filter debu dengan klasifikasi F9 EN 779 untuk produk yang
berpotensi rendah;
b) filter HEPA dengan klasifikasi H13 EN 1822 untuk produk yang
berisiko tinggi, misal penisilin, hormon dan serbuk toksis
Pencetakan Tablet
Untuk mengendalikan debu, hendaklah digunakan alat penghisap
debu yang dilengkapi dengan filter HEPA. Sedangkan untuk Tiap kali
sebelum dipakai, punch dan die hendaklah diperiksa terhadap keausan
dan kerusakan, di samping itu hendaklah secara berkala diperiksa
pula tinggi punch dan diameter lubang die. Jika ukurannya sudah di
luar batas toleransi yang ditetapkan, punch dan die hendaklah tidak
digunakan lagi karena dapat menimbulkan variasi berat tablet yang
besar. Tiap hasil pengukuran punch dan die tablet hendaklah dicatat dan
disimpan
Penyalutan
Filter yang dipakai untuk menyaring udara yang dialirkan ke dalam
panci/drum penyalut hendaklah mempunyai efisiensi paling sedikit
95%. Suhu udara pengeringan yang dialirkan berpengaruh terhadap
mutu hasil penyalutan, sehingga perlu dipantau dan dicatat.
Larutan penyalut hendaklah dibuat dan digunakan dengan cara
sedemikian rupa untuk mengurangi risiko partumbuhan mikroba.
Pembuatan dan pemakaian larutan penyalut hendaklah
didokumentasikan
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul
Hendaklah diberikan perhatian khusus untuk menghindari campur
baur selama proses penandaan tablet salut dan kapsul. Bilamana
dilakukan penandaan pada produk atau bets yang berbeda dalam saat
yang bersamaan hendaklah dilakukan pemisahan yang memadai.
Tinta yang digunakan untuk penandaan hendaklah yang memenuhi
persyaratan untuk bahan makanan.

BAHAN PENGEMAS
Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas hendaklah diberi
nomor referensi (misal: control number) yang ditetapkan oleh bagian
Pengawasan Mutu. Sistem persediaan dapat dibuat secara manual atau
elektronis yang mencakup antara lain:
a) nomor kode dan nama bahan atau produk;
b) tanggal penerimaan dan pengeluaran atau penyerahan;
c) jumlah penerimaan atau penyerahan dan sisa persediaan;
d) nomor bets / lot;
e) nama pemasok;
f) tanggal daluwarsa atau uji ulang; dan
g) status bahan, apakah karantina, diluluskan atau ditolak.

Yang boleh dimasukkan ke dalam ruang kodifikasi pada saat yang sama
hanya bahan pengemas cetak atau bahan cetak yang akan dipakai untuk
satu bets dari satu sediaan dan dari satu produk yang bersangkutan
untuk menghindari kecampurbauran

Kegiatan pengemasan
Kegiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk
ruahan menjadi produk jadi. Pengemasan hendaklah dilaksanakan
di bawah pengendalian yang ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan
mutu produk akhir yang dikemas. Semua penerimaan produk ruahan,
bahan pengemas dan bahan cetak lain hendaklah diperiksa dan
diverifikasi kebenarannya terhadap Prosedur Pengemasan Induk atau
perintah pengemasan khusus

Pra-kodifikasi Bahan Pengemas


Setiap bahan pengemas, sebelum dan sesudah prakodifikasi, hendaklah
dihitung dan dicatat. Sebelum proses prakodifikasi dimulai,
supervisor hendaklah memeriksa kebenaran bahan pengemas yang
diperlukan serta nomor bets atau lot, tanggal daluwarsa dan informasi
lain yang diperlukan. Pemeriksaan ini hendaklah dilakukan oleh dua
orang secara terpisah. Pemusnahan bahan pengemas yang tidak
layak pakai hendaklah dilakukan setelah proses rekonsiliasi dan
dicatat pada Catatan Pengemasan Bets

Kesiapan Jalur
Praktik Pengemasan
Pengawasan selama-proses
Bahan dan produk yang ditolak, dipulihkan dan dikembalikan
Produk Kembalian
Karantina dan penyerahan produk jadi
Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan dan produk jadi
Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
Penyimpanan Produk Antara, Produk Ruahan dan Produk Jadi
Kondisi yang dimaksud adalah kondisi yang sesuai dengan kondisi
proses produksi (suhu dan kelembaban).

7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri, audit mutu dan audit dan persetujuan pemasok
9. Penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kembali produk
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak
12. Kualifikasi dan validasi

Anda mungkin juga menyukai