Anda di halaman 1dari 3

JUMP 1

- Afek: manifestasi mood atau perasaan yang dirasakan di dalam ke luar dan disertai
banyak komponen fisiologis, berlangsung relatif tidak lama ( misal: ketakutan,
kecemasan, depresi, kegembiraan)
- Mood: nada perassaan, menyenangkan atau tidak ( seperti kebanggaan, kekecewaan,
kasih sayang), menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung lama, disertai oleh
komponen fisiologis.

JUMP 7

1. Gangguan afektif
Definisi
Afek adalah suasana perasaan emosional terkait gagasan, objek atau fikiran, termasuk
yang dirasakan dalam hati dan manifestasi lainnya. Afek dapat diamati oleh orang lain
(objektif), berlangsung relatif tidak lama dan disertai banyak komponen fisiologis.
Jenis Gangguan
a. Afek serasi (appropriate affect), afek yang normal dimana suasana emosional
serasi dengan gagasan, fikiran atau pembicaraan, digambarkan lebih jauh
sebagaiafek yang luas (broad affect) atau penuh (full affect) dimana seluruh emosi
dinyatakan serasi dalam berbagai keadaan. Pada keadaan patologis menunjukkan
kesesuaian antara gangguan (waham, halusinasi) dengan afek yang dimiliki
pasien.
b. Afek tidak serasi (innappropriate affect), ketidakselarasan antar suasana
emosional dengan gagasan, fikiran atau pembicaraan. Menggambarkan kondisi
pasien dengan halusinasi atau waham yang isinya tidak punya hubungan yang
jelas dengan afek yang utama. Sering terlihat pada jenis skizofrenia dibanding
mania atau depresi.
c. Afek tumpul (blunted affect) gangguan afek yang manifestasinya dalam
pengurangan yang berat dari intensitas suasana perasaan yang
ditampilkan.merupakan gejala fundamental pada skizofrenia. Ekspresi perasaan
sangat berkurang.
d. Afek terbatas (restricted), atau menyempit (constricted) pengurangan intensitas
suasana persaan yang tidak begitu berat dibanding afek tumpul, tetapi jelas
berkurang.
e. Afek datar (flat affect), tidak ada atau hampir tidak ada tanda pernyataan afektif,
suara tidak berubah (monoton), wajah tak bergerak, respon afektif tidak ada, biasa
terdapat pada skizofrenia.
f. Afek labil, perubahan suasana emosional yang cepat dan mendadak, tidak ada
hubungannya dengan rangsangan dari luar. Afek berubah cepat antara berbagai
keadaan emosional., tidak mantap fluktuasi ekspresi yang abnormal. Paling sering
ditemua pada gangguan otak organik, permulaan skizofrenia dan pada beberapa
bentuk neurotik serta gangguan kepribadian.

- Keadaan Afek yang cenderung meninggi ( Hyperthymia ) :


o Euphoria : perasaan gembira yang berlebihan
o Elasi : seperti euphoria tapi disertai tingkah laku motorik yang agak
berlebihan, labil dan menjurus mudah tersinggung
o Eksaltasi : peninggian kehidupan afektif yang sangat menonjol disertai
perbuatan dan pikiran yang serba meninggiu dan berlebihan, tidak dapat
tinggal diam untuk jangka pendek
o Ekstasi : seringkali berkaitan dengan hal hal religius dan identifikasi
dengan kekuatan kosmik.5
- Keadaan Afek yang cenderung merendah ( Hypothymia ) :
o Depresi : menggambarkan segala bentuk keadaan sedih atau murung.
Biasanya disertai hambatan di bidang aktifitas baik pikiran, perbuatan
maupun perasaan.
o Dukacita ( Grief ) : merupakan episode kesedihan yang mendalam yang
harus dibedakan dengan depresi.5
- Gangguan Afektif lain :
o Dysthimia : perasaan tidak menyenangkan
o Poikilothymia : perasaan yang berubah ubah.
2. Kriteria diagnosis Bipolar tipe 1
Kriteria Diagnostik Menurut PPDGJ II
A. Terdapat satu atau lebih periode yang jelas (kurun waktu) dimana yang secara
predominan menonjol adalah afek (mood) yang meningkat, ekspansif atau
iritabel. Peningkatan atau iritabilitas afek (mood) itu harus merupakan bagian
yang paling menonjol dari penyakit itu dan berlangsung secara relatif persisten,
meskipun keadaan itu dapat silih berganti atau bercampur (intermingle) dengan
afek depresif.
B. Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu (atau apabila keadaan itu
memerlukan perawatan, jangka waktunya tidak ditentukan), paling sedikit
terdapat tiga gejala menetap dan cukup berari (atau apabila afeknya yang hanya
iritabel, paling sedikit terdapat empat gejala) dari yang berikut :
1. peningkatan aktivitas (di tempat kerja, dalam hubungan sosial atau
seksual) atau ketidaktenangan fisik
2. lebih banyak berbicara dari lazimnya atau adanya dorongan untuk
berbicara terus menerus
3. lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayatan subjektif bahwa
pikirannya sedang berlomba.
4. rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf
waham)
5. berkurangnya kebutuhan tidur
6. mudah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu cepat tertarik pada
stimulus luar yang tidak penting atau yang tidak berarti.
7. keterlibatan berlebih dalam aktivitas-aktivitas yang mengandung
kemungkinan resiko tinggi dengan akibat yang merugikan apabila tidak
diperhitungkan secara bijaksana, misalnya belanja berlebihan, tingkah laku
seksual secara terbuka, penanaman modal secara bodoh, mengemudi
kendaraan (ngebut) secara tidak bertanggungjawab dan tanpa perhitungan.
C. Apabila sindroma afektif (kriteria A dan B di atas) tidak ada (yaitu sebelum
sindroma afektif timbul atau sesudah mereda/remisi) tidak terdapat satupun dari
gejala berikut ini :
1. Preokupasi dengan waham atau halusinasi yang tidak serasi afek
2. Tingkah laku aneh
D. Tidak bertumpang tindih (superimposed) pada (kelompok) skizofrenia, gangguan
skizofreniform (episode skizofrenia akut) atau gangguan paranoid.
E. Tidak disebabkan oleh suatu gangguan mental organik, seperti intoksikasi zat
(catatan : suatu episode manik adalah gangguan patologik yang mirip tapi tidak
seberat episode manik).

Anda mungkin juga menyukai