Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN NORMAL

LAPORAN PENDAHULUAN
PERSALINAN NORMAL
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang
dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
(Mochtar Rustam, 1998)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB, 2005)
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin. (Bari Abdul Saifudin, 2002).
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan
teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur
rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi.
Teori-teori yang kompleks terdiri dari :
1. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan
progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone
turun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang membesar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim,
sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang servix terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila ganglion
di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus
a. Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang fleksus frankenhauser)
b. Amniotomi : pemecahan ketuban
c. Oksitosin drip :pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.
C. BENTUK PERSALINAN
1. Persalinan spontan
Bila persalinan seuruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jlan
lahir.
2. Persalinan buatan
Bila perslinan dengan bantuan tenaga diluar misalnya ekstraksi dengan farceps atau
dilakukan operasi section caesarea.
3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari lur dengan
rangsangan, misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin dan pemecahan ketuban.
D. ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN
1. Abortus
Adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin dibawah 1000
gram dan tua kehamilan dibawah 28 minggu.
2. Partus prematurus
Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehhamilan 28-36 minggu, janin dapat
hidup tetapi premature, berat janin antara 1000-2500 gram.
3. Partus maturus atau aterm
Adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500
gram.
4. Partus post maturus ( seratinus )
Adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang
ditaksir
5. Partus presipitatus
Adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin dikamar mandi, dsb.
6. Partus percobaan
Adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada
atau tidaknya disproporsi sefalopelvik.
E. TANDA-TANDA PERSALINAN
1. Tanda-tanda permulaan persalinan
a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin.
d. Perasaan sakit perut dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus,
kadang-kadang disebut false labor pains
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah (bloodyshow)
2. Tanda-tandaa in-partu
a. Resiko sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil
pada serviks.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti yang telah dikemukakan. Factor-faktor yang berperan dalam persalinan
adalah:
1) Kekuatan mendorong janin keluar (power)
a) His (kontraksi uterus)
b) Kontraksi otot-otot dinding perut
c) Kontraksi diafragma
d) Ligamentous action terutama ligamentum rotundum
2) Factor janin (passanger)
3) Factor jalan lahir (passage)
4) Psikologis ibu
5) Penolong
F. MEKANISME PERSALINAN
1. Kala persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:
a. Kala I (kala pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena
serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1) Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, smapai
pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.
2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat menjadi
9 cm.
c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
atau lengkap.
b. Kala II (kala pengeluaran janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira
2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilan
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores menimbulkan rsa
mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang air besar, dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin yang mulai kelihatan, vulva membuka
dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala,

diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 dan pada multi 1

jam.
c. Kala III (kala pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10
menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan
dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya
berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluara plasenta biasanya disertai dengan
darah kira-kira 100-200 cc.
d. Kala IV (kala pengawasan)
Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :
1) Kala I : Primi (13 jam) dan multi (7 jam)
2) Kala II : Primi (1 jam) dan multi ( jam)

3) Kala II : Primi ( jam) dan multi ( jam)

2. Mekanisme persalinan
Pada mingu-minggu terakhir kehamilan, segmen bawah rahim meluas untuk
menerima kepala jani, terutama pada primi dan juga pada multi pada saat-saat partus
mulai. Untunglah bahwa hampir 96% janin adalah letak kepala.
Pada letak belakang kepala (LBK) dijumpai pula:
a. Ubun-ubun kecil kiri depan = 58%
b. Ubun-ubun kecil kanan depan = 23%
c. Ubun-ubun kecil kanan belakang = 11%
d. Ubun-ubun kecil kiri belakang = 8%

Referensi:
Mochtar rustam, 1998. Synopsis obstetric. Jakarta : EGC
Bagian obstetric, Ginekologi, 2005. Obstetri Fisiologis, Jakarta : EGC
Prawirohardjo Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN
Pada Ny. W G II PI A0 hamil 39 minggu dengan Persalinan Normal
Di Ruang VK Bersalin RSUD ULIN Banjarmasin
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 8 Agustus 2012 Nama Mahasiswa :
Silvia Astuty
Jam : 20.50 WITA NIM : 712403S10567
No RMK : 1-00-50-94
A. SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kelayan A
b. Identitas Penanggung Jawab/ Suami
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kelayan A
2. Alasan Datang Kerumah sakit
Ibu mengatakan ingin melahirkan.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ), mengeluh merasakan
mules-mules dari pagi tadi jam 10.00 WITA, serta keluar lender bercampur darah sejak
tanggal 6 agustus 2012
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,
menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti
jantung, asma, TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun suami, tidak ada menderita
penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, hipertensi, TBC, ginjal,
DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis, kembar.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya darah : 2-3x ganti pembalut
Bau : amis
Warna : merah pekat
Konsistensi : cair
Dismenorhoe : tidak ada
Flour Albus : tidak ada
HPHT : 06-11-2011
TP : 13-08-2012
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak Th. Umur Jenis Penolo Temp Penyulit JK/PB/BB Kead. Skrg
ke- Lahir Kehamilan Persalinan ng at Nifas

1 200 40 Spt BK Bidan BPS Tidak Perempua Hidup


2 5 minggu ada n / 52cm/
Ini 3200gram
c. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil yang kedua dengan usia kehamilan 39 minggu.
2) HPL : 13-08-2012
3) Periksa sebelumnya di BPS
TM I : 1 kali
keluhan mual muntah
terapi B6, B12
TM II : 2 kali
Keluhan pusing
terapi calk, etabion, caviplex.
TM III : 1 kali
tidak ada keluhan
terapi calk, verfital
4) Status TT
TT I : 24 minggu
TT II : 28 minggu
5) Gerakan janin pertama terasa UK 20 minggu, gerakan sekarang kuat.
6) Tidak ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap kehamilannya
seperti merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll.
7) Rencana persalinan di Bidan
8) Penyuluhan yang pernah didapat yaitu pemenuhan nutrisi dan cara mengkonsumsi tablet
tambah darah, tanda-tanda persalinan.
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1 tahun
yang lalu karena ingin hamil.
7. Riwayat Perkawinan
Nikah 1 kali, umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10 tahun.
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang)
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum hamil : Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1 porsi 3 kali sehari. Dan
minum 7 8 gelas sehari
2) Sekarang : Ibu makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali sehari. Dengan
lebih banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 8 gelas sehari.
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum hamil : Ibu BAK : 3 4 kali sehari, dengan warna urin kuning jernih, bau
pesing dan tidak ada masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang lembek dan warna
kecoklatan.
2) Sekarang : Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan
tidak ada masalah. BAB : kali sehari denan feses yang lembek dan warna agak
kehitaman.
c. Pola Aktivitas
1) Sebelum Hamil : Ibu melakukan aktivitas guru
2) Sekarang : Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu oleh
orang lain
d. Pola Istirahat
1) Sebelum hamil : Ibu tidur siang jarang paling 1 jam sehari. Dan tidur
malam 5 6 jam sehari.
2) Sekarang : Ibu tidur siang 1 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 7 jam
sehari.
e. Personal Hygiene
1) Sebelum Hamil : Ibu mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian dalam setiap
selesai mandi.
2) Sekarang : Ibu mandi 2 3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam
jika merasa basah atau tidak nyaman.
f. Pola seksual
1) Sebelum hamil : 2x/ minggu
2) Sekarang : 1x/ minggu
9. Psikososial Spiritual
a. Tanggapan dan Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik.
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama.
c. Ibu mengatakan selalu sholat 5 waktu.
d. Lingkungan yang berpengaruh
1) Ibu mengatakan dalam kehamilan ini mengadakan selamatan.
2) Ibu mengatakan tinggal dengan suami.
3) Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.
4) Ibu mengatakan memasak sayur/daging dengan benar
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. keadaan umum : Baik
b. kesadaran : Compos mentis
c. Cara berjalan : Normal
d. tanda-tanda Vital :
TD : 110/70mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 36 C
e. TB : 155cm
f. BB sebelum/skrg : 48 kg / 55 kg
g. LILA : 23,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetri
a. Inspeksi
1) Kepala: Persebaran rambut merata, tidak ada ketombe,
rambut rontok, kepala tidak ada lesi, tidak ada odema
2) Muka : Tampak simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak pucat.
3) Mata : sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.
4) Hidung : Tampak simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip,
tidak ada pernafasan cuping hidung.
5) Mulut : Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah
bersih, ada caries pada gigi, gusi tidak berdarah.
6) Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
7) Leher : tampak simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis
8) Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
payudara simetris, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola
mammae.
9) Perut : Tampak membesar ke depan, tidak tampak striae,
tampak linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.
10) Ekstremitas atas : Tampak terpasang infus, tidak oedema,
tidak cianosis.
11) Ekstremitas bawah : Tidak terpasang infus, tidak ada oedema,
tidak cianosis
12) Genitalia : Tidak ada varises, tampak lendir bercampur darah,
13) Anus : Tidak ada hemoroid
b. Palpasi
1) Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
2) Mammae : tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar
3) Abdomen :
a) Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)
(teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)).
b) Leopold II : Punggung kanan
(bagian kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung)
dan bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).)
c) Leopold III : presentasi kepala
(teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan sulit
digerakkan).
d) Leopold IV : 3/5
(kepala sudah masuk PAP (divergen).
TFU : 3 jari di bawah xypodeus (31 cm)
TBJ : 3100 gram
His : 2 x 10 menit / 25-30
c. Auskultasi
DJJ : 140 x/menit
Puntum maximum : terdengar jelas dan teratur pada perut ibu di
bawah pusat bagian kanan
d. Perkusi
Cek Ginjal : normal, kiri kanan negative (-/-)
Reflek patella : normal, kiri kana positif (+/+)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 12,3 gr%
Reduksi :-
Albumin : -
b. Pemeriksaan dalam
VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban
(+), Kepala H I
C. ASSESMENT
G II PI A0 , hamil 39 minggu, in partu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup
Intra Uteri, punggung kanan, presentasi kepala
D. PLANNING
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinya
b. Berikan asuhan sayang ibu
c. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
d. Lakukan 58 langkah APN
TINDAKAN RASIONALISASI EVALUASI

1. memberitahukan hasil Hak hak pasien untuk Informasi telah


pemeriksaan pada ibu memperoleh informasi disampaikan, ibu dan
dan keluarganya untuk kondisi dan keadaan keluarga telah memahami
2. memberikan asuhan
apa yang dia alami apa yang disampaikan yaitu:
sayang ibu pada
(Sarwono, 2008) 1. Keadaan umum: baik
pasien, yaitu: 2. Tanda-tanda vital:
Makanan dan asupan cairan
a. memberikan makanan
yang cukup selama T :110/70 mmHg
dan minman untuk
persalinan akan memberikan D
menambah tenaga ibu.
b. memberikan dukungan lebih banyak energy dan N :80x/menit
R :20x/menit
moril & motivasi pada mencegah dehidrasi. T :36,5C
ibu dalam menghadapi Dehidrasi mempelambat Ibu sudah minum air teh

persalinan kontraksi hangat dan air putih


3. Mengobservasi Ibu nampak tenang
dan membuat kontraksi
kemajuan persalinan Pasien sedang dalam
menjadi tidak teratur
dengan menggunakan observasi, meliputi:
sehingga kurang efektif.
partograf a. Denyut jantung janin setiap
Banyak hasil menunjukan
apabila ibu diperhatikan & jam
b. Frekuensi dan lamanya
diberikan dukungan selama
kontraksi uterus setiap
proses persalinan, ibu akan
jam
merasa aman, nyaman, & c. Nadi setiap jam
persalinan dapat d. Pembukaan servix setiap 4

berlangsung lebih baik jam


e. Penurunan bagian terbawah
(Enkin, et all, 2000)
janin 4 jam
Mengobservasi dengan f. TD dan Suhu setiap 4 jam.
menggunakan partograf
bertujuan untuk: mencatat
hasil observasi& kemajuan
persalinan, mendeteksi
apakah proses persalinan
berjalan normal, data
pelengkap (APN, 2007)
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Rabu, 8 agustus 2012
Jam : 22.40
S : ibu mengatakan merasakan mules yang lebih sering
O :
TTV:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5 c
RR : 23 x/menit
His : 4x10 lamanya 38-40
DJJ : 140 x/menit
VT : Portio lunak tipis, pembukaan 8 cm, ketuban (+), kepala
H1
A : GIIPIA0 Hamil 39 minggu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra Uteri
P :
1. Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman
2. Anjurkan ibu agar istirahat
3. Observasi tanda-tanda inpartu
4. Siapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses
persalinan
N Tindakan Rasionalisasi Evaluasi
o
1. membantu ibu Ibu dianjurkan untuk tidur Ibu mengambil
2 untuk mengatur miring kiri untuk mencegah posisi tidur miring
3. posisi yang tertekannya vena cava inferior kiri
4. nyaman & pembulug darah lain Ibu bersedia untuk
menganjurkan ibu sehingga janin tidak istirahat meski
untuk istirahat mengalami hipoksia (APN, perutnya terasa
mengobservasi 2008) semakin m
tanda-tanda Istirahat bertujuan untuk Ibu berada
inpartu, meliputi: menjaga keseimbanagn dalam
a. rasa sakit karena mental, emosional, kesehatan, observasi
adanya his yang & menurunkan aktivitas kerja Peralatan
datang lebih kuat, sistem organ tubuh sehingga persalinan
sering, dan teratur dapat segar kembali (KDPK sudah
b. keluar lendir
untuk kebidanan, 2008) disiapkan
bercampur darah
Tanda tanda inpartu diawasi
c. kadang ketuban
untuk meningkatkan
pecah sendiri
d. pada pemeriksaan kesiagaan penolong bahwa ibu
dalam servix sedang mendekati waktu
mendatar& ada bersalin. Dengan mengingat
pembukaan tanda tanda inpartu ini seorang
Menyiapkan penolong dapat memberikan
peralatan konseling& bimbingan
persalinan, antisispasi yang tepat (Varney,
yakni : 2008)
- Partus set Pastikan bahwa semua
- Hetting set peralatan dan bahan-
- Karet tali
bahan tersedia dan
pusat
- Betadine berfungsi dengan baik,
- Oxytosin semua peralatan dalam
- Lidocain
- Spuit 3cc dan partus set harus steril.
5cc (APN, 2008)

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Rabu, 8 agustus 2012
Jam : 23.20 WITA
S : ibu mengatakan mulasnya bertambah sering
O :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis
TTV :
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,7 c
RR : 23 x/menit
His : 5 x 10 menit lamanya 40-45
DJJ : 138 x/menit
VT : pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H3 (1/5)
A : GIIPIA0 Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra Uterin
P :
1. Lakukan 58 langkah APN
2. Ajarkan ibu cara mengedan yang baik
TINDAKAN RASIONALISASI EVALUASI
1. memberitahukan hasil hak-hak pasien untuk Ibu dalam keadaan sehat,
pemeriksaan pada ibu dan memperoleh informasi pembukaan sudah lengkap
keluarganya untuk kondisi dan maka waktunya ibu untuk
2. mendengar dan melihat
keadaan apa yang di melahirkan
adanya tanda persalinan
alami. Dor-an, tek-nus, per-jol, vul-
kala II
Untuk memastikan ka sudah ada
3. pastikan perlengkapan
bahwa ibu sudah saatnya Semua perlengkapan sudah
peralatan, bahan dan obat-
melahirkan lengkap
obatan .
4. pakai celemek Pastikan bahwa semua - Menggelar kain diperut ibu
5. melepas dan menyimpan - Menyiapkan oksitosin dan
peralatan bahan dan obat-
semua perhiasan yang alat suntik steril sekali pakai
obatan berfungsi dengan
dipakai, cuci tangan dalam partus set.
baik, semua peralatan
dengan sabun dan air Celemek sudah terpasang
dalam partus set harus
bersih mengalir kemudian Jam tangan sudah terlepas,
steril
keringkan dengan handuk sudah cuci tangan dan
Untuk menghindari
yang bersih dan kering mengeringkan dengan handuk
terkontaminasi dengan
6. pakai sarung tangan DTT
bersih
darah dan untuk
pada tangan yang akan
Pemeriksaan :
perlindungan diri
digunakan untuk periksa
Untuk mencegah 10 cm ( lengkap ), ketuban
dalam
7. masukkan oksitosin terjadinya perlukaan (+)

kedalam tabung suntik pada pasien, cuci tangan Oksitosin sudah dimasukkan
8. periksa DJJ setelah dalam partus set
untuk membersihkan dan
kontrkasi DJJ baik 138 x/m
menghilangkan kuman
9. membimbing dan
Untuk menghindari Ibu mengerti dan nurut apa
mengajarkan ibu cara
langsung kontak darah yang disuruh bidan.
mengedan yang baik :
a. membantu ibu mencari dan perlindungan diri, Ibu mengambil posisi miring

posisi yang nyaman menggunakan sarung kiri selama belum ada


b. menganjurkan ibu untuk dorongan meneran
tangan DTT untuk
meneran mengikuti Ibu mengedan dengan baik
mencegah terjadinya
dorongan ilmiah dengan posisi litotomi dan
infeksi yang diakibatkan
c. waktu meneran
oleh kuman beristirahat diantara his
pandangan keperut tangan
Mempermudah pekerjaan Ibu mengedan sesuai yang
dipaha kemudian tarik
kita diajarkan
nafas terus ejankan seperti Untuk menilai dan Ibu mengedan dengan baik
orang BAB (kearah pantat) mengambil tindakan hingga lahirlah kepala
10. Ketika kepala berada
yang sesuai, jika DJJ Tidak ada lilitan tali pusat
didiameter 5-6 cm didepan
tidak normal, periksa DJJ Bahu depan, bahu belakang
vulva, lindungi perineum
dilakukan pada saat lahir dan tidak ada distosia
dengan tangan kanan
relaksasi supaya hasilnya bahu
dilapisi kain dan satu
dalam batas normal (120- Badan lahir dengan terkendali
tangan menahan defleksi
160 x/m) Segera menangis pukul 23.35
kepala. Anjurkan ibu
Untuk memperlancar WITA dengan apgar score
meneran hingga lahirlah
persalinan 8,9,10 .Jenis kelamin
berturut-turut kepala, dahi,
Ibu dapat melahirkan perempuan, BB 3000 gr, PB
hidung, mulut, dagu
bayinya pada posisi 51 cm, anus (+)
- Cek lilitan tali pusat dan
apapun kecuali pada Palpasi telah dilakukan, Janin
tunggu kepala melakukan
posisi terlentang tunggal dan Tidak ada janin
putaran paksi luar
- Memegang kepala bayi Pembukaan lengkap ke-2
secara biparental untuk beritahukan pada ibu Oxytosin sudah diberikan 1
melahirkan bahu, menarik hanya dorongan ilmiah menit sesudah bayi lahir
lembut kearah bawah dan yang mengisyaratkan ia Tali pusat telah dijepit,
luar untuk melahirkan untuk meneran dan dipotong dan di ikat
bahu istirahat diantara his Bayi telah diberikan selimut
- Setelah bahu lahir,
Untuk mempermudah yang baru dan kering
melakukan sangga susur
dan mempercepat Bayi segera di dekatkan pada
melahirkan badan dan
kelahiran bayi ibu dan bayi dapat menyusu
tungkai
Pada saat melakukan Tali pusat ditegangkan sambil
11. Melakukan penilaian
manajemen aktif kala II tangan yang satunya dorso
segera BBL yaitu : apakah
tujuan tangan kanan kranial
bayi segera menangis,
diletakkan diperinium Plasenta lahir lengkap beserta
bergerak aktif dan warna
adalah untuk menahan selaputnya pada pukul 23.45
kulit kemerahan
12. Melakukan palpasi agar tidak terjadi rupture wita
abdomen yang spontan pada Kontraksi uterus baik, fundus
- Menyuntikkan oxitosin
perineum, dan tangan kiri teraba keras
secara IM 1/3 paha luar
menahan defleksi kepala
- Menjepit tali pusat
terlalu cepat
dengan klem minimal 2-3
Mencek lilitan tali pusat
cm dari pusat bayi sangat penting dilakukan
- Memotong tali pusat
karena pada bayi yang
- Mengganti handuk bayi
terdapat lilitan tali pusat
yang basah dengan yang
sulit untuk dilahirkan,
kering
- Segera menyusukan bayi sebab dapat
kepada ibu mempengaruhi
13. Pindahkan klem penjepit
penurunan janin dan
pada tali pusat sekitar 5-10
kemungkinan terjadi
cm dari vulva
asfiksia karena lilitan tali
- Diletakkan satu tangan
pusat yang erat pada
diatas perut ibu, ditepi
leher bayi dapat
ujung sympisis untuk
mempengaruhi
mendeteksi, tangan lain
pernafasan bayi.
menegangkan tali pusat
- Setelah uterus Melahirkan bahu bayi
berkontraksi tegangkan tali secara berhati-hati secara
pusat kearah bawah sambil biparental untuk dapat
tangan lain dorso cranial memudahkan penolong
secara hati-hati untuk melahirkan bahu
- Lihat tanda-tanda plasenta
bayi
lepas seperti semburan
Melahirkan badan dan
darah, tali pusat
tungkai dengan cara
memanjang, uterus
sanggah susur bertujuan
membundar. Tunggu
untuk mengendalikan
timbul kontraksi lakukan
kelahiran siku, tangan,
peregangan tali pusat
badan dan tungkai bayi
14. Setelah plasenta lahir
saat melewati perineum
berada didepan vulva,
agar tidak terjadi rupture
melahirkan plasenta
yang berlebihan
dengan kedua tangan
Bertujuan untuk
mencekap plasenta
mengetahui apakah
kemudian putar plasenta
terjadi kelainan dan dapat
searah jarum jam hingga
mengetahui tindakan
selaput ketuban terpilin
segera yang harus
(simpun)
15. Melakukan masasse uterus dilakukan untuk
dengan cara mengelus menyelamatkan bayi
perut Palpasi abdominal segera
setelah bayi lahir Untuk
memastikan janin
tunggal, tidak ada bayi
lain dalam uterus ( APN,
2008).
Oksitosin merangsang
fundus uteri untuk
berkontraksi denagn kuat
dan efektif sehingga
dapat memantu
pelepasan plasenta dan
mengurangi kehilangan
darah (APN, 2008)
- Menjepit dan
memotongkan tali pusat
agar memutuskan
hubungan bayi dengan
plasenta kemudian
mengganti handuk bayi
yang basah dengan yang
kering dan baru agar
dapat menjaga
kehangatan tubuh bayi
- Melakukan IND agar
dapat memberikan
sentuhan kulit dari ibu
kebayi yang dapat
menambah ikatan batin
antara ibu kebayi yang
dapat mengurangi rasa
kesakitan ibu serta dapat
mencegah hipotermi
pada bayi
Memegang tali pusat
lebih dekat ke vulva akan
mencegah avulsi (APN,
2008)
Peregangan tali pusat
secara perlahan untuk
mebantu lahirnya
plasenta, dan satu tangan
mendorong uterus ke
arah dorso kranial untuk
mencegah terjadinya
inversio uteri
Tanda plasenta lepas :
- Abdomen membundar
- Tali pusat memanjang
- Keluar semburan darah
Melahirkan plasenta
dengan cara memutar
searah bertujuan agar
plasenta beserta selaput
ketuban lahir lengkap,
sebab selaput ketuban
mudah rapuh, yang dapat
menyebabkan
perdarahan, karena sisa
plasenta atau selaput
ketuban yang tertinggal
diuterus
Massase uterus untuk
memastikan uterus tetap
berkontraksi sehingga
tidak terjadi perdarahan
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012
Jam : 23.50
S : Ibu telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan mules.
O :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :composmentis
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu :36,5 c
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik dan teraba keras
Blass : kosong
A : PIIA0 kala IV
P :
1. Awasi keadaan umum ibu
2. Awasi kontraksi uterus
3. Awasi perdarahan
4. Awasi luka perinium
5. Menganjurkan ibu melakukan massase
TINDAKAN RASIONALISASI PLANNING
a. Melakukan penjahitan Agar dapat Heacting sudah
pada luka bekas rupture mempersatukan jaringan dilakukan pada mukosa
b. Membersihkan ibu dan
yang luka sehingga vagina dengan jahitan
tempat persalinan serta
proses penyembuhan jelujur
peralatan bekas pakai
luka cepat dan Ibu sudah bersih dan rapi
(dikontaminasi) dan
menhindari terjadinya Peralatan sudah di
memberikan rasa
infeksi dekontaminasi
nyaman
Untuk menjaga Ibu mengerti cara
c. Menganjurkan ibu cara
kebersihan dan masase uterus dan
masase yaitu dengan
kenyamanan ibu adalah fundus teraba keras
telapak tangan pada
- Membersihkan ibu pada Hasil pemantauan
perut ibu dengan
bagian yang terkena dimasukkan dalam tabel
gerakan melingkar
kotor pemantauan kala IV
hingga uterus
- Membantu ibu
berkontraksi(fundus
menjadi keras) mengenakan popok dan
d. Melakukan pemantauan
gurita serta baju ibu
selama 2 jam post - Membersihkan tempat
partum yaitu tiap 15 bersalin dengan larutan
menit dalam 1 jam tiap klorin 50 o/o dan air
30 menit dalam 1 jam bersih
- Memberikan rasa
kedua pasca persalinan
nyaman pada ibu untuk
mobilisasi bertahap
- Menganjurkan ibu
untuk memberikan ASI
Ekslusif 6 bulan tanpa
makanan tamabahan
Masase uterus untuk
memastikan uterus tetap
berkontraksi sehingga
tidak terjadi perdarahan
Pemantauan 2 jam pasca
persalinan sangat
penting sebab sebagian
besar kesakitan dan
kematian disebabkan
oleh perdarahan dan
eklamsia serta infeksi
sehingga perlu dipantau
ketat
Tabel pemantauan kala IV
J W Te N S Tinggi Kont Kan Da
a ak ka a u Fundus raksi dun rah
m tu na d h Uteri uter g ya
n i u us kem ng
K da ih kel
e ra uar
h
1 23 11 8 3 2 jari Baik Kos No
.5 0/ 8 6 dibawah ong rm
5 80 , pusat al
5
00 11 8 2 jari Baik Kos No
.1 0/ 8 dibawah ong rm
0 80 pusat al
00 11 8 2 jari Baik Kos No
.2 0/ 8 dibawah ong rm
5 80 pusat al
00 11 8 2 jari Baik Kos No
.4 0/ 8 dibawah ong rm
0 80 pusat al
2 01 10 8 3 2 jari Baik Kos No
.1 0/ 4 6 dibawah ong rm
0 80 , pusat al
5
01 10 8 2 jari Baik Kos No
.4 0/ 4 dibawah ong rm
0 80 pusat al
e. Memberikan penyuluhan Memberikan pendidikan Ibu mengerti dengan
sekitar tentang hal-hal kesehatan pada ibu agar penjelasan yang diberikan
yang bisa dilakukan ibu dapat menjadi pedoman bidan dan bersedia
terhadap dirinya dan ibu ketika ibu sudah melakukannya
bayinya keluar dari rumah sakit Semua alat telah
- Perawatan luka bekas
Mencegah terjadinya disterilkan
melahirkan. Agar ibu
infeksi Partograf telah dilengkapi
selalu menjaga personal
Mengumpulkan informasi
hygine, cebok dengan air
tentang kemajuan
bersih dan mengalir,
persalinan dengan
mengganti celana dalam
mendeteksi adanya
sesering mungkin
masalah dalam persalinan
- Selalu mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan
bervariasi setiap hari, agar
dapat menjaga kualitas
ASI
f. Merendam alat bekas
pakai dalam larutan klorin
0,5 o/o selama 10 menit
lalu dengan air sabun
bilas dengan air bersih
dan mengalir, setelah itu
sterilkan alat partus dalam
aotuclap selama 20 menit
Melengkapi partograf

Anda mungkin juga menyukai